hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
salah paham.
Ke esokan pagi nya, kini Jensen datang lebih pagi.
Kebetulan Erlan masih di sana setelah mengantar istri nya.
"Assalamualaikum,"ucap pria itu masuk ke dalam toko.
Terlihat semua orang di sibukkan oleh tugas nya masing-masing.
" Apa aku datang terlalu pagi,"ucap nya terkekeh.
" Jensen,"ucap Erlan.
" Oh ternyata kau masih mengenali ku, ku pikir kau tidak akan mengingat ku lagi,"ucap pria itu mendekati Erlan, dan saling berpelukan.
" Lama tidak berjumpa kawan, kau semakin tampan saja,"Ucap Jensen.
" Hahah kau bisa aja, kau juga terlihat lebih tampan dan berisi sekarang,"ucap Erlan.
" Tapi sangat di sayangkan, kau belum punya pasangan,"ucap Erlan terkekeh.
" heheh tidak apa-apa, aku belum menemukan yang tepat saja,"ucap Jensen.
" Ayo duduk dulu,"ucap Erlan.
Jensen mengangguk dan mengikuti langkah Erlan.
Tak berselang lama salah satu karyawan di sana membawa segelas kopi dan kue ke meja mereka.
kedua nya pun bercerita cukup lama hingga anak kecil pun menghampiri nya.
"Eh sayang, ada apa,"ucap Erlan.
Anak itu menggeleng dan merentangkan kedua tangannya minta di gendong.
" Erlan, siapa dia"ucap Jensen.
" Putri ku,"ucap nya.
Deg
Deg
deg
Jantung Jensen seakan ingin keluar, dia terkejut mendengar ucapan sahabat nya.
" Jangan bilang, aku menyukai istri sahabat ku,"batin nya lagi
" Benar kha?, apa dia benar benar putri mu,"ucap Jensen lagi.
" Benar Jensen, kenapa aku harus berbohong, dia memang putri ku,"ucap Erlan.
" Astaga kau benar benar bodoh Jensen, kenapa kau harus menyukai istri sahabat mu sendiri, apa kau ingin persahabatan mu hancur hanya karena seorang wanita,"batin nya lagi.
" Jensen ada apa,"ucap Erlan.
" Eh tidak ada Erlan, seperti nya aku harus pergi, pekerjaan di kantor ku cukup banyak dan aku tidak bisa meninggalkan nya,"ucap Jensen.
" Kenapa terburu buru?, kita baru saja bertemu, bahkan masih banyak lagi yang ingin aku ceritakan,"ucap Erlan.
" Lain waktu kita bertemu lagi, lagian aku juga sudah memiliki nomor ponsel mu, nanti aku akan menghubungi mu lagi,"ucap Jensen. Setelah itu berdiri dan melangkahkan kakinya keluar.
Erlan tak bisa mengantar nya, karena Anita sedari tadi memeluk tubuh nya.
Bughhh.
"Astaga, maaf kan Saya,"ucap Jensen.
" Tuan, apa anda tidak punya mata ?, kenapa jalan tidak liat liat sih,"ucap wanita itu.
Kedua nya saling menatap, tak ada yang bergerak, mereka larut dalam tatapan nya masing-masing.
" Sungguh wanita ini benar benar cantik, tapi aku tidak bisa memiliki nya,"batin nya.
"Eh astaghfirullah,"
"Nona, maaf kan saya, Saya sedang buru buru"ucap nya.
Dela hanya menghela nafas panjang, " tidak apa-apa tuan, lain kali kalau jalan pake mata,"ucap Dela sedikit garang.
Jensen mengangguk dan segera berlalu dari sana
Setelah masuk ke dalam mobil, Jensen memegang dada nya yang terasa berdenyut kencang.
"Astaga, ada apa dengan diri ku ini?, sadar lah Jensen, dia adalah istri sahabat mu, masih banyak wanita di luar sana, pliss,"ucap pria itu.
...
" Eh Erlan, maaf karena Anita mengganggu mu, "
"Tidak apa-apa Dela,"ucap Erlan menyerah Anita pada Dela, karena saat ini elin sibuk membantu Mira di dapur.
" Kak Tiara belum datang yah,"ucap Dela lagi.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.