NovelToon NovelToon
Surat Untuk Aluna Kayara

Surat Untuk Aluna Kayara

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Selingkuh / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

⚠️ sebelum baca cerita ini wajib baca Pengantin Brutal ok⚠️

Setelah kematian Kayla dan Revan, Aluna tumbuh dalam kasih sayang Romi dan Anya - pasangan yang menjaga dirinya seperti anak sendiri.
Namun di balik kehidupan mewah dan kasih berlimpah, Aluna Kayara Pradana dikenal dingin, judes, dan nyaris tak punya empati.
Wajahnya selalu datar. Senyumnya langka. Tak ada yang tahu apa yang sesungguhnya disimpannya di hati.
Setiap tahun, di hari ulang tahunnya, Aluna selalu menerima tiga surat dari mendiang ibunya, Kayla.
Surat-surat itu berisi kenangan, pengakuan, dan cinta seorang ibu kepada anak yang tak sempat ia lihat tumbuh dewasa.
Aluna selalu tertawa setiap membacanya... sampai tiba di surat ke-100.
Senyum itu hilang.
Dan sejak hari itu - hidup Aluna tak lagi sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 21

“Hayuk,” ucap Ray sambil tersenyum bahagia saat menghampiri rumah Aluna.

“Bilang papa gue dulu,” sahut Aluna santai tanpa menatapnya.

“Oh iya.” Ray turun dari motornya, menegakkan postur, lalu membuka pagar besar itu.

“Izin, Om,” katanya sopan.

“Jagain Aluna, ya,” ucap Axel dengan nada tegas tapi lembut di matanya.

“Iya, Om,” jawab Ray sambil mengangguk mantap.

“Papa jangan kemana-mana,” rengek Aluna manja sambil menatap ayahnya dari atas motor.

“Papa ada janji, sayang. Kamu kan mau main sama teman kamu,” ucap Axel tersenyum menenangkan.

“Hm... oke,” gumam Aluna sambil manyun.

“Senyum dong,” ujar Axel lagi sambil menatap lembut putrinya.

“Nggak mau,” sahut Aluna dingin sebelum melengos pergi.

“Hati-hati!” teriak Axel sambil melambaikan tangan.

Aluna hanya mengangkat tangannya seadanya. Ray menoleh ke kaca spion, tersenyum melihat interaksi mereka yang hangat tapi kaku — seperti hubungan ayah dan anak yang sama-sama keras kepala.

Mereka berangkat bersama teman-temannya menuju kebun teh. Udara dingin mulai menggigit kulit, tapi tawa mereka menghangatkan malam.

Sementara itu, Axel melangkah ke rumah Laura. Ada gugup di matanya, tapi senyum lembut di bibirnya menyamarkan semuanya.

“Soal kemarin... maaf ya,” ucap Axel pelan.

Laura menatapnya, lembut dan bijak. “Nggak apa-apa, Pak. Namanya juga anak-anak. Dia pasti cuma cemburu... papa-nya dekat sama wanita lain.”

Nada suaranya menenangkan. Gerak tangannya halus, wajahnya... sekilas seperti Kayla — terlalu mirip malah.

Axel terdiam sesaat. Ada sesuatu yang hangat menyelinap ke dadanya, perasaan yang sudah lama hilang.

Untuk pertama kalinya sejak Kayla meninggal, Axel merasa... jatuh cinta lagi.

“Kalau kita nikah... kamu yakin bisa kuat menghadapi sikap Aluna?” tanyanya hati-hati.

“Saya usahakan, Pak. Saya akan sabar.”

“Saya izin dulu ke Aluna soal pernikahan kita.”

“Tapi sebaiknya saya dekati dia dulu,” kata Laura lembut. “Kalau tiba-tiba tahu kita nikah... dia pasti marah.”

Axel tersenyum. “Iya juga, kamu benar.”

Malam itu Axel bercerita panjang lebar — tentang semua yang disukai dan dibenci Aluna. Laura mendengarkan dengan penuh perhatian, mencoba memahami sosok gadis kecil yang kini tumbuh dengan luka yang tak sepenuhnya sembuh.

Di kebun teh, malam sudah turun sempurna. Angin menelusup dari celah pepohonan, membawa aroma tanah basah dan bunga liar.

Aluna menatap langit bertabur bintang. “Dulu ibu gue suka bintang, Katanya... kalau dia nggak ada, liat satu bintang yang paling bersinar. Itu ibu. Dan yang di sampingnya... ayah.”

Ray hanya diam, menatap gadis di sampingnya yang tiba-tiba terlihat begitu rapuh.

“Lo bahagia, Al?” tanya Ray akhirnya.

Aluna tersenyum kecil. “Yess. Thanks.”

“Dingin nggak?” tanya ray sambil tersenyum.

“Ya gitu lah.” balas aluna sambil menatap api unggun.

“Mau gue peluk?”

“Hm.”

Ray tersenyum, lalu merangkul bahu Aluna perlahan. Hangat tubuhnya mengusir dingin, tapi justru menimbulkan degup aneh di dada Aluna.

“Nyanyi, donk!” seru Risa pada Davin yang membawa gitar.

“Nyanyi apa?”

“Itu aja, lagu Friendzone nya Budi Doremi!” celetuk Tari sambil terkekeh.

“Dih, nyindir!” seru Ray, pura-pura kesal.

“Lah, iya, kok lo tau?” balas Tari, tertawa keras.

Tawa itu memantul ke langit malam, tapi Aluna hanya diam. Pandangannya terpaku ke arah api unggun yang berkerlip pelan.

“Lo pernah ciuman, Ray?” tanya Aluna tiba-tiba.

Ray hampir menjatuhkan gitar di pangkuannya. “Hah? Kok lo nanya gitu?”

“Gue belum pernah... dan penasaran,” ucap Aluna datar. “Cium gue.” ucap aluna sambil menatap ray penuh penasaran.

Ray menatapnya, kaget setengah mati. “Apa??di sini?”

“Hmm. Emang di mana lagi?”

“Cari yang sepi, deh.”

“Ok,” sahut Aluna santai mengikuti Ray.

Ray menggenggam tangan Aluna — tangan yang dingin tapi membuat darahnya berdesir. Mereka berjalan menjauh ke bawah pohon pinus, jauh dari teman-teman.

“Eh, kalian mau ke mana?” teriak Risa.

Tak ada jawaban.

Di bawah sinar bulan, mereka berdiri berhadapan. Ray menelan ludah, jantungnya berdentum kencang.

Wajahnya perlahan mendekat. Nafasnya bertemu. Dan... bibirnya menempel di bibir Aluna.

Aluna mematung, tidak mengerti harus apa. Tapi tubuhnya bergetar, jantungnya berdetak liar. Ada sesuatu yang meledak di dadanya — asing, tapi hangat.

"Udah gitu aja?" Tanya Aluna datar.

“Al... harusnya lo balas,” bisik Ray sambil tersenyum.

“Balas gimana?”ucap nya bingung.

“Ya... gerakin bibir lo kayak gue barusan.”

“Ouh gitu, Coba lagi.”

Kali ini, Aluna yang maju duluan. Ray kaget — tapi tidak menolak.

Mereka berciuman lagi. Lebih dalam. Lebih lama. Dunia serasa berhenti di sekitar mereka.

Begitu berakhir, Aluna terdiam.

“Gue... kenapa, ya?”

“Kenapa, Al?”

“Jantung gue berdebar kencang.”

Ray terkekeh, menatapnya lembut. “Lo cinta gue, Al.”

“Masa sih?”

“Iya. Kita pacaran, ya?”

“Gue nggak mau diatur.”

“Nggak akan gue atur, sumpah.”

“Yaudah... kalo maksa,” ucap Aluna akhirnya.

Ray menatapnya, lalu tertawa lega. “Ya Tuhan... setelah dua tahun nunggu, akhirnya!” Ia memeluk Aluna erat.

Mereka kembali ke teman-temannya. Ray tersenyum bodoh semalaman, tak bisa menyembunyikan bahagianya.

Sementara Aluna masih dengan ekspresi datar khasnya, tapi bibirnya sedikit terangkat — nyaris tak terlihat.

Di dalam tenda, Tari langsung menatap curiga.

“Al, lo jadian sama Ray?”

“Ya.”

“Akhirnya! Pantes dia senyum-senyum mulu,” celetuk Risa.

“Kok tiba-tiba jadian sih?” tanya Tari heran.

“Tadi gue minta dia cium gue. Jantung gue berdebar kencang,” jawab Aluna polos.

“Hah?!” serempak dua temannya kaget.

“Gila lo! Minta ciuman?!” Tari ngakak sambil menepuk bantal.

“Gue penasaran aja. Kan sering liat di drakor. Pengen tahu, enak nggak sih?” ucap Aluna dengan nada datar yang justru bikin keduanya makin ngakak.

“Terus gimana rasanya?” tanya Risa, pura-pura polos.

“Awalnya gue diem aja, terus Ray bilang balas... yaudah gue balas.”

“Trus dia bilang gue cinta dia, dan kita langsung jadian.” ucap Aluna datar tanpa ekspresi.

Tari dan Risa saling pandang, lalu tertawa terpingkal-pingkal.

“Ray gila! Tapi lo lebih gila!”

“Hmm,” sahut Aluna pendek sebelum memeluk kedua sahabatnya.

Malam itu mereka tidur saling berpelukan, sementara di luar, langit penuh bintang seolah ikut tersenyum melihat cinta pertama Aluna yang begitu sederhana — dan jujur.

Bersambung...

1
Ramun🍓😈
itu dramanya si Aluna lagi kah pura pura pinsang😂
kim elly: asli itu mah di cekik sesak nafasnya 🤣🤣tapi yang neken tangan baskara aluna
total 1 replies
Ramun🍓😈
si Aluna mah tidak ada duanya😂.
GreenForest
biarin napa sih Al Alex nikah kasihan tau, kamu enak bisa ciuman sama Ray lah papamu Alex masa nyium tembok mulu
kim elly: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
GreenForest
Untung yang Lo lihat bagian ciumannya doang, nggak bagian menghujam nya
NyonyaGala
eh bas meskipun bokap tiri lo kaya, mpok tiri lu gabakalan biarin lu dikasi duit🤭
NyonyaGala
meskipun kayla belain reno di surat aku tetep gasuka ama dia thor
tapi aku suka ama anaknya🤣
Mira
Apalagiii ini alunaaaa tiba tiba banget mau panahan
Mira
Alunaaaaa😭.. tapi bagus sih wanita wanita tangguh dan pemberani seperti aluna itu wajib ada didunia nyata
LauRa🍃🍃
Kasian banget kamu Van🤧🤧
Ramun🍓😈
gimana nnti ya klo Aluna bucin ma Baskara😂
Ramun🍓😈
ikutin saran Robi aja deh. Si Aluna meski cewek bukan tandingan mu😩
GreenForest
ini mah baskara di siksa tanpa menyentuh 😭
GreenForest
gila semua wanita yang Deket Axel terhempas keluar angkasa 🤪🤪
NyonyaGala
ku sungguh ingin nyanyi "malam cheos ini~"😭😭
NyonyaGala
aduh awalnya agak sweet ama ray bab akhirnya malah mewek lagi thor 😭
Mira
Suka ngakak liat kelakuan si Aluna, kadang diluar nurul kelakuannya wkwk
Mira
cowo cowo itu kalau ngomong sama Aluna udah bukan kaya ngomong sama cewe, gaada lembut lembutnya wkwk
Ramun🍓😈
Nyesek banget😩, banjir air mata gara gara author😩 sedih banget sih jadi Revan😩😭
Ramun🍓😈
Aluna lebih parah dari Mak nya😭
Ramun🍓😈
Nangis kejer ni thor😭. Sad banget jadi Revan😩😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!