MY EX-BOYSFRIEND

"Apa itu suami kamu?" tanya Riki di sela-sela perjalanannya.

"Iya."

"Kenapa kamu diam saja? kenapa kamu tidak bilang kepada orang tua kamu kalau selama ini kamu disiksa oleh suamimu?"

"Memangnya mereka akan percaya dengan ucapanku? mereka itu tidak pernah memikirkan nasib anaknya karena yang ada di otak mereka adalah bagaimana caranya supaya perusahaan mereka semakin maju dan berkembang," sahut Manda dingin.

Riki menoleh ke arah Manda namun Manda hanya diam saja dengan pandangan kosongnya. Sudut bibir Manda sedikit berdarah dan rambutnya pun acak-acakan membuat hati Riki ngilu. Dia tidak rela jika wanita yang dia cintai selama ini harus terluka seperti itu.

Tidak membutuhkan waktu lama, Manda pun sampai di rumah Mario dan Manda sedikit terkejut karena Brian sudah ada di sana. Sedangkan Riki nekad ikut masuk karena feeling dia mengatakan kalau Manda akan disalahkan oleh Teo dan ternyata memang kenyataannya benat. "Kenapa kamu ada di sini?" tanya Manda kaget.

Teo menghampiri Manda dengan emosi yang memuncak dan menampar Manda. "Keterlaluan kamu Manda, ternyata kamu kabur dari Paris dan meninggalkan suami kamu begitu saja!" bentak Daddy Teo.

"Ya Allah, Daddy jangan kasar seperti itu kasihan Manda." Mommy Metha menghampiri Manda dan mencoba merangkulnya tapi Manda menghindar.

Manda memegang pipinya yang terasa sangat sakit itu. Tatapan Teo beralih kepada Riki, lalu Teo mencengkram kerah baju Riki.

"Ngapain kamu masih mendekati putriku? apa kamu tidak punya malu mendekati wanita yang sudah mempunyai suami!" bentak Daddy Teo.

"Dia tadi yang mukuli aku, Dad." Brian mencoba memprovokasi Teo.

"Oh, berani sekali kamu membuat menantu kesayangan saya babak belur seperti itu," geram Daddy Teo.

Teo yang emosi langsung memukuli Riki sehingga Riki tersungkur ke lantai. "Hentikan Daddy, Riki tidak salah apa-apa!" teriak Manda.

"Diam kamu Manda, apa kamu masih mencintai pria miskin ini? kamu terlalu bodoh, padahal Daddy sudah memberimu pendamping yang sempurna tapi kamu malah memilih dia," geram Daddy Teo.

"Daddy tidak akan pernah tahu bagaimana sifat Brian, dia itu iblis bukan manusia!" teriak Manda dengan deraian air mata.

"Brian, lebih baik sekarang kamu bawa kembali Manda ke Paris jangan biarkan Manda kembali lagi ke sini," seru Daddy Teo.

"Baik, Daddy."

Brian menarik paksa Manda untuk ikut bersamanya tapi Manda berusaha untuk berontak. "Tidak, Manda tidak mau pergi dengannya!" teriak Manda.

"Daddy, jangan seperti ini Mommy tidak setuju kalau Daddy memaksa Manda dan bersikap kasar kepadanya," seru Mommy Metha khawatir.

"Kalau Daddy membiarkan Manda pergi dengan Brian, berarti Daddy sudah ikhlas melihat Manda mati!" teriak Manda dengan deraian air mata.

"Jangan sembarangan kamu Manda, Brian itu sangat mencintai kamu mana mungkin dia mau menyakiti kamu." Teo tidak percaya dengan ucapan Manda.

"Jangan percaya Dad, Manda itu dari dulu ingin cerai dari aku karena gara-gara pria itu," seru Brian dengan menunjuk ke arah Riki.

Manda menggelengkan kepalanya, Brian memang memanfaatkan kesempatan untuk mengadu domba Riki dan Teo karena Brian kesal Riki sudah membuatnya babak belur. Brian menyeret Manda untuk ikut dengannya dan itu membuat Riki bangkit untuk menyelamatkan Manda namun Teo menyuruh pengawalnya untuk menahan Riki.

"Jangan coba-coba kamu bawa Manda pergi!" Riki berteriak namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena pengawal Teo menghadangnya.

"Sudah, kamu bawa Manda pergi!" perintah Teo.

"Baik, Dad." Brian pun dengan paksa menyeret Manda untuk masuk ke dalam mobilnya.

Riki hanya bisa melihat kepergian Manda dengan perasaan yang campur aduk. Sedih, cemas, khawatir, dan takut semua Riki rasakan saat ini. Riki tidak tahu bagaimana nasib Manda di sana.

"Ya Allah, semoga Manda baik-baik saja," batin Riki.

"Usir orang tidak berguna ini dari sini," seru Teo.

"Baik, Tuan."

Para pengawal Teo pun menyeret Riki dan melempar tubuh Riki ke jalanan. "Dad, perasaan Mommy tidak enak, Mommy takut Manda kenapa-napa," seru Mommy Metha.

"Jangan banyak pikiran, Manda itu berada di tangan yang benar dan Daddy yakin kalau Brian adalah pria yang sangat baik," sahut Daddy Teo.

"Kalau sampai terjadi kenapa-napa kepada Manda, Mommy pastikan tidak akan pernah memaafkan Daddy," ancam Mommy Metha.

***

1 tahun kemudian...

Setelah kejadian waktu itu, Riki memilih keluar dari perusahaan Mario dan menyusul Mario ke Bali. Riki ikut membantu di restoran milik Mario, bahkan saat ini kehidupan Mario dan Nikita sangat bahagia dan harmonis. Saat ini Nikita sedang mengandung anak kedua dan usia kandungannya baru menginjak 5 bulan.

"Sayang, kamu jangan ikut bekerja kamu istirahat saja," seru Mario.

"Aku hanya membantu melayani tamu saja, tidak capek kok," sahut Nikita dengan senyumannya.

"Pokoknya tidak boleh, aku gak mau ya sampai anak kita kenapa-napa," seru Mario.

"Bisa tidak kamu nurut sekali saja, jangan membantah terus," kesal Riki.

"Yaelah, kalian kompak sekali. Kalian memang pria-pria menyebalkan," kesal Nikita dengan wajah cemberut.

Nikita pun akhirnya dengan terpaksa mengikuti apa yang diperintahkan oleh suami dan Abangnya itu.

"Bundaaaa!" Loli berlari dan memeluk Bundanya itu.

"Sayang, bagaimana sekolahnya, happy?" tanya Nikita.

"Happy dong, Bun," sahut Loli dengan bahagianya.

"Kok cuma Bunda saja yang dipeluk, Ayah gak dipeluk juga," seru Mario pura-pura sedih.

Loli berbalik melihat Mario dan dengan cepat memeluk Ayahnya itu. Lalu Loli pun tidak lupa mencari keberadaan Riki.

"Ma, Terima kasih ya, selama ini Mama sudah banyak membantu Niki dalam menjaga Loli," seru Nikita.

"Jangan bicara seperti itu, Mama senang kok bisa menjaga cucu Mama sendiri apalagi sebentar lagi Mama akan mendapatkan cucu kedua," sahut Mama Kasih.

Nikita sangat beruntung mempunyai orang tua yang selalu menyayanginya sejak dulu. Saat ini Loli sudah masuk sekolah dasar, Loli tumbuh menjadi anak yang sangat cantik dan juga pintar. Sementara itu di kediaman Teo, ia sedang duduk melamun seorang diri di ruangan kerjanya tidak bisa dipungkiri kalau saat ini merasa kesepian dan memikirkan kedua anaknya.

Tiba-tiba Teo mendapatkan telepon dari Paris, betapa terkejutnya Teo saat mendengar apa yang saat ini yang menimpa putri sulungnya. "Mom, Mommy!" teriak Daddy Teo.

"Ada apa, Dad?" tanya Mommy Meta kaget.

"Kita harus segera ke rumah sakit karena Daddy dapat kabar kalau Manda masuk rumah sakit," sahut Daddy Teo cemas.

"Apa? kenapa Manda bisa masuk rumah sakit." Mama Metha merasa sangat khawatir.

"Daddy juga belum tahu, lebih baik sekarang kita cepat siap-siap," sahut Daddy Teo.

Keduanya dengan cepat mengganti baju dan langsung pergi ke Bandara, mereka akan pergi ke Paris. Mereka belum tahu apa yang sedang dialami oleh putri mereka, yang jelas saat ini perasaan mereka terlihat sangat khawatir.