NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:52.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Sekotak Kue Dari Angie Liu

Angie Liu tersenyum lega setelah permasalahannya mengenai flashdisk miliknya yang rusak oleh tumpahan cairan tinta telah teratasi.

Saat William Fu memberikan gantinya dengan membelikan Angie Liu sebuah flashdisk baru sehingga dia dapat melanjutkan pekerjaannya hingga selesai serta tepat waktu.

Angie Liu telah menyalin pekerjaannya dengan menyimpannya dalam bentuk data ke flashdisk serta ke dalam format file lainnya, supaya masalah seperti ini tidak terulang lagi.

Bergegas Angie Liu mematikan komputernya karena waktu kerja telah berakhir dan saat baginya pulang.

Angie Liu segera berkemas-kemas memasukkan semua perlengkapan kerjanya ke dalam tas miliknya sebelum dia pulang dari kantor.

"Oh, iya, aku akan menanyakan masalah uang sewa kepada William Fu, mungkin dia mengetahui masalah ini", ucapnya seorang diri.

Hari ini Mayleen ditugaskan menemani kepala bagian administrasi untuk perjalanan dinas ke mall di luar kota sehingga pekerjaan di kantor administrasi dilimpahkan kepada Angie Liu.

Mungkin besok, Mayleen kembali dari luar kota bersama kepala bagian tapi mereka masuk kerja dua hari berikutnya.

Angie Liu langsung beranjak dari kursi kerjanya seraya membawa tas miliknya yang dia selempangkan di atas pundaknya.

"Sebaiknya aku segera pulang, mumpung hari masih sore, akan lebih baik jika aku pulang jam sekarang", ucapnya lalu menutup laci lemari kerjanya.

Angie Liu mematikan semua lampu yang menyala di seluruh ruangan kantor administrasinya seraya memeriksa kembali keadaan kantor.

Setelah dia yakin semua beres, Angie Liu segera keluar dari ruangan kantornya kemudian dia menuju ke Lift untuk turun.

Angie Liu memeriksa jam tangannya, dia melihat jam menunjukkan pukul empat sore, lebih lambat waktu untuk pulang dari jam biasanya.

Rencananya dia akan pulang bersama William Fu karena pria itu mengajaknya untuk ikut naik mobilnya.

Kebetulan saja kartu langganannya naik kendaraan umum yang disediakan oleh apartemen telah berakhir hari ini karena itulah Angie Liu menerima ajakan William Fu untuk menumpang mobilnya.

Angie Liu mungkin berencana akan pindah dari apartemen yang dia tinggali saat ini untuk mencari tempat tinggal yang lebih layak dari apartemen.

Masalahnya Angie Liu tidak menyukai ibu pengelola apartemen yang bermain curang dengan beralasan menambahkan uang sewa selama satu tahun sedangkan dia telah membayar uang sewa apartemen setahun di awal dia datang saat dirinya pindah ke apartemen sekarang yang dia tinggali.

Tring... ! Pintu Lift terbuka secara otomatis, seperti biasanya, keadaan Lift selalu kosong ketika dia hendak memakai Lift.

Angie Liu melangkah masuk ke dalam Lift lalu memencet tombol turun.

Lift terus bergerak turun, Angie Liu mengirimkan pesan melalui pesan singkatnya kepada William Fu, kalau dia masih berada di dalam Lift menuju ke lantai bawah mall.

"Hufh... Kemana aku harus pindah nanti ? Jika aku pindah bulan depan maka hitungan uang sewa yang masih tersisa sepuluh bulan akan hangus dan aku rugi besar...", ucapnya dengan tatapan sendu.

Angie Liu memperhatikan kalender pada layar ponselnya kemudian melihat ke arah tombol di dekat pintu Lift.

Angka menunjukkan angka satu artinya Lift telah sampai ke lantai bawah mall dari kantornya bekerja di lantai lima.

Lift kembali berhenti tepat pintu terbuka, Angie Liu segera melangkah keluar dari dalam Lift dengan tergesa-gesa, dia terus berjalan menuju ke arah luar mall sembari memegangi tas yang dia selempangkan di pundaknya.

Melewati area gerai-gerai toko yang ada di sepanjang jalan mall dari ujung pintu masuk ke ujung ruangan mall yang luas.

Angie Liu melangkah cepat sembari memperhatikan jam ditangannya karena dia tidak ingin terlambat menemui William Fu yang menunggunya.

Kling... Klong... Kling... Klong... Sebuah pesan terkirim ke ponsel miliknya.

Angie Liu segera mengusap layar ponselnya dengan kode tertentu untuk membuka layar.

Terkirim balasan pesan dari William Fu, dengan cepatnya Angie Liu membuka balasan pesan tersebut lalu membacanya.

"Aku sudah menunggu di mobil depan, lobi utama mall, apa kamu sudah turun dari Lift ?"

Pesan terkirim dari William Fu saat Angie Liu membaca isi pesannya.

"Oh, dia sudah menungguku di mobil sebaiknya aku segera kesana, menemui William", ucap Angie Liu segera mempercepat langkah kakinya menuju lobi utama mall yang ada di pusat entere pintu masuk.

Angie Liu setengah berlari tiba-tiba dia menghentikan langkah kakinya lalu berbelok cepat ke arah sebuah gerai toko kue.

Terburu-buru, Angie Liu berjalan ke arah gerai toko kue yang menjual berbagai macam roti serta kue-kue manis.

Angie Liu mengambil sebuah baki plastik serta garpu khusus untuk kue dari plastik lalu membuka etalase kaca yang berisi kue-kue manis nan lezat serta roti-roti berbagai macam varian toppingnya.

"Aku akan membelikan William satu kotak kue karena aku merasa tidak enak, menumpang mobilnya waktu pulang", ucapnya.

Angie Liu segera memilih beberapa kue serta roti lalu meletakkannya ke dalam baki plastik yang dipegangnya kemudian dia bergegas ke meja kasir untuk membayar.

"177.64 Yuan...", ucap pelayan toko kue.

"Ya...", sahut Angie Liu sembari membayar tunai.

"Terimakasih dan datang kembali", kata pelayan toko dengan senyum ramahnya seraya menyerahkan dua kotak kue kepada Angie Liu.

Angie Liu berlari cepat ke arah pintu keluar mall, menemui William Fu yang sudah menunggunya di mobil.

Tampak William Fu berdiri bersandar di dekat pintu mobilnya sembari memperhatikan arah jalan disekitarnya.

Pandangan mata William Fu tertuju kepada sosok Angie Liu yang berjalan keluar dari pintu mall sembari membawa dua kotak kue di tangannya.

William Fu segera melambaikan tangannya ke arah Angie Liu.

"Hai, Angie !" panggilnya kepada Angie Liu.

Angie Liu lalu tersenyum saat dia melihat William Fu melambai padanya, dia kemudian mempercepat langkah kakinya, untuk mendekat.

"Hai, William, apa sudah lama menunggu ?" sapa Angie Liu seraya tersenyum ramah.

"Aku baru keluar dari ruangan kerjaku dan sempat berkeliling ke gerai toko pakaian lalu aku memutuskan untuk menunggu di mobilku karena bosan", sahut William Fu.

"Maaf, aku baru keluar sekarang", ucap Angie Liu yang terlihat agak menyesal karena keterlambatannya.

William Fu melirik ke arah dua bungkusan plastik dari gerai toko kue yang ada di tangan Angie Liu lalu tersenyum simpul.

"Apa kamu tadi membeli kue ?" tanya William Fu lalu membukakan pintu mobil untuk Angie Liu.

"Iya, aku tadi sempat membeli dua kotak kue sebelum keluar mall karena aku ingin membelikannya untukmu", sahut Angie Liu seraya memberikan sekotak kue pada William Fu saat dia hendak naik ke dalam mobil.

"Oh, ini untukku ???" kata William Fu agak terkejut ketika Angie Liu memberinya sekotak kue dari gerai toko kue terkenal.

"Ya, aku membelikannya sebagai bentuk rasa terimakasihku karena kamu telah memberiku tumpangan", sahut Angie Liu.

"Kau baik juga rupanya, terimakasih", kata William Fu sambil tertawa pelan. "Kalau begitu masuklah, kita pulang sekarang", sambungnya.

"Ya, terimakasih", jawab Angie Liu seraya bergegas masuk ke dalam mobil.

William Fu menutup pelan pintu mobil setelah Angie Liu masuk lalu dia berlari memutar ke sisi lain mobil untuk masuk.

Tak lama kemudian mobil bergerak maju menuju ke jalan keluar dari area mall.

William Fu melajukan mobil miliknya meninggalkan mall ke jalan raya yang ada di depan gedung mall yang padat.

1
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
Rose yan gimana ciii... sebel tau udah janjian ga ketemu... di telpon ga diangkat... di chat ga di bales... bikes... bikes... bikes... hehehehe 😁🤭😘
Hera Imoet
gemezzzzz sudah saling bertemu sebenarnya... blm tau aja kalau ternyata teman dunia Maya... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘🥰
Hera Imoet
bukannya janjian di luar kota yaa... ehh udh ketemuan di rumahnya..
Hera Imoet
semoga bisa menjadi teman yg baik ya.. walau berbeda usia... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
kasihan anak jadi korban perceraian orang tuanya.. semoga rose bisa bangkit... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
lanjuttttttt yupzzz 😘 semangat
Hera Imoet
tokoh utamanya tiga karakter yaa... hehehehe jadi kurang fokus akoh bacanya... lanjuttttttt yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: iya... ☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!