ZEA GEBBY WILLIAM , itulah nama gadis cantik yatim piatu yg meninggal akibat kecelakaan beruntun di jalan tol ..
akan kah ZEA langsung menghadap sang pencipta atau justru menjalani kehidupan lain ...
nantikan kisah ZEA di cerita ini
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Tampak lah puluhan kupu kupu indah terbang mengelilingi tubuh Zea, seketika tubuh Zea bersinar walau sebentar, tapi itu dapat terlihat oleh mata warga yg menyaksikan nya.
dan Zea pun sempat terpana dan bingung, kenapa kupu kupu itu mengelilingi tubuh nya seakan bergembira.
Bunga bunga pun tampak bergoyang tertiup angin semilir yg berhembus pelan.
Para warga pun membelalakkan mata nya, seakan mengetahui sesuatu tentang kejadian itu.
warga pun menyerukan sesuatu dan semua berlutut di hadapan Zea dan itu sukses mengejutkan Zea.
Yang mulia kembali ....
"Apa ... Apa... Maksud kalian? Kenapa kalian berlutut, yang mulia? siapa yg kalian maksud.? Ucap Zea bingung dengan semua itu.
Tidak ada satupun dari mereka yg menjawab.
mereka kompak menundukkan kepala ya.
"Yang mul.... Em maaf maksud saya Nona Zea, boleh kakek tua ini berbicara sebentar dengan Nona berdua saja? Ucap kakek Wen menundukkan kepala nya sedikit dan membuat Zea bertanya-tanya.
Dan di sini lah Zea dan kakek Wen berada di ruangan bawah tanah rumah kakek Wen yg tadi nya gubuk, di bawah tanah ini menjelma seperti istana bawah tanah, Zea sempat terpana dan waspada dengan kakek Wen, tapi kakek Wen berusaha meyakinkan Zea bahwa dia bukan lah orang jahat.
Kakek Wen membawa Zea ke suatu ruangan dimana ruangan itu terdapat rak rak buku kuno yg tersusun rapi memanjang berbaris, di tengah-tengah ruangan itu melingkar sebuah meja kuno besar dengan pola rumit di tengah nya, dan di atas nya terdapat batu jiwa berwarna putih berbentuk bulat dan mengambang di udara.
"Maafkan kelancangan kakek tua ini nona Zea, yg sudah membawa nona kemari tanpa bertanya, kakek tua ini hanya ingin memastikan sesuatu." ucap kakek Wen sopan.
" Tidak apa-apa kakek Wen, memang nya apa yg ingin kakek wen buktikan.? Ucap Zea yg waspada sekaligus penasaran, pembuktian apa yg di ingin kan kakek tua di hadapan nya ini.
"Sebelum itu saya akan melakukan sesuatu dulu.!"ucap kakek Wen, tampak lah kakek wen sedang memasang formasi pelindung dengan pola istana surgawi yg sangat rumit.
" Baiklah, mari Nona, teteskan darah nona di atas kristal jiwa itu." Ucap kakek Wen.
Zea pun mengikuti instruksi yg diarahkan kakek Wen untuk menteteskan darah nya, awal nya Zea ragu dan sempat bertanya kepada Cici, dan Cici pun mengatakan bahwa kakek wen bukan orang jahat, Zea pun percaya dan tanpa ragu menetes kan darah milik nya ke kristal di hadapan nya itu, seketika cahaya biru terang menyilaukan tampak mengelilingi ruangan itu.
Wusssss....
Cahaya biru itu tenggelam di antara kedua alis zea yg membentuk pola dan tanda rumit .
" Sudah ku duga.
Akhirnya kekaisaran surgawi dunia atas menemukan sang permaisuri kembali.
Yang mulia, penantian mu selama ribuan tahun terjawab sudah.
Penyamaran kami ternyata tidak sia sia selama ini ." Ucap kakek Wen dalam hati nya.
...........................
Di istana megah, Seorang pemuda tampan, gagah, berahang tegas, berambut perak , bermata tajam bak elang, sedang menatap bunga mawar suci surgawi simbol jiwa permaisuri nya sedang bercahaya terang .
setetes bulir bening mengalir dari mata nya yg tajam, kilat kebahagiaan terpancar melalui senyum yg mengembang di bibir tipis nya .
"Permaisuri ku." Ucap nya penuh kebahagiaan dan kerinduan yg sangat dalam.
Tunggu aku, aku akan menjemputmu setelah memulihkan bunga kehidupan mu yg sempat layu.
Ya.! Pemuda itu ada lah kaisar agung negeri alam atas, penguasa istana surgawi.
kaisar Xiao Tian ji.
Muxuan.!
Suara menggelegar nya memanggil seorang pria gagah yg sedang berjaga di depan pintu yg menjulang tinggi itu, suara berderit gagah pun terdengar, pertanda pintu itu terbuka .
"Saya datang menghadap yang mulia kaisar agung penguasa alam atas." Ucap sang tangan kanan kaisar yg bernama Muxuan tersebut sambil menekuk sebelah kaki nya.
"Temui tetua Wen.!"
sampai kan titah ini kepada nya.!" Ucap kaisar alam atas kepada Muxuan itu sambil menyerahkan surat perintah.
"Dan sampaikan kepada orang orang mu untuk melindungi permaisuri ku yg saat ini aku yakin sedang bersama tetua Wen." Ucap nya lagi.
"Baik yang mulia, hamba siap melaksanakan perintah.!"
"Kalau begitu saya undur diri yang mulia." Ucap Muxuan sambil berbalik meninggalkan ruangan kaisar.
Bersambung.