NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Barat
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[24] Tidur Bersama

Magnus mengelus tengkuknya sendiri, merasa kikuk mengapa dia berada disini seolah sedang disihir oleh seseorang di hadapannya.

"Ya Mulia, Anda sedang tidak sakit kan," ujar Vivienne mengibaskan tangannya di depan wajah Magnus.

Magnus menarik tangan Vivienne dengan cepat membuat tubuh Vivienne menegang, "Kenapa lagi pria ini, mungkin kah dia terkena penyakit yang akan menyerang orang lain seperti zombie,"

Mata mereka intens melihat satu sama lain, sedang menyelidik dalam hening maksud dari salah satu pihak itu.

"Ya Mulia bisa kah Anda melepaskan tangan saya, tangan saya sakit, Ya Mulia," ujar Vivienne memutar tangannya agar di lepaskan.

"Owh, aku akan tidur disini, malam ini," ujar Magnus melepaskan tangan Vivienne tanpa mengatakan maaf, kemudian memutari ranjang untuk tidur di sisi ranjang yang kosong di kamar itu.

Vivienne menoleh dengan mengerutkan keningnya dalam, bingung dengan apa yang dilakukan Magnus, "Bukan kah, kaisar peti es ini tidak suka pada ku, kenapa dia mau tidur disini?" fikir Vivienne dalam hati.

"Anda benar ingin tidur disini?" tanya Vivienne.

"Ya tentu saja, aku ini kaisar, aku bisa tidur di manapun di istana ku," ucap Magnus menopang kepalanya dengan tangan kanannya menyamping ke arah Asher dan Vivienne.

"Hush… diam, anak ini akan bangun, atau aku panggil Lily saja agar dia kembali ke kamarnya," jari tunjuk Magnus mengarah ke bibirnya, kemudian mengarahkan pada Asher dan menujukan senyum sis marknya.

"Anda jangan mengoda saya," geram Vivienne sedikit emosi dengan kejahilan pria dingin itu.

Mendengar hal itu Magnus langsung merebahkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamar Vivienne, dia mengingat seperti apa terakhir kali mereka tidur bersama hingga kerenggangan itu terjadi pada keluarga nya.

Beberapa saat kemudian, ranjang nya sedikit bergerak menandakan ada seseorang yang menaiki nya, Magnus menoleh pada sumber nya, ternyata itu Vivienne sedang menarik selimut nya dan menyelimuti tubuh putra bungsu mereka.

Magnus sedikit cemburu, "Apa yang ku pikiran kan, aku tidak mungkin cemburu pada anak kecil," gumam Magnus menggelengkan kepalanya kencang.

"Ya Mulia pakai selimut ini, kamu akan kedinginan," ujar Vivienne menarik selimut yang berada di ujung kaki Magnus dan mereka bertatapan singkat hingga selimut berada di bawah ketiak Magnus.

"Permaisuri, kamu perhatian juga," kata Magnus menoleh pada Vivienne yang sudah merebahkan tubuhnya dan terlelap, ternyata dia sudah di abaikan.

Malam itu mereka bertiga tidur diranjang yang sama, meskipun Magnus sangat risih ingin segera menyingkirkan putra nya dari ranjang itu. Agar bisa lebih dekat dengan permaisuri nya.

Namun, malam ini sudah cukup puas bisa kembali berdekatan dengan Vivienne. Mungkin saja Vivienne butuh waktu lebih lama untuk bisa kembali dekat dengan Magnus.

*

*

Pagi hari nya, Vivienne mencoba merenggang otot-ototnya yang sedikit kaku, meskipun mereka tidur bertiga kamar nya sama sekali tidak sempit bahkan Vivienne merasa ranjang nya begitu lega.

Dia kemudian menoleh kearah sampai nya dan yang terlihat hanya Asher yang sedang meringkuk, seperti nya dia masih termain-main di dalam mimpinya. Sedangkan Magnus nampak menghilang dari ranjang itu.

"Kemana perginya pria peti es itu, seperti datang tidak di undang, dan pulang tidak di antar," gumam Vivienne mendeskripsikan jelangkung.

Mata Vivienne memutari ruangan itu namun nihil Magnus tak ada juga di ruang itu, "Mungkin saja dia benar-benar pergi," fikir Vivienne.

Tiba-tiba Anna buru-buru menghampiri Vivienne dan membungkuk kan tubuhnya karena tuannya sudah bangun dari tidurnya, "Ya Mulia, saya akan menyiapkan air cuci muka Anda," ucap Anna ingin berbalik meninggalkan tempat itu.

"Tunggu Anna," tahan Vivienne.

"Iya, Ya Mulia ada apa?" tanya Anna membungkukkan tubuhnya.

"Apa kamu tau kaisar pergi pagi ini?" Vivienne terlihat menoleh kesana kemari.

"Hamba melihat Ya Mulia kaisar pergi terburu-buru dan masih pagi-pagi sekali, Ya Mulia," jawab Anna terlihat mempautkan tangannya di pinggang nya.

"Ah… mungkin manusia kutub utara itu, sangat sibuk," gumam Vivienne yang sedikit terdengar Anna cukup membuat Anna mengerutkan keningnya.

"Ya Mulia, ada saja bahasa baru Anda," ujar Anna dalam hati menatap tuannya dengan lekat-lekat.

"Baik lah, Anna kita harus mulai hari ini dengan baik, masih banyak yang harus ku urus, Anna siapkan air untuk cuci muka," titah Vivienne menepuk pahanya sedikit tanda penuh semangat untuk memulai harinya.

"Baik Ya Mulia," sahut Anna membungkukkan tubuhnya dan memundurkan tubuhnya dengan perlahan, lalu meninggalkan kamar Vivienne untuk mengambil baskom air.

Vivienne kemudian menoleh pada Asher yang masih terlelap dalam tidurnya, Vivienne kemudian mengelus surainya dengan lembut, agar putranya segara terbangun dari tidurnya.

Tak berselang lama sentuhannya membuat Asher terganggu dan mengeliat dari tidurnya, mata yang awal tertutup terbuka secara perlahan, Asher kemudian menatap ke arah mamanya yang nampak tersenyum sendu padanya.

"Mama…" panggil Asher dengan suara seraknya.

"Anak Mama sudah bangun," ujar Vivienne tersenyum simpul.

Dengan cepat Asher mencoba duduk di atas ranjang itu. Dengan bersikap tertib, dia melipat kedua kakinya serta meletakkan tangan di atas kaki itu.

"Asher, ada yang harus mama bicara pada mu," ujar Vivienne lagi-lagi mengelus surai putra dengan lembut, Asher terlihat fokus dan tidak lagi membentak ibunya di kala dia mengelus rambut Asher.

"Kamar mu sudah selesai di kerjakan semua,"

"Benarkah?" tanya Asher berbinar, karena sedari kemarin Asher tidur di kamar yang tersedia di istana ibunya tanpa ada design yang dia ingin kan dan sekarang dia memiliki nya, Asher jadi senang.

"Dan yang lebih penting, adalah Lily akan menjadi pelayan pribadi mu," ucap Vivienne menarik lonceng di kamarnya itu.

Hingga seseorang datang dari balik pintunya, terlihat seorang perempuan muda yang di perkiraan umurnya duapuluh empat tahun dengan rambut yang kepang dua, membungkukkan tubuhnya hingga di hadapan sang pangeran dan permaisuri.

"Dia lah yang akan melayani kamu, kamu pernah bilang kan kamu menyukai Lily," kata Vivienne menoleh pada Lily.

"Ya, tapi, jadi aku tidak boleh bersama Mama," gerutu Asher mempautkan bibir nya dan menggembungkan pipinya.

"Asher dengar kan Mama, Mama bukan mengusir kamu hanya saja kamu akan memiliki kamar yang kamu impikan,"

Vivienne mencoba menjelaskan maksudnya dengan memegang kedua bahu Asher, agar putranya dapat menatap matanya dan putranya akan percaya.

"Kamu menginginkan nya kan, mama ajak kamu kesana," bujuk Vivienne, Asher terlihat menganggukkan kepalanya tanda menyetujui nya.

"Dan yang terakhir kamu harus belajar karena mama sudah menyiapkan guru yang profesional dan bagus, kata orang dia sudah banyak melahirkan orang-orang sukses di kerajaan," ucap Vivienne memperlihatkan senyum simpulnya.

Asher menegang, dia tidak mau kembali belajar, "Aku ingin bersama Mama, kalau aku belajar, aku akan kehilangan waktu bersama Mama," fikirnya dalam hati.

"Asher tidak mau belajar Mama," putus Asher di hadapan Vivienne.

1
Aisyah Suyuti
menarik
restu s a
lanjut thor...
restu s a
lanjut....❤
restu s a
good
restu s a
semangat thor.
ingat qmampir thor.
jangan setengah2 ya thor.
restu s a: Mantap.
Terimakasih
total 3 replies
@haerani-d
tambah lagi kak, masih kurang /Proud/
restu s a
mantap.vivi..
restu s a
kasihan asher.
Ririn Susanti
ayo up lagi semangat💪
RIZKY APSARI PUTRI: semoga nanti akan ada putri kembar lahir di Kerajaan ya author😍😍😍
total 1 replies
Alexandra
semangat Thor 💪🤭
Anonymous
Thorrrr
Rere Lumiere: iya kenapa?
total 1 replies
Alexandra
♥️
Alpukatiramishu
Up lagi dong kak
Rere Lumiere: sabar ya
total 1 replies
Retno Isma
ini kalo di dunia modern sang raja pemegang motto "kuras hartaku sayang,, saldoku hanya untukmu..." 😂😂
Rere Lumiere: Di tuh pura-pura dingin aja 🤣
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sptnya Buffetnya akan ramai kembali dgn bantuan Vivienne.
Rere Lumiere: semoga saja begitu
total 1 replies
Ita Xiaomi
Senangnya Asher dan Orion ikut Mama ke acara jamuan.
Ita Xiaomi
Mama temani Asher belajar utk sementara.
Ita Xiaomi
Sptnya nak numpang tdr😁
Lauren Florin Lesusien
maaf thur ini novel kerajaaan tapi permaisuri ga ada gunanya masa yg urus pekerjaan permaisuri dikasih sama kepala pelayan aneh bin ajaib
Rere Lumiere: Karena permaisuri di manipulasi sama kepala pelayan itu, dan kaisar bodoh amet sebab permaisuri punya masalah mental
total 1 replies
Ita Xiaomi
Jd curiga klo semua perintah yg merugikan bukan dari Permaisuri.
Rere Lumiere: Iya, memang bukan permaisuri nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!