NovelToon NovelToon
Paman, Ayo Kita Menikah

Paman, Ayo Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: shafrilla

Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa yang berani mengeluarkannya.

Beberapa hari kemudian tiba-tiba saja di beberapa sosial media terpampang beberapa foto Sierra bersama dengan beberapa seorang pria, hal itu membuat Sierra yang sedang berada di kampus dia mendapatkan surat peringatan dari kampusnya.

"Bagaimana ini Sierra?" tanya Emilia yang ketakutan.

"Bagaimana apanya? ya nggak bagaimana bagaimana dong, lagi pula aku tidak seperti itu kok. Aku yakin ada seseorang yang hendak menjebakku dan mengeluarkan aku dari kampus." jawab Sierra.

"Siapa?" tanya Emilia.

"Kalau aku tahu aku nggak akan tanya." jawab Sierra yang kemudian masuk ke dalam ruang rektor.

Di dalam ruang rektor Sierra mendapatkan begitu banyak pertanyaan, dia yang memang mendapatkan beasiswa dari kampus hanya bisa menghela nafasnya sedikit dalam. tangannya terus menggaruk kepalanya, setiap pertanyaan yang diberikan oleh rektor seolah menjebaknya.

"Saya juga tidak tahu pak, kalau saya tahu Saya tidak mungkin diam saja." jawab Sierra.

"Lalu, foto-foto itu apa? semua foto yang disebarkan di kampus Ini sudah dilihat, banyak kritikan mengenai foto-foto itu. Banyak yang mengatakan kalau kampus ini kampus tidak bermoral." ucap rektor.

"Tapi yang jelas saya tidak melakukan itu, saya bukan wanita murahan yang akan bermain-main dengan banyak pria." jawab Sierra.

"Tapi foto-foto itu sudah mengatakan semuanya, kamu itu wanita tidak tahu diri, kamu masuk ke sini karena kamu mendapatkan beasiswa, lalu apa? kamu akan menyalahgunakan beasiswa yang sudah membiayai mu selama 2 tahun ini." rektor itu terlihat begitu kesal dan marah.

"Memangnya siapa yang melaporkan hal ini? apa jangan-jangan rektor ingin mengeluarkan Saya dari kampus ini atau itu cuma akal-akalan dari rektor saja?" tanya Sierra.

Hal itu membuat rektor benar-benar sangat kesal. "Seluruh dekan yang ada di kampus ini tidak suka dengan semua yang kamu lakukan, Kamu itu cuma murid miskin yang masuk ke kampus ini karena beasiswa. Kalau kamu tidak pintar kamu tidak akan mungkin diterima di kampus ini!" seru rektor dengan suara yang begitu keras. hal itu membuat Emilia benar-benar kesal.

"Tapi rektor tidak boleh begitu, rektor harus menyelidiki masalah ini dulu." Emilia berusaha untuk membantu Sierra, namun sayangnya pria tua yang ada di depannya itu benar-benar sangat menyebalkan, hal itu membuat Emilia keluar dari ruangan itu kemudian menelpon Ricardo.

"Ada apa Emilia?" tanya Ricardo.

"Gawat Tuan gawat, ada masalah dengan Sierra." jawab Emilia.

"Memangnya ada apa dengan sarang lebah?" tanya Ricardo.

Emilia menceritakan mengenai kejadian yang ada di kampus, ada seseorang yang berusaha untuk menjebak Sierra, setelah mendapat kabar itu Ricardo bergegas menemui Xavier yang sedang berbicara dengan salah satu klien perusahaan.

"Gawat ini jika bos terlambat, aku yakin pria pelakor itu yang akan menolong si sarang lebah." ucap Ricardo. Dia kemudian mendekati Xavier dan membisikkan mengenai Sierra yang katanya akan di DO dari kampus.

"Berani sekali tempat itu mau mengeluarkan istriku." Xavier yang langsung kesal.

"Ada apa Tuan?" tanya pengusaha.

"Sebenarnya ada sesuatu yang harus segera saya lakukan Tuan Benjamin." jawab Xavier.

"Apakah itu urusan sangat penting?" tanya Benjamin.

"Iya, saya harus membantu istri saya." jawab Xavier dengan begitu bangganya, sekarang dia selalu mengatakan mengenai wanita yang sudah dia nikahi beberapa bulan yang lalu.

"Hohoho..., ternyata Tuan Xavier sudah menikah ya? Aku kira kamu masih lajang." canda Benjamin.

"Karena urusan kita sudah selesai, saya akan pergi ke tempat istri saya dulu." Xavier bergegas meninggalkan kantornya. sedangkan Sierra yang masih berada di kampus Dia benar-benar berdebat habis-habisan dengan rektor kampusnya. dia tidak mau dihina mengenai beasiswa yang dia dapatkan juga dirinya yang dari tadi disebut sebagai wanita murahan.

"Kalau rektor mau mengeluarkan saya itu bisa saja, tapi, jika foto-foto itu benar dan saya memang melakukan hal itu. jika itu hanyalah alasan untuk mengeluarkan saya, saya akan menuntut balik rektor." ujar Sierra.

"Siapa kamu? berani sekali kamu mau menuntut ku?" rektor universitas itu marah dia benar-benar selalu dibuat kesal oleh Sierra.

Tak berselang lama langkah kaki seorang pria memasuki tempat itu, dia adalah salah satu penyumbang dana ke universitas tempat Sierra. "Memangnya kenapa kamu tidak boleh dikeluarkan? kamu sudah membuat universitas ini kehilangan harga diri, kamu wanita yang tidak tahu diri, sudah diberi beasiswa malah menjatuhkan universitas ini!" seru seorang pria yang tak lain adalah ayah Amanda.

Rektor universitas tempat Sierra kuliah melihat seorang pria yang mempunyai kekuasaan yang katanya sangat besar, Siapapun yang tidak disukai oleh Amanda maka dia akan disingkirkan dengan begitu mudahnya. "Tuan Justin." ucap rektor yang kemudian mempersilahkan Justin Ayah Amanda untuk duduk.

"Kenapa lama sekali tuan Holland, aku sudah bilang kan agar kamu segera mengeluarkan gadis tidak tahu diri ini. Dia sudah membuat kampus ini tercemar!" seru Justin. pria tua berusia hampir 50 tahun itu meminta Holland rektor universitas untuk segera mengeluarkan Sierra dari universitas.

Emilia yang mendengar itu dia sedikit kebingungan, dia ketakutan bagaimana jika tiba-tiba si era benar-benar sudah dikeluarkan.

"Saya tidak bisa dikeluarkan seperti itu tuan, saya tidak melakukan kesalahan, apa yang saya lakukan?!" tanya Sierra.

Justin dan Holland terus menyudutkan Sierra, namun bukan Sierra namanya jika dia tidak melawan.

"Iya kamu itu wanita murahan, kamu menjual tubuhmu untuk bisa bersenang-senang, Karena itu kamu itu tidak pantas kuliah di sini!" seru Amanda. dia terus memprovokasi Holland dan ayahnya agar cepat secepatnya bisa mengeluarkan.

"Apa kamu punya buktinya kalau aku suka bersama dengan para pria?!" Sierra menantang Amanda.

"Tentu saja aku punya, kamu itu wanita murahan tidak pantas berada di sini." jawab Amanda. beberapa foto ditunjukkan oleh Amanda, Sierra yang melihat itu dia malah tersenyum begitu pula dengan Emilia.

Amanda terus menyudutkan Sierra, Sierra yang tidak mempunyai kekuatan sama sekali dia mencoba untuk mempertahankan dirinya, namun sesaat kemudian langkah kaki berat seorang pria memasuki kantor rektor.

"Siapa yang berani mengeluarkannya?!" seru kakek Abraham yang sudah berada di kantor rektor.

Mendengar suara berat itu orang-orang yang ada di kantor rektor seketika menoleh, mereka menatap pria tua yang sangat familiar dan mempunyai pengaruh lebih besar dari Justin. "Siapa yang berani mengeluarkan dia dari kampus ini?!" seru kakek Abraham kembali. pria tua itu begitu murka ketika mengetahui mengenai Sierra yang akan di keluarkan dari kampus dari salah satu orang kepercayaannya yang ada di universitas.

"Tuan Abraham." ucap Justin dan Holland.

"Aku tanya sekali lagi, siapa yang berani mengeluarkannya dari sini?!" seru kakek Abraham kembali. pria itu murka, dia menatap Justin dan Holland, 2 pria yang membuatnya sangat kesal siang itu.

"Si-silakan duduk tuan, saya akan menjelaskannya terlebih dahulu." ucap rektor yang berusaha untuk menenangkan situasi, namun sayangnya bukannya kakek Abraham tenang dia semakin murka.

"Kakek, apa yang kakek lakukan di sini?" tanya Sierra yang kemudian mendekati mertuanya tersebut.

"Siapa yang berani mengeluarkan mu?" tanya kakek Abraham.

Sierra menunjuk Holland kemudian menunjuk Justin.

"Maafkan saya tuan Abraham, gadis ini sudah melakukan kesalahan, dia melakukan sesuatu yang membuat universitas ini kehilangan nama baiknya.' kata Holland.

"Memangnya Apa yang dia lakukan?" kakek Abraham kembali bertanya.

Holland kemudian memberikan ponselnya, dia memperlihatkan beberapa foto yang juga berada di meja kerjanya. Kakek Abraham melihat foto-foto tersebut, Dia kemudian menghela nafasnya. Seketika satu tamparan langsung mendarat di pipi Holland dengan sangat keras.

*bersambung*

1
Zheyra
lanjut
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 😍💪
Zheyra
Xavier jual mahal banget
Zheyra
lanjut
shafrilla
terima kasih kak.
Rahma Inayah
mampir Thor moga bgus ceritanya lnjutkn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!