NovelToon NovelToon
Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Raina cantika gadis berusia 23 tahun harus menerima kenyataan jika adiknya sebelum meninggal telah memilihkannya seorang calon suami.
Namun tanpa Raina ketahui jika calon suaminya itu adalah seorang mafia yang pernah di tolong oleh adiknya.
Akankah Raina menerima laki-laki itu untuk menjadi suaminya?
Apakah Raina dapat bahagia bersama laki-laki yang tidak dia kenal?
Ikuti kisah mereka selanjutnya, ya!
Jangan lupa untuk follow, like dan komentarnya!
Terima kasih 🙏 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 pesan fikri untuk kakak

Di sebuah kediaman yang bergitu besar dan megah, seorang laki-laki berjalan di bantu oleh beberapa anak buahnya. bahkan matanya, terlihat memakai perban akibat luka yang sangat parah.

"Fero." pekik seorang wanita paruh baya, saat melihat putranya kembali ke rumah. "A-apa yang sudah terjadi pada mu, sayang." Hendak menyentuh wajah putranya itu.

"Jangan sentuh, aku!" serunya menatap tajam, perempuan paruh baya bernama Merlin.

"Tapi nak, jawab pertanyaan mamih dulu. Kamu sebenarnya, kenapa? Dan mata mu, kenapa di perban seperti itu?" Merlin terlihat khawatir, ketika menyaksikan keadaan putranya seperti itu.

Fero tidak menanggapi perkataan, Merlin. dia pun memilih pergi ke kamarnya, dan meninggalkan Merlin yang menatap kepergiannya dengan sendu.

"Suruh Raina ke kamar ku." titah fero, tegas.

Mendengar perintah fero, membuat Merlin kelihatan bingung. sebab dia sudah mengizinkan Raina pulang, tanpa meminta persetujuan dari fero.

Di kamar, fero terlihat kesal karena Raina sama sekali tidak datang menemuinya. "Lucas!" teriak fero, memanggil orang kepercayaannya.

Lucas yang berada di luar kamar pun, segera menghampiri fero yang sedang berdiri membelakanginya.

"Panggil Raina ke sini! Suruh dia merawat, ku!" Fero memberi perintah pada Lucas, dengan sedikit membentak.

Lucas membungkuk hormat. "Maaf tuan. Nona Raina sudah pulang ke desanya, sekitar dua hari yang lalu. Jadi sekarang, dia tidak ada lagi di sini." ujar Lucas, memberi tahu.

"Siapa yang sudah mengizinkannya pergi, dari sini?!" bentak fero marah.

Di saat fero dalam keadaan marah, Merlin pun datang menghampirinya.

"Mamih yang mengizinkannya pulang, sayang. Mamih kasihan pada Raina, sebab adiknya sakit parah." sela Merlin, menghampiri fero yang menatapnya tajam.

"Berani sekali, kamu membiarkan dia pulang! Seharusnya kamu, meminta izin dulu kepada ku!" Fero yang sudah marah pun, membentak kasar orang tuanya. dia sangat marah, karena perempuan yang dia cintai telah berhasil keluar dari rumahnya.

Fero adalah majikan Raina, yang kerap kali selalu bersikap kurang ajar padanya. bahkan beberapa kali, hampir saja fero melecehkannya. namun dia berhasil lolos, atas bantuan Merlin yang tidak tega melihat Raina di perlakuan seperti itu, oleh putranya. sehingga saat fero tidak ada, Merlin pun menyuruh Raina untuk segera pergi dari sana.

Bahkan fero juga belum mengetahui, jika wanita yang menjadi obsesinya sudah menikah dengan musuh bebuyutannya. entah apa yang akan terjadi di antara mereka, jika pernikahan Raina dan arsenio di ketahui oleh fero.

"Maafkan mamih, sayang. Tapi memang seharusnya Raina pergi, dari sini. Sebab, kontrak kerjanya sudah selesai. Jadi mamih harap, kamu dapat menerima kepergian Raina. " Merlin yang merasa bersalah, pun mencoba menenangkan fero.

Fero semakin marah. dia mendekati Merlin dan mencengkram kuat, rahangnya. "Aku tidak akan membiarkan Raina pergi, dari sisiku. Karena secepatnya, aku akan menikahi dia!" ucapnya penuh penekanan.

Merlin seketika menitikkan air mata, saat melihat sikap kasar anaknya. dia merasa sedih, karena fero yang selama ini dia kenal baik, berubah menjadi seorang laki-laki kasar dan kejam.

"Sekarang juga, cepat pergi dari sini! Jangan sampai aku bersikap kasar lagi pada, mu!" Fero melepaskan cengkeramannya, dengan kasar. dia pun segera menjauh, dari hadapan Merlin.

"Maafkan mamih, fero." ucap Merlin, kemudian pergi dari kamarnya fero.

Setelah kepergian Merlin, fero pun menghela nafas kasar. dia pun menatap Lucas, yang masih setia berdiri di tempatnya.

"Cari tahu, kemana perempuan itu pergi. Dan bila perlu, bawa dia kembali ke sini!" ucap fero, dengan nada dingin.

Lucas mengangguk hormat, kemudian pamit pada fero untuk segera mencari keberadaan Raina saat ini.

"Aku tidak akan membiarkan mu pergi meninggalkan ku, Raina. Sebentar lagi, kamu akan menjadi milik, ku. Karena secepatnya, aku akan menikahi mu!" gumam fero, penuh penekanan.

Dia pun memutuskan untuk beristirahat, karena saat ini keadaannya masih dalam tahap pemulihan. sehingga dia membutuhkan waktu, untuk beristirahat.

Fero pun, berharap jika Lucas dapat membawa kembali Raina ke rumahnya. sebab saat ini fero, sangat membutuhkan Raina untuk merawat dirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

(Di kediaman arsenio)

"Mau apa kalian datang kemari? Aku ingin sendiri, jadi sebaiknya kalian pergi saja dari sini." Raina berbicara dengan nada dingin, saat melihat arsenio masuk bersama Morgan, ke kamarnya.

Arsenio memasang wajah datar, saat melihat sikap Raina yang tidak berubah.

"Aku ke sini, hanya ingin memberikan ini kepada, mu. " Morgan memberikan ponsel milik fikri, pada Raina.

Raina menatap ponsel milik, fikri. dia tahu betul jika benda itu benar-benar miliki adiknya. sebab dia sendiri, yang membeli ponsel itu untuk fikri. dia pun segera mengambil ponsel itu, dari tangan Morgan.

Setelah memberikan ponsel pada Raina. arsenio pun keluar, dari kamar itu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. dia berharap, fikri meninggalkan pesan untuk kakak perempuannya itu.

Raina menatap sendu, ponsel milik Fikri. dia menjadi teringat di mana fikri sangat bahagia, saat di belikan ponsel oleh dirinya. Raina pun mengusap air matanya, yang kembali membasahi pipinya.

Dia segera menyalakan ponsel itu, dan mencari sesuatu yang mungkin di tinggalkan oleh fikri untuknya.

Pertama Raina membuka galeri, yang menampilkan beberapa foto fikri yang tersenyum bahagia. bahkan Raina melihat foto kebersamaan fikri bersama arsenio, di dalam sebuah pesawat.

Raina merasa bersalah saat tahu, jika semasa hidupnya fikri sangat kesepian. namun kehadiran arsenio, merubah fikri yang pendiam menjadi terlihat bahagia.

Setelah melihat galeri, Raina melihat bagian video, yang di rekam oleh fikri. dia seketika menangis, saat tahu kebenaran tentang penyakit yang di derita fikri. bahkan fikri menyebutkan, jika tidak ada arsenio entah apa yang akan terjadi pada dirinya saat itu.

Sampai di mana raina pun, melihat satu video yang memperlihatkan keadaan fikri sangat memprihatinkan. darah keluar dari hidungnya tanpa henti dan fikri pun, mengungkapkan satu hal tentang arsenio.

"Kak, bang arsen sangat baik. Dia orang yang tepat, untuk melindungi kakak setelah aku tiada nanti. Aku harap, kakak mau menerima bang arsen untuk menjadi suami, kakak. Dan jangan pernah menyalahkan bang arsen, atas apa yang terjadi pada, ku. Semua itu, karena kemauan ku sendiri."

Raina menangis sejadi-jadinya. ternyata selama ini dia telah salah, menilai arsenio. rasa bersalah pun, menghampiri benaknya karena sudah menyalahkan arsenio atas apa yang menimpa adiknya.

Raina yang terlalu lama menangis, kini terlihat tertidur. dia memeluk erat ponsel milik fikri, tanpa ingin melepaskannya.

Keesokan harinya...

Raina pun bangun dari tidurnya. terlihat matanya bengkak, akibat menangis semalaman. namun kini Raina mencoba, untuk berdamai dengan keadaan saat ini.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu, dari luar. Raina yang baru bangun pun, segera membukanya.

"Selamat pagi nona, tuan arsenio meminta anda untuk sarapan bersamanya. Bahkan tuan arsenio, sudah menunggu nona di ruang makan." ucap pelayan, dengan ramah.

Raina terdiam, kemudian memperhatikan keadaannya yang masih berantakan.

"Nona sebaiknya, membersihkan diri dulu. Saya akan bilang pada tuan arsenio, jika nona sedang bersiap." Pelayan tersenyum, seakan tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Raina. dia pun pamit pergi, untuk kembali melapor pada arsenio.

"Aku harus segera bersiap. Aku tidak boleh, membuat dia menunggu lama." gumam Raina, segera pergi ke kamar mandi.

***

Di ruang makan

"Tuan, nona Raina baru saja bangun tidur. Namun dia akan segera bersiap, untuk sarapan bersama anda." Pelayan tadi menghampiri arsenio, yang sedang memainkan ponselnya.

Dia melirik sekilas pada pelayan itu, dan menyuruhnya untuk kembali bekerja.

"Apa dia, menemukan sesuatu di ponsel fikri?" Arsenio membatin, karena penasaran dengan apa yang Raina lihat, pada ponsel milik fikri.

1
Putri Hardhita Kasih
lanjut,,,,
PengGeng EN SifHa
es balok mulai mencair
Lestari End
kereeen
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
wah wah siapa tu fero kah...
PengGeng EN SifHa
sangat rapi dalam setiap baitnya & mudah untuk dicerna
PengGeng EN SifHa
cerita yang sangat bagus & tertata rapi dalam setiap baitnya...lanjut thooooorrrr...selamat berpuasa🙏
mommy jay: Terima kasih atas supportnya 🙏💕.
total 1 replies
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
lanjut thooooorrrr
PengGeng EN SifHa
lanjuuut thoooorrrr✊️✊️✊️
Uswatun Kasanah
lanjut Thor
Rosa Lina
tdk up sdh kha ni
Rosa Lina
mana sdh kelanjutan nya kka
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
BENER² SI ADRENALIN. MAUJADI SI SARAS 008 KALI YA...BERGELANTUNGAN
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
cerita yang ku tunggu tentang MAFIA💞
hai
baru mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!