Berawal dari sebuah perjodohan gila yang dibuat Ayahnya, Nick mau tak mau menikahi anak seorang Mafia asal Mexico.
Niat sang Ayah yang ingin mengubah sosok Nick yang selalu hura-hura serta menambah aset kekayaan rupanya tak berjalan sesuai harapan, karena kenyataan yang sesungguhnya adalah Nick salah menikahi Anak John, John rupanya menjebak Nick untuk menikahi Anak dari wanita simpanannya.
Saat keadaan semakin kacau namun hati Nick sudah tertarik pada Jeslyn, ia tak segan-segan menolak perintah Ayahnya untuk menceraikan Jeslyn. Mendengar sang Anak diperlakukan tidak baik membuat John marah, lalu sesuatu yang tak diduga pun akhirnya mereka dengar dari mulut John jika Jeslyn memiliki sesuatu yang sangat berharga, apakah itu? simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhea Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sosok pria misterius
Waktu terus bergulir, tak terasa 2 Minggu sudah berlalu sejak pertemuan Nick dan John di kapal mewahnya yang berakhir membuat Nick kesal namun memaafkan perbuatan John yang menyebalkan itu, kini Nick dan keluarganya sudah 2 kali bertemu dengan Jeslyn tanpa mengenakan penutup wajahnya seperti saat makan malam.
Mengingat Minggu kemarin, membuat Nick kembali tersenyum. Keluarga mereka mengadakan pertemuan ke dua dan Juliet benar-benar memuji kecantikan Jeslyn yang menunjukkan wajahnya untuk pertama kali kepada mereka. Sedangkan Nick yang sudah pernah melihat saat acara makan malam merasa puas bisa kembali melihat wajah cantik itu. Pembahasan tentang rencana pernikahan mereka yang dipercepat disetujui oleh semuanya dan disinilah mereka sekarang.
Kali ini mereka sedang berada di sebuah butik ternama yang tengah cukup viral di negara mereka. Butik yang sebenarnya sudah menjadi langganan untuk Rachel yang tak pernah absen membuat baju sesuai trend terbaru.
"Jeslyn, kau akan mencoba gaun yang sudah dipilih Minggu lalu, sangat sederhana dan tidak mencolok, kau menyukai yang seperti itu bukan?" bisik Rachel dengan raut wajah penuh kepuasan. Ia tidak ingin melihat Jeslyn terlalu berkilau saat menikah nanti, semua yang sempurna sudah Rachel siapkan hanya untuk Jema, ia bahkan meminta pemilik butik yang sudah mengenalnya lama untuk menyembunyikan pilihan gaun terbaik yang.
Jeslyn hanya menganggukkan kepalanya sebelum Rachel melangkah pergi mendekati John untuk ikut bergabung dalam pembicaraan, bagi Jeslyn gaun yang ada disini tak ada satupun yang gagal, semuanya terlihat begitu indah.
Seketika Jeslyn melirik kearah John yang sedang berbincang dengan Marteen, ia baru menyadari jika ada satu orang penting yang tak terlihat, kemana perginya Nick? baru sebentar Jeslyn melihat kehadiran Nick namun ia sudah tidak ada lagi.
Sedang asik mencari seperti itu, tiba-tiba sebuah uluran tangan terasa merangkulnya, Jeslyn yang terkejut langsung menoleh dan melihat ke arah samping dimana Nick sedang tersenyum kearahnya dengan senyuman jahil. "Sedang mencari aku?" tanya Nick membuat jantung Jeslyn berdebar dengan sangat kencang, ia tak bisa menjawab pertanyaan yang terlalu jujur seperti itu!
Nick rasanya ingin tertawa kecil melihat wajah Jeslyn yang tampak merah, sepertinya candaan Nick saat ini benar-benar sedang dilakukan oleh Jeslyn. Nick tahu wajah tampannya ini mampu membuat siapapun langsung jatuh cinta padanya, dan untuk pertama kalinya Nick merasa senang karena Jeslyn pun langsung mencintai Nick sebelum mereka menikah. "Pernikahan kita benar-benar secepat kilat," kekeh Nick saat mengingat 2 Minggu lagi mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Benar-benar seperti mimpi bukan? Perjodohan yang tak disangka sebelumnya dan kini pernikahan yang tak terasa akan mereka hadapi sebentar lagi.
"Ya, aku tidak pernah membayangkan ini sebelumnya," jawab Jeslyn sambil tersenyum kecil dengan tubuh kaku yang merasa tak nyaman pada rangkulan Nick di depan kedua orangtua mereka.
Ketika mereka semua sedang berbincang kecil, seorang wanita mulai datang dan mengatakan jika baju sudah disiapkan dan calon pengantin sudah bisa masuk ke dalam ruang ganti. "Ayo," ajak Nick yang langsung menggenggam tangan Jeslyn tanpa sedikitpun rasa malu seperti yang sedang dirasakan oleh Jeslyn. Bagaimanapun ini adalah pertama kalinya Jeslyn memiliki hubungan dengan seseorang, sedangkan Nick sudah terbiasa pada seroang wanita bahkan pernah memperkenalkan Laura ke orangtuanya walaupun pada akhirnya mereka tidak bersama dalam waktu yang lama.
"Lihat, mereka sangat cocok, aku tidak sabar melihat mereka mengenakan pakaian pengantin mereka nanti," kekeh seorang wanita yang pastinya adalah Mommy dari Nick, Juliet. Tidak mungkin bukan Rachel akan melakukan itu? Karena balasan Rachel hanya tertawa kecil penuh kepalsuan.
**
Sementara ditempat lain.
Jema masih mengenakan topi, masker dan sweater kebesaran seperti biasanya. Kini ia berada di sebuah mini market yang ada di bawah Apartemen agar sedikit aman dari para pengawal yang masih sibuk mencarinya. Saat Jema mengambil minuman didalam kulkas, ia merasa ada seorang pria tinggi besar yang sedang mengikutinya tadi kini berada disampingnya. "Jema, ternyata kau benar-benar tinggal di sini," ucapnya membuat Jema secara spontan menoleh dan menatap penuh waspada pada pria yang berpenampilan seperti dirinya, wajah pria itu tak terlihat karena topi yang sudah menutup setengah wajahnya, namun suara itu terasa tak asing tetapi Jema tak bisa ingat suara milik siapa itu. Baru saja Jema akan membuka suara, pria itu terlebih dahulu kembali menajwab. "Tenang saja, saat ini kau aman karena Jeslyn yang akan menggantikan pernikahan tak berguna itu, pulanglah saat pernikahan itu sudah dilakukan dan ubah dirimu menjadi anak yang penurut, tolong sedikit berguna lah untuk Mommy mu," ucapnya seakan penuh penekanan disertai tangan besarnya yang mengambil kaleng minuman didekat Jema dengan kasar.
Jema yakin jika pria itu bukanlah pengawal John, ia terlihat menakutkan. "Siapa kau?" tanya Jema dengan penuh waspada, saat ia akan mendekati wajah pria itu untuk memastikan suara yang tampak tak asing, pria itu tiba-tiba pergi begitu saja.
Jema yang masih terlalu takut dan merasa tubuhnya bergetar hebat memutuskan untuk tidak mengejar pria tadi. Jema sepertinya ingat pria misterius yang hadir di hari kelulusannya, pria itu sama tinggi besarnya seperti pria yang datang mengucapkan selamat dan memberikan tangkai bunga mawar berwarna emas untuk Jema saat itu. Karena merasa tak jelas Jema pun membuang bunga mawar tersebut tanpa menceritakannya pada siapapun, namun sekarang, rasanya seperti ia mendapatkan teror yang membuatnya tidak nyaman.
***
Nick menatap pantulan dirinya dalam cermin, ia dijelaskan jika tirai samping akan dibuka jika calon pengantin wanita sudah selesai dikenakan dress dan tirai di depan akan terbuka jika pakaian mereka sudah dirasa sempurna dalam tubuh pengantin dan akan diperlihatkan pada keluarga yang menunggu mereka diluar.
"Kau pasti tidak sabar menunggu untuk melihat calon pengantin mu," ujar seorang wanita yang seperti kepala toko butik yang bertanggung atas pakaian mereka, ia berjalan masuk ke dalam ruangan Nick lalu dua orang pria yang membantu Nick saat mengenakan pakaian keluar dari ruangan.
Nick menoleh dan senyumnya terukir. "Ya, apa masih lama?" tanya Nick sambil terkekeh pelan dan kembali melihat dirinya dalam pantulan cermin, sudah sangat cukup sempurna untuk tubuhnya yang terlihat semakin menawan.
"Sebentar lagi," jawab wanita itu dengan tatapan mata yang ikut melihat cermin Nick. "Apa pakaiannya sudah nyaman? atau kau merasa ada yang kurang?" tanyanya dengan ramah.
Nick menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, aku merasa sudah nyaman dan cocok, mungkin orangtuaku akan menambahkan sesuatu jika dirasa kurang cocok," jelas Nick.