Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, ketika Raisa di paksa ikut oleh papa nya ke sebuah acara pesta colega bisnisnya dengan tujuan agar putrinya itu memikat seorang pengusaha kaya. Sehingga bisa di manfaatkan untuk membantu krisis keuangan di perusahaan nya.
Ketika ingin kabur dari acara pesta, Raisa melewati sebuah kamar hotel yang membuat nya penasaran.
"Ahh "
Karena penasaran, Raisa malah menggangu dua insan yang saling bergelut manja di dalam kamar itu. Tatapan tajam dari pria tampan membuat Raisa terkejut dan jerat di dalamnya.
Sejak saat itu, pria yang Bernama Yoga mencari cara untuk mendapatkan gadis itu.
Bagaimana kisah selanjutnya?? yukk ikuti alurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senasib
"Apa!! Yaisya dan Gladies melukai Raisa??" Ulang Yoga dengan suara keras, rahang nya juga mengeras, pertanda dirinya sangat marah.
"Ia boss, kata Titi mereka datang dan langsung menyerang nona muda setelah tahu kalau nona muda adalah wanita boss" jelas pengawal yang baru saja mendapatkan informasi dari mansion.
"Kurang ajar!" umpat Yoga marah.
Ceklek~
Niko dan Johan memasuki ruangan Yoga, mereka menatap heran Yoga yang terlihat sangat emosi.
"Ada apa?" tanya Johan.
"Tidak ada!" jawab Yoga datar, ia menatap Niko tajam.
"Apa aku membuat kesalahan?" gumam Niko membalas tatapan Yoga.
Yoga mengalihkan pandangannya, ia memukul meja sangat keras.
"Apa kalian berdua menyembunyikan sesuatu?" tanya Johan. Ia merasa Niko dan Yoga menyembunyikan sesuatu dari nya.
"Keluar lah" titah Niko pada pengawal yang ada di dalam ruangan itu.
Pengawal itu pun mengangguk dan menunduk hormat, lalu pergi keluar dari ruangan Yoga.
Niko menarik kedua sahabatnya ke sofa ruangan Yoga. Mendudukkan keduanya di sana.
"Jadi, cerita nya begini" gumam Niko terjeda, ia melirik Yoga terlebih dulu untuk meminta persetujuan. Setelah melihat Yoga mengangguk, barulah Niko melanjutkan ceritanya.
"Yoga tertarik pada seorang gadis lugu, ia mengeluarkan banyak uang untuk membeli Gadis itu dari keluarga nya yang serakah. Apa kau ingat cerita ku di resto mu waktu itu?? " tanya Niko. Johan mengangguk.
"Nah, itulah mainan baru Yoga. Sayang nya dia malah jatuh hati" kekeh Niko di akhir ucapan nya
Bruk~
Yoga melempar bantal Sofa ke wajah Niko, membuat pria itu terbaring dengan kedua tangan memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa.
Johan malah terdiam, cerita Niko mengingatkan nya pada Raisa.
"Di mana gadis itu?" tanya Johan.
"Jangan bermimpi ingin bertemu dengan nya!" serga Yoga.
"Kenapa? Niko bisa melihatnya, kenapa aku tidak??" Protes Johan.
" Pokoknya tidak bisa!" larang Yoga.
"Apa kau takut kalah saing?" goda Johan.
"Bahahahaha.... apa kau tahu Fakta lucu lagi?" ujar Niko di sela sela tawanya, ia semakin tertawa keras mengingat betapa lucu nya Raisa.
"apa ?" tanya Johan pemasaran.
"Gadis itu sangat patuh pada Yoga, dia bahkan mengeluarkan kencingnya di dalam ruangan Yoga hanya karena perintah Yoga, hahahaha"
"Lugu sekali" sahut Johan sedikit tertawa.
"Sudah sudah, berhenti menertawakan dia!" serga Yoga.
"Kenapa? apa kau tidak suka??" goda Johan.
"Tentu saja, mana mungkin pangeran suka kalau princess nya di ejek" sahut Niko.
"Ah sudahlah, aku mau pulang dulu. Bergabung dengan kalian sama saja membuat ku gila!!" dengus Yoga beranjak pergi.
"Yahh Baper" ledek Niko.
Yoga tidak memperdulikan mereka, ia tetap pergi dari ruangannya menuju ke loby.
"Siapkan mobil!" perintah Yoga pada salah satu pengawalnya.
"Baik Tuan"
Pengawal itu langsung berlari ke parkiran.
Dalam waktu 3 menit, pengawal sudah siap dengan mercy terparkir di depan.
Satpam kantor langsung membukanya pintu mobil untuk boss besar nya.
"Silahkan masuk boss" ucap satpam penuh hormat.
Yoga mengangguk, meskipun terkenal kejam dan dingin, Yoga merupakan boss yang sangat menghormati usaha karyanya. Karena itulah para karyawan merasa senang dengan boss mereka, meskipun sering membuat jantung mereka berolahraga.
"Jalan" titah Yoga.
"Kemana bos? kita langsung pulang atau pergi ke suatu tempat terlebih dulu?" tanya pengawal yang menjadi supir.
"Langsung ke rumah saja, aku harus memastikan keadaan Raisa dulu" jawab Yoga.
Sang supir mengangguk, ia langsung menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.
Di butuhkan waktu 45 menit untuk tiba di rumah.
"Kita sudah sampai tuan" lapor pengawal.
Pengawal yang bersiaga di depan rumah langsung berlari menghampiri mobil yoga dan membukakan pintu.
"Di mana Raisa?" tanya Yoga keluarga dari mobil dan berjalan cepat memasuki rumah.
"Ada apa?" tanya pengawal itu heran.
"Kau yang di rumah, malah kau yang tidak tahu!" decak pengawal yang jadi supir.
"Aku baru saja selesai latihan bela diri, jadi aku tidak di sini tadi" jelas pengawal itu.
"Kau lihat saja ke dalam!" ucap pengawal supir ketus
"Ahh dasar, keseringan dekat tuan muda sih. Jadi ikutan ketus tu orang" decak Pengawal itu menatap kepergian teman nya yang menjadi supir tadi.
Yoga terus masuk ke dalam rumah, mencari keberadaan Raisa.
"Tuan sudah kembali?" tanya Titi kaget melihat keberadaan Yoga di rumah.
"Di mana Raisa?" tanya Yoga mengabaikan pertanyaan dariTiti.
"Nona muda di dalam kamar tuan, beliau baru saja tertidur" jawab Titi.
Yoga langsung melangkah menuju kamarnya dan Raisa.
"Raisa" panggil yoga ketika membuka pintu. Ia mendapati Raisa tengah duduk di tepi ranjang hendak berbaring.
"Loh, tuan udah pulang?" tanya Raisa heran, ia menunda niatnya ingin berbaring.
Yoga tidak menjawab, ia mendekati Raisa dan memeriksa setiap inci tubuh gadis itu. Mencari di bagian mana yang lecet.
"Aduh tuan, apa yang kau lakukan?" tanya Raisa menghentikan aksi Yoga.
"Apa ada yang luka? apa iblis itu menyakiti mu??" tanya Yoga.
"Iblis?" ulang Raisa.
"Wanita yang datang dan menyerang mu" jelas Yoga.
"Oh mama tiri mu yah?" lirih Raisa tersenyum tipis.
"Kenapa kau memanggilnya iblis?" tanya Raisa heran.
"Apa namanya jika bukan iblis? dia menyakiti mu?" tukas Yoga.
"Tuan, dia adalah orang tua mu. Mana boleh kau begitu" ucap Raisa.
"Berhenti mengatakan hal itu, dia bukan siapa siapa ku. Dia hanya sebuah parasit yang telah menghancurkan sebuah pohon rindang" ucap Yoga.
Raisa terdiam, ia malah teringat dengan keluarga nya yang hancur setelah kehadiran mama tirinya.
"Hemm....Apa mama tiri mu merampas papa mu?" tanya Raisa iseng. Suara nya terdengar sendu dan menyiaratkan kesedihan.
"Kenapa kau bertanya begitu?" tanya Yoga.
"Jika yah, maka kita senasib. Keluarga ku juga hancur setelah kehadiran parasit itu" lirih Raisa menunduk. Ia teringat dengan kasih sayang papa dan mama nya yang begitu hangat kepadanya. Ia merasa menjadi tuan putri yang di cintai keluarga nya.
Namun, semua itu sirna ketika kedua orang itu datang dan membuat dirinya hidup bagai di dalam neraka.
"Hei... kenapa kau menangis?" tanya Yoga heran, ia menghapus air bening yang mengalir di pipi Raisa. Lalu, Yoga menarik tubuh Raisa masuk ke dalam pelukan nya.
"Hidup ku hancur setelah mereka hadir, bahkan papa ku tidak peduli pada ku. Setelah mama pergi, aku menjadi kesepian dan hanya sendirian" lirih Raisa mulai terisak. Ia tidak bisa menahan ini lagi, ia harus mencurahkan semuanya agar dirinya lega.
"Sttt.... Sekarang kau tidak sendirian, aku akan selalu ada di samping mu" ucap Yoga menenangkan.
"Terimakasih, semoga ini benar benar nyata" lirih Raisa pelan, suara tangisnya lama kelamaan menjadi hilang dan berganti dengan suara dengkuran halus.
"Dasar, kebo" dengus Yoga dalam hati. Menurutnya Raisa benar benar gadis yang unik. Dalam sekejap ia menangis dan berganti dengan dengkuran. Bagaimana mungkin ia bisa tertidur di saat menangis?? pikir Yoga.
"Kau malaikat Raisa, kau mutiara" bisik Yoga setelah membaringkan Raisa di atas ranjang. Kemudian dirinya ikut berbaring dan memeluk Raisa dari Samping.
"Nice dream sweetie"
Cup~
Yoga menyelimuti tubuh mereka berdua dan ikut terlelap bersama Raisa. Entah mengapa mata nya menjadi ikut mengantuk ketika memeluk Raisa dan merasakan hangatnya tubuh Raisa.
...----------------...
si cew diawal jg udah bnyak brkorban.
awal hubungan mrk emg buruk bgitu pun wkt pergi. jd ya skt hati itu n kecewa msh ada wlau cinta