NovelToon NovelToon
SIMPANAN KAPTEN

SIMPANAN KAPTEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara / Pernikahan rahasia / Poligami / Teen Angst / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:42.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Azura Claire Morea, seorang dokter muda yang terpaksa membuat suatu kesepakatan bersama seseorang yang masih berstatus pria beristri.

Ya, dia Regan Adiaksa Putro, seorang kapten TNI AD. demi kesembuhan dan pengobatan sang ibu Azura terpaksa menerima tawaran sang kapten sebagai istri simpanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIMPANAN KAPTEN 23

Ratu yang tidak bisa kembali ke Jakarta tanpa menyelesaikan masalahnya dengan regan, berusaha meyakinkan Adit agar pria itu mau mengijinkannya, bertemu regan.

Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya, Adit mengijinkan ratu untuk bertemu regan.

Ratu yang pergi ke batalyon untuk mencari tahu tentang regan, akhirnya mendapatkan jawaban, bahwa pria itu sudah menyelesaikan misinya dan sekarang sedang berada dikota Wamena.

Sekarang bagaimana caranya agar Ia bisa mengetahui keberadaan regan, Ia sudah sangat bingung. Meskipun Wamena hanya selebar daun kelor, namun tempat itu baru baginya.

Dan yang terpenting, Ia kesulitan berkomunikasi dengan orang sana, sehingga segalanya menjadi lebih sulit.

Dengan langkah berat, ratu dan asisten pribadinya melangkah keluar dari dalam batalyon. Dia tidak tahu, harus mencari suaminya itu kemana.

Regan sudah memblokir nomor handphonenya. Dan Bima yang bisa diharapkan, pun tidak kunjung menjawab panggilannya dan juga membalas pesannya.

Membuat ratu sangat geram. Namun, Ia tahu, segalanya tidak akan jadi seperti itu, kalau bukan karena ulahnya.

Saat ratu sudah berada di luar batalyon, dia terkejut dengan sapaan seorang kowad yang ternyata mengenali wajahnya.

Ya, siapa yang tidak kenal ratu tanoesoedibjo hanya penduduk di kota Wamena yang tidak mengenalinya.

"Mbak ratu yah!?" sapa sang kowad ramah.

Ratu segera menoleh dan tersenyum canggung, sebab dia tidak mengenali wanita yang menyapanya itu.

"I-iya, hehe," jawab wanita itu, dengan nada canggung.

"Cari Kapten?"

Ratu seperti mendapat angin segar, setelah dirinya hampir kehilangan harapan untuk menemukan suaminya di kota kecil itu.

"Iyah nih, tapi ditelepon gak angkat, mungkin lagi sibuk. Mbak tahu, Kapten regan nginap dimana?"

Wanita itu sedikit mengeryit bingung. Bagaimana bisa istrinya tidak mengetahui dimana suaminya menginap? Namun, wanita itu tetap berpositif thinking, dengan berfikir, mungkin wanita ini ingin memberikan kejutan pada suaminya.

Ia kemudian tersenyum, "ohh, itu mbak, Kapten regan mungkin masih ada urusan diluar, karena baru saja turun dari pos. Ada beberapa masalah yang harus Ia selesaikan. Tapi, tadi saya tidak sengaja mendengar pembicaraannya dengan Sertu Bima, katanya, Kapten akan menginap di Hotel Pilamo. Nanti, mbak ke sana ajah! Tapi agak malaman, biar bisa ketemu."

"Hotel apa lagi tadi?"

"Hotel Pilamo, Mbak!" Lina, Asisten ratu segera menulis nama hotel itu, agar tidak lupa.

"Ya udah, saya permisi yah, Mbak!" ujar sang Kowad sopan.

Ratu segera berterimakasih kepada sang Kowad, karena sudah sangat membantu.

Dan disinilah ratu. Setelah tadi Ia meminta untuk menemui regan namun dari pihak hotel mengatakan, kalau tidak ada tamu mereka yang chek in hari ini dengan nama regan adiaksa.

Ratu memutar otak, Ia bertanya, bagaimana dengan nama Bima? Namun, karena ratu sendiri kebingungan, pihak hotel jadi was-was. Mereka harus melindungi privasi setiap orang yang menginap disana.

Jadi mereka memutuskan untuk menyuruh ratu menunggu, kali ajah yang dicari bakalan muncul.

Namun, setelah ratu lelah menunggu, dan ingin pulang, barulah pria itu muncul dihadapannya, dengan senyuman dan tawa yang tak pernah Ia lihat.

"Buset, suami lo tuh! Ganteng banget, sumpah!" ucap Lina, mengagumi ketampanan regan dalam balutan jas hitam dan kemeja berwarna biru navy yang Ia kenakan.

Ratu yang menatap Regan pun tak dapat berkata-kata. Selama enam tahun, dia tidak pernah melihat suaminya itu tersenyum, apalagi tertawa. Hanya wajah datar dan dingin yang Ia lihat.

Namun, regan malam ini, betul-betul sangat menawan. Rasa lelahnya untuk mencari pria itu seharian, seperti terbayar sudah.

Namun, sapaannya dibalas dengan tatapan dingin. Senyuman bahagia yang tadi menghiasi wajah tampan itu, lenyap entah kemana.

Regan tidak membalas sapaan itu, tetapi hanya menatap ratu dengan kesan, ada apa?

"Sayang, kamu ganteng banget dengan baju itu." ucap ratu berusaha mencairkan gunung es yang membatasi dirinya dan Regan.

Regan menoleh ke kiri dan ke kanan.

"Untuk siapa drama itu? Tidak ada siapa-siapa disini. Sebaiknya langsung saja, apa tujuanmu mencariku?" ketus regan. Tidak ingin memberikan celah pada wanita itu.

"Umm...," Ratu menatap Sertu Bima dan Lina, sehingga mereka memahami tatapan itu dan memberi ruang pada pasangan suami istri itu.

Regan berdiri sambil bersedekap dada dengan jas yang di sampirkan di tangannya, sambil menatap tajam ke arah Ratu, tanpa ingin membuka pembicaraan di antara mereka.

Ratu yang mendapatkan perlakuan dingin itu, menjadi gagu dan tidak tahu harus berkata apa.

Regan bagaikan gunung es, yang sangat sulit ditaklukkan. Diamnya regan benar-benar membuat istrinya itu tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun.

"Sudah sepuluh menit, waktuku terbuang. Lima menit lagi, kau masih tidak bersuara, saya akan masuk," ujar Regan sembari menatap jam tangan mewah yang melingkar manis di pergelangan tangannya.

Kini Ia kembali menatap ratu, menunggu apa yang akan disampaikan wanita itu.

"Umm, itu... Itu, aku mau minta maaf, untuk kemarin."

Regan mengangkat sebelah alisnya, mendengar perkataan ratu itu.

"Minta maaf tentang apa?"

"Tentang malam itu. Dan tentang Adit yang datang kesini dan...,"

"Saya masih tidak mengerti apa inti dari pembicaraanmu ini." Potong regan.

Ratu pun bingung, apa yang harus Ia katakan. Sebab, hubungan mereka, memang tidak sedekat itu.

Regan masih mau berbicara dengannya seperti saat ini saja, sudah merupakan hal yang luar biasa, karena jarang regan mau berbicara dengannya, setelah malam enam tahun yang lalu, dirinya membatasi regan dangan memperingatkan pria itu untuk tidak baper dengan hubungan perjodohan dan pernikahan mereka, karena itu hanyalah diatas kertas.

Kini regan menjadi tak tersentuh sama sekali. Dia bahkan tidak pernah menganggap ratu ada dalam hidupnya.

Akhirnya ratu mengutarakan tujuan utamanya datang menemui regan.

"Tolong jangan beritahu orang tuaku tentang perselingkuhanku ini, dan tolong, jangan putuskan hubungan diantara kita. Ayahku sedang sakit, dia akan sangat terpukul."

Regan tersenyum sinis.

"Definisi wanita anggun dari keluarga terhormat dengan otak udang. Itu adalah dirimu. Apa sekali saja, otakmu itu tidak bisa digunakan untuk berfikir?Perselingkuhanmu ini, saya rasa bukan baru kali ini. Kau bahkan sudah memperingatkan saya untuk tidak mengganggumu karena ada hati yang harus kau jaga. Menurutmu, apa yang saya pikirkan saat itu kalau bukan kau telah berselingkuh, karena saya adalah suami kamu." ujar Regan dengan smirk diwajahnya.

"Aku baik-baik saja dengan perselingkuhanmu sejak pernikahan kita, lalu apa yang ingin kau tunjukkan, dengan datang dan meminta maaf, seperti orang bodoh disini?"

Perkataan Regan begitu tajam menghujam wanita itu, hingga sepatah katapun, tidak mampu keluar dari mulutnya.

"Lakukan semaumu dan jangan ganggu hidupku!" Ujar Regan yang ingin segera berlalu dari sana, namun ratu segera memeluknya dari belakang.

Regan mengepalkan tangannya dan bersiap untuk mendorong wanita itu menjauh dari tubuhnya. Namun,

"tolong kasi aku kesempatan, aku akan meninggalkan Adit jika kau mau. Tapi tolong bersikap lembut, aku selalu takut saat berada disampingmu," ujar ratu sembari terus memeluk Regan.

"Tidak ada orang disini, hentikan dramamu, kau membuatku muak,"

Regan konsisten dengan mode beruang kutubnya.

"Aku tidak sedang drama regan. Aku ingin memperbaiki segalanya."

"Tidak ada yang perlu diperbaiki. Saya tidak sudi menerima sepatu bekas. Jadi simpan tenagamu!"

Regan segera melepaskan pelukan ratu.

"Mengapa kau belum kembali ke Jakarta? Manusia sepertimu, akan gatal-gatal dan mati kalau tinggal terlalu lama didaerah seperti ini. Itu yang kau katakan, bukan ?"

Regan segera berlalu dari sana meninggalkan ratu yang terpaku ditempatnya berdiri.

1
Intan Nurwulan
Smoga Regan & Azura bisa bersatu ya k othor
yusnah
Luar biasa
yusnah
Lumayan
shenina
humm dokter aulia 🤔 ulet ulet keket kah..
Intan Nurwulan
Sungguh keterlaluan dokter Aulia
Farid Atallah
lanjut dong Thor 😥
Farid Atallah
lanjut dong Thor 😥
shenina
essegedeeh 🤭
Maryam marhan
luar biasa bangett karya nya, pertama kali baca langsung suka😍
🩷nining
di setiap tempat kerja...ada aja yg julid🤣
shenina
kasihan azura hiks.. 😭😭
shenina
waduh sio ibu 🫢🥺
shenina
menjijikkan.. dasar pria mokondo g tau diri.. usir aja mereka dari rumah mu itu bu marni...
shenina
lepaskan regan dan lupakan dia zura... kalau kalian berjodoh maka suatu hari kalian akan bertemu lagi.. tapi kalau tidak berarti kalian g berjodoh..
shenina
nyeseek euy 😮‍💨
Intan Nurwulan
Double up donk ka othor
Farid Atallah
uhhh lanjut dong Thor 😅
Siti Maryati
perasaan jd nano"
Siti Maryati
up Doble plisss
Intan Nurwulan
Mau donk ka double up
Sllu nunggu ka othor up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!