NovelToon NovelToon
Not Her, But Me!

Not Her, But Me!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Mecca SK

Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

" Beli semua yang kau butuhkan. Jangan khawatir kan harga, karena aku lah yang akan membayar semuanya! "

Ucapan Drake itu membuat para pelayan toko terlihat senang. Mereka langsung menunjukan sikap ramah yang berlebihan, hingga membuat Brianna muak.

Oh ayolah... Dia sangat tidak nyaman dengan situasi ini. Dia terbiasa membeli pakaian biasa dengan harga standart, dan bukan nya pakaian dari brand mewah yang membuatnya mendadak ingin menjual ginjal. Dia lebih suka menginvestasikan uang jajan nya ke hal - hal yang lebih bermanfaat, untuk kehidupan masa depan nya. Dan dipaksa berbelanja seperti ini, jelas membuat nya merasa tercekik.

" Bisakah kita berbelanja di tempat lain? Aku cukup tau tempat yang menjual pakaian dengan harga yang wajar di daerah London. Kita bisa memborong satu isi toko di sana, dari pada mendapatkan beberapa helai pakaian di sini! " Bisik Brianna.

Drake menggigit pipi dalam nya. Dia sempat terkejut ketika Brianna mendekat dan memajukan wajahnya. Dia kira akan mendapatkan sebuah ciuman, sebagai ungkapan rasa bahagia gadis itu karena bisa berbelanja sepuas nya. Tapi ternyata alasan Brianna sangat di luar perkiraan nya, dan membuat dirinya merasa gemas.

Gadis yang unik!

" Kau juga bisa memborong isi toko ini, Anna. Aku bukan orang miskin yang akan bangkrut hanya karena beberapa helai pakaian. Jadi jangan membuatku malu, dan cepatlah pilih yang kau suka! " Ucap Drake.

Sialan!

Brianna mengutuk sikap Drake yang mirip seperti Papa Gula untuk nya, apalagi umur mereka yang terlihat cukup pantas untuk memerankan hal itu.

Tidak!

Jangan pernah bayangkan jika Drake terlihat seperti pria tua dengan perut buncit. Penampilan pria itu tidak lah seburuk itu. Drake tampan, bahkan sangat tampan di mata Brianna. Pria itu juga baru berusia 26 tahun, dimana usia mereka hanya berjarak 10 tahun saja. Tapi jarak itu lah yang membuat Drake terlihat seperti Papa Gula untuk nya. Apalagi sikap royal nya yang benar - benar di luar akal sehat nya.

" Kenapa kau cemberut seperti itu, Anna? " Tanya Drake.

" Ck... Kau membuat ku terlihat seperti gadis pengeretan, dan aku tidak suka itu! " Jawab Brianna.

Dia pergi meninggalkan Drake dengan langkah kaki menghentak. Benar - benar persis seperti bocah yang sedang merajuk, dan hal itu mampu membuat sudut bibit Drake terangkat dan membentuk sebuah senyuman.

Menggemaskan!

Brianna terus diikuti oleh beberapa pelayan. Mereka memberikan nya beberapa rekomendasi pakaian yang cocok untuk digunakan oleh gadis seusia nya. Karena Drake tetap kukuh memaksa nya berbelanja di toko ini, maka dengan sangat terpaksa dia mengikuti keinginan nya.

" Apakah Nona mau mencoba pakaian ini? Ini adalah design terbaru dari toko kami, dan pasti akan menjadi trend untuk beberapa waktu ke depan! " Ucap seorang pelayan sambil menunjukkan sebuah dress berwarna putih tulang yang terlihat sangat cantik.

" Aku tidak yakin akan cocok menggunakan pakaian ini. " Ucap Brianna.

" Anda bisa mencoba nya dulu, untuk memastikan apakah cocok atau tidak. Tapi saya yakin kekasih anda akan terpesona jika melihat anda dalam balutan dress ini! "

Kekasih?

Pipi Brianna memerah mendengar julukan aneh itu. Bagaimana mungkin orang mengira Drake adalah kekasih nya? Padahal jelas terlihat jika pria itu lebih cocok untuk menjadi Papa Gula untuk nya.

" Baiklah, aku akan mencoba nya dulu! " Ucap Brianna.

Dia membawa pakaian itu ke ruang ganti, dan mencoba memakai nya. Memang pakaian itu terlihat sangat pas dan cocok di tubuh nya, namun ketika melihat tag harga nya mampu membuat nya merasa mulas.

1500$ ?

Oke, Brianna... Tarik nafas!

Anggaplah jika dia adalah gadis norak dan kampungan. Walaupun dia selama ini hidup berkecukupan bahkan mungkin berlebihan, tapi menghabiskan uang 1500$ untuk selembar pakaian jelas tidak akan pernah dia lakukan seumur hidup nya. Ini adalah sebuah tindak pemborosan, yang tidak seharusnya dia lakukan.

" Bagaimana, Nona? Apakah anda membutuhkan bantuan? " Tanya seorang pelayan dari luar kamar ganti.

" Ah, tidak perlu. Aku sudah selesai memakai nya, dan sekarang akan melepaskannya lagi! " Jawab Brianna.

" Sebaiknya jangan dulu, Nona. Kekasih anda berkata ingin melihat penampilan anda dengan menggunakan dress itu. Jadi keluarlah, dan tunjuk kan pesona mu! "

Tawa Brianna hampir meledak ketika mendengar ucapan pelayan itu. Dia tampak terdengar seperti seorang host acara perjodohan, yang beberapa tahun belakangan sempat digandrungi di negara nya.

Dengan ragu Brianna keluar dari kamar ganti. Ternyata memang Drake sedang menunggu tak jauh dari ruangan itu, untuk melihat penampilan baru nya dengan menggunakan dress mahal ini.

" Bagaimana Tuan? Bukankah kekasih anda sangat cantik!? Dia terlihat seperti malaikat musim semi yang mampu mendatangkan kebahagiaan bagi semua orang. Benar - benar pakaian yang sempurna untuk kekasih anda! "

Brianna yakin jika pelayan itu pasti mendapatkan nilai yang sangat besar, untuk pelajaran marketing ketika masa kuliah nya. Dia bisa membuat semua orang percaya dengan ucapan nya, hingga tergoda untuk membeli apa saja yang ditawarkan oleh nya.

Benar - benar pelayan yang luar biasa!

" Cantik! " Ucap Drake, " Aku suka melihatmu dalam penampilan seperti ini, Anna! "

Deg!

Jantung Brianna berdetak kencang hanya karena mendengar pujian sederhana dari Drake. Astaga... Dasar jantung murahan!

" Aku akan mengambil pakaian yang kalian rekomendasi sebelum nya. Sesuaikan saja ukuran nya dengan gadis itu, dan bungkus segera! " Ucap Drake pada pelayan itu.

" Baiklah, Tuan. Kami akan memprosesnya dengan cepat! " Sahut pelayan itu dengan penuh semangat.

Tentu saja...

Toko ini bagaikan mendapat rejeki nomplok dengan kedatangan Drake juga Brianna. Segala barang yang mereka rekomendasi kan pada Drake langsung dibeli begitu saja. Mungkin cerita nya akan jauh berbeda, jika mereka merekomendasikan nya langsung pada Brianna. Gadis itu terlalu banyak pertimbangan, karena memikirkan harga. Berbeda dengan Drake yang bahkan tidak pernah melihat harga setiap berbelanja.

Ah... Kehidupan yang sangat jauh berbeda!

***

Briella pergi dari rumah nya setelah mendapatkan ijin  menginap, untuk mengerjakan tugas kelompok. Semula kedua orang tua nya melarang nya pergi, namun gadis itu berhasil membujuk mereka agar memberikan nya ijin.

Dia pergi dengan menggunakan celana panjang dan juga hoodie oversize yang mampu membuat tubuh mungil nya tenggelam. Dia juga membawa tas dan beberapa buku, agar orang tua nya tidak curiga.

Namun ketika dia sudah masuk ke dalam mobil, dia membuka semua itu dan meletakan nya begitu saja di kursi penumpang. Ternyata di dalam hoodie oversize nya, dia sudah menggunakan pakaian lain yang cocok untuk dia kenalan ke klub malam.

Sekarang dia sudah siap untuk bersenang - senang !

Dia datang sedikit terlambat karena begitu sampai di sana, beberapa teman nya sudah datang dan sedang bersenang - senang. Dia memulai malam itu dengan segelas minuman keras agar tubuh nya memanas.

" Gue kira lo gak bakalan datang! " Ucap Yuriko dengan nada yang sedikit menjengkelkan di telinga siapapun yang mendengar nya.

Briella tersenyum tipis, " Gak ada alasan untuk gue gak datang. Orang tua gue gak sekampungan itu sampai melarang gue pergi ke luar rumah di malam minggu kayak gini! " Sahut nya.

" Baguslah. Kalau gitu gue harap lo bisa have fun malam ini. Kita lupakan dulu permasalah apapun yang ada di antara kita, dan mari kita bersulang. Cheers! "

Yuriko mengangkat gelas tinggi, yang diikuti oleh Briella. Kedua nya sepakat untuk melupakan sejenak permusuhan mereka dan menikmati malam ini dengan penuh suka cita.

Setidak nya itulah yang dipikirkan oleh Briella...

Ketika dia merasa sudah cukup mabuk, dia berhenti minum dan hanya diam melihat aksi gila dari teman - teman nya. Namun tak lama dia sedikit terganggu, dengan kedatangan beberapa cowok yang tidak dikenal oleh nya. Padahal ruangan ini seharus nya hanya ditempati oleh mereka saja.

" Siapa mereka? " Tanya Briella pada Cecilia.

" Oh, mereka dari Brawijaya! " Jawab cewek itu dengan nada cuek.

" Kenapa mereka bisa masuk ke ruangan ini? Bukankah kita sengaja menyewa ruangan ini untuk genk kita sendiri!? "

" Ck.. Bawel banget sih lo. Kalau gak ada cowok ya mana asik sih, Brie. Emang nya lo mau main adu gunting sama gue hah? Ya gak bakalan enak lah! "

" Maksud lo? "

Belum sempat pertanyaan Briella terjawab, teman nya sudah membuat sebuah pesta yang gila. Mereka menggunakan obat terlarang bersama - sama, tanpa memikirkan dampak dan akibat nya. Yang ada di kepala mereka hanya lah bagaimana cara nya agar bisa have fun, sampai nanti pagi menjelang.

Briella menolak untuk memakai obat terlarang itu. Dia merasa jika kondisi tubuh nya sedang tidak terlalu baik, dan memilih untuk hanya sebatas minum. Tidak ada satu orang pun yang memaksa nya untuk memakai obat terlarang, namun Yuriko tampak bersemangat untuk terus memberikan minuman untuk nya.

" Cukup, Yuriko. Gue bisa mabuk berat kalau minum sebanyak ini! " Tolak Briella.

" Alah, cemen banget sih lo. Segelas lagi aja, Briella. Hargai teman - teman lo yang lain nya, jangan jadi anak yang gak asik kayak gini! " Sahut Yuriko dengan ketus.

Cecilia membenarkan ucapan Yuriko, hingga membuat Briella mau tidak mau meminum gelas yang disodorkan kepada nya. Dia minum dalam sekali tegukan, agar kedua teman nya itu berhenti meremehkan diri nya.

Mereka semua bertepuk tangan, dan Briella merasa bangga dengan kemampuan nya. Dia selalu menikmati atensi yang tertuju pada nya, tapi sayang nya semua itu tidak bertahan lama karena mereka mulai fokus pada aktivitas nya masing - masing.

Tak lama, dia merasa jika tubuh nya tiba- tiba terasa panas. Ruangan yang saat ini tengah menampung cukup banyak orang, membuat suasana menjadi gerah dan tidak nyaman.

" Lo kenapa, Briella? " Tanya seorang cowok yang tidak dia ketahui nama nya.

" Gerah banget ya di sini. Apa AC nya mati? "

" AC nya nyala kok. Mungkin lo terlalu banyak minum, jadi nya merasa panas. "

" Mungkin! "

Cowok itu mendekat, dan duduk tepat di sebelah Briella. Dia mencoba untuk kembali memberikan minuman pada gadis itu, namun mendapatkan penolakan. Dia tidak menyerah dan terus memepet Briella hingga gadis itu mulai merasa semakin panas  dengan situasi sekitar nya.

" Buka aja kalau merasa gerah, tenang... Anak - anak yang lain gak akan sadar kok. Mereka kan lagi nge fly efek obat! "

Briella menggeleng cepat, " Dih, ogah ah. Masa iya gue harus buka di sini. Yang ada lo keenakan liatin gue! " Sahut nya.

" Gue juga bakalan lakuin hal yang sama, Briella. Dijamin lo bakalan puas! "

Bisikan cowok itu mampu memancing Briella. Gadis itu mulai mengerang lirih ketika merasakan gelenyar asing di tubuh nya.

" Enak kan? " Bisik cowok itu lagi.

Briella yang sedang dalam pengaruh minuman keras plus obat, yang diam - diam dimasukan oleh Yuriko ke dalam gelas nya, tentu tidak bisa menahan godaan itu. Tangan nya bergerak ingin meloloskan tank top yang dikenakan nya, namun suara gebrakan kuat dari pintu mampu membuat nya tersadar dan menghentikan aksi gila nya.

" Angkat tangan! "

Shit!

Para remaja itu kalang kabut, ketika melihat kedatangan polisi ke ruangan mereka. Beberapa orang berhasil kabur namun sebagian besar tertangkap oleh polisi itu. Untungnya Briella adalah salah satu yang berhasil kabur, karena seseorang dengan pakaian serba hitam dengan cepat menariknya dari tempat itu dan membawa nya pergi.

" Apakah kau tidak apa - apa, Briella? "

Briella menatap heran pada pria yang memakai masker dan topi hitam itu. Semula dia tidak mengenali nya, namun begitu mendengar suara nya dia barulah sadar jika yang datang menyelamatkan nya adalah Aarav.

" Ah... "

Aarav menatap Briella dengan bingung. Dia melihat gadis itu bergerak bak cacing kepanasan, dan terus mengibaskan tangan nya tanda kegerahan. Hal yang sangat aneh karena saat ini AC mobil nya sudah menyala dalam suhu yang cukup rendah.

" Briella... Kau kenapa? " Ucap Aarav dengan panik.

" Sssttt... Panas. Aku benar - benar kepanasan, Aarav ! " Sahut Briella.

Aarav menyadari jika ada yang aneh dari gadis ini. Jika melihat dari ciri - ciri nya, seperti nya Briella sedang dalam pengaruh obat. Dan jelas dia bisa menebak jika semua itu adalah ulah Yuriko.

Aarav dengan cepat melajukan mobil nya menuju ke rumah sakit terdekat. Dia tidak mungkin membiarkan Briella menggila, karena terus terjebak dalam pengaruh obat itu. Dia harus segera membantu Briella untuk menghilangkan efek obat itu.

Tapi seperti nya Briella tidak bisa menahan semuan nya. Dia mulai melakukan gerakan yang aneh dan menantang gairah siapapun yang melihat nya. Hal itu membuat Aarav kehilangan konsentrasi untuk menyetir, dan memutuskan untuk memberhentikan mobil nya di tempat yang sepi.

" Ah... Panas! " Jerit Briella dengan suara yang sangat menggoda.

Aarav mendadak jadi orang bodoh yang bingung harus melakukan apa. Dia hanya bisa menatap Briella, yang sedang bermain sendiri untuk menuntaskan keinginan nya.

" Kak... Bantu aku, kak! " Ucap Briella.

" Aku ... "

Belum sempat Aarav menjawab, Briella dengan cepat meraih tengkuk pria itu dan mencium nya dengan buas. Dia melumat dan memagut bibir Aarav, hingga membuat pria itu merasakan pening. Secara naluriah tangan nya mulai bergerak untuk membelai Briella dengan lembut.

Ciuman mereka terlepas dan bibir Aarav turun untuk mencium leher dan pundak gadis itu. Tangan nya terus bergerak nakal untuk menyentuh apa yang bisa dia sentuh di sana.

Aneh!

Sebelum nya Aarav pernah menyentuh Briella, dan dia tidak bisa melupakan sensasi dari setiap jengkal tubuh gadis itu. Tapi kali ini dia merasa sedang menyentuh tubuh yang berbeda. Bentuk nya, ukuran nya, dan bahkan tanda yang sempat membuat dia terpesona sudah tidak ada disana.

Tanda lahir berbentuk bulan sabit yang terlihat sangat cantik, dan seharusnya ada di area pundak Briella!

Aarav menjauhkan tubuh nya dari gadis itu, dan bergegas keluar dari mobil. Dia tidak lagi memperdulikan Briella yang sedang tersiksa di dalam, dan justru fokus untuk menenangkan pikiran nya sendiri.

Gadis itu, bukan lah gadis yang pernah tidur bersama nya!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!