NovelToon NovelToon
Xuan Ji (Season Dua)

Xuan Ji (Season Dua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / spiritual / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:201.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Kaisar Iblis yang dikira telah tewas sepuluh tahun yang lalu ternyata masih hidup. Dia ternyata memiliki tubuh lain yang merupakan Ketua Aliansi Beladiri.

Semua orang terlena dengan kedamaian semu yang sengaja diciptakan oleh Ketua Aliansi Beladiri. Padahal dari balik bayang-bayang ia memperhatikan murid termuda Xuan Ji yang memiliki fisik Naga Surgawi Legendaris.

Xue Yao adalah bahan terakhir untuk menyempurnakan Seni Darah Iblisnya.

Dapatkah Kaisar Iblis menyempurnakan Seni Darah Iblisnya itu? Sementara ada Xuan Ji yang menjadi guru dan sosok yang dianggap Kakek oleh Xue Yao, apalagi Xuan Ji sudah pernah membunuh Kaisar Iblis. Bisakah Xuan Ji mengalahkan Kaisar Iblis untuk kedua kalinya?

Yuk, langsung dibaca dan jangan lupa baca dulu season satunya dengan judul yang sama: Xuan Ji.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Pemimpin

“Aku mendengar suara Paman Li,” gumam Duan Xiyuan sembari mendorong beberapa mayat yang menimpanya. Namun, saat ia menoleh ke arah Duan Li, ternyata pamannya itu telah melesat jauh. “Sial! Seharusnya mereka tidak mengejar Zi Rouyan!”

Dia mendengar perbincangan para Assassin misterius itu, kalau misi melindungi gadis berdarah Klan Long telah selesai.

Bahkan salah satu dari Assassin itu ternyata bermarga Duan.

Dia mendengar salah satu dari Assassin itu menghibur Assassin bermarga Duan dengan mengatakan perintah dari pemimpin adalah mutlak. Ini juga demi keselamatan keluarganya, karena bila misi mereka gagal maka seluruh keluarga mereka akan dibinasakan.

“Siapa mereka sebenarnya? Kenapa ada Assassin Klan Duan yang ikut memusnahkan saudara satu Klan-nya sendiri?” keluh Duan Xiyuan sembari mengeluarkan Pil Penyembuhan dari cincin dimensinya.

Dia bergabung dengan Tetua Ketujuh saat melihat Tetua Ketujuh mengumpulkan semua Pendekar Klan Duan yang berada di dalam kota Tianfeng. Karena tujuan mereka adalah mengejar rombongan Zi Rouyan, ia tentu sangat antusias dan langsung bergabung dengan Tetua Ketujuh.

Akan tetapi saat di perjalanan, tiba-tiba anak panah melesat dari segala arah. Tetua Ketujuh menyuruh mereka mempercepat langkah kuda monster, tetapi ternyata banyak lubang penuh perangkap di jalanan.

Kuda monster yang ditunggangi Putra Ketua Klan Duan itu ikut terperosok, ia juga dihujani anak panah setelah terperangkap di dalam lubang itu. Untung saja beberapa Pendekar Klan Duan melindunginya dengan menggunakan punggung mereka sebagai tameng untuk melindunginya.

Hanya dalam waktu singkat suara jeritan kesakitan seratus lebih Pendekar Klan Duan langsung berhenti, termasuk Tetua Ketujuh yang tewas terakhir setelah melakukan perlawanan singkat pada para Assassin itu.

Duan Xiyuan tidak menyangka pertarungan Kultivator level tinggi akan berakhir cepat. Padahal Klan Duan-nya butuh waktu satu malam untuk mengalahkan Klan Zi, dan ribuan Pendekar Klan Duan terluka, serta ratusan lainnya tewas. Namun, sekarang mereka dibuat seperti sekawan babi lemah yang disergap kawanan Serigala ganas.

“Aku harus pulang ke Klan Duan dan memberitahu ayah tentang kejadian ini,” kata Duan Xiyuan memaksakan diri untuk melangkahkan kaki walau tubuhnya masih dipenuhi luka-luka.

Duan Xiyuan melangkah beberapa langkah, tetapi tiba-tiba ia merasa hawa dingin di pundaknya. Keringat dingin langsung menetes dari keningnya, lalu ia menoleh ke belakang.

“Si-siapa kamu?” tanya Duan Xiyuan langsung terjatuh ke belakang, matanya memerah karena ketakutan pada sosok berpakaian serba hitam dan mengenakan topeng berwarna merah.

Dia yakin sosok misterius itu bagian dari Assassin bertopeng hitam yang telah menyergap mereka sebelumnya.

“Mereka memanggilku, Pemimpin!” sahut Pria bertopeng merah itu. “Aku salut kamu selamat dari sergapan anak-anak itu. Sepertinya mereka harus dididik lebih keras lagi agar lebih teliti saat menjalankan misi, karena seorang Assassin tidak boleh meninggalkan seorang saksi mata.”

“To-tolong ampuni aku.” Tuan muda yang ingin mengambil Dantian Zi Rouyan itu memohon pada sang Pemimpin itu. “Aku akan menutup mulutku dan bersedia menjadi anjingmu. Bahkan aku mau menjadi Assassin juga.”

Sang Pemimpin itu tertawa terkekeh-kekeh dan berkata, “Apakah kamu tahu ... aku juga menjalankan perintah, walaupun bawahanku mengira akulah pemimpin mereka.”

Duan Xiyuan tampak bingung mendengar perkataan Pria bertopeng merah itu.

“Gadis kecil bertubuh Fisik Naga Surgawi Legendaris itu adalah milik Ketua Aliansi Beladiri. Dia menyuruhku untuk membereskan siapapun yang mencoba membahayakan keselamatan gadis kecil itu, makanya kalian harus dimusnahkan walaupun target kalian sebenarnya hanyalah gadis bermarga Zi itu,” kata sang Pemimpin itu.

Dari telapak tangannya muncul kobaran api berwarna hitam yang mengandung energi spiritual Iblis.

“Seni beladiri Iblis?” Duan Xiyuan telah mendengar informasi tentang seni beladiri Iblis itu dari Tetua Sekte Taixu, itu adalah seni beladiri Kaisar Iblis yang di masa lalu meneror Benua Tianlong.

“Pengetahuanmu luas juga, tetapi sayang sekali yang kugunakan ini hanya versi tingkat rendahnya saja. Yang mulia Ketua Aliansi Beladiri masih belum sepenuhnya mengakui kesetiaanku, sehingga ia belum menyerahkan seni beladiri Iblis yang asli,” sahut sang Pemimpin sambil mencengkeram leher Duan Xiyuan.

Api hitam itu langsung membakar tubuh Duan Xiyuan tanpa sempat mengeluarkan suara jeritan. Tubuhnya langsung berubah menjadi butiran debu.

“Hmm, untung aku datang ke sini untuk membersihkan kekacauan yang dibuat anak-anak itu, sehingga kami tak kecolongan,” gumamnya sembari menjentikkan jarinya.

Api hitam langsung membakar semua mayat-mayat Pendekar Klan Duan, sesaat kemudian lubang-lubang perangkap terisi penuh dengan tanah dan dedaunan kering bertumpuk di atasnya, sehingga tempat itu terlihat seolah-olah tidak pernah menjadi medan pertarungan.

“Nah, selanjutnya adalah mengawasi mereka dari kejauhan,” gumamnya sembari menoleh ke arah rombongan Duan Li pergi.

Dia ingin melihat seperti apa seni beladiri sosok yang mengalahkan tubuh lama Ketua Aliansi Beladiri itu. Dia juga tidak bisa terlalu dekat dengan mereka, karena Duan Li itu memiliki intuisi tinggi dan akan menyadari keberadaannya, makanya ia menyuruh bawahannya hanya menyergap Pendekar Klan Duan yang berada jauh dari sang ahli strategi militer Aliansi Beladiri itu.

...***...

“Kakek Ji, lihat di sana ada sebuah Desa! Bagaimana kalau mampir ke sana membeli makanan?” Xue Yao menunjuk ke arah Desa yang dikelilingi tembok Kayu.

Tembok Kayu itu berfungsi untuk mencegah monster dan perampok memasuki desa. Di gerbang masuk desa itu terdapat beberapa Pendekar yang disewa dari Klan pemilik wilayah itu, tetapi basis Kultivasi mereka sangat rendah sekali dan itu hanya bisa melawan monster level rendah.

“Kita masih terlalu dekat dari Kota Tianfeng, nanti saja kita berhenti untuk makan saat mencapai Kota kecil,” sahut Xuan Ji menggelengkan kepala.

Namun, mata Xue Yao malah memerah dan bibirnya berkedut-kedut hendak menangis.

“Biarkan aku ke sana membeli beberapa potong roti untuk Yao‘er, Tetua Ji,” kata Mu Xian kasihan melihat Xue Yao hendak menangis, walaupun ia sebenarnya ragu mungkin saja itu hanya akting si kecil itu agar Xuan Ji menghentikan laju kereta kuda dan memasuki desa untuk membeli makanan.

Mu Xian mengajukan diri karena basis Kultivasi-nya cukup tinggi, sehingga tidak akan ada yang berani mengusiknya saat memasuki desa. Dia juga bisa menyusul kereta kuda dengan menggunakan Pedang terbang dengan cepat.

“Baiklah, tetapi bila ada sesuatu yang mencurigakan, segeralah kabur!” sahut Xuan Ji sembari mengeluarkan Sepuluh Koin Perak dari saku jubahnya.

Kening Mu Xian berkerut sembari menatap Koin Perak di tangannya dan menatap gurunya itu, tetapi Xuan Ji malah mengabaikan tatapannya dan langsung menepuk punggung monster Kuda agar segera bergerak.

“Hmm, inimah hanya dapat satu roti tawar saja,” gumamnya memandangi gerbong kereta kuda yang telah melaju menjauh darinya. Dia kemudian memeriksa cincin dimensinya apakah masih ada uang yang terselip di sana dan untungnya masih ada seratus Koin Perak yang terselip di sana.

1
saniscara patriawuha.
gasssssssss polllllll....
Anas
👍👍👍👍👍
Paksi Winata
/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/ kirim benaran ternyata beda alam semesta nieee,tiwas aku semangat 45 meh moco mas bagos fang yuan eh ternyata jenenge ganti dadi mas fang han.piyee tow kieeee /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Grin//Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/ mau ne berharap ng mas bagos regan ora ngolehke lara ati ku./Scowl//Scowl//Scowl//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Paksi Winata
/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/ akhir ny setelah beribu² purnama nampak juga kau babang tamvan fang yuan./Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/ anak istri ny kagak diajak nie mau exsis sendiri aja tar ngereok lho./Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Usman Sija
good luck
Usman Sija
good job
Ferry Zhou
lanjut ngab
Roni Yakub
lanjutkan boskuhhh
semangat
Roni Yakub
terimakasih sudah up boskuhhh
ciru
cakeep. lanjut....
ciru
cakeep
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Luthfi Afifzaidan
up lagi
Luthfi Afifzaidan
up
HOPE
yokk lanjutt lagi thorr up up
Luthfi Afifzaidan
up lagi
Derajat
apakah Xiao Shi masih keluarga Xiao Yue
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!