NovelToon NovelToon
TUMBAL

TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Tumbal
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Prayitno, seorang pria miskin yang nekat merantau ke kota besar demi mencari ibunya yang hilang, justru terperangkap dalam kehidupan penuh penderitaan dan kesuraman. Setelah diusir dari kontrakan, ia dan keluarganya tinggal di rumah mewah milik Nyonya Suryati, yang ternyata menyimpan rahasia kelam. Teror mistis dan kematian tragis menghantui mereka, mengungkap sisi gelap pesugihan yang menuntut tumbal darah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setelah Kutukan

Tiga hari telah berlalu sejak malam yang penuh teror itu. Taman kota kini tampak damai seperti biasa, namun ada sesuatu yang berbeda di udara. Orang-orang yang sebelumnya merasa tidak nyaman saat melintasi taman, kini mulai menghabiskan waktu lebih lama di sana.

Wajah-wajah pengunjung tidak lagi dibayangi ketakutan tak kasat mata. Seolah-olah energi jahat yang mengendap selama puluhan tahun akhirnya benar-benar tersapu.

Angin semilir berhembus membawa kedamaian. Suara kicauan burung menambah suasana semakin damai.

Aryo duduk di bangku taman, memperhatikan anak-anak yang bermain tanpa beban di sekitar patung tua yang kini tampak tak lagi menyeramkan. Ia masih menyimpan bekas luka di telapak tangannya.

Luka yang menjadi saksi pertarungan gaib antara hidup dan kematian.

“Luka itu tak akan sembuh sepenuhnya,” suara Murni terdengar dari belakangnya.

Wanita itu tersenyum menghampirinya.

Ia duduk di samping Aryo, membawa sekantong makanan ringan dan dua botol minuman dingin. Disodorkannya satu botol ke tangan Aryo.

“Itu adalah luka ikatan,” lanjutnya.

Netranya menerawang menatap kearah patung wanita tua.

"Kamu telah membuka rantai, tapi jejaknya akan terus hidup dalam darahmu. Kau keturunan dari mereka yang menjadi bagian dari tumbal. Sejarah itu tak akan mudah dilenyapkan.”

Aryo menyesap minuman dingin di tangannya, lalu mengangguk pelan.

“Aku tahu. Tapi aku juga tahu kalau hidup harus terus berjalan. Tidak semua kutukan adalah akhir.” jawabnya lirih

Murni tersenyum tipis. “Kau sudah jauh lebih dewasa dari sebelumnya.”

“Aku tak punya pilihan, dewasa itu bukan kemauan ku, tapi sebuah keharusan karena pengalaman hidup yang membuat ku menjadi seperti ini,"

Mereka terdiam beberapa saat, membiarkan suara alam mengambil alih percakapan. Angin sore meniup lembut rambut mereka, membawa bau bunga dan tanah basah.

“Aku akan pergi dari kota ini,” kata Murni akhirnya.

“Ke tempat yang jauh. Aku sudah terlalu lama tinggal dalam bayangan rumah itu. Aku ingin bebas. Bebas menikmati hidup dan menjalani kehidupan baru," imbuhnya

Aryo menoleh. “Ibu yakin?"

Murni mengangguk.

"Sekarang semuanya sudah aman, Ibu bisa kembali ke kampung halaman mu atau kota lain yang ingin ibu datangi,"

“Untuk saat ini semuanya sudah selesai. Tapi akar dari kegelapan itu tersebar di banyak tempat. Perjanjian pesugihan seperti itu tidak hanya dilakukan oleh Mariani. Ia hanya satu dari banyak orang yang menjual jiwanya demi kekayaan. Aku ingin membantu orang lain yang mungkin terjebak seperti kita dulu.”

Aryo terdiam, menimbang kata-katanya. “Aku mungkin akan tetap tinggal di kampung ini. Aku merasa, tempat ini adalah tempat yang harus ku jaga sekarang.”

Murni menatapnya. “Mungkin itu memang sudah menjadi takdir mu.”

Aryo tersenyum mengiyakan ucapan Murni.

Hari itu, Murni meninggalkan kota setelah berpamitan pada Aryo. Ia membawa bekal pengetahuan, pengalaman, dan dendam yang telah terbayar. Sementara Aryo kembali ke rutinitasnya, namun dengan satu misi baru, menelusuri jejak-jejak pesugihan dan mencegahnya sebelum semakin banyak nyawa melayang sia-sia.

Ia sudah bertekad untuk menggunakan indra keenamnya untuk membantu orang-orang yang terjerat pesugihan. Pengalaman pahitnya kehilangan orang yang terkasih membuat ia tak bisa menutup mata saat ada orang yang datang meminta bantuannya.

"Mungkin ini sudah menjadi takdir ku, jika kelebihan ku bisa membantu orang lain, maka aku akan dengan senang hati membantu mereka,"

***

 

Beberapa bulan kemudian, taman itu berubah menjadi pusat kegiatan masyarakat. Pemerintah setempat merenovasi kawasan tersebut, menjadikannya taman budaya. Ironisnya, bagian tengah taman yang dahulu adalah ruang utama rumah angker dijadikan panggung pertunjukan. Tak ada yang tahu sejarah kelam di balik tempat itu, kecuali Aryo dan Ibunya Nurul.

Pada suatu malam, di tengah festival seni yang digelar rutin, Aryo menjadi pembicara dalam sesi kisah rakyat. Ia menceritakan sebuah dongeng tentang rumah tua dan roh penasaran, diselipkan dalam metafora agar tidak memicu kengerian.

“Dulu,” katanya di hadapan anak-anak dan orang tua yang berkumpul,

“Ada seorang wanita tua yang sangat mencintai kekayaan. Ia membuat perjanjian dengan sesuatu yang gelap. Makhluk gaib, Demit, untuk mendapatkan kekayaan. Sebagai gantinya, ia harus memberi makan tanah itu dengan nyawa. Tapi suatu hari, seorang pemuda datang dan memutus rantai kutukan itu. Sejak saat itu, tanah ini bisa tertawa lagi.” ucap seorang pendongeng

Semua orang begitu antusias mendengarkan cerita itu. Anak-anak bertepuk tangan. Mereka begitu senang mendengar cerita itu. Mereka mengira itu hanya dongeng belaka.

Tapi di sudut taman, di dekat batang tua pohon beringin yang kini mati, angin masih berdesir aneh. Seperti bisikan samar yang belum sepenuhnya sirna.

Aryo berjalan mendekat. Ia menunduk dan meletakkan bunga kamboja putih di akar pohon.

“Untukmu, Ayah dan semua yang telah menjadi korban,” bisiknya lirih.

Tiba-tiba, angin berputar pelan. Selembar daun jatuh perlahan, menimpa telapak tangannya. Daun itu membentuk pola seperti wajah seorang wanita tua tersenyum damai.

Ia tahu, mungkin tidak semua arwah bisa pergi. Tapi mereka yang kini tertinggal. tidak lagi haus darah.

Setelah itu Aryo berjalan meninggalkan tempat itu. Pemuda itu ikut bergabung bersama orang-orang yang mendebarkan dongeng di tengah taman.

Ia begitu senang melihat anak-anak tertawa lepas mendengarkan kisahnya yang dibuat lucu oleh sang pendongeng.

Malam berlalu dengan damai berganti pagi yang cerah.

Pagi Itu Aryo memantapkan diri untuk mendatangi kampung halaman sang ayah. Ia ingin mengetahui akar permasalahan yang menjeratnya dalam pusaran pesugihan. Ia sengaja mendatangi desa itu seorang diri, karena sang ibu sedang tidak enak badan.

Siang itu Langit di atas desa Karangjati tampak suram, meskipun belum waktunya senja. Awan-awan menggumpal gelap di atas perbukitan kecil, menaungi tanah tua yang belum dijamah pembangunan. Desa itu seakan terjebak di masa lalu. rumah-rumah kayu beratapkan genteng tanah liat, jalanan tanah berlumpur, dan udara yang berembus membawa bau dupa dan tanah basah.

Aryo berdiri di mulut desa, mengamati gerbang kayu yang telah lapuk. Di atasnya, tertulis samar dalam huruf Jawa kuno.

Sapa nandur bakal ngundhuh (siapa yang menanam, dia akan menuai).

Ia menapakkan kaki perlahan, seakan takut membangunkan sesuatu yang tertidur di tanah ini. Karangjati adalah desa asal Neneknya Ningsih, yang selama ini hanya diceritakan samar-samar oleh Prayitno. Sebuah desa yang konon menyimpan asal mula dari segala kegelapan yang pernah membungkus keluarga mereka.

---

Seorang kakek tua menyambutnya di depan surau kecil.

“Kamu bukan orang sini,” gumamnya, menatap Aryo dari balik kerutan mata yang dalam.

“Saya putra dari Prayitno atau cucu dari Ningsih. Dulu Nenek dan ayah saya tinggal di sini sebelum merantau ke kota. Saya ingin tahu tentang masa lalunya.”

1
Zuhril Witanto
bagus
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
para pencari wangsit
Zuhril Witanto
apa Prayitno benar2 dah meninggal sekarang
Zuhril Witanto
makin seru
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
tetep aja pasti akan ada orang yang kepo dengan mistik keluarga Suryati
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya jiwa Prayitno gak penasaran lagi setelah kutukan di hancurkan
Zuhril Witanto
ternyata Prayit belum sepenuhnya meninggal
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
pasti ada bekasnya walaupun tempat itu udh hilang
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah tugas Prayit sudah selesai lantas kemana kah Rika akan pergi
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
selesai sudah tugas prayitno yaaa dan rika juga tp kemana aryo
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh gtu yaa jd krn raga prayitno udh g ada jd dia kek roh gtu yaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: holow man
Ai Emy Ningrum: samar bayangan...👀
total 2 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kalian kerja sama aja biar gak ada korban lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ini ceritanya cashback ya bunga
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh pnjg juga prjlanan pesugihan ya
jd ngeri
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apa bnr Maria bakalan hidup lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
Prayitno masih hidup🤔
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
jd aryo yg harus memutus kan itu yaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhhh ternyata masih lnjut
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
km harus bisa aryo buat membasi mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!