NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta CEO Dingin.

Dikejar Cinta CEO Dingin.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Kisah dari seorang gadis yang tidak diinginkan kehadirannya oleh kedua orang tuanya. mampukah dia mencari kebahagiaannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAU ADALAH GADISKU

Satu minggu sudah Kania berada di rumah Bara. Tiap hari selain istirahat dia hanya diperbolehkan duduk di balkon atau kalau mau ke taman harus di temani sang juragan Bara (kasian banget Kania😂). Saat ini terlihat Kania sedang duduk sendiri memandang taman yang terlihat indah. Walau sebenarnya Kania sudah merasa sehat, Dan kini kebosanan menerpa hari- harinya. Walau Bik Monah dan pak Asep beberapa kali menjenguk, tapi kerinduan Kania pulang kerumahnya tetap mendera hatinya. Para sahabatnya sering bertanya pada Kania dimana keberadaan nya sekarang, Kania hanya bisa menjawab kalau dia di pindahkan keluar kota demi penyembuhannya. Karena keasyikannya memandang taman sambil melamun tanpa Kania sadari Bara telah berdiri disebelahnya.

"Asyik banget ngelamunya..." sapa Bara membuat Kania kaget.

"Astaga Bos Bara...." seru Kania kaget.

"Lagi mikirin apa sich hingga kedatanganku tak mengusik keasyikanmu melamun....?" tanya Bara sambil duduk di sebelah Kania.

"Siapa juga yang lagi melamun...orang Kania lagi menghitung dosa Kania kok.." kilah Kania.

Dengan gemas Bara menyentil dahi Kania.

"Aauu...sakit Bos..." seru Kania sambil memegang dahinya yang di sentil Bara.

"Kau fikir aku anak kecil yang mudah kau bohongi... ?" kata Bara sambil menatap Kania dengan gemas.

"Yee si Bos nggak percaya banget..." jawab Kania.

"Mana mungkin aku percaya padamu, aku tu sudah tadi berdiri di sebelahmu " jawab Bara.

"Masak sich Bos...?" ucap Kania dengan wajah kocak.

'Ya ampun nich anak Membuatku gemes banget..' seru Bara dalam hati sambil menatap Kania dengan menahan gemas .

"Baiklah, baiklah Kania salah, maaf Bos...sebenarnya Kania tu bosan , hari - hari Kania nggak ada kerjaan membuat Kania bosan dan rasanya badan Kania sakit semua, ..." kata Kania dengan mimik wajah di buat sedih.

"Trus maunya kamu apa...?" tanya Bara. Kini mereka duduk berhadapan.

"Bos boleh nggak Kania pulang kerumah Kania...?" tanya Kania lagi.

"Nggak boleh.." tegas Bara.

"Emang kenapa Bos...?" tanya Kania.

"Kau itu belum sembuh benar Nia... Kalau kau jauh dariku kau pasti akan ceroboh lagi. Dan itu akan membahayakan dirimu. Dan apa kau tahu kecelakaan yang menimpamu terakhir kali itu di sengaja oleh seseorang..." kata Bara dengan serius.

"Di sengaja Bos...?" seru Kania .

"Iya .. Orang yang ingin menculik Kinan marah karena kau selalu menggagalkan niat dia.." penjelasan Bara semakin membuat Kania kaget..

"Emang Bos Bara sudah tahu siapa yang akan menculik Kinan..." tanya Kania curiga Bara sudah tahu siapa dalang penculikan Kinan.

"Bukankah kau juga sudah tahu Nia..." kata Bara menohok jantung Kania.

"Maksud Bos Bara...?" kata Kania berlagak bodoh.

Sentilan pelan menerpa dahi Kania.

"Aauu...sakit Bos..." seru Kania kembali.

"Kau fikir aku nggak tahu siapa dirimu he..." kata Bara sambil menatap tajam Kania. Mati gue ... Kalau Bos tahu siapa gue seru Kania dalam hati.

"Bos... Emang Bos fikir Kania itu siapa?" jawab Kania menghindari tatapan tajam Bara. Namun Bara menarik wajah Kania untuk tetap menatap wajahnya

"Pandang aku, aku tahu kau adalah anak angkat ketua preman terbesar di kota B. Kau adalah gadis yang di takuti oleh panyak penjahat. Dan aku juga tahu julukanmu di antara para penjahat...(Bara terdiam sejenak sambil menatap Kania yang kini sudah berwajah pias)

Dewi maut kebaikan. Dewi bagi orang miskin tapi maut bagi penjahat. Benar kan semua perkataanku...?" kata Bara membeberkan siapa Kani.

"Bos...Bos salah orang..." jawab Kania sambil menundukkan kepala.

"Kau masih mau mengelak...?" tanya Bara menatap Kania tajam.

"Okey Nia jujur... semua yang di katakan Bos Bara semuanya benar. Itu memang Kania, nach setelah Bos tahu tentang Kania apa Bos Bara akan melarang Kania dekat dengan Kinan atau masih memperbolehkan Kania menyayangi Kinan...?" tanya Kania dengan perasaan takut. Melihat wajah Kania yang terlihat khawatir dan cemas timbul keusilan dan ide di otak Bara.

"Kalau sekarang aku sudah tahu tentang dirimu rasanya aku nggak ingin Kinan...

Bara berhenti berkata dan dia berlagak seperti orang yang sedang berfikir dan berwajah kecewa.dan itu otomatis membuat Kania semakin ketakutan karena kini dia semakin menyayangi Kinan. Dia nggak bisa membayangkan kalau dia tidak bisa bertemu dengan Kinan kedepannya. Bara semakin gembira melihat kesedihan Kania.

"Kayaknya sich aku nggak bisa membiarkan Kinan bertemu atau berdekatan denganmu." jawab Bara dengan mimik serius.

Duar....

Perkataan Bara membuat Kania lemas, terlihat matanya mulai meneteskan air mata. Kania tertunduk sedih.

"Tapi aku akan mengubah keputusanku dengan satu syarat..." kata Bara sambil menahan senyum. Kania segera mendongakkan kepalanya menatap Bara .

"Syara...? syarat apa itu Bos..." seru Kania sepontan.

"Kalau kamu mau jadi mama Kinan..." jawab Bara dengan menatap Kania penuh arti.

Kania tertegun mendengar perkataan Bara.tak lama terlihat Wajahnya merona merah.

"Bos...Bos nggak lagi bercanda kan...?" tanya Kania tak percaya .

"Apakah wajahku menunjukkan aku lagi bercanda...?" jawab Bara.

"Tapi apa Bos Nggak takut Kinan bergaul dengan wanita yang hidupnya dekat dengan para preman besar..?" tanya Kania sambil memandang Bara penuh tanya.

"Aku malah bangga dengan kehidupan gadisku yang tegar dan baik hati.." jawab Bara

"Tapi kehidupan Nia tak sebaik itu Bos.."

Ucap Kania perlahan, ada kepedihan terlihat di matanya.

"Akupun sudah tahu siapa dirimu yang sebenarnya Nia..." kata Bara sambil merangkum kedua pipi Kania kedalam kedua telapak tangannya yang kekar.

"Maksud Bos...?" tanya Kania.

"Bukankah kau putri dari Setyo Herlambang dan Sinta Yunita...?" jawab Bara perlahan.

"Bos..." Kania ternganga kaget, dia tak pernah menyangka rahasia yang sudah tertutup dengan rapat bisa Bara ketahui. Luka masa lalu yang menyakitkan menoreh kembali di hati Kania.Tak terasa air mata jatuh deras di pipinya. Bara segera menarik Kania dalam pelukannya.

"Menangislah..." hibur Bara. Kaniapun menangis dalam pelukan hangat Bara.

Cukup lama Kania menangis hingga tak sadar dia tertidur dalam pelukan Bara . saat Bara tahu Kania tertidur dengan perlahan dia mengangkat Kania dan membawa kekamar Kania. Sesampainya di dalam kamar Bara membaringkan Kania di atas ranjang dengan perlahan. Setelah menyelimuti tubuh Kania dan mengatur suhu ruangan Bara menatap wajah Kania yang terlihat agak sembab karena menangis. Perlahan dia duduk didekat Kania yang terbaring. Dia memegang erat jemari Kania.

"Ini tangisan terakhir yang kauperuntukkan untuk kedua orang tuamu. Tak kan kubiarkan kau menjatuhkan air mata lagi untuk orang tuamu yang bodoh itu. Biar kutunjukkan pada mereka siapa dirimu yang sebenarnya. Mereka akan sangat menyesal telah membuangmu dari kehidupan mereka. Mereka akan menyesal lebih mengaku gadis yang bukan darah daging mereka sendiri..." perkataan Bara terdengar begitu menakutka bagi yang mendengar.

"Tidurlah setelah kau bangun kau tak boleh lagi menangis. Aku berjanji Aku akan selalu menjagamu , aku akan membuatmu selalu bahagia .." Bara mencium lembut dahi, pipi dan terakhir bibir Kania . perlahan Bara berjalan keluar kamar . ketika sampai di luar kamar Bara berpapasan dengan Kinan yang belum sempat ganti baju datang ingin menemui Kania.

"Mau kemana sayang...?" tanya Bara.

"Mau menemui Kak Kania Pa..." jawab Kinan .

"Kak Kania baru tidur, lebih baik kau ganti baju dulu, nanti saat makan siang kau bisa menemui kak Kania untuk mengajaknya makan siang..." kata Bara mencegah Kinan membangunkan Kania.

"Baiklah Pa..." jawab pria kecil itu lalu berjalan meninggalkan Bara menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Tak terasa waktu makan siapapun tiba. Kinan yang sejak tadi sudah menunggu untuk membangunkan kakak Kania tersayang segera berlari ke kamar Kania. Perlahan dia membuka pintu kamar Kania. Terlihat sang kakak cantik masih tertidur kelap. Dia segera naik keatas pembaringan. Dengan lembut dia mencium pipi Kania.

"Kak...Bangun..." Ucapnya perlahan. Ketika melihat tak mendapat respon dari Kania ,Kinan menepuk pipi Kania perlahan.

"Kak bangun..." ucap Kinan lagi. Merasa ada yang menepuk pipinya Kania membuka matanya . terlihat seraut wajah mungil sudah berada di depan nya. Kania tersenyum melihat Kinan sudah berada di dekatnya.

"Sayang...sudah tadi pulangnya...?" tanya Kania lembut sambil bangun dari tidurnya.

"Sudah kak... Sekarang kita makan yuk.." ajak Kinan.

"Ayo....tapi tunggu dulu kakak cuci muka dulu ya..." kata Kania sambil berdiri.

"Kinan tunggu di sini dulu kakak mau cuci muka lebih dulu Okey..." seru Kania.

"Baik Kak..." jawab Kinan.

Kania segera berjalan masuk kedalam kamar mandi. Ketika dia keluar ternya Bara juga sudah berada bersama Kinan

"Lo ada si Bos juga..."kata Kania sambil tersenyum.

"Ayo kita makan..." ajak Bara.

Mereka bertiga berjalan keluar dari kamar Kania dengan Kinan berada di gendongan sang papa. Sedang Kania berjalan di sebelah Bara. Mereka turun kelantai bawah melalui tangga.saat para pembantu melihat kedatangan mereka bertiga mereka tersenyum gembira.

"Ya ampun...serasi banget mereka ya...?"bisik salah satu dari mereka.

"Iya...mereka bagai sebuah keluarga bahagia..." timpal yang lain. Bik Siti yang mendengar pembicaraan mereka tersenyum Senang.

Merekapun terlihat makan siang bersama dengan gembira .

Skip.

Setelah selesai makan siang terlihat Bara , Kania dan Kinan sedang berada di taman Belakang.

Kinan terlihat sedang bermain. dengan kelinci kesayangannya. Sedang Bara dan Kania sedang duduk tak jauh dari Kinan. Terlihat mereka sedang berbincang.

"Nia gimana dengan persyaratanku tadi..?" tanya Bara sambil menatap Kania yang sedang menatap Kinan yang sedang bermain . Kania menatap Bara.

"Bos nggak ada persyaratan lain apa..?" tanya Kania.

"Nggak ada...cuma itu satu- satunya persyaratan dariku..." jawab Bara. Kania terdiam sejenak.

"Baiklah, Kania mau tapi dengan dua persyaratan..." jawab Kania.

"Apa itu...?" tanya Bara dengan cepat.

"Pertama Kania tidak ingin kita cepat- cepat Nikah, beri Nia waktu satu tahun untuk memperkuat perasaan cinta Nia pada Bos Bara..." mendengar perkataan Kania Bara berpikir sejenak.

"Baiklah kalau itu permintaanmu, tapi aku nggak mau lebih dari itu, malah aku pingin kita menikah kurang dari satu tahun.." jawab Bara datar . walau ada sedikit kecewa di hati Bara namun dia masih bersyukur Kania mau menerima dirinya.

"Kita lihat nanti Bos..." jawab Kania.

" Lalu yang kedua...?" tanya Bara lagi.

"Yang kedua Kania nggak ingin hubungan kita di ketahui banyak orang. Cukup orang dekat aja yang tahu hubungan kita dan Kania minta Kania masih di perbolehkan kerja di kantor kak Dika.." jawab Kania.

"Kenapa hubungan kita harus di sembunyikan...lalu apa tadi , kau panggil siapa tadi si Dika...?" tanya Bara dengan wajah marah.

'Waduh...ngapain gue keceplosan...: seru Kania dalam hati.

"Aku panggil pak Dika..." elak Kania.

"Tidak...aku tadi mendengar kau panggil dia kak Dika...apa hubungan kalian sedekat itu sampai kau memanggil dia kakak... sedangkan kamu manggilnya Bos..." ucap Bara dingin.( waah...naga- naganya si Bos cemburu nich..😓)

"Bukan...bukan seperti itu Bos...Kania hanya nggak enak kalau manggil Bos Bara dengan sebutan kakak,.." jawab Kania buru- buru.

"Lalu kalau sama Dika enak gitu...?" tanya Bara dengan wajah semakin memerah karena marah.

"Baiklah, baiklah...Kania akan memanggil Bos Bara dengan sebutan kakak juga.." jawab Kania.

"Aku nggak mau..." wah si Bos ngambek nich..

"Terus Kania mesti memanggil apa dong.. ?" tanya Kania bingung.

"Dengan sebutan lain yang kusus buatku, bukankah aku kekasihmu..." kata bara dingin. deg...jantung Kania berdetak keras ketika mendengar Bara menyebut kekasimu.

"Baiklah Kania akan memanggil Bos Bara Sayang tapi kalau lagi berduaan ..." kata Kania dengan perasaan malu dan sudah ketakutan melihat wajah dingin Bara. Seketika wajah Bara terlihat cerah.

"Benarkah...?" kata Bara dengan mimik wajah menggoda.

"Iya...Nia akan menyebut Bos Bara sayang...." jawab Kania meyakinkan . walau rasanya Kania pingin masuk kedalam bumi karena merasa malu.

"Okey, aku pegang kata- katamu. Lalu kenapa kita harus menyembunyikan hubungan kita..?" tanya Bara lagi.

"Kania tak ingin orang menganggap Kania rendahan di mata mereka Bos... Kania takut mereka menganggap Kania hanya ingin harta Bos Bara saja, Beri waktu pada Nia agar Nia bisa menunjukkan kalau Nia layak berdiri di samping Bos Bara sebagai Istri Bos Bara. dan Nia juga ingin menunjukkan kalau anak yang telah di buang oleh keluarga Herlambang adalah anak yang hebat bukan manusia rendahan yang layak merek buang..." jawab Kania.

Bara tersenyum haru mendengar perkataan Kania. Dia samakin bangga pada gadis cantik di depannya.

"Baiklah aku akan menerima persyaratan itu, tapi dengan satu syarat kau tidak boleh menolak segala bantuan dan pemberian dariku apapu itu gimana...?" tanya Bara.

"Baiklah asal tak terlaku berlebihan.." jawab Kania.

"Bos...lalu gimana dengan kedua orang tua Bos Bara..apa mereka mau menerima Kania Bos.." tanya Kania tiba- tiba.

"Masalah itu adalah urusanku sayang... Jangan kau jadika beban di hatimu.. Aku yakin mereka akan mau menerimamu..." jawab Bara.

"Kalau mereka menolak...?" tanya Kania lagi.

"Aku bukan anak kecil lagi Nia...lagian kalau bukan kamu aku nggak akan pernah menerima gadis lain selain kamu di dalam kehidupanku..." jawab Bara.

"Trimakasih Bos Nia percaya itu.." kata Kania lega.

"Nah mulai sekarang kau adalah gadisku, aku nggak ingin kau berhubungan terlalu dekatan dengan pria lain . .." kata Bara sambil menatap Kania penuh kepemilikan.

"Iya, iya...Nia mengerti, tapi kalau dia sahabat Kania gimana...?" tanya Kania dengan wajah menggoda. Bara gemas melihat wajah Kania yang terlihat sangat imut di matanya.

"Nia...jangan menggodaku, atau kau ingin aku menciummu saat ini juga...?" ancam Bara.

"Yee...si Bos mulai mesum ya..." seru Kania sambil pergi menghindar, dia berjalan meninggalkan Bara yang tertawa melihat tingkahnya. Dan tanpa mereka berdua sadari. Tingkah mereka berdua menjadi tontonan menarik yang membuat para pembantu Bara haru dan kagum pada Kania yang bisa membuat Bara tertawa lepas dengan wajah bahagia.

Terlihat Bara bangun dari duduknya dan berjalan kearah Kanai. Dia ikut duduk dekat Kania yang sedang bermain kelinci dengan Kinan.

"Sayang...." panggil Bara lembut.

Kania membeku seketika ketika mendengar panggilan mesra Bara.

Tiba- tiba Bara mengalungkan sesuatu di leher Kania.

"Aku kembalikan kalung kesayanganmu tapi kalau aku boleh tahu kalung ini kau dapat dari mana...?" tanya Bara lembut sambil membalikkan badan Kania agar menghadap kepadanya. Bara merasa yakin kalau kalung ini adalah lambang dari sebuah keluarga.

'Itu Nia dapatkan dari Bik Monah. Setahu Nia kalung ini pernah di pakai okeh kak Deby. Tapi entah kenapa kalung ini berada di tangan bik Monah . Saat kalung itu diberikan pada Kania bik Siti mengatakan pada Kania agar menyembunyikan kalung ini saat Kani memakainya, bik Monah juga berpesan agar kalung ini jangan sampai hilang. tapi Nia nggak ngerti maksud dari Bik Monah,

Namun kenyataannya kalung ini bisa berada di tanganmu Bos. Kania nggak habis fikir kenapa bisa- bisanya kalung ini jatuh kedalam saku baju Bos Bara.." kata Kania dengan wajah gembira saat menatap kalung yang melingkar di lehernya. Bandul cantik itu sudah mempunyai rantai yang berbeda. Rantai kalung telah di ubah oleh Bara dengan rantai dari platina.

"Kapan- kapan kita tanyakan pada bik Monah dan pak Asep muasal kalung ini.." saran Bara.

"Iya..." jawab Kania. Mereka saling menatap. Perlahan wajah Bara mendekat, namun tiba- tiba terdengar suara Kinan berteriak memanggil nama Kania membuat Kania segera menjauhkan wajahnya dari Bara dan memandang Kinan dengan cemas.

"Ada apa Sayang....?" tanya Kania sambil mendekati Kinan yang sedang memegang sang kelinci.

"Lihatlah kak...kaki kelinci terluka.." jawab Kinan dengan wajah sedih.

"Ayo kelincinya kita bawa kedalam..." kata Kania sambil mengambil kelinci dari tangan Kinan. Akhirnya mereka berjalan masuk kedalam rumah.

Bersambung dulu... jangan lupa like dan komentar nya dong....

1
Rossa Simangusong
sedangkeluar 🧐🧐
Ndy AjjaDech
cuma cerita gada anak kandung sendiri ditelantarkan
Reni Anjarwani
keren bgtt
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Sebrang Damar
/Good//Good//Good/
Sebrang Damar
/Good//Good//Good/
Sebrang Damar
/Good//Good/
Sebrang Damar
/Good//Good//Good/
Junita Junita
masak sih ada orang tua yang begitu....,🥺😫
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
irma hidayat
ceritanya seru, semangat thor
irma hidayat
Buruk
Ruk Mini
sangat menarik.. pengalaman guru yg manjur.. kesabaran buah yg sgt manisszz.. jempol thor buat mu . tq d tunggu karya2 mu lg 🙏👍👍👍
Eno Kumaniren
Luar biasa
fitri suryadi
thor kapan lanjut lg season 2 Dikejar Cinta CEO Dingin kisah anak" Kania dan Bara udah lama bgt loh
"Candy75
pengawal kesayangan raja cerita yang bagus
"Candy75
keluarga happy
"Candy75
misterius sekali tu kakek
"Candy75
syok tingkat dewa
"Candy75
ulat bulu lagi
"Candy75
sindrom cauvade sepertinya Bara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!