amira gadis berhijab yang sudah lama mencintai bastian secara diam diam, dia memberikan perhatian yang tidak pernah di ketahui bastian karna amira selalu meminta bantuan temannya yang bernama naura. lama kelamaan bastian menganggap perhatian itu dari naura sehingga dia mulai menaruh hati pada naura, mereka akhirnya menjalin hubungan dan itu di ketahui oleh amira, hati amira hancur dan setelah kelulusan dia kuliah ke luar negri, waktu berlalu begitu cepat, amira kembali ke negaranya dan menikah dengan pria lain, amira mempunyai seorang anak begitu juga dengan naura dan bastian yang sudah menikah tapi semua terbongkar bastian tahu bahwa amiralah yang selama ini memberikan perhatian padanya, amira bertemu lagi dengan bastian dan menjalin hubungan terlarang. ikuti terus kelanjutan cerita ini dan bagaimana akhir dari hubungan amira dan bastian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zetan Adi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengetahui
amira dan alisa saling berbincang mereka bercerita tentang kehidupan mereka setelah mereka jauh dan tidak pernah bertemu.
"sekarang kamu cerita tentang dirimu alisa aku penasaran. "ucap amira setelah dari tadi dia bercerita tentang kehidupannya selama ini.
"aku?"
"iya"
"aku... "amira nampak ragu mau bercerita kepada amira tentang kehidupannya. alisa ingin membuka mulut untuk mulai bercerita namun semua dia urungkan ketika seseorang memeluknya dari belakang.
"sayang, dari tadi aku nyariin kamu, kamu kok ngulang terus"ucap pria itu. amira terpaku tak bisa berkata apa apa, alisa dan pria ini, alisa gugup dan salah tingkah dia melepaskan pelukan pria tadi sambil terpaksa tersenyum,
"ah iya aku dari tadi nemenin amira, kami sudah lama gak ketemu, "
"gak apa apa sayang aku gak marah kok"ucap pria itu sambil mengelus kepala alisa yang sekarang tertutup hijab"
"sudah selesai kan kangen kangenannya, kita pulang yuk, aku kangen sama kamu pengen berduaan"
"sebentar ya sayang, kamu ngobrol aja dulu sama teman kamu, itu bastian kamu pasti belum ngobrol kan sama dia, aku masih mau ngomong sebentar sama amira"ucap alisa sambil menunjuk ke arah bastian.
"hem"pria itu nampak berpikir sampai akhirnya dia mencium kening alisa dalam
"aku ke sana dulu ya, setelah ini kita pulang"pria itu kemudian pergi meninggalkan alisa dan amira, dari tadi amira hanya diam memperhatikan interaksi antara alisa dan pria itu.
"lisa ini apaan, itu tadi kan toni, cowok yang dari dulu kamu benci, setahu aku kamu itu dulu ilfeel banget sama dia, tapi sekarang itu apa? kamu mesra banget sama dia"amira mengajukan banyak pertanyaan kepada alisa
"iya yang kamu katakan semuanya benar, itu toni, cowok yang bikin aku ilfeel setengah mati dulu, tapi sekarang dia suami aku dan aku cinta mati sama dia, kami menikah dua minggu yang lalu, awalnya aku menolaknya tapi lama kelamaan aku sadar dia yang paling tulus mencintaiku. aku dulu sekretarisnya tapi karna sering bersama karna pekerjaan ya akhirnya seperti sekarang, kamu benar amira, kamu dulu pernah bilang sama aku jangan membenci orang berlebihan nanti bisa jatuh cinta, eh malah dia jodohku, orang yang aku benci dulu"
amira tersenyum, dia sadar temannya telah menjilat ludahnya sendiri, dulu aja melihat muka toni dia enggan,sekarang malah nempel kayak perangko. pantas saja dari tadi alisa enggan menceritakan semuanya mungkin karna malu telah termakan omongannya sendiri.
"udah gak apa apa namanya juga jodoh, gak ada yang tahu".amira dan alisa akhirnya bercerita tentang kehidupan keduanya selama ini"
"kenapa kamu gak ngundang aku waktu pernikahan kamu sama toni"
"kami belum mengadakan resepsi, entar aku undang"
"iya soalnya toni ngebet banget mau menghalalkan aku jadi ya persiapannya belum siap, jadinya nunggu, "
"oh begitu ceritanya,ya udah gak apa apa tapi jangan lupa undang aku"
Acara pun akhirnya berakhir,alisa sudah pulang terlebih dahulu bersama toni suaminya, Sedangkan amira dia masuk ke dalam mobil yang dari tadi menunggunya. mobil itu melaju dengan santai, amira duduk tenang di kursi penumpang,tanpa amira sadari mobil bastian dari tadi mengikuti dari belakang, saat mobil amira masuk gerbang bastian melihat dari mobilnya yang dia parkir di seberang jalan, dan dia sadar rumah mewah yang di masuki amira adalah rumah rekan bisnisnya yang sudah dekat dengannya selama ini,
"kenapa aku tidak tahu. "batin bastian. saat mulai berpikir dia ingat saat pernikahan albert dia sedang perjalanan bisnis dan tidak bisa menghadirinya, dan hanya menyuruh anak buahnya menghantar hadiah.
