NovelToon NovelToon
Beloved Idol

Beloved Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romansa
Popularitas:70k
Nilai: 5
Nama Author: Suci Aulia

Benci jadi cinta, atau cinta jadi benci?

Kisah mereka salah sejak awal. Sebuah pertemuan yang didasarkan ketidaksengajaan membuat Oktavia harus berurusan dengan Vano, seorang idol terkenal yang digandrungi banyak kalangan.

Pertemuan itu merubah hidupnya. Semuanya berubah dan perubahan itu membawa mereka ke dalam sebuah rasa. Cinta atau benci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Paling Manja

Setelah selesai mandi, Vano memilih leha-leha di sofa ruang tengah sendirian. Mumpung tidak ada schedule dia ingin santai sambil berusaha menghabiskan uangnya.

Laki-laki itu menyalakan TV, tapi yang dia lihat tetap ponsel sambil sesekali mengambil donat yang dibuatkan Bi Inah tadi.

Okta keluar dari kamar diikuti oleh Milo yang senantiasa membuntut di belakangnya. Dia melirik Vano sekilas kemudian berlalu masuk ke dalam dapur untuk membuat lemon tea.

Milo menggonggong kecil, memberi isyarat kalau ini sudah waktunya makan siang. Okta yang mengerti pun segera membuka kabinet dan mengambil makanan Milo disana. Lalu menungkan ke wadah makan anjing itu, Milo makan dengan tenang.

Sekarang giliran dia memenuhi keinginannya minum lemon tea. Perempuan itu mengambil lemon segar, lalu memotongnya tipis-tipis.

"Punya lakik satu gak peka banget sih!. Di rumah gak di rumah sama aja, tetep gak ada tuh romantis-romantisan kayak di drama. Emang bener ya, drama tuh penuh dengan gimic" Dia menggerutu dengan lihai, sambil sesekali matanya melirik kearah Vano yang terlihat dari pintu dapur yang terbuka. Tanpa sengaja pisau kecil yang dia gunakan menggores jari lentiknya, darah mengucur dari sana. Okta kontan berteriak.

"VANOOO"

Mendengar namanya dipanggil Vano menoleh kearah dapur sembari mengangkat alisnya, "Apaa?"

"Tangan gue kena pisau, tolongin!" Okta menyahut dari dapur dengan suara manja. Perempuan itu memang sangat pintar melebih-lebihkan suasana.

Vano berdecak, tapi tak urung dia tetap bangkit dan berjalan menghampiri istri dadakannya itu. Di belakang meja pantry Okta melihat jari telunjuk serta kuku panjangnya yang teriris dengan bibir mengerucut.

"Kenapa?" Vano bertanya dengan nada rendah. Okta mendongakkan kepalanya, menatap Vano dengan puppy eyes yang dia miliki. Perempuan itu menunjukkan jarinya.

"Keiris pisau, perih huaa. Tolongin gue"

Vano mendengus, kenapa dia selebay ini sih. Timbang kena pisau meweknya melebihi orang yang dicambuk seratus kali.

Vano meraih tangan kiri Okta, membawanya kearah kran wastafel untuk membersihkan jari perempuan itu dari sisa darah. Setelah selesai, Vano melepaskannya.

"Beres kan?" laki-laki berucap. Okta menungkikkan alisnya tidak suka. Tidak ada adegan-adegan romantis saat Vano mencium jarinya supaya darahnya berhenti seperti di film film.

"Udah gitu doang?. Jari gue gak dikecup?" dia bertanya dengan tidak tau malunya. Persetan dengan malu. Apa itu malu?, Okta gak kenal.

"Gue gigit mau?" laki-laki menjawab sembari mengangkat kedua alisnya tinggi-tinggi. Okta kontan manyun.

"Dasar gak romantis!. Beda banget sama yang di drama. Jangan-jangan lo ada dua orang ya?" tuding Okta.

Vano mendengus, dia masih maklum mungkin tadi otak Okta habis kepentok gagang sapu. "Lo ke ruang tengah sana, biar gue ambilin obatnya"

Kalo mas suami udah memberi perintah, Okta tidak ada pilihan lain selain menurut. Perempuan itu berjalan kearah ruang tengah diikuti Milo yang baru selesai makan. Tak lama Vano datang sembari membawa kotak P3K.

"Siniin tangan lo"

Okta mengulurkan tangan kirinya. Vano mengambil kapas yang sudah diberi antiseptik untuk membersihkan luka dari virus.

Okta tidak mengalihkan pandangannya dari sana. Melihat Vano yang begitu telaten mengobati lukanya membuat hatinya tergelitik. Melihat laki-laki itu sedekat ini, ternyata berkali-kali lipat llebih ganteng dari yang di konser ataupun MV. Dia diam-diam tertawa dalam hati, menyoraki dirinya sendiri yang berhasil menjafi istri seorang laki-laki yang diidam idamkan sejuta umat.

Vano menempelkan plester di jari Okta. Setelah selesai dia mendongak hingga matanya bersitatap dengan pandangan Okta yang dari tadi memperhatikannya.

"Kenapa?. Terpesona ya sama gue?" dia menggoda sembari menaikturunkan alisnya. Okta terkesiap, buru-buru dia menarik tangannya yang masih digenggam Vano. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya, merasa malu karena tertangkap basah mencuri pandang.

"Dih GR!!" dia langsung mengilah untuk menyelamatkan wibawanya sendiri.

Vano mengendikkan bahu. Dia memberesi kotak P3K lalu bangkit hendak pergi.

"Mau kemana?" Okta kontan bertanya, Vano menoleh.

"Mau balikin ini dulu" jawabnya.

"Ihhh ikut"

"Ngapain ikut sih, cuma ke dapur doang juga" laki-laki itu menatap Okta aneh. Jarak dari ruang tengah dengan dapur hanya berkisar 20 meter.

"Pokoknya ikut!!" perempuan itu kekeuh pengen ikut. Vano cuma bisa pasrah saat Okta berdiri dan langsung menggandeng tangannya seakan takut dia lepas kalau dibiarkan sendirian.

...****************...

Hari ini Vano cuma bisa melapangkan hati selebar lapangan golf saat Okta terus membuntutinya kemana pun bahkan ke toilet sekalipun. Perempuan itu nekad menunggu Vano di depan pintu toilet sambil sesekali mengajak ngobrol. Mulutnya sangat lihai dalam hal mengoceh seperti bebek. Tidak pernah sedetikpun terlewat di antara mereka tanpa sebuah obrolan karena Okta selalu punya bahan pembicaraan meskipun Vano cuma menjawab seadanya.

Beberapa puluh menit ini dia masih bisa santai karena si bumil memilih leha-leha di kamar. Dia diminta untuk menemani tapi dia tolak dengan alasan ada pekerjaan yang harus dibahas via telfon.

Saat Vano sedang sibuk chattingan dengan perwakilan sebuah brand untuk perjanjian kontrak iklan kerja sama, Okta tiba-tiba keluar dari kamar dengan muka ditekuk dan rambut acak-acakan.

"Van...." Okta memilih duduk di sampingnya. Tanpa melihat pun Vano sudah tau kalau Okta sedang menatapnya penuh iba, dia jadi was-was.

"Apa?" tanyanya tanpa mengalihkan perhatian dari ponsel.

"Pengen mie instan" dia merengek seperti anak kecil sambil sekali menggoyangkan lengan kanan Vano supaya mau menatapnya. Laki-laki itu meletakkan ponselnya, dia menoleh.

"Ngga boleh, lo lagi hamil!" seru Vano yang membuat Okta menekuk wajahnya tidak suka.

"Kan gak tiap hariiiii, janji deh cuma ini aja besok besok gue gak bakal makan mie lagi. Suer!!" perempuan itu masih betah membujuk, sambil sesekali merayu Vano menggunakan puppy eyes yang dia miliki. Senjata ampuh yang selama ini berhasil membuat para cowok mau menurutinya.

Vano menghela nafas pendek, percuma juga dia melarang. Orang macam Okta ini terkenal bebal. Kalau dia larang dia yakin, perempuan itu diam-diam akan tetap membuat mie tanpa sepengetahuannya.

"Sekali aja"

Mendengar mendapat izin Okta langsung bersorak senang sampai bertepuk tangan, seakan mie adalah hadiah undian paling spesial.

"Mau makan mie bareng gak?" dia mencoba menawari, tapi vano menggeleng sebagai jawaban.

"Gak, lo aja. Tapi inget jangan banyak-banyak"

"Kalo gitu lo ikut ke dapur, temenin gue makan. Gue gak bisa makan sendirian harus ada temennya"

Lagi-lagi Vano cuma bisa diam dan menurut saat Okta menyuruhnya duduk hanya sekedar menemaninya makan di meja makan. Perempuan itu membawa semangkuk mie instan rasa soto lengkap dengan telur dan cabe rawit 4 biji. Dia tampak sangat senang karena kemauannya terkabulkan.

Tanpa disangka, Okta menyodorkan mangkuknya kepada Vano hingga membuat cowok itu menaikkan kedua alisnya bingung.

"Apa?" tanyanya.

"Suapin" Okta meminta dengan muka sok imut, "Kalo makan sendiri nanti muntah lagi gimana. Kan dedeknya maunya sama lo doang"

Okta ini memang patut diberi penghargaan sebagai orang paling dramaqueen sedunia.

Vano meraih mangkuk itu, mencoba mengalah lagi. Dia menyendokkan mie sedikit demi sedikit, tak lupa meniupinya dulu sebelum diberikan kepada Okta. Perempuan itu makan dengan lahap.

"Umur 25 tahun tapi kelakuan kek bocah TK" dia mencibir saat selesai memberikan suapan pertama. Okta mengangkat kedua bahunya acuh. Yang penting dia dimanja, beres.

"Van mau minum" dia kembali meminta.

"Yaudah sih, ambil sono" sahut Vano sambil fokus menggulung mie di garpu.

"Ambilin"

"Manja banget sih lo"

Lagi-lagi Vano menerima takdirnya sebagai suami jadi babu. Tidak mau ada drama dan pertumpahan darah, dia mengambilkan minum air mineral untuk Okta yang dia letakkan di dalam gelas.

"Makasih Vano sayang" Okta mengeluarkan senyuman termanis yang dia miliki, senyuman yang tanpa sadar membuat Vano ikut tersenyum.

"Oh ya, lusa orang tua gue udah sampe di Indo. Mereka mau ketemu sama lo"

Mendengar pernyataan itu, selera makan Okta mendadak hilang. Perutnya langsung kenyang seketika.

"Kalo nanti mereka gak suka sama gue gimana?" dia bertanya dengan cemas.

"Ada gue, tenang aja. Lo gak sendirian. Selama masih ada gue, gue akan selalu mastiin kalo hidup lo aman dan nyamann. Yang penting lo harus rilex, jangan stress dan gak usah mikirin hal yang gak penting"

Okta mengangguk sambil tersenyum. Ucapan Vano berhasil membuat kepercayaan dirinya kembali. Laki-laki itu memang sangat pintar membuatnya nyaman disetiap kondisi.

"Maka dari itu, jangan pernah tinggalin gue"

...***Yuhuu, ketemu lagi sama othor cans💖. Maaci untuk semua dukungan dan partisipasi kalian guyssss, baik banget sih jadi terhura😭....

...Jangan lupa share cerita ini ya manteman, biar pembacanya makin banyak..Like komen dan vote juga jangan lupa yawww, tengkyu💖💖***...

1
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
semoga ini awal yang baik buat kalian berdua dan gunakan lah sebaik mungkin biar ga ada dusta diantara kalian 🤭!!!!!!
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
akan kah Okta ngasih kesempatan kedua buat vano
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
kenapa harus pura² pdhl gak enak lho.....
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
pertemuan yang mengharukan antara vano dan okta
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
papamu aja bisa menemukan Okta,,,
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
seharusnya km sadar apa yg salah dari dirimu vano,,knp Okta memilih pergi darimu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
hilang tanpa jejak tuh si okta
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
yg bilang dekil itu tanda nya sirik🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
prnh ngerasain juga sih pas putus eh malah masih sayang🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
astaga berak nanggung tinggal sebiji wkwkwk ngakak weeh
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
inilah karma untuk Vano
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
semakin ada kemajuan nih di hubungan Alex dan Okta.
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴: Alex dan Kiara
total 1 replies
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Sedih banget... masih sempat²nya pas mau pergi Okta masih ngingat Vano.
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
astagah.... 😳😳😳
bener itu amp hamidun🤔
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
whaa... jd buruan paparazzi
kasian tuh sana sini musti pinter nyari jln
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
kl ga ada rasa cocok gmn mo tertarik 🙈
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
makanya cari ayank biar ada yang bangunin🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
mungkin irfan gak bisa move on tuh makanya terus gangguin kamu
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
ya bilang aja baik baik biar bisa bekerja lebih baik lagi sebelum pecat wkwkwk
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Aku kok jd kasihan juga yah sama Vano
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!