Jika banyak manusia yang mengatakan hidup adalah anugrah, namun baginya hidup adalah siksaan neraka tanpa api.
Eeline Yeager, gadis malang berusiap 18 tahun ini harus mejalankan hidup nya kembali berkumpul dengan keluarga nya setelah 13 tahun berpisah. Hal yang seharusnya dia rasakan adalah bahagia, namun siapa sangka dia malah hidup menderita.
13 tahun ia menyimpan rindu dan masa lalu kelam nya sendiri, namun saat kembali justru kakak kandung nya sendiri memperlakukan ia seolah Eeline adalah musuh nya.
"Kenapa harus kembali? Tidak seharusnya lo ada di sini, lo bukan bagian dari keluarga Yeager, lo cuma pembawa sial! "
Namun apa jadi nya jika dalam diri kita mempunyai dua kepribadian yang berbeda. Ya! hal itu kini tengah di rasakan oleh Eeline,di satu waktu sosok Eeline yang biasanya terlihat kuat tiba-tiba menjadi sosok yang berbeda. Seperti tercipta keperibadian lain dalam diri nya.
ingin tau kelanjutannya? ayok baca cerita ini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Ap_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pertama di sekolah baru
13 tahun yang lalu
"Papah maafin Eeline Pah, aaaaaa hiks.. hiks.. hiks.. " Jeritan sakit terdengar nyaring di dalam ruangan redup itu.
Plak!
Bug!
"Anak pembawa sial! Anda pantas di hukum, sudah saya bilang jangan pernah keluar rumah kamu hanya bikin malu dan bikin sial! " Smith Yeager terus mencabuk sang anak dengan amarah yang menggebu.
Beberapa wartawan masih berbondong-bondong di depan halaman rumah nya, mereka terlihat seperti tengah sibuk meminta penjelasan dari Smith Yeager soal gadis kecil cantik yang tadi siang mengantar makanan ke gedung Yeager. Hal yang membuat mereka penasaran adalah soal pengakuan anak 5 tahun itu yang mengaku dia adalah anak Smith Yeager yang ingin mengantarkan makanan untuk Papah tercinta nya.
...*****...
"Eeline, " suara itu membuyarkan lamunan Eeline.
"Eh Omah. "
Kini Omah dan Eeline berjalan beriringan, langkah nya terhenti pas di depan pintu mobil.
"Omah, apa sebenci itu Kak Grec ke Eeline? " Tanya nya tiba-tiba.
"Dia itu sayang sama kamu, cuma dia belum bisa mengekspresikan rasa sayang nya dengan baik, kamu yang sabar yah mungkin karena kalian sudah lama tidak bertemu makanya Kakak mu bersikap seperti itu. "
Eeline hanya menganggukkan kepala nya pelan, lalu ingin berpamitan ke Omah nya.
"Ini ada gold card untuk kamu, kalo kamu butuh apa-apa kamu bisa pakek ini ya sayang, sandinya nanti Oppa yang kirim lewat chat. "
"Tap_" Belum sempet Eeline berbicara, Omah sudah kembali mencekat nya.
"Eitss kamu tidak bisa menolak, dengar Omah baik-baik. Kamu cucu Omah dan Oppah, kamu Nona cantik satu-satunya keluarga Yeager. Kamu berhak mendapatkan ini, yasudah berangkat gih nanti kamu telat masuk kelas. "
Eeline bukan orang yang pemalu, dia hanya masih terlihat canggung. Tapi dia berusaha untuk terlihat biasa saja dan bersikap lebih netral.
"Eeline pergi dulu Omah, "
Eeline Yeager, gadis manis dengan rambut pirang nya yang sangat terlihat cantik. Dia memiliki karakter yang unik, dia bukan anak yang pemalu atau haus belas kasihani. Dia adalah gadis yang kuat, tangguh dan percaya diri. Memiliki sikap centil, pemberani dan pintar.
Dulu dia tinggal bersama Bibinya, Bibinya bernama Maura yang bukan lain adalah adik dari ibunya. selama 13 tahun dia jauh dari keluarga, banyak hal yang membuat nya harus tinggal bersama sang Bibi. Namun kini dia kembali, di sinilah dia sekarang.
"Selamat pagi anak-anak, "
"Pagi Bu.. "
"Perhatian semuanya, hari ini kita kedatangan siswi baru, "
Suara ricuh dalam kelas membuat situasi onar yang tidak terkendalikan. Beberapa siswa bersorak takjub dan tidak mau diam saat melihat siapa teman baru nya itu.
"Attention please! "
Sontak mereka pun langsung diam dan hening saat sang guru angkat bicara, "silahkan perkenalkan diri kamu. "
"Hai..namuku Eeline Yeager, aku pindahan dari SMA Bakti Merdeka. Salam kenal semuanya, "
Eeline tidak meyangka dia bisa bersekolah di sekolah se elite ini. Dia menatap bahagia ke arah seisi ruangan, dia berharap setelah ini dan setelah berkumpul kembali bersama keluarga nya dia bisa merasakan kehangatan yang ia impikan.
Kringgg..
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat, Eeline terlihat tengah berjalan di taman sekolah. Dia awal nya di antar keliling oleh salah satu teman sekelas nya yang bernama Ziva, namun karena Ziva ada keperluan dengan kepala sekolah jadi Eeline terpaksa harus melanjutkan pergi keliling seorang diri.
Di tatapnya layar ponsel yang memijar, terdapat sebuah foto sang mamah nya. "Mah Eeline kembali, Eeline sekarang di sini. Eeline bakal sering kunjungin Mamah. "
Walau Eeline tidak pernah melihat langsung Mamah nya, tapi dia yakin. Mamah nya adalah orang yang baik, bahkan Eeline yakin hanya Mamah nya yang faham gimana rasanya jadi Eeline selama ini.
Saat tengah sibuk berjalan sambil menatap ponsel nya, Eeline tidak sengaja menabrak sebuah tong sampah di samping pohon. Mata Eeline membelalak, bukan karena tong sampah nya. Namun karena seseorang yang tengah duduk di balik pohon yang tengah menengok ke arah nya.
"Ehh sorry-sorry, gue nggak sengaja. "
Eeline berjongkok di samping cowok itu, dia menatap bingung ke arah jas yang kini basah dan kotor akibat tumpahan sampah itu.
Di kibas-kibas nya jas itu, berusaha menyingkirkan sampah-sampah yang mengenai jas tersebut. "Sorry ya, tadi gue nggak liat ada tempat sampah di situ. "
"Gausah pegang-pegang barang gue. " Cowok bernama Levi itu menatap tajam sembari merampas jas milik nya dari tangan Eeline lalu dia melenggang pergi.
Eeline mendengus kesal, padahal dia sudah minta maaf baik-baik tapi cowok itu malah songong kepadanya. Alhasil karena tidak terima Eeline pun mengejar Levi.
Eeline merampas kembali jas itu dari belakang, membuat Levi berbalik ke arah Eeline. "Gausah marah gitu kali, gue bakal tanggung jawab. Biar gue cuci baju lo. "
"Gaperlu, " ketus Levi.
"Terserah lo mau bilang apa, tapi gue maksa. " Eeline terlihat pergi begitu saja tanpa peduli dengan raut wajah Levi.
...*****...
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN. LIKE, KOMEN AND VOTE. DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI BUAT AUTHOR,
...❤❤TERIMAKASIH ❤❤...