NovelToon NovelToon
Darah Rubah, Nafsu Naga

Darah Rubah, Nafsu Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Spiritual
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: S. N. Aida

Di negeri fantasi Qingya, seorang gadis bernama Lian Yue tiba-tiba membangkitkan Spirit Rubah Perak sebelum usianya genap 18 tahun—sesuatu yang mustahil dan sangat berbahaya. Kejadian itu membuat seluruh sekte mengincarnya karena dianggap membawa warisan kuno.

Saat ia kabur, Lian Yue diselamatkan oleh pewaris Sekte Naga Hitam, Shen Ryuko, lelaki dingin dan kuat. Namun ketika tubuh mereka bersentuhan, Qi mereka saling menyatu—tanda bahwa mereka adalah pasangan ritual yang hanya bisa diaktifkan lewat hubungan intim.

Sejak itu, keduanya terikat dalam hubungan berbahaya, penuh gairah, dan diburu para sekte yang ingin merebut kekuatan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. N. Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 — Tatapan Kaisar

​Gerbang besar Istana Kekaisaran menjulang, dihiasi dengan ukiran naga emas dan burung phoenix yang megah. Istana itu sendiri memancarkan Qi bumi yang kuat dan otoritas kuno yang menindas. Festival Bulan diadakan di Balai Agung Matahari, sebuah bangunan batu giok putih yang bercahaya di bawah cahaya sore yang keemasan.

​Ryuko dan Lian Yue adalah yang terakhir tiba, sengaja untuk menciptakan kesan dramatis.

​Saat mereka melangkah keluar dari Kereta Spiritual Naga Hitam, semua mata tertuju pada mereka.

​Ryuko, dalam jubah sutra hitam murni tanpa hiasan yang mencolok, berdiri tegak dan dingin. Ia memancarkan aura bahaya yang terkendali, seorang Naga yang membawa otoritas gunung yang tinggi.

​Namun, yang mencuri perhatian bukanlah Ryuko, melainkan Lian Yue.

​Gaun Sutra Bulan Perak memancarkan cahaya lembut yang kontras dengan latar belakang hitam Ryuko. Lian Yue tampak seperti dewi bulan yang baru turun ke bumi. Rambut peraknya yang halus memantulkan cahaya, dan lehernya yang ramping, meskipun tertutup oleh Kalung Pelindung Qi, tetap menarik pandangan karena auranya yang murni.

​Para bangsawan, selir, dan Pewaris Sekte lain yang sudah berkumpul terdiam. Mereka telah mendengar desas-desus tentang Pasangan Ritual Rubah Perak, tetapi mereka tidak menyangka akan melihat makhluk yang begitu mempesona. Dia tidak terlihat seperti Spirit Beast yang liar, melainkan seperti bangsawan suci yang kuno.

​Lian Yue merasakan semua tatapan itu, dan Qi Rubahnya mulai gelisah. Ia merasakan cemas. Ia ingin bersembunyi.

​Namun, Ryuko berada di sisinya.

​Ryuko meraih tangan Lian Yue, mengunci jari mereka. Itu adalah sentuhan yang posesif dan publik, sebuah pernyataan yang jelas kepada seluruh Istana: Dia adalah milikku.

​Sentuhan itu segera menenangkan Lian Yue. Qi Yang Ryuko mengalir melalui genggaman mereka, menahan kecemasan Rubah Lian Yue. Lian Yue mengangkat kepalanya, berjalan berdampingan dengan Ryuko, membiarkan aura angkuh Ryuko melindunginya.

​“Lihatlah itu,” desis seorang bangsawan wanita kepada temannya. “Pewaris Naga Hitam itu benar-benar mengklaimnya! Itu bukanlah sandiwara.”

​Di sudut Balai Agung, Shen Zhaoling dan Feng Ruyin menyaksikan adegan itu dengan kebencian.

​“Dia terlihat terlalu mulia,” gerutu Ruyin. “Gaun itu… itu bukan Sutra Naga Hitam. Dia mencuri semua perhatian!”

​“Tenang,” desis Zhaoling, matanya tajam. “Semakin banyak perhatian yang dia dapatkan, semakin besar kehancuran Ryuko nanti. Biarkan dia menikmati momennya.”

​Ryuko dan Lian Yue berjalan menuju takhta, di mana Kaisar Gao Xu dan Permaisuri Lin Yuying duduk.

​Kaisar Gao Xu adalah seorang pria tua yang bijaksana, dengan jubah naga kuning yang menakutkan. Ia memandang Ryuko dengan hormat.

​Tetapi pandangan Permaisuri Lin Yuying, yang duduk di sampingnya, jauh lebih intens.

​Permaisuri Lin Yuying adalah seorang wanita cantik yang anggun dan berbahaya. Matanya, dihiasi dengan riasan tebal, menyembunyikan kecerdasan yang licik. Ia berasal dari Klan Burung Phoenix kuno, dan dikenal karena kemampuan ramalannya yang akurat dan ambisinya yang tak terbatas.

​Saat Ryuko dan Lian Yue berlutut di hadapan takhta, Permaisuri Lin Yuying tidak melepaskan pandangannya dari Lian Yue. Tatapan itu bukan hanya ketertarikan, tetapi sebuah penilaian yang mendalam.

​Ryuko merasakan bahaya itu. Qi Naganya menegang. Ia menarik Lian Yue sedikit lebih dekat, melindunginya.

​“Selamat datang, Pewaris Naga Hitam,” sapa Kaisar Gao Xu dengan suara yang berwibawa. “Dan ini pasti… Nona Lian Yue, Pasangan Ritual yang terkenal itu. Kami merasa terhormat atas kehadiranmu.”

​“Terima kasih, Yang Mulia,” jawab Ryuko, suaranya tenang.

​Lian Yue mengangkat kepalanya. Ia membungkuk dengan anggun, meniru etiket yang ia pelajari dari Elder Mo. “Sebuah kehormatan besar bagi hamba, Yang Mulia.”

​Permaisuri Lin Yuying tersenyum, senyum yang tidak mencapai matanya. “Nona Lian Yue, kau memiliki aura yang unik. Cahaya perakmu... itu sangat langka.”

​Lian Yue merasakan hawa dingin di punggungnya. Permaisuri itu melihatnya—ia melihat Spirit Rubahnya.

​“Hamba hanya Spirit Beast yang lemah, Yang Mulia,” jawab Lian Yue rendah hati, membiarkan Kalung Pelindung Qi-nya memancarkan Qi Naga Ryuko.

​Permaisuri mengabaikan Ryuko sejenak, fokus pada Lian Yue.

​“Tidak, kau bukan lemah, Sayang,” kata Permaisuri, nadanya kini lembut, hampir terlalu lembut. “Kau adalah Rubah Bulan. Aura Qi Yin-mu begitu murni, belum pernah kulihat yang seperti ini.”

​Ryuko merasakan hasrat posesif Naganya melonjak. Ia tahu Permaisuri itu mencoba menembus kendalinya. Ryuko membalas tatapan Permaisuri Lin Yuying dengan intensitas yang mengancam.

​Kaisar, merasakan ketegangan yang meningkat, segera menyela. “Festival akan segera dimulai! Silakan nikmati perjamuan!”

​Ryuko dan Lian Yue berdiri. Ryuko menuntun Lian Yue menjauh dari takhta, tetapi ia tahu bahwa pandangan Permaisuri Lin Yuying terus membuntuti mereka.

​Saat mereka menjauh, Permaisuri Lin Yuying berbisik kepada Penasihatnya, seorang kasim tua yang berdiri di samping takhta, dengan wajah yang tidak menunjukkan emosi.

​“Kasim Zhao,” bisik Permaisuri, suaranya sangat rendah. “Anak itu… adalah kunci ramalan lama. Ramalan tentang kebangkitan Kekaisaran yang hilang.”

​Kasim Zhao membungkuk. “Apakah Yang Mulia berbicara tentang Warisan Purnama?”

​“Ya. Qi Rubah Perak itu sempurna. Murni, belum ternoda, dan siap untuk Ritual. Ryuko mungkin berpikir dia menguasainya, tetapi dia adalah yang mengendalikan Naga itu,” desis Permaisuri. “Klan Naga Hitam tidak boleh mendapatkan kekuatan itu. Warisan itu milik Kekaisaran. Aku ingin Lian Yue diawasi. Dan pastikan Pangeran Yu Liang bertemu dengannya. Kita lihat seberapa besar kendali Ryuko atas nalurinya.”

​Ryuko menuntun Lian Yue ke meja yang dikhususkan untuk Sekte Naga Hitam.

​“Jangan hiraukan mereka,” bisik Ryuko, tangannya tidak melepaskan tangan Lian Yue. “Tatapan Permaisuri itu berbahaya. Dia melihat melampaui kulitmu, Lian Yue. Dia melihat kekuatanmu.”

​Lian Yue menggigil. “Dia menakutkan, Ryuko. Dia tahu sesuatu tentang Warisan Purnama.”

​“Semua orang tahu tentang Warisan itu, tetapi hanya Permaisuri yang memiliki cukup ambisi untuk mencurinya,” jawab Ryuko. “Malam ini, kau harus tetap bersikap mulia. Jangan tunjukkan kelemahan. Kita akan pergi setelah upacara utama selesai.”

​Saat mereka duduk, Ryuko melirik ke sekeliling. Ia melihat Shen Zhaoling dan Feng Ruyin di meja mereka, berbisik-bisik, wajah mereka penuh intrik. Ryuko juga merasakan Qi yang berbeda, Qi yang muda, kuat, dan penuh arogansi, mendekati mereka.

​Ryuko tahu: Umpan Zhaoling telah dilepaskan.

​Seorang pria muda yang sangat tampan, dengan jubah sutra biru langit dan Qi emas yang sombong, berjalan ke meja mereka. Itu adalah Pangeran Yu Liang, Pangeran Kedua Kekaisaran.

​Yu Liang mengabaikan Ryuko sepenuhnya, matanya terpaku pada Lian Yue. Ia tersenyum, senyum yang menawan dan berbahaya.

​“Perkenalkan,” kata Yu Liang, suaranya penuh pesona. “Aku Pangeran Yu Liang. Dan aku harus mengakui, Nona Lian Yue, desas-desus tentang kecantikanmu sama sekali tidak memadai.”

​Ryuko merasakan Naganya bergemuruh.

​Panggung politik Kekaisaran telah resmi dibuka.

1
Noveni Lawasti Munte
ko makin berbelit2 ya..itu2 muli konflikny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!