Jian Wuyou adalah"Jenius Seribu Tahun"yang dielu-elukan,hingga sebuah pengkhianatan keji dari sekte dan sahabat terdekatnya merenggut segalanya. Dituduh mencuri artefak suci, ia dihina di depan umum, kehilangan lengan kanan andalannya, dan dilempar ke Jurang Pembuangan untuk membusuk.
Namun, di kedalaman jurang, keputusasaan Wuyou mengkristal menjadi dendam yang membara. Dengan satu tangan yang tersisa dan ditemani pedang karatan yang memalukan, ia melakukan hal yang mustahil: memindahkan inti Dantian ke lengan kirinya, terlahir kembali sebagai kultivator di Tahap Penyatuan Roh.
Kini, dengan wajah renta, tekad baja, dan julukan barunya yang mematikan,'Hantu Pedang',Wuyou memulai perjalanan balas dendamnya. Dunia kultivasi akan segera mengetahui bahwa seorang Dewa Pedang tidak membutuhkan kedua tangan untuk menebas langit.
Ikuti kisah Jian Wuyou saat ia mengungkap konspirasi besar di balik pengkhianatannya dan menuntut darah dari setiap orang yang pernah menertawakan kejatuhannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19: Godaan Rubah Ekor Dua
Perjalanan Jian Wuyou terus berlanjut di dasar jurang. Setelah mengalahkan Iblis Cakar Besi, ia tidak menemukan makhluk iblis lain di daerah tersebut. Suasana di dasar jurang menjadi terlalu tenang, keheningan yang mencekik. Jian Wuyou tahu keheningan ini adalah tipuan; ini adalah jeda sebelum bahaya yang lebih cerdas datang.
Jian Wuyou, yang kini jauh lebih waspada, merasakan sesuatu dari balik celah kegelapan. Sebuah sosok dengan mata emas menatap licik ke arahnya. Kali ini, Qi yang dipancarkan tidak agresif, melainkan lembut, namun mengandung spiritualitas yang tinggi.
"Jangan bersembunyi!" seru Jian Wuyou. Nada suaranya dingin, memotong keheningan. "Keluarlah jika kau ingin menghadapiku, jangan buang waktuku."
Makhluk tersebut menyeringai. Ia perlahan meloncat dari satu dinding ke dinding jurang lainnya, gerakannya anggun dan lincah, berbanding terbalik dengan kekasaran Iblis Cakar Besi. Dia berjalan semakin dekat, dan terlihatlah perwujudan makhluk tersebut: seekor rubah besar berwarna emas dengan dua ekor yang melambai elegan.
"Rubah Ekor Dua, ya?" Jian Wuyou tidak terlalu terkejut. Makhluk Iblis purba dari garis keturunan spiritual. Ia tahu bahwa makhluk jenis ini adalah master ilusi dan penyerapan Qi.
Tiba-tiba, saat jaraknya hanya beberapa langkah, rubah berwarna emas tersebut diselimuti kabut Qi ungu samar dan berubah menjadi sesosok perempuan cantik yang memukau. Rambutnya panjang keemasan, telinganya yang berbulu masih ada, dan dia tidak mengenakan pakaian sedikit pun. Aura spiritualnya, yang disamarkan, memancarkan godaan yang mematikan, mengincar kerapuhan energi Jian Wuyou yang baru saja melakukan terobosan.
"Tenang dong, Sayang," suara wanita itu merdu, seperti alunan harpa, namun terdengar licik dan mematikan. "Kau tidak seharusnya bersikap kasar terhadap perempuan secantik diriku, kan?" Rubah itu memasang pose menggoda, lekukan tubuhnya sempurna, sebuah ilusi yang dirancang untuk memancing hasrat terdalam manusia.
Ia perlahan mendekat Jian Wuyou, langkahnya hening, seperti kucing. Jari-jarinya yang panjang dan dingin mulai membelai pundak Jian Wuyou, tepat di atas jubahnya yang lusuh. Dia bahkan merangkul Jian Wuyou, mendekatkan wajah cantiknya yang memabukkan ke lehernya.
"Apa kau ingin berkultivasi ganda denganku, Tuan Tua yang kuat? Aku jamin kau akan menjadi lebih kuat, dan aku akan memuaskan setiap keinginan dan hasrat priamu!" bisiknya, suaranya mengandung resonansi spiritual yang mencoba menembus pertahanan mental Jian Wuyou. Dia sedikit menggesekkan kulitnya, mengirimkan sensasi dingin yang merayap.
Jian Wuyou menatapnya dengan dingin. Matanya, yang telah melihat pengkhianatan dan kematian selama hampir satu abad, sama sekali tidak terpengaruh oleh kecantikan ilusi tersebut.
"Enyahlah dari hadapanku sekarang juga, dasar rubah licik!" Suaranya sedingin es. "Kau pikir aku bodoh? Kau hanya ingin menyerap Akar Spiritualku dan Qi murniku yang baru saja kuelaborasi. Aku sudah melewati godaan yang jauh lebih besar darimu, puluhan tahun yang lalu."
"Haha, kau sungguh dingin, Sayang. Itu membuatku semakin tertarik." Rubah itu tertawa kecil, seperti lonceng perak yang bergetar. Dia menjauh sedikit, hanya untuk mendekat lagi, menempelkan tubuhnya yang hangat dan lembut ke tubuh Jian Wuyou.
Dia mengangkat tangan kanannya, membelai garis rahang Jian Wuyou. "Ayolah, Sayang. Kita dapat bersenang-senang, hanya kita berdua. Kau sudah tua, apa yang harus kau takutkan? Hilangkan rasa kesendirianmu, hilangkan kepedihan dendammu sebentar saja." Rubah tersebut mendekatkan mulutnya ke arah telinga Jian Wuyou, nafasnya terasa hangat, memabukkan, dan berbau manis, mencoba meruntuhkan benteng pertahanan mentalnya.
Jian Wuyou tetap tegak dan kaku, aura dinginnya tidak luntur sedikit pun, bahkan saat seluruh kehangatan dan ilusi rubah itu menyelimutinya.
Apakah aura dinginnya akan luntur di hadapan godaan purba yang mematikan ini? Rubah ini jelas tahu bahwa Jian Wuyou baru saja pulih dan energinya sangat rentan.
Akankah kesendirian puluhan tahun Jian Wuyou membuatnya jatuh ke dalam jebakan ilusi Rubah Ekor Dua, ataukah ia akan menggunakan pedangnya untuk membuktikan bahwa dendamnya jauh lebih menarik daripada godaan daging, dan menghancurkan kecantikan mematikan di hadapannya?
