NovelToon NovelToon
Montir Cantik Milik Aditama

Montir Cantik Milik Aditama

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:53.8k
Nilai: 5
Nama Author: Serra R

Susah payah Rico mengumpulkan kepingan hatinya yang berserakan karena dua kali penolakan dari gadis yang merupakan cinta pertamanya.

Disaat dirinya sudah mulai kembali menata hidup tanpa lagi memikirkan cinta.

Hidupnya yang tenang kembali harus jungkir balik setelah secara terpaksa harus memenuhi permintaan sang mama untuk menikahi seorang gadis yang masih sangat belia.

Tak mampu menolak hingga pada akhirnya Rico memilih untuk mengajukan syarat.

"Aku tak akan mendua apalagi sampai menikah lagi, tapi bukan berarti kau berhak atas diriku. Jangan pernah mencintaiku karena cinta bagiku adalah sebuah kemunafikan belaka. Kau bebas dengan hidupmu dan aku dengan kehidupan ku meski kita terikat pernikahan." .... Rico Aditama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Dee masuk ke dalam ruangan yang dipesankan oleh Rico tadi. Ruangan tersebut berada di lantai bawah namun terletak di sudut depan bersebelahan dengan kamar tamu.

Gadis itu menekan handle pintu setelah mengetuk dan mendapatkan ijin untuk masuk. Sudah ada Rico di dalam sana.

"Duduklah. Aku bingung memanggilmu dengan sebutan apa, denganku dan Roy kau mengaku bernama Anggia tapi mama mengatakan jika namamu itu Deviana. Lalu aku harus percaya yang mana??"

Bukannya tak tahu nama asli Dee namun Rico hanya ingin gadis itu terbuka dan membuka hati dirinya sendiri. Lagipula dia tak ingin Dee berpikiran buruk karena dirinya secara lancang mencari tahu tentang nya.

Dee menghela nafas dalam.

"Namaku Deviana Anggia Paramita Anggara." Setelah menimbang beberapa lama pada akhirnya Dee memilih untuk membuka jati dirinya. Bagaimanapun orang-orang yang ditemuinya kali ini terbukti adalah orang baik yang bahkan bersedia menolongnya tanpa pamrih.

"Aku anak sulung dari Anggara putra, pengusaha mebel yang meninggal dalam tragedi kecelakaan setahun silam bersama istrinya."Dee memejamkan matanya manakala mengingat peristiwa tragis tersebut.

Rico mengerutkan keningnya dalam, bukan tak tahu. Tapi menurut informasi yang didapatnya, Anggara meninggal karena penyakitnya dan tak lama sangat istri juga menyusul karena tak kuat ditinggal oleh suaminya, keduanya meninggal dunia dengan meninggalkan dua orang anak. Tak jelas jenis kelamin anak mereka karena dalam infonya hanya ditulis demikian.

"Kecelakaan??"

"Iya. Papa dan mama meninggal dunia saat perjalanan pulang dari menghadiri acara ulang tahun temannya." Ujar Dee dengan suara bergetar.

"Tak usah diteruskan jika kau tak kuat, kau bisa menceritakannya lain waktu jika hatimu sudah tenang."

"Tak apa kak. Mau sekarang atau nanti maka hasilnya akan tetap sama. Kesedihan ini tak bisa hilang dengan begitu mudahnya." Dee kembali menarik nafas dalam sebelum kembali bercerita.

Di luar ruangan nampak mama Yenni sedang berbincang melalui ponselnya. Wanita lembut tersebut sedang menghubungi anak sulung dan juga menantunya guna mengabarkan jika waktu pulangnya ke ibukota diundur beberapa hari ke depan.

"Tapi nggak ada apa apa kan disana, ma??mama sehat, anak nakal itu juga??" Raka masih saja tak mempercayai ucapan sang mama.

"Iya bang, mama dan adikmu sehat, hanya saja ada urusan mama yang belum selesai disini. Jadi mama memutuskan untuk memundurkan jadwal pulang. Hanya dua hari lo, nggak papa kan ya sayang." Ujar nya lembut dengan mengulas senyum pada sang putra.

"Hemm, baiklah. Yang terpenting bagiku mama sehat, jangan terlalu capek ma."

"Iya iya Abang." Mama Yenni kembali tersenyum menatap sang putra.

"Nenek, Saka kangen. Iya Sala juga." Teriak ke dua cucunya saling bersautan.

"Sara ikut ikutan, belajar bilang R yang benar baru boleh ikutan." Protes Saka pada sang adik membuat mama Yenni semakin tertawa lebar.

"Kakak, adek, siniin ponselnya mama mau bicara sama nenek." Denisa beralih mengambil ponsel yang ditinggalkan si kembar dan mengulas senyum manis manakala wajah sang ibu mertua terlihat memenuhi layar ponsel milik suaminya.

"Mama sehat kan??"

"Sehat sayang. Tapi mama belum bisa pulang sesuai rencana hari ini."

"Nggak papa, yang penting mama sehat."

"Terimakasih, nak."

Keduanya mengobrol beberapa saat sebelum mengakhiri panggilan mengingat pagi ini Raka harus pergi ke kantor. Terdengar salam dari ke dua cucu kembarnya meski wajah kedua bocah tersebut tak terlihat.

Mama Yenni masih menyunggingkan senyumnya mengingat ke dua cucunya yang berada di rumah utama. Rindu, sudah barang tentu dia rasakan setelah beberapa bulan berada di kota B.

"Bagaimana latihannya, sayang?" Senyum mama Yenni tak surut melihat kehadiran Adit bersama Roy yang setia mendorong kursi roda bocah malang tersebut.

"Baik ma, tapi hanya sampai 20 langkah saja. Kakiku sakit ternyata, andai kemarin aku tak terjatuh mungkin bisa melangkah lebih banyak." Raut wajah Adit berubah sendu.

Ya, kemarin Adit memang sempat terjatuh saat Suryo berusaha membawanya masuk. Adit yang pada awalnya merasa kesakitan berupaya untuk menahan rasa sakit itu sekuat tenaga ketika menyadari jika om Suryo nya mengalami luka dengan darah yang terbukti ditangannya saat lelaki tersebut kembali menggendongnya menuju samping lemari.

"Tidak apa apa, yang penting Adit tetap semangat." Mama Yenni mengusap lembut kepala Adit membuat bocah itu kembali tersenyum.

"Om boleh aku bertanya?" Tengoknya pada Roy yang masih berdiri di balik punggungnya.

"Tentu. Mau bertanya apa memangnya, hem??" Roy menekuk lututnya, mensejajarkan diri di hadapan Adit yang menatapnya sendu.

"Bagaimana keadaan om Suryo, apa Adit bisa menjenguknya??"

Salah satu sumber kesedihannya kemarin adalah keadaan Suryo salah satunya. Lelaki yang telah menemaninya berlatih berjalan dan juga mengajaknya bercanda beberapa waktu sebelum kejadian. Adit bahkan melihat bagaimana lelaki itu tak sadarkan diri saat orang-orang membawanya ke rumah sakit.

"Om Suryo baik, keadaan sudah stabil meski belum sadar sampai saat ini. Adit do'akan saja ya, supaya om Suryo segera sadar."

"Gara gara Adit, om Suryo sakit."

"Itu cara om Suryo menunjukkan rasa sayangnya pada Adit. Sekarang om tanya, Adit sayang sama om Suryo??" Adit langsung menganggukkan kepalanya tanpa ragu.

"Nah kalau sayang berarti Adit nggak boleh sedih. Harus semangat agar lekas sembuh. Om yakin, dengan semangat Adit juga doa maka om Suryo juga akan segera pulih dan berkumpul bersama kita lagi. Adit mau janji kan, nggak akan sedih sedih lagi??" Roy mengangkat jari kelingking nya sebagai pertanda janji yang tersemat antara dirinya dan Adit.

Bocah itu menatap mama Yenni dan Roy bergantian sebelum menautkan kelingking kecilnya pada kelingking Roy dengan senyum yang mengembang.

"Adit janji, nggak akan buat semua orang bersedih. Adit janji akan terus berlatih agar bisa berjalan. Terimakasih Om, terimakasih mama." Ucapnya sambil tersenyum membuat mama Yenni langsung memeluknya penuh sayang.

"Ini baru jagoan, om." Roy mengusak kepala Adit pelan. Rasa haru menyeruak dalam dadanya, kehidupan masa kecilnya dulu meski sulit namun dirinya masih beruntung karena memiliki tubuh yang utuh yang bisa dia gunakan untuk mencari makan meski harus mengais sisa. Berlari dari satu tempat ke tempat lain hanya demi menghindari kejaran orang yang makanan nya sempat dia curi. Akan tetapi Adit, meski segala hal bisa terpenuhi namun Roy sangat tahu bagaimana hancurnya perasaan bocah itu. Kehilangan kedua orang tuanya dan beberapa kali berada di ambang kematian dalam keadaan lemah. Kehidupan bocah kecil itu lebih miris dari apa yang dialaminya dulu.

**********

Di Cottages

Bella yang kembali datang kini berada di depan resepsionis. Meski sudah ada larangan baginya untuk datang namun wanita itu tetap memaksa apalagi setelah kabar dari orang kepercayaan nya diterimanya.

"Aku mau bertemu dengan Rico?"

"Maaf mbak, hari ini pak Rico sedang tidak ada di tempat."

"Belum datang? kamu nggak bohongkan? kalau begitu katakan pada Roy jika aku ingin menemuinya."

"Kebetulan pak Roy juga tidak datang ke kantor, mbak."

"Apa kamu tahu kemana mereka?"

"Beliau berdua tak meninggalkan pesan apapun mbak, jadi maaf kami nggak tahu."

"Si@lan, mereka kemana??" Umpatnya sambil menatap kesegala arah.

"Lalu dimana sekertaris udik itu?"

Ha

"Hei jawab malah bengong, katakan dimana sekertaris udik itu. Dia pasti tahu dimana Rico saat ini."

"Anggia maksudnya?"

"Nggak penting siapa namanya, dimana dia??"

"Mbak Anggi juga ijin hari ini, jadi beliau juga nggak ada di tempat."

"Hee, baru juga diangkat jadi sekertaris udah belagu. Dasar perempuan udik." Omel Bella membuat kedua resepsionis itu saling pandang kemudian mengabaikan keberadaan Bella dan memilih mengerjakan pekerjaan mereka.

"Hei aku bicara sama kalian, kenapa nggak sopan?? aku bisa adukan ini sama Rico dan kalian pasti akan dipecat."

"Maaf nona, anda tidak punya hak untuk membuat keonaran disini. Jadi dengan hormat kami meminta anda untuk segera pergi dari sini demi kenyamanan para pengunjung dan juga semua orang yang ada disini." Nindi datang membuat dua resepsionis yang sejak tadi menangani Bella bernafas lega.

"Kamu ngusir saya?? kamu pikir kamu siapa haa??"

"Saya pegawai disini dan diberi wewenang untuk selalu menjaga kenyamanan. Jika anda berbuat onar maka kewajiban bagi kami untuk mengusir anda."

"Kamu tahu siapa aku, aku bisa membuat mu kehilangan pekerjaanmu."

"Saya bekerja pada Pak Rico bukan pada anda nona. Jadi silakan anda keluar sebelum saya memanggil pihak keamanan untuk mengusir anda." Nindi menatap Bella tanpa rasa takut, dia sudah jengah dengan kehadiran wanita itu.

Bella menatap berang ke arah Nindi, dengan langkah terhentak wanita itu pergi meninggalkan lobi.

Huuft

"Mbak Nindi hebat, padahal kami takut tadi."

"Jangan takut jika kita nggak salah, bukankah pak Rico selalu menekankan hal itu?? lagipula dia itu bukan siapa siapa jadi buat apa takut. Kita kembali bekerja ya." Nindi menyunggingkan senyum dan kembali ke tempatnya.

"Kalau dia melapor ya biar saja lah, toh aku melakukan hal yang benar. Kalau nggak begitu bisa dipastikan perempuan itu akan terus mengacau disini entah sampai kapan." Nindi membatin.

1
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Ternyata hartanya mama Dee buat rebutan keluarganya, padahal masih ada anak yg lebih berhak atas semua harta itu🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Semoga om Pram segera pulih ya Dee
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Dee pasti inget dulu om Pram nya orang yang baik
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Waaah pas aku cek ternyata ufh bsb 8 kok sku gk tau ya😂😂😂
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Hmmmm bakalan seruuu nih kayaknya
Uba Muhammad Al-varo
kasihan kamu Dee mau menikah ada kendala yang menghalangi semoga cepat ada jalan penyelesaian dan Dee sama Rico secepatnya menikah.
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Terus aja ajak ngobrol Dee omPram nya
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Semoga permasalahan om Pram segera ada jalan keluarnya dan om Param bisa segera sadar dan pulih
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Aduh mbak Lawe Ian ranjang dan juga barang2 yg sampean lempar kalo bisa ngomong dia bakalan teriak sukurin kau😂😂😂🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Uba Muhammad Al-varo
ada apa sebenarnya yang terjadi di kehidupan keluarga besar orang tua nya Dee,jadi teka teki apa lagi ini.
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Hmmmm semakin penasaran siapa yg sebenernya kecelakaan
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Apa yg selama ini berkeliaran adalah om Pram palsu
Uba Muhammad Al-varo
ada apa dibalik sakitnya Prambudi,jadi nggak sabar menunggu kelanjutan ceritanya kakak 🙏💪💪💪
niktut ugis
nama mu cantik Bella mungkin secantik orang nya tapi jangan pernah mengejar yg tak pasti
varahmavah
happy wedding Rico & Dee semoga bahagia dan masalahnya cepat selesai mulai dari ulat bulu sampai nenek lampir..🤗
⏤͟͟͞R ve
Akhirnya...

Selamat menempuh hidup baru Rico dan Dee 💜

Citra move on dunk, Rico dahh nikah sama pujaan hatinya, kasihan anakmu masih butuh kasih sayangmu...

#Tamat...Thanks Ry 🤗
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Weeeeh memang udh mo tamat aja nih gak berasa kan blm ada cerita om Pram trus istrinya dan knp hal itu sampe terjadi
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Ehhh Citra gak denger kabar terbaru makanya jan halu mulu mbak wk buk😂😂😂
Uba Muhammad Al-varo
untung aja Nilam,Sella
, Atika dan Nindy nggak pingsan ngelihat perubahan sikap nya Rico yang lebih ramah.
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Yeeeee alhamdulillah pada dapet bonu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!