Katherine mencintai Ethan. Melakukan semuanya dengan nama cinta. Sementara Ethan hanya menjeratnya dalam hubungan tanpa nama.
Saat Katherine berusaha lari tali di lehernya semakin mengencang dan mengerat. Ketidak relaan Ethan semakin menjeratnya semakin dalam.
"Kamu hanya milikku, Kath!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawar Menawar
"Lima puluh juta?"
"Seratus juta," ucap Kath. "Beri aku seratus juta, dan aku akan meninggalkan putramu."
Tawa keras terdengar dari bibir angkuh Teresha. "Kamu benar-benar jalang yang tak tahu diri," ejeknya.
"Ada harga yang harus saya bayar saat meninggalkan putra anda, Nyonya." Kath berucap dingin. kepribadiannya terlanjur di cap buruk oleh Teresha. Jadi dia tidak akan membantah.
Teresha mendengus dengan menatap remeh. "Ya, ya. Cepat tanda tangani dan 100 juta akan kamu dapatkan saat kamu benar-benar meninggalkan Ethan." Teresha melemparkan sebuah berkas perjanjian yang harus dia tanda tangani dimana dia menyatakan jika dia akan benar-benar meninggalkan Ethan, Jika tidak, maka dia harus mengembalikan 2 kali lipat dari kompensasi yang dia beri.
Tangan Kath meraihnya lalu tanpa ragu menandatangani berkas tersebut.
Saat berkas tersebut telah selesai di tanda tangani Kath segera bangkit.
"Saya permisi, Nyonya." Kath menundukkan kepalanya hormat lalu bergerak untuk segera pergi.
"Dalam satu bulan tinggalkan Ethan dan jangan pernah muncul lagi di depannya." Kath menghentikan langkahnya lalu berucap tanpa menoleh.
"Baik."
....
Kath memasuki apartemennya. Tanpa berniat menyalakan lampu Kath meletakan tasnya di atas meja lalu berjalan ke arah lemari es untuk mengambil sebuah kaleng minuman.
Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan Kath mendudukan dirinya di kursi bar.
Dengan menatap kosong ke arah jendela besar apartemennya Kath meneguk sedikit demi sedikit minumannya.
Musim hujan masih berlangsung dan saat ini langit kembali memuntahkan tangisnya. Pancaran kilat yang bercahaya masuk ke dalam apartemennya dari jendela yang terbuka membuat kegelapan terasa mencekam saat kilatan petir itu masuk.
Sudah dua hari sejak dia menemui Theresa dan berjanji untuk meninggalkan Ethan. Dua hari ini juga Kath berusaha untuk tetap bekerja dengan profesional sebagai sekretaris Ethan tanpa mengaitkan perasaanya.
Kath meraba saku blazernya dan menemukan surat pengunduran dirinya yang belum sempat dia berikan pada Ethan, sebab pria itu sedang menghadiri jamuan penting di luar kota.
Tak seperti biasanya saat dia selalu ikut kemana pun Ethan pergi. Kali ini Ethan tak membawanya sebab dia harus pergi bersama Serena. Tentu saja karena sekarang dia sudah memiliki seorang tunangan yang bisa mendampinginya.
Kath kembali meneguk minumanya setelah meletakan amplop putih berisi surat pengunduran dirinya di atas meja.
Sambil memainkan ponselnya Kath masih betah duduk disana hingga dia melihat postingan Serena di salah satu akun media sosialnya.
Thanks, babe. Ini cantik sekali.
Itu adalah caption yang Serena gunakan, namun saat ini sebuah pesan mengalihkan fokus Kath dan dengan segera dia membaca pesan tersebut.
Bagaimana menurutmu, kamu suka?
Sebuah pesan di lengkapi sebuah foto tas mewah muncul di layar ponselnya.
Kath terdiam tanpa berniat untuk membalas pesan tersebut, tak menarik baginya karena dia baru saja melihat tas itu di pegang Serena. Apa pria itu sedang berusaha bersikap adil dengan membelikannya dan Serena benda yang sama?
Perbedaan yang sangat jomplang antara dirinya dan Serena. Serena tunangan sah, sementara dirinya hanya teman tidur saja.
Kath meremas kaleng di tangannya lalu membuangnya ke tempat sampah setelah minuman itu benar-benar habis. Langkah kakinya menuju kamar tidur tanpa menghiraukan pesan lain yang muncul di ponselnya. Tanpa membersihkan make up di wajahnya Kath membaringkan dirinya di ranjang lalu memejam.
....
Kath melenguh dan bergerak gelisah dalam tidurnya, sesuatu yang basah mengganggunya, hingga dia membuka matanya dan terkejut saat menemukan seseorang di bawah sana tengah bermain dengan lipatan sensitifnya.
"Oh, Astaga, Ethan!" Kath menyentak kepalanya ke bantal saat merasa bagian bawahnya terus di permainkan, sementara pria itu di bawah sana justru menyeringai.
"Hentikan itu—" Kath menjepit kepala Ethan dengan kedua kakinya, antara enggan namun juga menginginkannya. Desahan lirih terdengar sebab ketidak berdayaan tubuhnya yang menginginkan lebih.
Hingga Ethan bergerak dan menegakkan tubuhnya untuk melepas satu persatu penghalang tubuhnya.
"Meminta aku berhenti, tapi kamu juga menginginkannya?"
"Tidak begitu—" ucapan Kath terhenti saat Ethan membungkam bibirnya, sementara tangannya mulai nakal menelusuri Kath.
"Kenapa tidak membalas pesanku?" tanyanya dengan menarik kaki Kath lalu melebarkannya untuk memberikan akses padanya.
Kath tak menjawab dan hanya memejam saat pilar pria itu melesak jauh pada kelembutannya.
Ethan diam sebentar sebelum bergerak dan memberikan godaan- godaan nakal pada Kath dan membuat Kath semakin tak berdaya.
"Aku belum melihatnya." Kath berusaha menjelaskan di antara peraduan mereka. Matanya kembali memejam saat hantaman itu memberi kenikmatan yang tak terkira.
"Alasan di terima." Hujaman itu semakin cepat saat Ethan merasa dirinya teremas ketat oleh dinding kelembutan Kath. Gadis ini selalu luar biasa untuknya.
"Oh, Ethan ... kamu terlalu cepat!" Kath menahan perut Ethan, namun pria itu justru menaikan tangannya dan menggenggamnya dan membawanya ke atas kepalanya. Sebelah tangan Ethan menggenggam kedua tangan Kath seolah tangan itu begitu kecil untuknya.
"Kamu selalu membuatku tak bisa menahan diriku."
....
Jam di dinding menunjukan pukul dua dini hari dan Kath hanya bisa menghela nafasnya saat Ethan masuk ke apartemennya hanya untuk melakukan se ks dengannya.
Kath menolehkan kepalanya pada punggung tegap Ethan yang tengah berdiri di balkon dengan bibir yang menyesap rokok di lipatan bibirnya. Selang beberapa saat Ethan membuang sisa rokoknya ke dalam asbak di meja, lalu melangkah masuk.
"Kamu belum tidur?" Pria itu mendekat dan mengusap lembut rahang Khate. "Mau melakukannya lagi?"
Kath mengernyitkan keningnya tak suka. "Bukankah sudah aku bilang kamu jangan datang lagi? Haruskah aku ganti kode pintuku?"
"Kamu melarangku?"
"Ethan, kamu sudah memiliki tunangan!"
Ethan terkekeh. "Kenapa marah? Ini hanya pertunangan, dan tidak berarti untukku."
Kath memejamkan matanya
frustasi. "Lalu hubungan seperti apa yang berarti untuk kamu?"
Ethan menatap Kath lalu berucap dengan dingin, "Tidak ada."
Kath mengangguk. "Tentu saja, lalu aku? Apa artinya aku untuk kamu?"
Ethan mengernyitkan keningnya, namun bibirnya terdiam seribu bahasa. Pria itu nampak berpikir seolah tengah menggali perasaannya. Namun yang ada dia kembali membisu.
"Tidak ada, bukan? Jadi bisakah kamu lepaskan aku?" Rahang Ethan mengetat lalu tangannya di dagu Kath terjatuh.
"Aku akan pulang, tidurlah dan jangan terlambat ke kantor," ucapnya acuh dan melangkah ke arah pakaiannya.
Mata Kath mengikuti gerak pria itu hingga pakaian menempel kembali di tubuhnya barulah pria itu kembali mendekat meraih tengkuknya membuatnya sedikit mendongak lalu melabuhkan ciuman di bibirnya. "Selamat malam." Ethan bahkan mengusap bibir yang basah karena ulahnya lalu melanjutkan niatnya untuk segera pergi.
Kath menelan ludahnya kasar. Tangannya di atas selimut mengepal erat. Jika dulu dia selalu diam saat Ethan tak pernah mau menjawab tentang perasaannya, kali ini Kath sudah muak.
Haruskah dia menyesali kebodohannya dulu. Tindakan bodoh yang merugikannya hingga akhirnya kini dia terjebak dalam kubangan perasaan yang selama ini hanya miliknya.
Teresha benar seberapa pun banyaknya dia mencintai Ethan pria itu tidak akan bisa bersamanya.
Pria itu terlalu dingin untuk mengerti perasaannya, atau mungkin dia yang terlalu serakah.
...
Ada orang?
ethan jd laki2 kok egois ga peka, sapa jg yg mau sm laki2 yg mulutnya ga dijaga dan menikah dg wanita lain, walaupun sbnrnya ethan cm cinta kath, tp perempuan tuh butuh kepastian dan kata2 yg lembut.
dia seperti sETHAN yg menjerat mu agar kamu selalu seperti yg dia mau.siapa tau suatu saat nanti kamu punya keberuntungan bisa hidup seperti yg kau mau atau bisa mengatur si sETHAN ini seperti yang kau mau.
masih kecil sekali 🥹 tapi kalau Ethan tau , seperti yg kath khawatirkan, Nathan pasti akan dijadikan pion untuk mengendalikan kath sesuka hatinya 😔😔, itulah yang kath tak mau. apa si Ethan ini akan memaksanya jadi simpanan
😔😔😔 ngancem lagi🙄🙄🙄
seberapa besar dia mencintaimu, sebesar itu pulalah luka dihatinya karena kamu, cinta yang tulus pun bisa memudar karena tidak ada harapan didalamnya dan tidak ada penghormatan untuk rasa cinta itu.
dia yg tak memberi kepastian maka jangan berharap dan memberi harapan.
siapa tau dia juga tengah menantikan kelahiran anak dari istrinya, entah seperti apa hidupnya setelah 8bln sudah kehilangan mu,apa masih ngamuk² ,tantrum atau sudah berdamai dengan keadaan dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.
apa kabarmu Ethan? semoga kau makin gila😄 ,doa jahat karena kamu jahat pada kath
kau jadikan dia pemuas n*fsumu saja dan ingin tetap jadi simpanan setelah kau punya istri 😔.
bisa saja dia minta banyak lalu kabur tapi membuat mu kena mental dgn harga murah rasanya lebih badas.
anjlok nggak tuh harga diri 🤭.
hilang yg lama ya kath🤗 jangan cepat ketemu, kalau ketemu semoga ketika anaknya sudah bisa membela ibunya dan melawan bapaknya.
kau hanya lelaki lemah dan tamak kekuasaan karena kau belum mampu membuat keputusan sesuai hati nurani mu, itu adalah bukti ketidakmampuan dalam bersikap.
bahwa kehadirannya sungguh berharga..
nyesel kan sekarang kamu Ethan😨
suatu saat sapa tau ketemu Ethan lagi
biar tahu rasa si ethan
obati hatimu yang terluka dgn tidak lagi berada disekitarnya.
mungkin dia hanya lelaki lemah
yg cuma bisa patuh pada aturan keluarganya atau dia lelaki tamak akan kekuasaan, persetan dengan cinta yang penting dia semakin sukses.
orang yg modelan begitu tidak cocok dengan wanita berhati tulus, cocoknya sama wanita yang sefrekuensi dengannya
wanita licik dan tak punya hati.