NovelToon NovelToon
Adik Kesayangan Ku

Adik Kesayangan Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: jestimjaber

_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_

Gumam Samuel.

lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Adik ku

Hari ini adalah Hari rabu, entah kenapa sejak pagi Luna meminta kepada Alvaro untuk membuat kan surat ijin dengan alasan sakit, bahkan ia menangis nangis supaya tidak dipaksa untuk sekolah.

" Dek kenapa sih kamu, ayo sekolah sudah jam enam lo" Ucap Alvaro sembari bersandar di pintu kamar Luna

" Kak ayolah buatkan surat untuku, atau kakak bisa telfon wali kelas ku" Rasanya kepala Varo pening sekali mendengar rengekan Luna

" Kamu ada masalah sama teman mu? Atau ada Pr yang engak bisa kamu kerjakan sampe engak masuk sekolah?" Luna menggeleng

" Satu hari aja janji deh. Pliss.." Alvaro menatap adiknya sebentar, lalu ia berbalik hendak pergi

" Kakak ijinkan untuk hari tapi untuk hari hari selanjutnya kamu tidak boleh seperti ini" Ucap nya dengan nada sedikit keras

" Siap kakak" Luna tersenyum lebar.

Setelah Alvaro pergi Luna kembali masuk kedalam selimut berbaring sembari memainkan handphone nya. Di sisi lain Alvaro yang baru turun dan langsung menuju ke ruang makan

" Kata nya mau panggil Luna Al?" Alvaro menarik kursi dan duduk di depan Samuel

" Luna minta gue buat buatin surat ijin" Samuel mengerutkan dahinya

" Dia sakit?" Alvaro menggeleng

" engak tau, dia cuma bilang gue suruh ijinin

Setelah itu hening tidak ada lagi percakapan diantara mereka, hanya suara dentingan sendok yang saling bertautan. setelah selesai makan Alvaro langsung ijin untuk berangkat ke kantor sedang samuel berjalan menaiki tangga menuju kamar Luna

Tok tok tok

" Masuk " jawab luna dari dalam

" Bangun dek, sudah siang" Ucap nya, ia langsung berjalan dan duduk di tepi ranjang

" kenapa sih kak, dingin ini" Samuel menggeleng

" iya kakak tau dingin, tapi iya engak gini juga kamu punya tanggung jawab loh dek buat sekolah" Luna mendengus kesal

" kan cuma sehari, besok aku juga sekolah kok janji deh" ia tersenyum Sembari mengangkat jari kelingking nya

" coba deh kamu cerita sama kakak kenapa kamu engak mau sekolah hari ini?" Luna menggeleng

" engak ada yang harus diceritakan kak aku baik baik aja. Disekolah tuh lagi banyak rapat dan banyak juga kelas yang kosong" ucap nya " dan daripada cuma duduk duduk mending engak usah sekolah kan" lanjut nya

" Dek, meskipun engak ada pelajaran Sekolah itu enak loh dek" Luna langsung memonyongkan bibir nya

" enak darimana, cape tau kak" samuel mengelus kening Luna

" kamu tau dek semua orang dewasa yang sudah lulus sekolah itu mereka kangen sama masa masa sekolah " ucap nya sembari menatap kedua bola mata sang adik

" kehidupan setelah lulus sekolah apalagi sampe keluar sekolah itu engak enak. Mereka harus kerja seumur hidup untuk mencukupi kebutuhan" lanjut nya lagi

Luna terdiam ia hanya menatap sang kakak, setelah nya ia memeluk tubuh kekar kakak nya dan samuel membalas pelukan nya.

" Iya deh iya besok janji aku sekolah" Samuel tersenyum " pinter adek kakak" Setelah pelukan nya terlepas, Samuel berdiri

" kakak mau kemana?" ia menatap sang kakak yang sedang membenarkan tampilan nya

" ke kantor, siang ini kakak ada meeting sama kak Al juga" Luna terdiam, Samuel langsung menatap sang adek

" kenapa?" Luna tersenyum " kak aku boleh ikut? Aku gabut juga dirumah" Samuel diam sejenak

" iya, tapi kamu berangkat sama supir ya kakak buru buru soalnya" Luna mengangguk, setelah itu samuel langsung keluar kamar.

Setelah kepergian kakak nya ia langsung berjalan ke kamar mandi membersihkan diri dan selang beberapa menit ia sudah selesai berpakaian ia langsung memoles wajah nya sedikit dan turun ke bawa.

" Sarapan Non" ucap bibi ketika melihat Luna turun

" Nanti saja bik, aku berangkat dulu ya" Luna langsung keluar dan menemui supir untuk mengantar nya

Tak butuh waktu lama mobil sudah memasuki area parkiran kantor Samuel, kali ini ia tidak datang ke kantor pusat tapi ke kantor yang di pegang oleh Samuel.

" Bapak pulang dulu aja nanti aku bisa bareng kakak atau bisa naik taxi" supir tersebut mengangguk, lalu pergi

Luna langsung memasuki kantor tersebut, orang orang dikantor langsung menyambut Luna dengan ramah. Ia langsung dipersilahkan masuk oleh Dani selaku asisten samuel.

" Silahkan Nona masuk dulu, Tuan Samuel sedang ada rapat" Luna mengangguk

Ia langsung masuk ke ruangan Samuel dan duduk disalah satu sofa disana, untuk mengisi waktu luang nya ia memainkan handphone nya di atas sofa. Setengah jam kemudian ia belum melihat tanda tanda Samuel datang ia merasa sangat bosan.

Dan ia memutuskan untuk keluar ruangan dan hendak menuju ke pantry membuat minum, meskipun dikantor sudah ada OB yang bisa disuruh untuk membuat kan minum namun Luna lebih sering membuat nya sendiri

" Ada yang bisa saya bantu Nona?" ucap wanita dewasa yang berumur sekitar dua puluh lima tahun.

Ia merupakan Asisten Samuel, ia sudah menjadi karyawan di perusahaan ini sejak perusahaan ini dipimpin oleh papa Luna.

" Engak mba, saya mau ke pantry" Ucap nya dengan sopan

Wanita tersebut mengangguk dan Luna langsung berjalan ke arah pantry ia membuat minuman kesukaan nya. Setelah selesai ia berjalan hendak kembali ke ruangan Samuel namun tiba tiba

Brak!!

Prang!!

Gelas yang di pegang Luna pecah, ia sempat meringis karena tangan nya terkena air panas kebetulan Asisten Samuel sedang pergi ke toilet dan hanya ada Luna dengan Pria yang baru saja menabrak nya

" Aww... panas" pria tersebut langsung berjongkok di depan Luna

" Mba maaf mba engak sengaja. Maafkan saya mba" Tanpa aba aba pria tersebut menarik tangan vera dan meniup nya

" Masih panas mba? Maafkan saya, saya tidak sengaja" Luna hanya terdiam menatap pria tersebut

" Bagaimana ini gelas nya pecah" ia palah melihat gelas nya yang sudah pecah berhamburan

" nanti saya akan meminta tolong OB untuk membersihkan, ini beneran tangan nya engak apa apa mba? Apa kita ke rumah sakit saja?" Luna menggeleng

" Ehem " suara bariton tersebut mengagetkan kedua orang yang sedang berjongkok di depan ruang CEO. Sontak kedua orang itu langsung menoleh

" Pak samuel? Maaf pak" ia langsung berdiri, tatapan Samuel menatap sang adik yang masih tergeletak di lantai, dan ia juga melirik pria tersebut

" Tadi mba ini tidak sengaja ketabrak saya, dan gelas nya pecah terus tangan nya terkena air panas pak" Luna langsung berdiri belum sempat ia bicara

" Kamu ini bagaimana si do, teledor sekali!" bentak pria yang saat ini berada di samping Samuel

" Sudah sudah aku tidak apa apa. iya benar kak tadi aku ditabrak sama bapak ini tapi aku engak apa apa kok" Kedua pria serta satu bodyguard lagi menatap aneh ke Luna

Ia juga melirik samuel sebentar, sembari mencerna kata kata Luna

" kamu beneran engak apa apa?" luna menggeleng. Samuel langsung menatap mereka yang terlihat keheranan

" Dia Adik gue Hans" ucap nya kepada pria yang ada di samping nya. Hans merupakan klien dan sekaligus sahabat lama samuel.

" ooh adik lu, Hallo saya Hans teman lama samuel" Hans menyodorkan tangan nya, dengan sedikit ragu Luna menerima nya

" Aku Luna" ucap nya sembari melirik sang kakak " maaf atas keteledoran Asisten saya" Luna mengangguk

" engak usah lama lama salaman nya" ia menarik tangan Hans yang memegang tangan Luna. Hans terkekeh

" Ya udah Sam gue pamit dulu sampai jumpa minggu depan" Samuel mengangguk " iya terimakasih juga, lu hati hati" sembari menepuk pelan punggung Hans pelan

Setelah kepergian Hans dan kedua anak buah nya, samuel dan Luna masuk keruangan. Luna masih meniup tangan nya yang terkena air panas Samuel yang melihat itu langsung berjalan mengambil kotak P3K dan duduk disamping Luna.

" panas banget ya dek?" Luna mengangguk, dengan telaten Samuel mengobati tangan Luna dan membalut nya.

" kak maaf ya gelas nya jadi pecah" Samuel tersenyum lalu mengelus rambut luna pelan

" engak apa apa nanti biar di bersihkan OB, kamu kok bisa ketabrak dia si dek?" Luna memonyongkan bibir nya, lalu menatap Samuel

" tadi pas di habis dari ruangan kakak, dia engak lihat aku mungkin jalan gitu aja aku juga engak lihat dia ada di pintu. Eh aku ditabrak aku terjatuh dan tersiram Air panas" Samuel mengangguk

" kenapa kamu engak minta tolong sekertaris kakak aja buat ambilin kamu minum" Luna menggeleng

" lagian sekalian aku jalan jalan juga gitu pikirku" Samuel hanya menggeleng

Setelah itu Samuel kembali berkutat dengan Pekerjaan nya sedang Luna bermain handphone sembari malas malasan di sofa yang ada diruangan tersebut.

1
Bungamatahari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!