Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjebak.
Rico membuka pintu kamarnya ketika dia mendengar tiara memanggilnya.
Tiara tersenyum melihat Rico yang masih nampak kusut, karena baru bangun dari dunia mimpinya.
"Kebiasaan lo.. jam segini baru bangun... " ujar tiara langsung masuk ke kamar Rico yang luas.
"kenapa nggak di lantai atas..? " tanya tiara penasaran melihat Rico memilih tidur di kamar tamu.
"Nggak enak sama evan... takutnya mereka terganggu... "jawab Rico acuh.
"tapi kan di ada ada 4 kamar.. masa iya mereka terganggu.. "
"udahlah ti.. gua masih ngantuk.. " Rico merebahkan kembali diri nya ke kasur. sementara tiara mengikuti, merebahkan diri di sampingnya.
Rico terkejut ia segera bangun dari tidurnya.
"kenapa.. kok kaget gitu... bukan nya kemarin lo udah melihat semuanya.. " tiara tersenyum smirk.
Rico memalingkan wajahnya dia terlihat begitu gugup.
"Santai aja ko... gua nggak akan minta tanggung jawab lo sekarang... tapi, setidak nya lo harus lebih menjaga gua kan..? "ujar tiara penuh makna.
"Tiara denger.. kemarin itu, gua nggak tau apa yang gua lakuin.. gua rasa ada orang yang ngasih obat ke minuman gua.."jelas Rico.
"Alah, ... udahlah lagian gua juga fine aja... gak usah terlalu di pikirin.. " jawab tiara membuat Rico canggung.
"Ti, apa pun alasan nya.. gua minta maaf sama lo... gua akan bertanggung jawab.. " Rico menatap tiara yang terlihat menahan tawanya.
"Rico please deh jangan kolot gitu.. gua yakin lo juga udah terbiasa dengan kehidupan malam kayak gitu... "
"Sembarangan... biar begini, gua nggak pernah ya sampai maen cewek... "
"Terus yang kemarin apaan..? " bisik tiara yang tiba-tiba ada di belakang Rico.
"udah gua bilang, itu karena... ah.. udah lah gua jadi pusing sendiri..! " Rico mengacak-acak rambutnya sendiri.
Tiara tersenyum dengan seribu rencana yang sudah dia siapkan di kepalanya.
"Rico.. sekarang gua nggak tau harus berbuat apa, teman gua di jakarta cuma lo sama evan... Gua nggak minta lo nikahin gua..tapi, masa lo tega biarin gua tinggal di apartemen sendirian..? "
"Maksud lo..? "
"sejak kejadian kemarin gua takut kalo tiba-tiba gua hamil... lo tau kan cewek hamil kayak gimana.. pasti gua sering sakit, mual lah ,pusing lah...pokok nya ribet,jadi gua takut kalo harus tinggal sendirian... "
Rico menoleh pada tiara.
"Tapi, gua nggak mau tinggal di apartemen lo.. " tegas Rico.
"Ya udah kalo gitu gua yang pindah kesini gimana..? "tiara tampak bersemangat dengan usulan nya sendiri.
"Nggak mungkinlah.. gua nggak mungkin cerita sama evan, mau di simpan dimana muka gua..! "
"Itu sih terserah lo.. kalau lo nggak mau... terpaksa gua bakal telepon kakek dito.. "
"kok.. lo jadi ngancam sih..? "
"Rico... gua cuma nggak mau tinggal sendirian.. gua takut.. " rengek tiara manja..
Rico memejamkan matanya.. dia merasa pusing dengan semua yang terjadi.. kalau kakek sampai tau.. tamat lah riwayat nya.
"Ok.. ntar gua coba ngomong sama evan,.. tapi kalo nggak bisa... kita cari rumah buat lo tinggal.. "
"Kalo gitu, kakek curiga dong.. "
"Ya sama aja...! "hardik Rico kesal.
"Ya nggaklah, gua sudah terbiasa tinggal di rumah ini.. jadi kakek pasti ngerti..! " hardik tiara setengah memaksa.
"Ya udah, ntar gua ngomong sama evan.. tapi gua minta waktu.. "
"Ok,.. asal jangan kelamaan.. gua takut perut gua keburu isi. sama anak lo..! " ucap tiara sambil bergegas keluar dari kamar Rico.
Rico menghela napas nya kasar.. dia tidak menduga kepulangannya ke Indonesia justru akan membuatnya di tempa masalah seperti ini.
"Gimana,gua ngejelasin nya sama evan dia pasti hajar gua habis-habisan.. " gumam Rico memegang kepalanya yang terasa mau pecah.
...****************...
Rico tampak gelisah menunggu kepulangan evan, berulang kali dia melihat jam di dinding. Ia segera bergegas berlari menghampiri ketika dia melihat evan turun dari mobil nya.
"Hei bro kok lo lama banget sih..., gua tunggu lo dari tadi.. "
Evan hanya melihat sekilas..dia segera membuka jas dan dasi nya menuju ruang makan yang bersebelahan dengan dapur.
"hei, hei.. van lo denger gua nggak sih... "
"Iya gua denger emang kenapa..? " jawab evan acuh dan menggulung lengan kemeja nya.
"Lah, sekarang lo mau apa...? " tanya Rico heran melihat evan memakai celemek..
"Mau masak lah.. lo pikir mau apa..? "
"Evan, lo baru pulang langsung masak..? "
"Emang nya kenapa.. gua sekarang mau coba menu baru... lo tau Viola suka benget masakan gua.. " ujar evan tersenyum dengan bangga.
Rico menarik napas nya panjang..
"Dasar bucin lo.. ya udah terserah.. gua ngomong nya ntar aja.. " sungut Rico kesal karena evan malah sibuk dengan rutinitas baru nya.
Rico memperhatikan evan yang dengan semangat memasak untuk Viola istrinya..padahal dulu evan adalah laki-laki yang anti banget sama perempuan apa lagi sampai harus melayani perempuan kayak gini..Ada rasa iri sekaligus bangga dalam dirinya melihat evan yang telah sukses dalam karir juga dalam urusan percintaan.Tiba-tiba terlintas dalam pikiran nya untuk mulai berumah tangga. Tapi, mendadak dia bergidik di kala membayangkan jika yang akan menjadi istrinya adalah tiara.
"Ya, Tuhan... jauhkan hamba dari dilema ini.. " gumam Rico lirih.. dia merasa sangat
kebingungan.
Masalah yang terjadi antara dia dan tiara sungguh tidak ada dalam rencana hidup nya. jika harus memilih dia lebih baik memilih untuk hidup sendiri daripada harus bersama tiara.. karena, dia tau persis kehidupan bebas yang di anut oleh tiara.
Sialnya, kini dia malah terjebak dan tak bisa menghindari tiara.
Prasangka buruk mulai muncul di kepalanya..
"Apa mungkin tiara sengaja jebak gua,tapi untuk apa... nggak mungkin kan dia suka sama gua..?? " berbagai pertanyaan bermunculan. membuat kepalanya semakin pusing.
Nada dering handphone membuyarkan lamunannya.. dia segera merogoh saku dan menerima panggilan dari tiara... Rico segera beranjak dari duduknya menjauhi evan yang masih sibuk memasak.
"Hallo.. Rico.. gimana.. lo udah ngomong sama evan..? " tanya tiara di seberang sana.
"gua belum sempat ti.. nanti aja.. evan nya lagi sibuk.. "
"lo jangan bohong ya.. lo tau kan akibatnya kalo lo berani bohong sama gua.. "
"tiara denger ya.. gua nggak mungkin bohong dan gua nggak mungkin lepas dari tanggung jawab.. tapi, lo sabar dulu dong.. gua juga cari waktu yang tepat buat ngomong sama evan... "
"Rico, gua nggak minta lo nikahin gua sekarang.. gua cuma mau pindah dan tinggal bareng sama lo... " bujuk tiara dengan suara manja nya.
"Iya gua ngerti, tapi sabar dulu ntar gua kabari lagi... gua pasti nelepon lo lagi... "
"Bener ya,.. jangan lama-lama.. "
"Iya.. " jawab Rico singkat..
"Ok.. gua tunggu kabar dari lo... "
Tiara menutup telepon nya..
Rico mendengus kesal... dia kembali menuju meja makan dan melihat evan sudah selesai masak..
"wah.. bener-bener ya lo.. sampai jadi koki segala... "ujar Rico sambil mengambil sendok.
"Eh, awas aja kalo lo berani makan duluan... " evan menahan tangan Rico .
"pelit banget sih lo.. "
"Gua masak buat istri gua.. bukan buat lo... kalo lapar minta aja sama bibi.. jangan sentuh masakan gua.. " lanjut evan sambil menutupi masakan buatannya.
Rico lagi-lagi cuma menarik napas nya kesal..
Evan tersenyum dan bergegas menuju kamarnya.
"Eh, bro awas jangan sentuh masakan gua..!! " teriak evan dari atas tangga. membuat Rico mengerlingkan kedua bola matanya.
"Dasar bucin.. !! " seru Rico sambil berjalan menuju kamar nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
