Dikejar Cinta CEO Dingin.
Terlihat seorang gadis bersama beberapa temannya sedangkeluar dari sebuah kantor perusahaan besar. Kantor PT Dirgantara Infotemen (DI)
Sebuah perusahaan yang bekerja dalam bidang perhotelan , lokomotof, pembuatan gedung gedung pencakar langit, juga dalam menejemen para Artis. Perusahaan itu memiliki dua kantor. kantor sebelah kanan adalah kantor pusat sedang sebelah kiri adalah kantor yang mengurus menejemen para Artis dan perhotelan . Kantor pusat merupakan kantor dari sang CEO PT Dirgantara Corp (DC) berada . Sedang kantor sebelah kiri di kuasai oleh seorang GM . dan kebetulan GM kantor itu adakah adik dari sang CEO. Terlihat para gadis- gadis itu berjalan sambil bercanda. Ketika sampai di parkiran perusahaan mereka berhenti.
"Nia...kau beneran nggak ikut kami besok...?" tanya gadis berbaju biru pada gadis yang berbaju gading. Gadis berbaju gading dengan rambut di ikat ekor kuda itu tersenyum dan berucap.
"Nggak dech Ra kalian tahu sendiri kan kalau hari liburku buat apa.." jawab dia sambil tersenyum.
"Sekali- kali refresing kenape ..." kata sang teman.
"Ya..kasian dong bik Nah sama paman Asep..." jawab gadis itu kembali.
"Iya sayang kami tahu kok..." kata sang sahabat yang berbaju hijau.
"Ya udah kalau gitu gue pulang dulu.."
"Hati- hati di jalan...." jawab sang teman. Gadis itu hanya tersenyum dan berjalan kearah motor metiknya. Dia segera menghidupkan motor metiknya dan berlalu meninggalkan keempat temannya. Dia Kania Kusuma Herlambang . Seorang gadis yang hidup bersama bibi monah dan papan Asep. Sebenarnya bibi Monah dan paman Asep adalah pembantu kedua orang tua Kania , tapi merekalah yang merawat Kania sejak kecil setelah mereka membawa Kania keluar dari rumah kedua orang tua Kania. Kania adalah putri seorang pengusaha yang cukup kaya. tapi mereka tidak menginginkan gadis itu. Setyo hadi Herlambang dan Sinta yunita adalah kedua orang tua Kandung Kania. Saat itu setelah dua tahun mereka menikah mereka masih belum mempunyai keturunan. Karena keinginan mereka mempunyai putri sangatlah kuat, akhirnya mereka mengambil seorang bayi dari panti asuhan dan di beri nama Deby Resti Herlambang . setahun kemudian Sinta hamil , ketika Deby berumur dua tahun lahirlah Kania. Mungkin karena cinta mereka sudah habis diberikan pada sang anak pungut, anak mereka sendiri mereka sia- siakan. Mereka menelantarkan Kania kecil . Kania hanya mendapatkan kasih sayang dari pengasuhnya yaitu bik Monah dan suaminya pak Asep.sampai Kania beranjak dewasa sang mama dan papa tak pernah memberikan kasih sayangnya pada sang putri darah daging mereka sendiri. Mereka lebih menyayangi putri angkat mereka yaitu si Deby. Pernah suatu ketika ketika Kania sedang bermain dengan boneka kesayangannya yang di beri oleh bik Nah dia mendapat tamparan dari sang mama. Saat itu Kania sedang bermain boneka ketika tiba- tiba Deby mendatangi dan merebut boneka dari tangan Kania. tentu saja kania tak rela bonekanya diambil. Dia segera merebut kembali boneka itu. Tapi Deby mempertahankan bineka Nia. Akhirnya mereka saling tarik. Karena ingin merebut kembali miliknya akhirnya si Kecil Kania mendorong tubuh Deby hingga jatuh terlentang di lantai.
"Mama...." Teriak Deby lalu menangis. Santi yang mendengar teriakan Deby berlari mendekat.
"Sayang...ada apa..?" tanya Santi khawatir.
"Mama...Nia jahat mama...Deby mau boneka itu hik..hik....." seru Deby sambil menangis dan menunjuk pada Boneka Kania.
Plaak....
"Kamu ini ya selalu membuat masalah.." satu tamparan mendarat di pipi Nia kecil, Santi merebut boneka yang dipegang Nia.
"Tapi Ma itu boneka Nia hik...hik..." kata Nia sambil menangis.
"Boneka Nia, dari mana kamu mendapatkan boneka mahal ini ha...?" teriak Santi pada Nia . mendengar teriakan Santi bik Nah datang tergopoh- gopoh.
"Hik..hik..hik itu Kania di beri teman Ma..." jawab Nia sambil menangis.
"Bohong....! pasti ini milik Deby yang kau curi ya.." kata Santi dengan marah
"Nyah...itu memang milik Kania Nyah... Dia diberi bu Ramlan tetangga sebelah.." bela bik Nah.
"Jangan bohong kau bik.. Mana mungkin bu Ramlan memberi Nia boneka mahal..." cibir Santi.
"Ada apa ini Ma..." tiba- tiba terdengar suara bariton menegur mereka.
"Papa...." seru Deby sambil berlari dalam pelukan pak Setyo papa Kania.
"Lihatlah Pa gadis gembel ini, dia mencuri boneka Deby..." seru Santi memfitnah . Santi tidak sadar gadis kecik yang dia sebut gembel adalah putri kandungnya sendiri .
"Apa...!" pak Setyo yang baru datang dari kantor dan merasa lelah mendengar pengaduan dari istri dan anak kesayangannya itu kemarahannya timbul. Dia menghampiri Kania yang sedang berdiri tak jauh dari tubuh sang istri.
Plak....
Sebuah tamparan kembali Nia kecil dapatkan . tamparan dari sang papa hingga membuat Nia jatuh terjerembab. Terlihat di pipi putih kecil itu tanda merah lima jari dan di sudut mulut gadis itu mengeluarkan darah.
"Ya Allah non...." teriak bik Nah sambil berlari kearah Nia kecil. Kania yang saat itu masih berumur 8 tahun hanya bisa tertunduk sambil menangis. Dia merasakan pipinya yang panas dan kepalanya pusing.
"Bik..." kata Kania perlahan. Bik Nah hanya bisa memeluk Kania kecil.
"Sekali lagi kau membuat gara- gara kau akan kuusir dari rumah ini..." kata pak Setyo dengan marah. Setelah mengucapkan itu mereka bertiga meninggalkan bik Monah dan Kania. Kania dan bik Nah masih sempat melihat Deby menjulurkan lidah mengejek Kania dan tersenyum sinis sebelum berlalu bersama mama dan papa Kania.
"Non ayo kita kedapur..." ajak bik Nah sedih pada Kania. Dengan di papah bik Nah Kania kecil berjalan ke dapur. Ketika sampai di dapur mereka bertemu dengan pak Asep yang baru dari taman.
"Lo bu kenapa dengan wajah Non Kania...?" tanya pak Aseb heran campur khawatir. Terlihat pipi Kania yang memerah .
"Habis di pukul Nyonya sama tuan pak.." jawab bik Nah sedih.
"Apa...dipukul nyonya dan tuan...?" seru pak Aseb kaget.
"Iya..."bik Nah mengambil baskom dan air dingin untuk mengompres wajah Kania.
"Kenapa...?" tanya pak Asep sambil meneliti wajah Kania yang kini sudah bengkak.
"Gara- gara non Deby pak..." jawab bik Nah dengan marah.
"Apa lagi yang di lakukan gadis itu...?" kata pak Asep ikut geram. Pak Asep tak tega melihat wajah Kania yang lebam.
"Dia merebut boneka non Kania, tapi nyonya Santi menuduh non Kania mencuri milik non Deby..." jawab bik Nah.
"Dasar orang tua gila...anak sendiri di telantarkan, anak orang lain di sayang.. aku heran apa sich kelebihan non Deby.. Cantik non Kania jauh lebih cantik, apa lagi kepandaian dan kecerdasar jauh dari non Kania.." kata pak Asep dengan bingung.
"Entahlah pak...aku juga bingung dengan sifat mereka , kasihan non Kania jadi bulan- bulanan kekerasan mereka...." jawab bik nah sambil mengobati wajah kania yang lebam membiru..
"Non masih sakit..." tanya bik Nah
"Mendingan bik..." jawab Kania.
"Ya Tuhan ...sampai separah ini.." keluh pak Asep.
"Sudahlah bik Nah pak Asep..mungkin ini sudah garis takdir Kania bik..." kata Kania perlahan.
"Bik , pak...apa lebih baik kania pergi dari rumah ini ya...bukankah Kania sejak dulu tidak diinginkan oleh papa dan mama..." kata Kania lagi.
"Non mau pergi dari rumah ini...?" tanya bik Nah kaget.
"Iya Bik...untuk apa Nia dirumah yang tak menganggap Kania ada, bukankah sejak dulu yang membiayai Kania sekolah Bibik sama pak Asep. Juga baju- baju Nia yang beli bibik dan pak Asep kan..dan semua orang menyangka Nia adalah putri kalian..." kata Kania sedih .
"Baiklah Non kita akan keluar dari sini bersama- sama. Kita akan mencari rumah untuk kita hidup bersama..." jawab pak Asep tegas
"Jadi kalian setuju dengan keinginan Kania....?" kata Kania dengan wajah berbinar.
"Kita akan pergi nanti malam.. Sekarang lebih baik kita segera merapikan barang- barang yang akan kita bawa.." kata pak Asep lagi.
"Baik pak...ayo bik kita kekamar..." kata Nia semangat.
"Non..non pergi kekamar dulu bibik mau menyelesaikan memasak makanan untuk makan malam agar mereka nggak curiga . .." kata bik Nah menyuruh Kania masuk kekamar dulu. kamar kania memang ada di dekat kamar sepasang suami istri tersebut. Sejak kecil Nia mendapatkan kamar yang pantas buat pembantu. Akhirnya Kania membenahi baju yang akan dia bawa nanti.
Jam 11 malam terlihat tiga manusia pergi mengendap- endap keluar dari rumah keluarga Herlambang. Mereka Kania Bik Monah dan pak Asep. Mereka yakin akan keluar dari rumah keluarga Herlambang. setelah agak jauh dari kediaman keluarga Herlambang mereka segera mencari taksi. Setelah mendapatkan taksi mereka segera pergi kekota sebelah. Karena pak Asep mempunyai sahabat di kota itu.
Udah dulu ya.... selamat membaca cerita terbaru dariku. maaf kalau ada typo nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Ndy AjjaDech
cuma cerita gada anak kandung sendiri ditelantarkan
2025-04-17
0
"Candy75
orang tua gila, anak kandung ditelantarkan
2024-11-03
0
Junita Junita
masak sih ada orang tua yang begitu....,🥺😫
2025-01-15
0