NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: F.A queen

Sagala terkejut bukan main saat tetangga depan rumah datang menemuinya dan memintanya untuk menikah dengan putri mereka secepatnya. Permintaan itu bukan tanpa alasan.

Sagala mendadak pusing. Pasalnya, putri tetangga depan rumah adalah bocil manja yang baru lulus SMA. Gadis cerewet yang sering mengganggunya.

Ikuti kisah mereka ya. Ketika abang adek jadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abang Keringetan

Annisa membalik badan, melangkah menuju dapur. Ia menyiapkan dua cangkir untuk Sagala. Satu kopi, satu teh celup.

Annisa tidak tahu Sagala suka yang mana, jadi ia membuatnya dua.

"Nanti abang tinggal pilih, mau yang mana," gumamnya.

Suara ketel listrik berdengung rendah saat air mulai mendidih. Dengan semangat yang nyaris tak bisa ia kendalikan, ia membuat dua minuman itu.

"Semoga Abang suka," gumamnya diiringi senyum.

Baru saja ia meletakkan sendok kecil di samping cangkir, suara langkah terdengar mendekat.

"Lagi apa?" Suara Sagala mengagetkannya. Annisa menoleh, menatapnya.

"Abang pikir kamu masih di kamar," ucap Sagala. Ia melangkah mendekat. Menunduk menatap dua cangkir yang beraroma di atas meja.

"Kan aku udah janji kalau nggak bakal tidur lagi habis shubuhan," jawab Annisa tanpa mengalihkan pandangan.

"Abang udah bilang kalau ----"

Belum sempat Sagala menyelesaikan kalimatnya, Annisa lebih dulu menjinjit. Mengulurkan tangan menyentuh keningnya. Tubuh mereka hampir bersentuhan sepenuhnya, sedikit lagi.

Tubuh Sagala mematung. Napasnya tertahan. Wajahnya hanya berjarak sejengkal dari wajah Annisa. Mata mereka bertemu dalam jarak yang begitu dekat.

"Abang keringetan," ujar Annisa pelan.

Mata mereka masih saling bertaut satu detik... dua detik... Sampai Annisa menurunkan tumitnya pelan, menarik kembali tangannya.

Diam menguasai dapur sejenak. Lalu, Sagala menghela napas perlahan, mengalihkan pandangan. Begitu juga Annisa. Gadis itu menunduk dan mengalihkan pandangan.

"Ehem." Sagala berdeham kecil, mencoba mencairkan ketegangan yang masih tersisa. Lalu meraih cangkir kopi. "Terima kasih sudah membuatnya untuk abang."

Annisa mengangguk pelan. "Semoga abang suka."

Sagala menyesap kopinya.

"Suka nggak?" Annisa langsung bertanya.

"Suka," jawab Sagala.

Annisa bernafas lega. "Alhamdulillah." Ia tersenyum.

"Tapi agak kebanyakan air," ujar Sagala. "Bagi abang ini kurang kental."

Annisa mengangguk. "Lain kali aku buatkan abang yang lebih kental," sahutnya penuh tekat.

Tanpa kata, Sagala mengambil cangkir teh. "Ikut Abang."

Annisa mengerjap, lalu mengangguk cepat. Mereka berjalan menuju taman belakang rumah, tempat Sagala sering menghirup udara segar di pagi hari.

Di sana, di bawah atap langit yang biru muda, mereka duduk saling berhadapan. Sagala meletakkan cangkir teh tepat di hadapan Annisa, tanpa kata-kata, tapi jelas, teh itu untuknya.

Annisa menatap cangkir itu. Senyum kecil terbit di wajahnya. “Makasih, Bang.”

Annisa mengambil cangkir itu dengan kedua tangan. Lalu menyesapnya pelan.

"Boleh abang tanya sesuatu?" Ucap Sagala memulai.

"Boleh."

"Sebelum nikah sama Abang, kamu pengen kuliah nggak?" Tanya Sagala rendah.

Annisa menatap Sagala tapi lalu mengalihkan pandangan. Ia diam. Tentu saja pengen.

"Kamu masih sangat muda. Jalanmu masih panjang. Gimana kalau kamu kuliah," ucap Sagala. Suaranya lembut.

"Aku bilang ayah dan ibu dulu," jawab Annisa rendah tanpa menatap Sagala.

"Kamu tanggung jawab abang sekarang, kalau kamu pengen kuliah, nanti abang anterin daftar. Nggak perlu tanya dulu sama ayah dan ibu. Nanti saja bilangnya kalau udah daftar."

Annisa masih diam. Ia merasa tidak enak. Kok rasanya dia nyusahin abang banget ya.

"Pikir baik-baik ya, Dek," ujar Sagala. "Dunia sangat luas, kamu harus mengenalnya," lanjutnya memberi semangat.

Annisa menoleh menatapnya tapi tidak mengatakan apa-apa. Hatinya begitu hangat.

Sementara Sagala menyesap kopinya lagi.

"Ayo keluar nyari makan. Kamu mau makan apa?" Ajak Sagala.

Annisa mengambil nafas panjang. Ia menyesap teh hangatnya. "Sarapan apa aja, Bang. Aku enggak mau ikut, malu."

🌱

Sagala pergi keluar membeli sarapan dengan motor. Pagi-pagi di depan komplek memang ada banyak penjual makanan.

Saat kembali pulang, tak sengaja ia bertemu tetangga sebelah yang sedang joging.

"Gal, bonceng, Gal." Bapak-bapak itu menghentikan Sagala.

"Namanya bukan lari pagi kalau bonceng saya mah, Pak." Sagala terkekeh.

"Atuh larinya udah pan tadi. Ini bapak udah selesai tinggal pulang."

Namanya Pak Maul. Tetangga sebelah pas rumah Sagala. Beliau langsung duduk di jok motor Sagala.

"Gal, semalem Bapak lihat lho." Pak Maul berkata setelah motor Sagala melaju.

"Lihat apa, Pak?"

Pak Maul berdehem sebentar sebelum memberikan jawaban. "Semalam bapak lihat kamu keluar rumah sama cewek, terus pulang bareng, masukin tuh cewek ke rumah. Langsung tutup pintu, eh nyampe pagi. Awas lho, Gal. Disini mah ati-ati, jangan suka bawa cewek masuk rumah."

Sagala terdiam sejenak dan kemudian geleng-geleng kepala.

"Nggak boleh bawa pacar nginep lho, Gal. Takut nanti kamu di gerebek warga. Maaf ini mah, Gal. Bapak sebagai tetangga kan harus ngingetin. Takut nanti gimana-gimana kalau ketahuan warga."

Sagala mengangguk seraya mengucapkan terima kasih. "Dia istri saya, Pak," jelas Sagala. Penjelasan yang membuat Pak Maul terkejut bukan main. Dia refleks menepuk punggung Sagala.

Mereka sampai. Motor Sagala berhenti di depan rumah Pak Maul.

"Serius kamu udah nikah, Gal?" Pak Maul masih belum yakin. Dia turun dari boncengan.

Sagala mengangguk. "Iya, Pak. Pas pulang kampung kemarin itu."

"Wahh alhamdulillah kalau gitu mah. Bapak ikut seneng dengernya. Selamat ya, Gal."

"Iya, Pak. Terima kasih," jawab Sagala dengan senyum.

"Segera lapor sama RT, Gal. Biar aman meskipun udah nikah. Kan orang mah enggak tahu, kayak bapak aja ngiranya kamu bawa nginep pacar."

"Baik, Pak. Terima kasih." Sagala segera pamit.

Dia tidak memikirkan tentang ini sebelumnya. Lapor RT, pandangan tetangga tentang pernikahannya yang berbeda usia jauh sekali. Umur Annisa yang masih muda. Kehidupan Anisa setelah ini.

Sagala masuk rumah dan langsung menuju ruang makan. Ada Annisa di sana. Menunggunya dari tadi. Piring dan minuman dingin sudah siap di atas meja.

"Abang beli nasi uduk dan nasi kuning. Kamu mau yang mana?" Sagala meletakkan bungkusan yang ia bawa. Dia juga menata lauk lain di atas piring.

"Umm aku bingung. Enak yang mana ya Bang?" Tanya Annisa balik.

Aelaahh nih anak, malah balik tanya.

"Enak semuanya," jawab Sagala. Dia duduk di kursi bersebrangan dengan Annisa.

"Ya udah mau semuanya," jawab Annisa.

"Nih. Kamu ini kecil-kecil makannya banyak."

"Iya, harus makan banyak, biar nggak di hina kurus kering sama Abang."

Nasi uduk dan nasi kuning semuanya untuk Annisa. Sagala membuka bungkusan satu lagi. Yaitu nasi berkat.

"Abang, yang itu apa?"

"Nasi berkat. Mau?"

"Mau, mau, mau."

"Terus Abang makan apa?" Tanya Sagala.

"Makan aku."

Jiahhhh. Sagala tertawa sambil geleng-geleng kepala. "Memangnya kamu siap kalau Abang makan?"

"Enggak lah, Bang. Canda, Bang. Canda. Bercyandaa."

🌱

Sagala pergi ke kantor.

"Dadah, Abang. Hati-hati ya, Bang. Cepet pulang." Annisa melambai saat Sagala mulai melangkah keluar menuju mobil.

"Baik-baik di rumah. Jangan lupa makan," jawab Sagala. Dia membuka pintu mobil.

"Ok, Bang. Abang juga ya."

"Apa?"

"Jangan lupa kangenin aku."

Eaaaaa.

"Kamu ini. Dah, Abang berangkat dulu."

Annisa mengangguk. "Bye, Abang."

1
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
V3𝓡𝓪𝓷𝓲𝓪
mantap, kuliah kedokteran euy... menyala Anissa buktikan kamu beda 😎
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Taty Thoge
oh bang galaaaa....😍
Taty Thoge
Knp ya klo bang gala bilang nisa boleh jatuh cinta ma cowo lain..hati aku ga tenang..nyes aja pas bacanya🤭...lanjut thor
Nunuk Bunda Elma
tuh...uda dikodein bang
masak gak ngerti sich
Nunuk Bunda Elma
duh...bang
yg dimauin Nisa itu cuma dirimu
Nunuk Bunda Elma
virus cinta menuju bucin keknya 🤭🤭
Nunuk Bunda Elma
huwaseeekkkk 🤭
liez21🌸
hemmmm...jadi kaya kelinci imut🥰dan beruang kutub😁😁😁🥰💗💗💗💗
liez21🌸
cuanki kan ya Nis ya....😁😁😁😁sama aku juga dulu mikir...baso apaan itu😄😄😄dikira makanan korea😄😄😄
tau ach
suami terlihat sangat tampan itu ketika baru habis mandi, ketika bantu pekerjaan di rumah,dan yg paling terlihat tampan ketika baru gajian.
Jetri
makin cinta ga tuh si Nisa,,,
tau ach
keselek🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!