NovelToon NovelToon
Diagnosa Cinta Istriku

Diagnosa Cinta Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Identitas Tersembunyi / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cchocomoy

Anindya Selira, panggil saja Anin. Mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang menempuh gelar dokter Sp.Dv, lebih mudahnya spesialis kulit.

Dengan kemurahan hatinya dia menolong seorang pria yang mengalami luka karena dikejar oleh penjahat. Dengan terpaksa membawa pria itu pulang ke rumahnya. Pria itu adalah Raksa Wirajaya, pengusaha sukses yang memiliki pengaruh besar.

Perbuatan baiknya justru membuat Anin terlibat pernikahan paksa dengan Raksa, karena mereka berdua kepergok oleh warga komplek sekitar rumah Anin.

Bagaimana hubungan pernikahan mereka berdua?

Akankah mereka memiliki perasaan cinta satu sama lain?

Atau mereka mengakhiri pernikahannya?

Yuk baca kisah mereka. Ada 2 couple lain yang akan menambah keseruan cerita mereka!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cchocomoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Bima dan Larisa

“Iya, aku juga minta maaf karena nggak bisa ikut kumpul,” tutur Ardhan.

“Nggak masalah, hanya saja kenapa aku meras yang terjadi dengan Raksa akhir-akhir ini bukanlah kebetulan. Melainkan takdirnya yang mungkin membawanya keluar dari masalah yang dihadapinya.”

Ardhan menatap bingung Bima, ia tidak mengerti apa yang coba disampaikan oleh Bima. Bahkan Larisa juga ikut bingung. Untuk Meira jangan dikatakan lagi, ia tidak tau apapun mengenai masalah ini. Jadi, ia hanya duduk sembari mendengarkan pembicaraan yang sama sekali tidak ia ketahui.

“Aku tidak mengerti, sebenarnya apa yang kalian bahas tadi?” Ardhan sangat penasaran apa yang Bima dan Raksa bicarakan.

Bima menghela nafasnya, melihat kearah Ardhan. Lalu beralih melihat kearah Larisa dan juga Meira.

“Hari ini aku baru tau nama istri Raksa, namanya adalah Anin, dia juga seorang dokter. Hanya saja Raksa bilang jika istrinya hanya dokter umum, bukan spesialis. Tapi aku tidak yakin jika istrinya itu hanya dokter umum. Tidak mungkin jika nama dan pekerjaannya bisa kebetulan sama seperti ini. Aku merasa jika dia mereka berdua adalah orang yang sama.”

“Tunggu! Maksudnya dokter yang akan merawat Raksa adalah istrinya?” tanya Ardhan untuk memperjelas maksud Bima.

“Mungkin saja, karena tidak ada yang tidak mungkin. Jika dugaanku benar, mungkin ini sudah takdir mereka berdua, yang dimana kebenaran mengenai Raksa akan diketahui oleh istrinya.” Bima memperjelas apa yang dimaksudkan.

Larisa mengernyitkan dahinya, ia mencoba menyatukan cerita Bima mengenai masalah Raksa dan istrinya, dengan masalah Anin yang sering kali ia ceritakan.

“Tunggu! Siapa nama sahabat kalian? Raksa?” Meskipun Bima dan Ardhan tidak tau apa yang dipikirkan Larisa, mereka berdua tetap mengangguk.

“Sepertinya ini bukan kebetulan nama yang sama. Jika tidak salah suami Anin juga bernama Raksa. Dan ini bukan kebetulan semata.”

“Maksudnya?” tanya Bima dan Ardhan bersamaan.

“Belum lama ini aku baru tau nama suami Anin. Selama ini Anin selalu mengeluh karena sudah tidak tahan dengan suaminya. Jadinya ia ingin bercerai, mungkin sekitar dua minggu yang lalu Anin meminta cerai pada suaminya,” jelas Larisa.

“Tunggu! Jika tidak salah Raksa mengeluh istrinya minta cerai sekitar dua minggu yang lalu, iyakan Bim? Kamu ingat?”

“Benar! Raksa bilang itu sekitar dua minggu yang lalu. Dugaanku semakin kuat setelah Larisa bilang jika nama suaminya dokter Anin adalah Raksa. Aku yakin ini bukan kebetulan,” tuturnya.

“Sayang, kapan Raksa akan konsultasi? Mungkin kita bisa bantu mempertemukan mereka jika memang mereka adalah orang yang sama,” tanya Larisa.

“Raksa bilang Lusa, dan besok riwayat medisnya baru akan dikirimkan ke dokter Anin,” jawabnya.

“Apa bisa dipercepat? Mungkin besok? Jika tidak salah ingat, setelah jam sepuluh Anin tidak ada pasien lagi. Bagaimana jika kita percepat? Aku yakin mereka adalah orang yang sama. Setidaknya aku bisa membantu Anin dengan cara mempertemukan mereka di situasi yang tidak bisa dihindari Raksa. Dengan begitu Anin akan tau kenapa suaminya menjaga jarak dengannya selama ini.” Bima mengangguk setuju.

Tidak mungkin Bima akan terus membiarkan Raksa menyembunyikan penyakitnya pada istrinya. Jika benar dokter Anin yang ia kenal adalah istri dari Raksa, itu akan mempermudahkan keduanya untuk menyelesaikan kesalahpahamannya ini.

Bima sangat berharap kali ini dugaan nya benar. Sudah lima tahun Bima dan Ardhan menjadi saksi cinta dan pengorbanan Raksa. Meskipun, yang dilakukan Raksa bukanlah jalan yang terbaik.

“Baiklah, sudah diputuskan jika Raksa akan berkonsultasi besok. Jika benar mereka berdua adalah suami istri, tidak ada lagi yang perlu ditakutkan oleh Raksa.”

“Benar, karena istrinya sendiri yang akan merawatnya. Kesalahpahaman diantara mereka pasti akan berakhir,” imbuh Ardhan.

“Aku tidak tau apa yang kalian bertiga bahas. Dan siapapun itu, Raksa dan Anin. Dari yang kalian bahas sepertinya mereka sedang mengalami masa yang sulit,” tutur Meira.

“Benar, dan kita bertiga sedang mengusahakan penyelesaian untuk mereka berdua. Aku bersahabat dengan Anin memang belum lama. Tapi aku bisa merasakan penderitaannya selama lima tahun ini benar-benar nyata.”

Bima memegang tangan Larisa. “Dia perempuan yang menginginkan kebahagian atas pernikahannya. Anin juga mengatakan jika pernikahan mereka bukan atas dasar keinginan mereka berdua. Awalnya aku kira suami Anin mengabaikan karena itu. Nyatanya sebelum mereka berjauhan, mereka pernah membentuk cinta di antara mereka berdua.”

Masih teringat jelas bagaimana Anin menceritakan kisah hidupnya pada Larisa. Saat itu, setiap kata Anin penuh dengan rasa sakit dan sebuah harapan yang begitu mendalam.

Tidak ada satu harapan pun yang menjadi kenyataan. Bagi Anin bukan lagi harapan, melainkan hanyalah sebuah angan yang tak pernah tersampaikan.

“Aku akan kirim pesan pada Anin untuk tidak menerima pasien setelah jam sepuluh. Dan kamu beritahu Raksa jika konsultasinya besok. Aku harap Raksa benar-benar datang, jika tidak aku tidak tau kapan Anin akan setuju mengosongkan jadwalnya.”

“Kenapa?” tanya Bima.

“Tidak lama lagi, Anin pasti akan mendapatkan banyak pasien karena sikapnya yang lembut tapi tegas,” jawab Larisa.

Saat ini Ardhan sudah berpindah tempat di sebelah Meira yang sejak tadi hanya diam menyimak semuanya.

“Itu artinya besok kita harus benar-benar mempertemukan mereka, jika tidak paling nggak lusa?” tutur Bima.

“Iya, aku akan mengirim pesan sekarang.” Larisa mengambil ponselnya, dan mengirimkan pesan sesuai dengan kesepakatan yang sudah mereka bicarakan.

Begitu juga dengan Bima yang meminta Raksa membatalkan semua janji kalo memang ada. Ia mengatakan jika dokter yang akan menanganinya hanya mempunyai waktu kosong besok. Jadi, mau tidak mau Raksa harus mengosongkan jadwal, setidaknya dari jam sepuluh hingga selesai.

“Baiklah, aku akan memberitahunya sekarang.” Bima mengambil ponselnya, sama halnya dengan Larisa, ia juga mengirimkan pesan, bedanya Bima mengirim pesan ke Raksa.

“Mei, kamu menginap disini?” tanya Larisa pada Meira.

“Iya, mungkin untuk malam ini,” jawab Meira.

“Aku juga akan menginap, jika diingat aku sudah lama tidak menginap disini.”

“Cih! Alasan aja! Bilang aja kamu mau tidur sama Meira!” cibir Larisa.

“Nah! Kali ini aku setuju denganmu. Saat Mei sedang berada di luar kota, kamu sama sekali tidak pernah menginjakkan kakimu di rumah ini. Begitupun sebaliknya, saat Meira kembali dan datang kemari, tiba-tiba banget mau ikut nginap juga. Rencanamu mudah dibaca!” Imbuh Bima yang ikut mencibir Ardhan.

"Aku dan Ardhan tidak akan tidur satu kamar. Dab hal itu tidak akan terjadi," tegas Meira yang membuat mereka bertiga diam. "Jadi, kita berdua akan tidur du kamar yang berbeda."

Ardhan hanya diam, ia tau tau benar jika ia ikut menginap, pastinya akan tidur di kamar yang berbeda dengan Meira.

Melihat suasana menjadi terasa canggung, Larisa menarik Bima untuk pergi.

1
partini
dihhh laki laki ko ngiri nanyakn perempuan dihhhh anehhh
partini
wkwkkwk lima tahun di tahan ya meledak,,aihhh ga boleh lama" yah dosa loh nolak 😂😂
partini
lah malah di suruh menjauh kemarin minta cerai gara" ga di sentuh
partini
hayo 5 tahun loh dr cuekin
partini
dah di persilahkan Kokop mengkokop 😂
partini
👍👍👍👍👍 lanjut thor
partini
bagaimana Rekasi mereka berdua biak bertemu dokter dan pasien pasti seru
partini
penyakit kulit Ampe segitunya penyakit kulit apa Thor
suamiku jg ada tapi ga nular tapi juga ga sembun sampe sekarang aneh segala obat udah hasil ya sama ,
partini
ruwet sekali
partini
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!