NovelToon NovelToon
Loh,Kok Bisa-bisanya Kamu Naksir Aku?

Loh,Kok Bisa-bisanya Kamu Naksir Aku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Fantasi / Romansa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan_nic

"Loh, Kok Bisa Kamu Suka Aku?"

Kalau ada penghargaan “Cewek Paling Ngejar Cowok di Sekolah”, semua orang sepakat,pialanya pasti buat Mayra.

Axel adalah cowok paling dingin di sekolah. Tatapannya kosong, sikapnya rapi, dan geraknya terlalu sempurna untuk sekadar remaja SMA.

Saat dunia modeling mempertemukan mereka di bawah sorotan kamera, chemistry yang tak seharusnya ada justru tertangkap jelas.

Mayra mengira Axel hanya sulit didekati.
Ia tidak tahu bahwa Axel adalah manusia ciptaan.

Di antara audisi, photoshoot, dan rahasia yang tak boleh terbongkar, satu pertanyaan mulai menghantui mereka berdua:

Jika perasaan tidak pernah diprogram…
loh, kok bisa kamu suka aku?



~Salam Hangat Dari Penulis🤍
ig:FahZa09
Tiktok: Catatan FahZa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rubah Orens

"Kalau tidak suka,keluar..."

Kalimat dari Yoona sukses membuat Mayra bermuka masam.'Apa-apaan,peraturan yang di buat-buat!'

Yoona melihat ekspresi Mayra yang masam.

"Kenapa? Kurang jelas?"

"Aturan itu tidak ada di MG,kenapa aku harus mematuhinya?"

Mendengar itu,Yoona tidak langsung menjawab.Hanya tatapannya semakin menilai Mayra dari ujung kaki sampai kepala,lalu tersenyum smirk.

"Jadi kau tanya kenapa ya?"

Mayra menatap tajam,meski dia diam namun nampak sekali kalau dia sedang menentang.

Yoona berdiri,sekarang jarak mereka tidak terlalu jauh.

Perlahan mengangkat tangan,lalu bertepuk pelan.

"Plok!"

"Plok!"

"Bagus! Berani sekali,tapi sayangnya jiwa berani bagai preman pasarmu ini tidak di butuhkan di sini.Jadi silahkan saja,kalau ingin menentang aturanku kau bisa pergi sebelum semuanya di mulai."

Belum sempat Mayra membalas omongan Yoona. Pintu sudah terbuka,memunculkan sosok Nathan dengan ekspresi wajah dingin.Aura yang tidak pernah Mayra lihat darinya.'Nathan bisa begitu juga?'

"Tidak ada yang bisa menyuruh Mayra keluar,walaupun itu kau!" Nathan sambil berjalan mendekat.

Tentu kehadiran Nathan membuat semua mata yang ada di ruangan mengarah padanya.

Yoona mengernyitkan dahi,'Oh...ini alasan Qyn mau turun tangan,aku mengerti.'

"Khusus Mayra,aku sendiri yang akan melatihnya. Kau urus saja lima orang itu." Nathan masih berekspresi dingin.

Yoona yang menyilangkan tangan,tidak bergerak dari posisinya berdiri."Oke,aku tidak butuh preman pasar untuk menjadi muridku."

Mayra menegang,'Tu... tunggu,preman pasar? Dia menyebutku Preman Pasar?Itu agak berlebihan'.

Dengan berani,Mayra mengacungkan telunjuknya tepat di depan wajah Yoona. "Heh,Rubah orens! Jangan mentang-mentang kamu artis.Kamu boleh menyebut orang lain dengan sebutan seperti itu.Kau pikir karna kau artis bisa seenaknya?"

Peserta trainee yang ada di ruang itu,saling berpandangan. 'Beraninya,anak baru itu!'

Di perlakukan begitu,Yoona sang aktris yang sedang di puja-puja itu tentu tidak terima. Dia merasa di rendahkan oleh Mayra di hadapan kelima peserta trainee lainnya.Terlebih di depan Nathan.Tidak bisa di biarkan!.

"Beraninya kau menyebutku Rubah orens,kau akan menyesal sudah menyebut ku seperti itu!.

Yoona bicara begitu,apa membuat Mayra menjadi surut.Tentu tidak.

"Preman pasar justru bisa lebih berani dari sekedar menyebutmu Rubah orens,Aku tidak takut!, apapun yang akan kau lakukan,aku tidak takut!"

Yoona semakin di buat meledak oleh Mayra.Sekuat tenaga ia berteriak.

"Keluar!!!!"

"Oke aku keluar,Orang sepertimu yang merasa ada di puncak, cepat atau lambat pasti akan ada yang menjatuhkan mu.Jika tidak orang lain,maka kesombongan dan keangkuhanmu sendiri yang akan menjatuhkan. Kau dengar itu,Rubah orens!"

Sambil berlalu Mayra fokus ke depan. Emosinya masih ada,nampak jelas dari suara berjalannya yang menghentak,hingga terdengar ...

"Tap!"

"Tap!"

Nathan mengikuti langkah Mayra,tatapan yang sama. Fokus ke depan tanpa menoleh.

Bisik-bisik dari para peserta terdengar.

"Bagus sekali cewek itu,Yoona memang harus di beri pelajaran!"

"Dia itu sombong sekali!"

"Rubah orens katanya?, cocok sekali dengannya.."

Yoona mendengar itu,setengah berteriak dia menghempaskan tubuhnya kembali di kursi.

"Diam!"

***

Di ruang kelas A Putra...

Dinding kaca memantulkan enam bayangan cowok yang berdiri berjajar. Tidak ada yang berbicara. Tidak ada yang tersenyum. Hanya suara sepatu menyentuh lantai dan napas yang ditahan rapi.

Axel berdiri di ujung barisan.

Di depan mereka, Ryu melipat tangan. Tatapannya menyapu satu per satu—berhenti sedikit lebih lama saat sampai pada Axel.

“Baik kita mulai,” katanya. “Satu hal yang harus kalian tahu,kalian berenam lolos bukan karena keberuntungan.”

Ia berjalan pelan di depan mereka.“Tapi mulai hari ini, tidak ada yang aman.”

Ryu berhenti. Mengetuk lantai dengan ujung sepatu.

“Posisi bisa turun. Bisa diganti. Bisa hilang.”

Salah satu trainee menggeser bahu, berusaha terlihat santai. Yang lain menelan ludah.

“Mulai dari pemanasan,” perintahnya.

Ryu mencontohkan gerakan pertama. Langkah kaki. Putaran bahu.Ia berdiri menghadap cermin. Kakinya terbuka selebar bahu.

“Lihat,” katanya singkat.

Tanpa hitungan, tubuhnya bergerak.

Satu langkah ke depan—tumit mendarat dulu, berat badan mengalir mulus. Bahunya turun bersamaan dengan tarikan napas, lalu naik tipis saat ia memutar badan. Gerakan itu sederhana, hampir membosankan… sampai ritmenya terasa.

Ia berhenti.

“Ulangi.”

Musik diputar pelan.

Ryu bergerak lagi, kali ini sedikit lebih cepat. Pergelangan tangannya memotong udara, siku berhenti tepat sebelum bahu. Tidak ada gerakan berlebihan.

Di cermin, bayangannya terlihat bersih. Tajam.

“Basic bukan berarti mudah,” ucapnya tanpa menoleh. “Basic itu fondasi. Salah di sini, kamu kelihatan bodoh di panggung dan kamera.”

Ia menggeser kaki, memutar pinggul tipis, lalu menghentikan gerakan tepat di ketukan keempat.

“Lihat berhentinya,” katanya. “Bukan pas musik mati. Tapi pas penonton merasa kamu sudah selesai.”

Beberapa trainee refleks menelan ludah.

Ryu menoleh setengah, melirik barisan muridnya.

“Kalian mau cepat kelihatan hebat,” lanjutnya. “Tapi tubuh kalian belum jujur.”

Ia kembali menghadap cermin. Mengulang gerakan yang sama—lebih lambat. Lebih jelas.

Setiap detail terlihat.

Berat badan berpindah.

Napas tertahan.

Mata fokus ke depan.

Saat musik berhenti, Ryu berdiri diam.

Hening.

“Sekarang,” katanya sambil melangkah mundur. “Giliran kalian.”

Dan tak satu pun dari mereka berani bergerak sembarangan lagi.

"Mulai!" Suara Ryu bergetar.

Para peserta mengambil posisi. Mulai mengikuti gerakan yang Ryu contohkan tadi.

Gerakan mereka presisi. Setiap transisi jatuh tepat di ketukan.

Dua trainee di sebelahnya saling melirik.

“Dia baru, kan?” bisik salah satu. Sambil melirik Axel.

“Kelihatan kayak bukan,” jawab yang lain cepat.

Ryu menghentikan musik tiba-tiba.

“Kamu,” katanya, menunjuk trainee berambut pirang. “Ulangi.”

Trainee itu bergerak. Bagus—tapi ragu di akhir.

“Kamu,” kini jarinya menunjuk Axel. “Ambil alih.”

Axel melangkah maju.Gerakan yang di contohkan Ryu sudah ia rekam rapat-rapat di otaknya.

Ia tidak menatap siapa pun. Fokusnya lurus ke cermin. Musik diputar ulang.

Gerakannya sama. Tapi ada sesuatu yang berbeda—lebih tenang. Lebih yakin. Seolah tubuhnya sudah hafal jauh sebelum hari ini.

Ketukan terakhir jatuh.Ruangan hening.

Ryu mengangguk kecil. “Begini kalau latihan bukan untuk pamer.”

Beberapa rahang mengeras.'Anak baru,dia punya semuanya.'

Ryu menepuk pundak Axel pelan,"Bagus Axel,kalau kau terus begini. Kau akan menjadi superstar berikutnya di MG"

Axel hanya mengangguk,'Demi mendapat pekerjaan aku harus lebih serius berlatih,aku mau berpacaran dengan Mayra.'

Namun,pujian dari Ryu pada Axel,membuat respon lima trainee lain menatap iri pada Axel.

"Siapa sebenarnya anak baru itu?"

"Baru masuk,sudah merebut perhatian Ryu"

"Awas saja nanti!"

Kelas A putra,di penuhi dengan persaingan.

*

*

*

~Salam hangat dari Penulis🤍

~Bantu like koment yaaaa!!

1
Yayang Risa Cinta Abadi
Mayra pasti alasan Axel tidak mau pacaran sama kamu walau Axel mencintai kamu karena Axel belum bekerja, apalagi Axel itu cowok jadi tanggung jawabnya lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup istrinya kelak
Risa Yayang Couple Selamanya
Vero sikap kamu yang suka menyendiri membuat para cewek kagum sama kamu
Risa Yayang Couple Selamanya
Yoona kamu merayu Axel tapi Axel ngga mempan rayuan kamu
Risa Yayang Couple Selamanya
Wah alasan Mayra mencintai Axel karena Axel mudah belajar apa saja
Risa Yayang Couple Selamanya
Yoona menyuruh Mayra keluar dari agensi jika Mayta menentang aturan Yoona
Risa Yayang Couple Selamanya
Ternyata saat latihan koreografi Mayra dan Axel terpisah karena kelompok A putra dan kelompok A putri
Risa Yayang Couple Selamanya
Jadi Nathan meminta izin kepada kepala sekolah untuk Axel dan Mayra untuk masa trainee di agensi
Risa Yayang Couple Selamanya
Mayra memang bukan tipe orang yang pendiam, berbeda dengan Axel yang sikapnya pendiam dan tidak banyak omong
Risa Yayang Couple Selamanya
Wah Axel dan Mayra kalian ngga sedang akting di depan kamera tapi fotografer menyukai mereka berdua
Risa Yayang Couple Selamanya
Mayra cemburu sama Yoona padahal Axel hanya mencintai kamu saja Mayra
Risa Yayang Couple Selamanya
Vero apa tulus berteman dengan Axel atau berniat jahat ke Axel
Risa Yayang Couple Selamanya
Wah Axel sekarang resmi berpacaran dengan Mayra
Risa Yayang Couple Selamanya
Mayra kamu langsung menerima tawaran menjadi model tanpa meminta izin dulu kepada orang tuamu
Risa Yayang Couple Selamanya
Profesor Elric menamai Nathan dan memganggap Nathan anaknya
Risa Yayang Couple Selamanya
Mayra kamu tahu ngga arti perkataan Axel yang mengatakan dada amu hangat kalau bersama kamu
Risa Yayang Couple Selamanya
Wah Mayra sedang malu tuh Axel makanya pipinya seperti strawberry kesukaan kamu
Risa Yayang Couple Selamanya
Mayra ada ada saja masa mau mengembalikan buku Axel tapi dengan syarat Axel mau jalan jalan berdua dengan Mayra
Risa Yayang Couple Selamanya
Axel kamu sedang cemburu melihat Zen yang mendekati Mayra
Risa Yayang Couple Selamanya
Mayra lucu masa memberi panggilan Nathan bedebah
Risa Yayang Couple Selamanya
Zen tetap menatap Mayra karena terpesona sama dia, padahal bibirnya Zen sudah di pukul oleh Nathan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!