NovelToon NovelToon
Jalur Langit

Jalur Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:362.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chika cha

Argantara Putra Bimantara, pria yang tenang dan dingin, terus-menerus dipertemukan dengan Nasya Kayshila—sosok gadis berhijab yang diam-diam mencuri perhatiannya sejak awal. Ia mencoba mendekat lewat kebaikan, berharap dikenang walau hanya sekejap. Tapi Nasya? Ia tak pernah mengingatnya. Tak satu pun pertemuan membekas di ingatannya.
Sampai akhirnya Argan sadar, menjadi baik saja tidak cukup. Jika kebaikan terlupakan, maka ia akan menjadi luka kecil dalam hidup Nasya—karena rasa sakit lebih sering dikenang daripada rasa manis. Dan dengan begitu... setidaknya, ia tidak akan menjadi asing selamanya.

let's play!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

"Ayo menikah dengan saya."

Jam setengah lima sore jadwal patrolinya berakhir, ia memarkirkan pesawat di shelter dan segera beranjak dari sana menuju loker room untuk mengganti pakaian flight suitnya dengan seragam biasa.

Pria itu nampak terburu-buru berganti pakian, setelah selesai ia lantas berlari menuju landasan pacu, menunggu seseorang disana. Tak henti-hentinya ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Berkacak pinggang, sesekali menoleh kesana kemari mencari wajah seseorang disana. Namun belum ada tanda-tanda. Wajahnya menyiratkan rasa tak tenang, mulutnya bahkan berkomat-kamit merapalkan kalimat yang akan ia ucapkan nanti sesekali juga ia gigit. Kakinya sesekali mengetuk landasan pacu menetralisirkan kegugupannya. Sangat berbeda dengan Argan yang biasanya.

Bagaimana ia tak berprilaku berbeda dari biasanya? Karena sore ini Argan berniat mengutarakan tujuannya pada Nasya, dia tidak ingin berbelit-belit lagi mengejar gadis itu. Karena menurutnya ini sudah terlalu lama, sudah empat tahun dia menyimpan rasa ini pada Nasya, dan hari ini ia ingin mengutarakan niatnya yang ingin lebih dekat dengan Nasya saja. Syukur-syukur Nasya mempersilahkannya dengan lapang dada.

"Ngapain berdiri di situ gan?" tanya letkol Surya menghampiri Argan yang berdiri sendirian di landasan pacu sore-sore begini.

Argan berjangkit kaget, berbalik menghadap letkol Surya. "ha? Siap ndan, lagi menunggu seseorang."

"Nunggu seseorang? Kok di landasan pacu gan? Bidadari kah yang kamu tunggu? Siapa tau dia nebeng pesawat lain yang lagi turun gitu?" guyon letkol Surya.

Argan mesem saja, bisa di bilang begitu juga kan? kan Nasya juga seperti bidadari di mata Argan "siap, teman ndan." apa hubungan mereka bisa di katakan teman?

"Oh, temen toh." kepala letkol Surya manggut-manggut. "Kalau begitu saya pulang duluan gan."

"Siap, silahkan ndan."

Letkol Surya beranjak dari sana.

Waktu sudah menunjukkan jam lima lewat mendekati setengah enam sore. Tapi Nasya belum menampakkan Batang hidungnya. Apa gadis itu lupa? Atau masih berada di ruang operasi?

Seketika Argan langsung berlari keluar landasan pacu, mengarah dimana motornya terparkir menaikinya dan langsung tancap gas menuju rumah sakit, tekat dan niat yang sudah bulat tidak boleh luntur seketika. Hari ini niatnya harus di jelaskan sejelas jelasnya, agar ia tak bingung mencari alasan setiap ingin bertemu gadis pujaannya.

Tidak membutuhkan waktu lama Argan tiba di rumah sakit tempat Nasya bekerja. Ia langsung mengarah ke meja resepsionis dan menanyakan keberadaan Nasya.

"Dokter Nasya masih berada di ruang operasi pak." ujar seorang perawat yang berjaga disana.

"Ruang operasi mana?"

"Lantai tiga."

Argan segera berjalan cepat menaiki lift menuju ruang operasi yang di beritahukan oleh perawat itu.

Begitu tiba di ruang operasi yang di maksud Argan melihat beberapa orang tengah duduk Disana. Mungkin itu keluarga pasien yang sedang menunggu.

Argan turut duduk di bangku tunggu agak jauh dari ruang operasi menunggu Nasya keluar. Bahkan sudah setengah jam Argan duduk disana tapi operasi belum selesai juga. Argan pun turun, pergi ke mushola rumah sakit karena sudah waktu magrib.

__________________

Selsai sholat garib Argan kembali ke ruang operasi yang berada di lantai tiga, tapi ternyata operasi telah berakhir, terlihat jelas lampu emergensi operasi tersebut sudah padam dan keluarga pasien yang tadi duduk menunggu disana juga sudah tak terlihat lagi.

Makin panik lah Argan, sudah lama menunggu tapi tak juga bertemu dengan Nasya. Bahkan ia kepikiran setelah operasi berakhir Nasya malah langsung pulang.

Bertepatan ada seorang perawat lewat dan langsung saja di hadang oleh Argan "lihat dokter Nasya?" perawat wanita yang di tanya oleh Argan menganggukkan kepala matanya tak lepas menatap wajah yang sangat tampan milik Argan. "Dimana?"

"Di... Ujung lorong lantai tiga dekat jendela kaca." ujar perawat tersebut menunjuk lorong tersebut.

Argan berjalan cepat menyusuri lorong setelah sebelumnya mengucapkan terimakasih.

Sayup-sayup ia mendengar suara seseorang begitu saat mendekati ujung lorong yang berbelok ke kanan itu.

"Sampun nangis rumiyin oh dek. criyos sami mbak sampeyan kenging punapa?" suara bujukan seseorang terdengar jelas dan Argan sangat tau siapa pemilik suara medok itu dan terlihat jelas dari balik tembok Nasya sedang menempelkan ponselnya di telinga sedang berbicara dengan seseorang di seberang sana, entah dengan siapa. Wajahnya juga tampak menyiratkan rasa khawatir. Argan menunggu disana sampai Nasya selesai berbicara. Ia menyandarkan tubuhnya ke tembok.

*jangan nangis dulu dong dek. Cerita sama mbak kamu kenapa?

"..."

"Nggih sampun nangis criyos sami mbak."

*iya jangan nangis cerita sama mbak.

"..."

"Hah? Kok bisa?" raut khawatir Nasya berubah kaget tampak jelas dengan matanya yang membulat sempurna.

"mbak kan empun sanjang toh nes mboten punapa punapa menawi sampeyan ajeng melangkahi mbak. mbak ikhlas." ujar Nasya.

*Mbak kan udah bilang toh nes gak apa apa kalau kamu mau melangkahi mbak. Mbak ikhlas.

"..."

Tak berapa lama Nasya memijat keningnya. Dan itu tidak luput dari penglihatan Argan. Dia melihat ada guratan khawatir, lelah dan gelisah di wajah Nasya. Dan Argan bukan bermaksud menguping pembicaraan Nasya sejak tadi, ia hanya berniat menunggu Nasya selesai berbicara saja.

"Astagfirullah, sampeyan manah pados pasangan sagampil pados gorengan ingkang tansah wonten ing pinggiring? mboten nessa mboten!" raut wajahnya berubah murka.

*Kamu pikir cari pasangan semudah cari gorengan yang selalu ada di pinggir jalan? Gak Nessa gak!

"..."

"idenipun sampeyan puniku nes! sampeyan ajeng mbak ngurusi duda kalih kalih lare ingkang nakalipun mboten ketulungan puniku nes? mboten purun!"

*Idemu itu nes! Kamu mau mbak ngurusi duda dengan dua anak yang nakalnya gak ketulungan itu nes? Gak mau!

"..."

"nanging nes, menawi estu Raes puniku saestu tresna kalih sampeyan. piyambakipun mesthi kantos ngentos."

*Tapi nes, kalau memang Raes itu beneran cinta sama kamu. Dia pasti sabar menunggu.

"..."

Wajah Nasya bungkam cukup lama, wajahnya juga berubah sendu. Yang Argan tangkap disini adalah Nasya sedang bertelepon dengan adiknya dan adiknya itu mau menikah tapi tidak jadi terlaksana karena harus menunggu Nasya menikah lebih dulu. Walaupun dia bukan orang dari Jawa, tapi sedikit banyaknya dia mengerti bahasa tersebut karena masa pendidikannya di Jogja dulu juga tidak sebentar, di tambah lagi selsai pendidikan ia bertugas di Magetan selama dua tahun jadi dia sangat tau apa yang di perdebatkan oleh Nasya dengan orang yang mungkin saja adik Nasya.

"NESSA!!" suara Nasya tiba-tiba meninggi membuat Argan yang ada di sana memperhatikan pun turut ikut terkejut. Tidak berapa lama Nasya mematikan panggilan tersebut dengan raut kesal dan pusing.

Nasya memejamkan matanya kuat-kuat karena frustasi. Tidak berapa lama ia berjongkok, menyembunyikan kepalanya dalam lipatan tangan. Dari jarak Argan berdiri Argan melihat tubuh Nasya bergetar dan bisa Argan tebak gadis itu kini menangis. Argan celingak-celinguk menatap sekitar dan syukurnya sepi dengan langkah pelan, Argan mendekati Nasya. Menunduk menatap gadis itu dari atas, sematar Nasya yang mendengar langkah kaki seseorang segera mendong mendapati Argan berdiri menjulang tinggi di hadapannya. Mata keduanya beradu, manik hitam legam Nasya yang berair beradu dengan manik hitam legam nan tajam milik Argan.

Wajah Nasya benar-benar basah karena air mata, ini kali kedua Argan melihat gadis itu menangis. Hatinya serasa ikut sakit melihat gadis pujaannya berlengan air mata.

"Nasya..." panggil Argan, mata keduanya masih terus beradu.

"Ayo nas, ayo menikah dengan saya."

...Art nya Bang Argan sama mbak Nasya. Sangking tergila-gilanya sama mereka. Aku gambar sendiri loh ini...

1
Tysa Nuarista
hadir orang karanganyar aku... cerita daerah sini lagi... gk nyangka tp seneng.
ngomong " soal tahu gimbal makanan kesukaan ku itu. dri sekian bnyak makanan kok ya tahu gimbal. bener" cerita yg tak membosankan. semangat kak... ditunggu cerita Bimantara familly
Tysa Nuarista
uluh uluh argan si pendiam kenalan donk... hihihi..
Atip Suryana
wiwww guanteng bangett taaa si abanggg
Nia nurhayati
abang guanteng mult talenta pokoknya the best👍💯
Nia nurhayati
ya salammm 😂😂😂😂 duhh malu nya ya babang argannn tapi harus gimana donk tapi jangan khawatir kelak dokter nasya yang akan memiliki rudal mu itu ya kan mbk chikaa 😅😅🤭🤭🙈🙈
Nia nurhayati
babang argannn aku pada-Mu deh 😘😘😘😘
dewi_nie
kpn up lagi ini cerita argan Nasya...aku baca ulang lagi ini dari awal Krn seru ceritanya menghibur.
dewi_nie
seru ceritanya
Ismau Fatimah
lanjutannya mana 😔
Ismau Fatimah
emang uda tamat kah...
thor pinisirin nih...
Zhu90
Luar biasa
Farida Wahyuni
wah abang argan ganteng bgt.
Sri I
Luar biasa
Lili Susanti
lama nich..up donk. ..
Rachmadinnar
thor, kpn up nya lg...
Lili Susanti
up donk ...lama nya nich thor. mpe lupa nanti lho cerita nya
Yashlaura
keinget abang abri ya ma yang bikin jantungan pas injuritime mau nikah malah jalani misis hutan 🙈
Yashlaura
1 kata sih buat anak anak papa saga
kalian setiaaaaaaaa
Arieee
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Arieee
di ambung 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!