NovelToon NovelToon
Revenge Ends In Love

Revenge Ends In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai
Popularitas:28.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: farala

Oleh orang tuaku, aku di jadikan sebagai pelunas utang dan menikahkan ku dengan seorang pria kaya. Tidak ada cinta di antara kami. Suatu malam, tanpa sengaja, aku melakukan one night stand dengan bos ku hingga aku harus mengakhiri rumah tangga ku yang masih berumur jagung.
Ternyata, kejadian malam itu adalah jebakan. Jebakan balas dendam yang membuatku terluka dan trauma.
Lima tahun berlalu, aku bertemu lagi dengannya, bertemu dengan pria yang malam itu membuatku tak berdaya karena sentuhannya. Pria yang sangat aku benci dan ingin aku lupakan.
Tapi pertemuan itu kembali membuatku terseret oleh pesonanya.
Mampukah aku tetap membenci atau justru aku malah jatuh cinta padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24 : Pencarian

Emilia POV

Sekitar dua puluh delapan jam hingga akhirnya aku tiba di bandara internasional Auckland.

Netra ku memandang sekeliling, asing. Tentu saja. Ini pertama kalinya aku bepergian dengan jarak yang sangat jauh.

Untuk beberapa saat, aku mendudukkan tubuhku di kursi ruang tunggu bandara. Mencoba memantapkan hati dan menjernihkan pikiran.

Setelah mulai tenang, aku bangkit lalu menggenggam erat koperku. Tekadku bulat menjalani kehidupan baru di negara dengan pemandangan yang sangat indah ini. Rasa sakit yang di berikan oleh Wyn dan Gerrard di waktu bersamaan membuatku semakin yakin untuk tidak akan pernah menemuinya lagi. Terpukul dan trauma, ku rasa itu adalah alasanku.

Benar kata Ludwig, hidup jauh tanpa bayang bayang pria pria jahat itu sedikit banyak menjadikanku bisa bernafas lega.

" Ganti nomor mu begitu tiba di sana. Jangan sampai Wyn atau Gerrard bisa melacak keberadaan mu."

Itu adalah kalimat terakhir yang Ludwig katakan saat mengantarku ke bandara.

Flashback on

Kembali teringat percakapanku dengan Ludwig di dalam kendaraan mewah miliknya beberapa saat sebelum aku terbang meninggalkan setiap kenangan yang sakitnya sangatlah dalam.

" Orang pertama yang akan aku hubungi begitu aku sudah tiba di sana adalah kamu." Kataku menatapnya dengan senyum.

" Terima kasih." Ucapnya singkat dan membalas senyumanku.

" Aku pergi, jaga dirimu Ludwig."

" Aku pasti akan sangat merindukanmu."

" Aku juga."

" Boleh aku memelukmu?" Katanya terdengar sungkan.

" Tentu saja."

Ludwig memeluk ku, pelukannya terasa sangat hangat. Semenjak kami bercerai, ku rasa Ludwig memperlihatkan sifat aslinya. Dia sebenarnya pria yang sangat baik. Jujur, aku sudah pernah merasakan perlakuannya yang terkadang begitu hangat padaku.

" Nanti Maia yang akan menjemputmu." Katanya di sela pelukannya.

" Maia? siapa dia?"

" Sepupu ku. Kau tenang saja, Maia tidak mengenal keluarga Weber satu pun kecuali aku dan ibuku. Dia tidak pernah bertemu dengan Wyn. Dan dari dulu, bahkan sebelum Maia lahir, paman dan bibi ku memang sudah tinggal di Auckland."

" Baiklah, terima kasih Ludwig." Ucapku lalu melepas pelukannya.

" Aku memakai nama Clara di tiket pesawat dan paspor mu. Itu ku lakukan untuk berjaga jaga jika Wyn maupun Gerrard tiba tiba saja melacak kepergianmu. Dan ganti nomor mu begitu tiba di sana.

Aku menatapnya sendu, kalimat terakhir dan tindakannya itu sangat membuatku tersentuh, bahkan dia sampai memikirkan hal sedetail itu.

Kami berpisah, dia tidak mengantarku masuk karena aku menolaknya. Ku kenakan hoodie besar dengan penutup kepala untuk membuat penyamaran ku sempurna. Karena jika sesuai prediksi Ludwig, anak buah Wyn ataupun Gerrard pasti akan terus mengikuti ku.

Flashback off.

*

*

Arthur berjalan tergesa menghampiri Gerrard yang berada di ruang kerjanya. Ia duduk sembari mengetukkan jari jari tangannya di meja.

" Tuan, kita kehilangan jejak." Lapor Arthur bersamaan dengan berakhirnya ketukan Gerrard di meja kerjanya.

" Bagaimana bisa? Kau bilang dia ke London kan? Bagaimana cara kerja anak buahmu sampai tidak bisa menemukan seorang wanita?"

Arthur terdiam, suara dingin mengintimidasi yang dia dengar dari Gerrard membuat nyali Arthur menciut.

" Saya akan mencarinya lagi tuan."

" Lakukan ! Aku tunggu berita baikmu."

Arthur menundukkan kepala kemudian berlalu dari hadapan Gerrard.

Gerrard menghela nafas panjang. Netranya menatap lurus ke depan, entah apa yang dia pikirkan, yang pasti itu sangat pelik, karena sesekali helaan nafasnya terdengar sangat kuat di sertai tangan yang memijit kedua pelipisnya.

Setelah cukup lama dia mendekam di dalam ruang kerjanya, ia bangkit dan melangkah ke luar. Ponsel di tangan kanannya tiba tiba saja berbunyi. Gerrard menatap layar dan seketika menghentikan langkahnya.

Kedua sudut bibirnya tertarik keatas melihat nama yang tertera di layar gawainya. " Kau seperti bisa membaca pikiranku, karena aku baru berencana menghubungi mu tapi kau sudah melakukannya duluan." Gumamnya sebelum menjawab panggilan tersebut.

" Apa kabarmu kakak ipar?"

" Tidak usah terlalu sopan."

" Oh,, itu hanya sapaan belaka, jangan di anggap serius." Kata Gerrard masih dengan senyum yang menghiasi bibirnya, hanya saja, kalimat yang dia lontarkan itu terkesan mengejek lawan bicaranya.

" Kau di mana?" Tanya Wyn.

" Kenapa kau menanyakan keberadaan ku? Apa kau takut aku sedang tidur dengan kekasih hatimu?" Gerrard memprovokasi Wyn.

" Cepat jawab!"

" Temui aku di tempat biasa." Kata Gerrard mengakhiri panggilannya.

*

*

Gerrard menghampiri Wyn yang sudah lebih dulu menunggunya.

" Emili, bawa dia padaku sekarang juga!" Cecar Wyn begitu Gerrard baru saja mendudukkan tubuhnya tepat di hadapan Wyn.

" Ku pikir kau jauh jauh terbang dari Berlin ingin bertemu dengan Fritz, ternyata tidak." Gerrard menyindir Wyn.

" Tidak usah banyak bicara, cepat bawa dia padaku ! "

" Untuk apa?"

" Kau masih bertanya? Tentu saja karena dia milikku."

Gerrard seketika tertawa. Tawa yang cukup menyeramkan. " Kau yakin?"

" Jelas, aku sangat mencintainya."

" Kau harus bedakan cinta dengan obsesi kakak ipar. Tapi ku rasa kau sulit membedakannya, karena kakakku harus menderita karena ketidak setiaan mu. Kau mengkhianati nya dan memilih wanita simpananmu itu!"

" Jaga bicara mu Gerrard!! "

" Kenapa? Kau tidak terima aku sudah lebih dulu menidurinya? Kasian sekali kau."

Wyn tak mampu menahan amarahnya, dia bangkit dan mendorong meja makan itu dengan kuat. Tangan kanannya kini sudah memegangi kerah kemeja Gerrard yang masih dalam posisi duduk.

" Sudah ku katakan, jaga bicaramu...Atau kau mau menyusul Laura sekarang juga. Heh !?"

Raut wajah Gerrard berubah merah padam, senyum sinis yang dia pasang sejak tadi hilang. Matanya menatap tajam ke arah Wyn.

Gerrard meletakkan salah satu tangannya di atas tangan Wyn yang menarik kerah bajunya, dan sekali hentakan, tangan Wyn dengan mudah terlepas begitu saja.

" Sepertinya, kau sudah bosan jadi penerus W grup. Katakan saja padaku kapan kau mau, karena aku tidak akan segan segan mengubur mu hidup hidup!"

Gerrard melangkah menjauhi Wyn. Berdekatan dengan mantan kakak iparnya itu selalu saja berhasil membuat tekanan darahnya meningkat tajam.

Namun, Gerrard menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Wyn yang masih berjarak cukup dekat dengannya." Aku rasa kau sangat penasaran bagaimana malam panasku dengan Emilia. Baik, ku ceritakan sedikit saja kalau ternyata kekasih hatimu itu sangat mengesankan. Andai dia ada bersamaku, aku tidak akan melepasnya dan akan ku buat dia menjerit di atas kasurku dan menyebut namaku di sela sela kenikmatan yang ku berikan."

Wyn mengepalkan kedua tangannya setelah di provokasi oleh Gerrard, sementara pria tampan itu sudah menghilang dari balik pintu sembari tersenyum puas.

Gerrard masuk ke dalam mobil.

" Cari Emilia !" Perintah Gerrard.

" Baik tuan."

" Dan jangan sampai Wyn yang lebih dulu menemukannya. Aku yakin Emilia bersembunyi di suatu tempat, atau bisa jadi dia sudah tau yang sebenarnya." Perintah Gerrard.

" Baik tuan."

Rolls-Royce hitam tersebut melaju dengan kecepatan sedang. Membelah jalan raya kota Amsterdam yang masih sangat padat. Penumpang di dalamnya nampak tidak tenang. Gerrard mulai menerka nerka, kemana kira kira Emilia pergi.

" Apa kau tau siapa saja teman Emilia?" Tanya Gerrard.

" Nona Emilia termasuk tipikal yang tertutup, dan dari hasil penyelidikan sebelumnya, nona Emilia hanya punya satu orang teman."

" Siapa?"

" Heidi Baecker."

" Heidi? Bukankah dia wanita yang sama yang bekerja di QM Munich?"

" Benar sekali tuan."

" Ok, kita akan bertemu dengannya."

" Jadi kita ke kantor atau ke bandara tuan?"

" Menurut mu?"

" Saya mengerti tuan."

Mobil mewah itu memotong jalan dan merubah arah tujuannya.

Bandara......

...****************...

1
putri anggiamurni
kak lama banget update novel yg ini? sedih rasanya, padahal yg novel Zara hampir tiap hari update lo.. huhuhu

btw, semangat nulisnya dan sehat selalu /Kiss//Kiss/
Eva Wahyuni
semangat Thor 💪💪💪.. Akhir nya yang ditunggu up juga 😄..
semoga Gerrad bisa terus melindungi Emilia dari bahaya..
Sidieq Kamarga
Duh Thor kemana aja atuh lama ditengoooook lagi tengooook lagi eh akhirnya muncul juga 🥰🥰🥰🥰🥰. Wyn sepertinya belum puas karena belum bisa menaklukan Emillia, jadi dia selalu berusaha agar dapat dekat bankam enaklukan Emillia !!!
SasSya
klo dalangnya lagi2 wyn
maka dia benar-benar monster
yellya
emi,jgn lngsng nerima gerard ya,biar dia usaha yg keras dulu buat dapetin kamu lagi 😏😏😏😏
dwi fenny
up thor
dwi fenny
bagus willy...
Sidieq Kamarga
Halaaaah Willy tahu Geral sedang sakit hati dan fisiknya, eeeh dibilang suaminya Emillia mati, makin sakit dong hatinya !!!
SasSya
jawabannya lebih sarkas Will
mati! 😃😁
yellya
jleb ga tuh gerard 💔💔💔
Bunda Wati
alur cerita yang apik ,seperti ikut di dlm cerita kyk lihat film...
SasSya
sengajakah ini mobil mau menabrak Emy🤔
selama wyn blm di kasih syok terapi hidup Emy tidak akan tenang kayanya
kabar Ludwig gimana zaaa
Sidieq Kamarga
Akhirnya Othor up date, Itu siapa yang mau mencelakai Emilia ? Gerald yang terkena imbasnya !
Okta Kartika
Luar biasa
SasSya
mom Daisy lebih pintar dan bijak gerr
enak sajaaaa
susah2 bujuk Emy untuk tinggal bersama, rencana baru di mulai malah mau di recokin...
yellya
gerard kurang usaha nih, pepet trs emi nya 😁😁
Hilda Yanti
lanjut author, please
Sidieq Kamarga
Benar juga untuk Emilia jangan terjebak dengan masa lalu, hadapi dengan lapang dada, kemudian biarkan semua berlalu tanpa harus tertekan karenanya. Sakit hati itu akan selalu ada, tapi jangan dikuasai oleh rasa sakit itu !!
Yeni Bagonk
Bagus banget alur ceritanya.
Novie Achadini
maua nyumpahin gerard mati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!