My First Love Is My Wife

"sejak kapan kamu di sini? " tanya zevan.

"sekitar an satu jam yang lalu, tapi sekertaris mu bilang kamu ada pertemuan mengenai perekrutan dokter baru di edelstein."stella bergelayut manja di lengan zevan yang berjalan menuju meja kerja nya.

" bisakah kita kencan hari ini van? "sudah lama aku tidak jalan-jalan berdua denganmu."

"aku tidak bisa stell, hari ini aku banyak kerjaan." zevan mencoba menghindari stella.

"atau kita makan siang saja, soalnya dari tadi aku belum makan".stella masih terus mencoba membujuk zevan.

"baiklah, kebetulan saya juga belum makan." zevan akhirnya mengalah,dia merasa sudah terlalu lama tidak memperhatikan kekasihnya itu.

"kita ke restoran yang biasa ya sayang? "

"tidak stella, kita makan di kantin rumah sakit saja,pekerjaan ku menumpuk,aku baru pulang dari swiss seminggu yang lalu, jadi aku tidak bisa keluar terlalu lama meninggalkan kantor.lagian di sana juga makanan nya enak enak".

"baiklah".

"itu lebih baik, aku bisa memperlihatkan kemesraan ku kepada seluruh penghuni rumah sakit ini, biar mereka semua tahu kalau zevan adalah milikku, hanya milikku." batin stella.

mereka meninggalkan ruangan zevan menuju kantin rumah sakit,karena jam makan siang, kantin terlihat ramai, inilah kesempatan stella memperlihatkan kemesraan nya di depan umum.stella terus bergelayut manja di lengan zevan, semua orang yang ada di tempat itu memperhatikan kedua sejoli yang berjalan ke sudut ruangan, karena di situlah satu satunya meja yang kosong.zevan sebetulnya sangat risih dengan perlakuan stella kepadanya yang menunjukkan kemesraan di depan semua orang. tapi dia mencoba menghargai kekasihnya itu.

penghuni kantin mulai berbisik bisik, ada yang memuji,tapi lebih banyak yang menghujat.

"cantik ya pacar direktur kita,seksihh."office boy yang sedang berdiri di dekat pintu masuk sambil memegang sapu menatap tak berkedip ke arah stella." bagian depannya ituloh sur, kagak nahan, kayak buah naga di kebun belakang rumah sakit kita ini, ranum ranum."lanjutnya sambil memandangi bagian depan tubuh stella.

"iya ya wan, mata kita jadi seger, he he he." surya di sebelahnya menimpali perkataan iwan, mereka terus memandangi kekasih bossnya, tiba tiba dari arah belakang muncul perempuan setengah baya yang berprofesi sama dengan kedua laki laki itu.

"ingat bini lo tu di rumah,mereka lagi pada sibuk ngurusin anak anak lo semua, eee taunya suaminya lagi enak enakan ngegosipin perempuan lain.mata tu di jaga, mau kena PHK tanpa pesangon lo semua, bubar bubar, dasar laki laki semuanya sama saja mata buaya eee mata keranjang."

lima belas menit kemudian, agni dan teman nya dokter kinar berjalan memasuki kantin, hari pertama mereka bekerja lumayan menguras tenaga nya, pasien yang datang hari ini sangat banyak.mereka sampai terlambat makan siang. dokter kinar adalah dokter spesialis Obstetri dan gynecology atau biasa lebih di kenal orang awam dengan sebutan dokter kandungan.dia lulusan terbaik fakultas kedokteran di Universitas ternama di kota ini.pantaslah kalau dia termasuk pilihan pertama rumah sakit ini untuk menggantikan dokter kandungan sebelumnya yang sudah purna tugas.saat mereka sedang asik memilih menu untuk makan siang,dokter kinar tanpa sengaja melihat zevan duduk di pojokan dengan seorang wanita.

"bukankah itu direktur kita?"agni mengikuti kemana arah tatapan dokter kinar.

deg....

agni melihat zevan sedang tersenyum di depan seorang wanita." kenapa hatiku sakit sekali melihat senyuman itu? tujuh tahun aku selalu merindukan senyuman hangat miliknya,seperti nya selama ini memang dia hanya menganggapku adik perempuan nya." batin agni.

"mungkinkah itu kekasihnya? " tanya dokter kinar lagi.

agni tidak mendengar apa yang dokter kinar bicarakan karena pandangan matanya terus melihat ke arah zevan,dan ternyata zevan pun melihat ke arah agni."****, kenapa mata itu lagi? ".batin zevan. zevan segera memutus pandangannya.

" dokter agni apakah kamu tidak mendengarkanku? "

" haa, maaf dok, sepertinya aku sedang melamun."

agni tersenyum kepada dokter kinar.

"aku tanya apa wanita di depan pak direktur itu kekasihnya? " dokter kinar mengulang pertanyaan nya.

"bagaimana sih dokter kinar ini, kan kita kerja di sini baru hari ini, mana saya tahu, he he he, tapi mungkin saja itu memang kekasihnya, ah sudah lah, bukan urusan kita juga.ayo kita duduk di sana.

mereka berdua berjalan menuju kursi yang di tunjuk agni tadi.handphone di saku jas dokter agni berbunyi, agni mengambil handphone tersebut, mungkin karena kurang fokus, dia menabrak seseorang saat HP dari saku jasnya berhasil dia ambil.hp itu terlempar cukup jauh.

" kamu punya mata gak sih, bentak stella

"maaf bu saya tidak sengaja. " agni menundukkan kepalanya. dia merasa bersalah karena telah menabrak wanita itu.

"ba bu ba bu, emang saya ibumu."kesal stella.

agni hanya terdiam,dia tidak tau harus mengatakan apa,selama ini tidak pernah ada orang yang membentaknya.baik itu orang tuanya ataupun di tempat kerjanya dulu.

"maafkan teman saya mbak, dia tidak sengaja." dokter kinar mencoba membantu agni.

stella memperhatikan pakaian agni dan kinar.

"kalian dokter baru di sini? " stella bertanya dengan senyum sinis di bibirnya sambil melipat kedua tangan nya di atas dada, sikapnya itu sungguh sangat menjengkelkan.

kinar mulai jengah dengan sikap sombong wanita di depannya itu.

"iya kami dokter baru di rumah sakit ini, maaf kalau membuat mbak merasa tidak nyaman dengan pertemuan pertama kita ini." kinar sudah mulai berbicara dengan tegas.

"kamu tau kan kalau direktur rumah sakit ini adalah kekasihku? bisa saja aku melaporkan kalian berdua karena berbuat kurang sopan kepadaku, dan kalian pasti tau konsekuensinya, aku bisa menendang kalian keluar dari rumah sakit ini sekarang juga." ancam stella.

agni yang sedari tadi terdiam sudah tidak bisa lagi mengontrol emosinya.dia mulai kesal dengan gaya songong wanita yang mengakui dirinya sebagai kekasih zevan.

"maaf mbak saya memang salah,tapi mbak tidak ada urusan dengan pekerjaan kami di sini, mbak hanya kekasihnya, bukan pemilik rumah sakit ini,beliau yang berhak memecat kami kalau kami berbuat yang bisa mencoreng nama baik rumah sakit ini, bukan mbak!! ".

merasa ada orang yang melawan nya, emosi stella sudah sampai di ubun ubun,tangan indahnya sudah terangkat ingin menampar agni yang menurutnya terlalu kurang ajar, tapi tangan zevan menahan tangan stella sebelum tangan itu mendarat sempurna di pipi agni.

" cukup stella, sudahlah kau tidak usah membesar besarkan masalah sepele ini, ayo kita keluar. "zevan menarik tangan stella keluar dari kantin,semua orang yang berada di tempat itu menyaksikan direktur mereka yang baru pertama kali mereka liat membela perempuan, yang mereka tau zevan itu sangat cuek dan dingin.

agni masih berdiri di tempatnya, "dokter kinar aku duluan ya, sepertinya selera makanku hilang, sebaiknya aku kembali ke ruangan saja,

"ayo, aku juga, kesel aku, seandainya dia bukan pacar direktur kita sudah aku karate dari tadi."dokter kinar masih terbawa suasana.

" emang dokter kinar bisa karate? "tanya agni.

"bisa dong dok, jangan liat dari badan saya yang mungil ini,aku ini pemegang sabuk hitam loh."dokter kinar menyombongkan diri.

"oo iya,aku sih yakin kalau dokter kinar bisa karate, tapi aku tidak yakin kalau dokter bisa mengeksekusi lawan dengan pakaian seperti ini."tunjuk agni pada pakaian yang di kenakan dokter kinar, karena sekarang mereka sama sama menggunakan outfit ciri khas perempuan feminim.

"ha ha ha ha.... "mereka tertawa dan keluar dari kantin setelah membayar makanan yang mereka pesan walaupun tidak menyentuh makanan tersebut sama sekali.

...****************...