NovelToon NovelToon
Kalong

Kalong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Desa Semilir dan sekitarnya yang awalnya tenang kini berubah mencekam setelah satu persatu warganya meninggal secara misterius, yakni mereka kehabisan darah, tubuh mengering dan keriput. Tidak cukup sampai di situ, sejak kematian korban pertama, desa tersebut terus-menerus mengalami teror yang menakutkan.

Sekalipun perangkat desa setempat dan para warga telah berusaha semampu mereka untuk menghentikan peristiwa mencekam itu, korban jiwa masih saja berjatuhan dan teror terus berlanjut.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Siapakah pelaku pembunuhannya? Apakah motifnya? Dan bagaimanakah cara menghentikan semua peristiwa menakutkan itu? Ikuti kisahnya di sini...

Ingat! Ini hanyalah karangan fiksi belaka, mohon bijak dalam berkomentar 🙏

Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Besar Yang Menyakitkan

"Dia pelakunya? Beneran, Pak Haji?" polisi berpangkat Bripka itu masih berusaha untuk mendapatkan kepastian.

"Betul Pak Shodiq, dia tadi memberi peringatan keras agar kita segera enyah dari tempat ini jika ingin selamat," sahut Pak Haji Mashudi terus terang.

"Dia memberi peringatan keras? Kapan Pak Haji? Perasaan dia tadi hanya diam saja sambil menatap tajam ke arah kita," karena saking terkejutnya, pikiran Pak Shodiq masih belum nyambung.

"Peringatan keras lewat kontak batin dengan saya, Pak Shodiq," jelas Pak Haji yang membuat polisi tersebut baru ngeh.

"Jadi begitu penampilan orang yang sudah membuat banyak masalah di Desa Glagah dan Desa Semilir? Kurang ajar betul dia," tanpa sadar Pak Shodiq sudah mengumpat Satrio dari jarak jauh karena geram.

"Maaf Pak Shodiq, jangan bicara seperti itu, dia bisa mendengar. Kalau dia marah, Pak Shodiq bisa mendapat serangan seperti saya," Pak Haji memberi teguran.

"Astaghfirullaah... Saya kok jadi pelupa begini ya, apa gara-gara saya kalut karena menangani masalah tadi," polisi berpangkat Bripka itu beristighfar setelah dia tersadar kembali.

"Saya tidak menyangka sama sekali kalau pelakunya ternyata ada di desa ini," imbuh Pak Shodiq sesudah menetralkan suasana hatinya.

"Ada seseorang yang dia lindungi, Pak Shodiq," terang Pak Haji Mashudi.

"Dia melindungi seseorang?" tanya polisi tersebut penasaran.

"Benar. Diantara sekian banyak warga, ada seseorang yang ingin dia lindungi dari efek dendamnya. Kemungkinan besar dia dulu pernah tinggal di desa ini," jelas Pak Haji itu.

"Apa yang sudah terjadi padanya hingga membuat Desa Glagah menjadi miris seperti ini," pikiran Pak Shodiq berusaha menerka.

"Yang jelas bukan sesuatu yang baik dan melibatkan banyak orang," Pak Haji Mashudi menyampaikan praduganya.

"Kalau pelakunya punya ilmu hitam tingkat tinggi, sudah jelas tidak ada yang berani menangkap sekalipun orangnya ada di depan mata," sesal polisi tersebut.

"Kita berdoa saja agar ada jalan keluar dari masalah yang berkepanjangan ini, Pak Shodiq."

Malam harinya, ketika Drajat sudah tertidur pulas, dengan kekuatan ilmu hitamnya, Satrio memanggil ratusan kelelawar dan puluhan dedemit untuk menempati pemukiman Desa Glagah yang saat itu sudah kosong dan masih tetap tertutup oleh kabut tebal.

Karena ingin tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi pada kedua orang tuanya hingga mereka diarak dan dibakar hidup-hidup oleh beberapa warga, Satrio pun meninggalkan pesan di secarik kertas untuk Drajat lalu kembali ke hutan terlarang.

Setibanya di hutan angker itu, Satrio langsung duduk bersila di dekat makam kedua orang tuanya untuk bersiap melakukan penerawangan. Karena kejadiannya sudah 58 tahunan yang lalu, pria tua berambut putih panjang tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menangkap memori masa lalu.

Setelah mengerahkan segenap kemampuannya hingga di pagi harinya, Satrio mulai bisa melihat sepenggal demi sepenggal kisah hidup kedua orang tuanya, hingga di pertengahan semedinya, perasaan pria tua itu campur aduk antara emosi tinggi dan hati teriris ketika tahu kebenaran yang terungkap.

Saking sedihnya, ketika proses penerawangan masih terus berlangsung, Satrio tampak berurai air mata karena tahu penderitaan berat yang telah dipikul oleh kedua orangtuanya terutama emaknya.

Nafas laki-laki tua tersebut terlihat lebih cepat dari sebelumnya dan wajahnya tambah menegang ketika penggalan-penggalan memori itu terus bermunculan di otaknya yang membuatnya semakin tambah geram campur duka yang begitu mendalam.

Selama 71 tahun dia hidup di dunia ini, Satrio baru tahu jika dia sebenarnya adalah anak hasil perudapaksaan yang didalangi oleh Wijoyo. Yang lebih menyakitkan lagi, ternyata emaknya juga dijadikan budak nafsu oleh Wijoyo dan kroco-kroconya selama beberapa tahun.

"Huaaaaaa!!!" sesudah menyelesaikan penerawangannya, Satrio berteriak kencang untuk melampiaskan amarahnya. Gondo dan Anjar yang tahu jika suasana hati guru mereka sedang tidak baik-baik saja, tidak berani untuk mendekat.

"Bajingan kowe Wijoyo! Laknat! Terkutuk! Lanangan setan!" Satrio memaki-maki Wijoyo, sekalipun yang dimaki sudah lama mati.

Setelah sedikit meluapkan emosinya, Satrio pun menangisi kedua orang tuanya terutama emaknya yang sekian lama memendam penderitaan fisik dan batin tapi tetap bersikap biasa saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Sesudah suasana hatinya lebih tenang, mulut pria tua itu tampak komat-kamit membaca mantra lantas tubuhnya mengeluarkan asap hitam yang tak berapa lama Satrio pun berubah wujud menjadi kelelawar.

Binatang jelmaan laki-laki tua tersebut lalu terbang menuju ke arah Desa Glagah tepatnya di area pekuburan. Setibanya di tempat itu, Satrio kemudian membongkar kuburan Wijoyo dan kroco-kroconya termasuk keturunan mereka serta mencerai beraikan tulang-belulang mereka.

Melihat aksi brutal Satrio, para dedemit yang menghuni kuburan tersebut tidak berani berbuat apa-apa karena kekuatan mereka tidak sebanding dengan pria tua itu ditambah lagi pemukiman Desa Glagah sudah diambil alih oleh dedemit yang merupakan anak buah Satrio.

Sekarang ini pekuburan Desa Glagah tampak porak-poranda akibat amarah Satrio. Seusai melampiaskan emosinya di tempat itu, Satrio pun mendatangi rumah musuh-musuhnya, menjarah harta kekayaan mereka lalu membakar rumah mereka.

Di tengah pekatnya kabut, asap hitam dari bakaran beberapa rumah itu tampak menambah kelamnya udara Desa Glagah. Saat ini, kondisi desa tersebut sudah benar-benar terlihat miris seperti yang diharapkan oleh Satrio.

Seraya menggotong jarahannya, pria tua itu pun berjalan menuju ke hutan terlarang dengan melewati jalur lain agar tidak diketahui oleh Drajat.

Keesokan harinya, ketika beberapa anggota kepolisian datang ke Desa Glagah untuk menjaga keamanan harta benda para warga, baru saja kaki mereka melangkah masuk melewati gerbang desa, mereka disambut oleh serangan ratusan kelelawar yang ganas.

Tidak menyangka mendapat serangan mendadak dari binatang berwarna hitam itu, para polisi tersebut memilih mundur dan kembali keluar dari gerbang desa. Anehnya, di saat mereka sudah berada di luar gerbang desa, ratusan kelelawar itu berhenti menyerang dan langsung menghilang di tengah pekatnya kabut.

Tentu saja kejadian tak lazim tersebut membuat mereka heran dan bertanya-tanya, seolah-olah mereka dilarang memasuki desa itu.

Salah seorang polisi yang menyandang status sebagai pimpinan kelompok polisi itu segera melaporkan kejadian tersebut pada atasan mereka. Setelah saling berdiskusi secara singkat lewat panggilan WA, para polisi itu diminta untuk kembali ke kantor, toh juga percuma jika mereka bertahan di tempat tersebut tanpa bisa masuk ke dalam desa.

1
kalea rizuky
bner bner binatang pantes dendam. bgt
Lim Febri
Ya wajar ajaa kalo satrio dendam
Siti Yatmi
kekejaman lah yg menyebabkan dia berubah. coba kalo ga bertindak jahat..ga mungkin ada dendam
Lim Febri
Seruu
Lim Febri
Seru ..
Kezia Suhartini: Trimakasih untuk dukungannya... 🙏
total 1 replies
Siti Yatmi
lanjut Thor... penasaran gimana cara penanganan nya.. makanya jgn terlalu kejam..soalnya kalo sudah sakit hati terlalu dalam bahaya...
Kezia Suhartini: Trimakasih banyak untuk dukungannya Bunda 🙏 ... Mohon bersabar untuk menunggu updatenya...
total 1 replies
Siti Yatmi
ih..serem
kalea rizuky
pantes dendam warga desa emank jahat bgt
🎧✏📖
semangat✌
Kezia Suhartini: trimakasih Kak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!