brakk
"apa yang kalian lakukan?!"teriak seorang wanita cantik yang baru saja membuka paksa kamar di sebuah rumah mewah.
Kedua mata wanita itu seketika membulat sempurna saat mendapati pemandangan yang sangat memilukan di atas tempat tidur itu.
Tubuhnya seketika merosot jatuh di atas lantai. tepat di sebelah dua insan manusia yang tengah asik dengan dunianya itu.
Dia adalah Asmirandah Sheila Kumalasari. seorang wanita cantik, yang biasa di sapa dengan panggilan "Mira" itu, tidak pernah menyangka bahwa akan mendapatkan kejutan yang luar biasa Seperti ini.
Syok? tentu saja, perasaan itu yang tergambar dari raut wajah Mira saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.
Padahal besok pagi, wanita cantik itu akan menikah dengan laki-laki yang masih terdiam di atas tempat tidur itu.
Akankah Mira dapat melewati semuanya, apakah rencana yang telah disusun oleh keluarganya untuk menghancurkan harapan wanita itu?
yuk simak ceritanya hanya ada di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"kamu kenapa Asmirandah?"terdengar suara panik Tiara dari seberang sana. saat wanita itu mendengar suara isakan tangis dari sang sahabat.
"a..ak....aku, boleh ke rumahmu sekarang?"tanya Asmirandah dengan nada suara terbata-bata.
Tentu saja itu membuat Tiara yang mendengarnya, semakin merasa panik."oke kalau begitu kita ketemuan di tempat biasa."
Tanpa pikir panjang lagi setelah mematikan telepon itu, Asmirandah segera mengayunkan langkahnya untuk segera pergi dari sana.
Namun sayangnya, semua itu tak terealisasikan. karena tepat di depan kamar wanita itu, berdiri sosok laki-laki yang sangat ia hindari dan sama ia benci.
"ma...mau apa lagi kau ?" tanya Asmirandah dengan raut wajah takut dan khawatir.
Tanpa mengatakan apapun, laki-laki itu segera mendorong tubuh dari Asmirandah. hingga punggung dari wanita itu, seketika menabrak dinding kamarnya.
Tentu saja, hal itu membuat Asmirandah merasakan ketakutan yang luar biasa. apalagi saat melihat tatapan mata dari laki-laki itu yang terlihat sangat buas seperti seekor binatang yang tengah kelaparan.
"aku sangat mencintaimu. sampai kapanpun juga, aku tidak akan pernah melepaskanmu."ucap laki-laki itu lembut berbisik di telinga Asmirandah.
Membuat wanita itu seketika bergidik ngeri. dan dengan sekuat tenaga, wanita itu mendorong tubuh kekar dari mantan kekasihnya itu agar menyingkir dari sana. namun, semuanya sia-sia. karena bukannya menyingkir, Yudha malah semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Asmirandah.
Tentu saja hal itu membuat Asmirandah merasakan amarah yang luar biasa. wanita cantik itu bahkan memukul tubuh Yudha beberapa kali agar melepaskannya. namun kenyataannya, laki-laki itu justru semakin beringas.
"aku akan membuat malam ini menjadi Malam yang sangat indah untuk kita berdua."setelah mengatakan hal itu, laki-laki durjana itu segera melemparkan tubuh mungil dari Asmirandah ke tempat tidur.
Asmirandah yang melihat itu, segera beringsut mundur. hingga tubuhnya, membentur kepala ranjang.
"to... tolong pergi dari sini!"ucap wanita itu dengan tubuh bergetar hebat dan juga nada suara yang terbata-bata. namun hal itu tidak membuat niat Dari Yuda menyurut. bahkan laki-laki itu semakin menjadi.
Dengan gerakan perlahan tapi pasti, laki-laki itu Segera menaiki ranjang Asmirandah. dan mulai mengungkung wanita itu, dengan kedua lengan kekarnya. tentu saja hal itu membuat Asmirandah menangis tersedu-sedu. karena dirinya tidak akan pernah rela, jika tubuhnya itu sampai jatuh ke dalam pelukan laki-laki yang menurutnya sangat minus itu.
Entahlah mengapa dulunya Dia sangat mencintai laki-laki yang ada di hadapannya itu. mungkin saja, dulunya dirinya memang sangat gila. sampai menerima dan menjalin hubungan dengan laki-laki psikopat seperti Yudha ini.
Saat Yuda mulai merangkak naik dan mulai menggapai wajah dari wanita itu, entah mendapatkan kekuatan dari mana, Asmirandah dengan sekuat tenaga mendorong tubuh laki-laki itu. hingga membuatnya seketika jatuh ke samping. tentu saja hal itu dimanfaatkan oleh Asmirandah, untuk segera melarikan diri.
Namun sepertinya, Dewi Fortuna tidak memberikan kebaikan untuknya. karena saat Asmirandah berusaha turun dari tempat tidur, Yudha dengan segera menarik tangan dari wanita itu. hingga membuatnya, akhirnya terjatuh dalam pelukan laki-laki itu. bersamaan dengan itu, seseorang mematung di ambang pintu.
"apa yang kalian lakukan?!"teriak wanita itu dengan sangat lantang seraya berjalan dengan cepat menghampiri Yudha dan juga Asmirandah.
plak
Satu tamparan keras, seketika mendarat mulus di wajah cantik Asmirandah. hingga membuat wajah wanita itu, seketika merasakan ngilu yang luar biasa.
"dasar wanita m*rahan, Wanita sialan! beraninya kau mengganggu suamiku!"teriak Naomi dengan murka.
Dengan sekuat tenaga, Naomi segera melompat ke tempat tidur dan langsung memukuli adik kandungnya sendiri itu dengan membabi buta.
Sementara Yudha, laki-laki itu mencoba melepaskan kamu kan wanita yang berstatus sebagai istrinya itu. agar tidak melukai wanita yang masih menempati posisi tertinggi di dalam hatinya itu.
Namun sepertinya, hal itu akan sia-sia belaka. karena kemarahan dari Naomi begitu mengerikan. wanita itu terus saja menampar Asmirandah. hingga membuatnya, seketika tak sadarkan diri. dengan hidung dan juga bibir yang berd*rah.
Setelah melampiaskan semua kemarahannya, Naomi segera menarik tangan Yudha untuk menjauh dari sana.
brakkk
Terdengar pintu kamar dari Asmirandah ditutup dengan keras.
"apa yang kamu lakukan?"tanya Yudha dengan raut wajah marah.
"memangnya apa yang aku lakukan? aku hanya memberikan pelajaran pada wanita yang bermaksud untuk merebut suamiku, apa itu salah?"tanya Naomi Seraya menatap tajam ke arah laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu.
"hahaha."tiba-tiba saja terdengar suara tawa yang menggelegar dari mulut Yudha. tentu saja hal itu membuat Naomi yang melihatnya, merasa sangat kebingungan.
"sadarlah Naomi! disini kau yang perebut bukan Asmirandah!"ucap laki-laki itu Seraya melayangkan tatapan tajam ke arah sang istri.
Tentu saja, hal itu membuat Naomi yang mendengarnya semakin murka."aku tidak peduli! yang jelas saat ini, Kau adalah suamiku. dan sampai kapanpun juga, aku tidak akan pernah membiarkanmu bersatu dengan wanita itu."setelah mengatakan hal itu, Naomi segera masuk ke dalam kamar dengan menyeret tangan dari suaminya dan menutup pintu itu dengan sangat kencang.
****
"kenapa dia belum sampai sini juga?"tanya seorang wanita menatap cemas ke arah ponselnya.
"apa jangan-jangan terjadi sesuatu pada aspek anda?"tanya wanita itu yang tak lain adalah Tiara.
Wanita yang memiliki rambut sepinggang itu, mulai tampak khawatir. tiba-tiba saja pikiran-pikiran aneh, menyelinap masuk ke dalam otaknya.
"tidak, tidak mungkin terjadi sesuatu pada Asmirandah!"wanita itu segera menggelengkan kepalanya. saat bayangan-bayangan mengerikan, berseliweran di dalam otaknya.
"aku harus menunggunya. siapa tahu saja, di jalan terjebak macet. sehingga dia akan datang terlambat ke sini." ucap wanita itu pada dirinya sendiri masih dengan pikiran yang positif.
drrrttt drrttt
Terdengar deringan ponsel miliknya. dengan segera Tiara mengangkat panggilan itu yang ia kira dari Asmirandah. tanpa melihat siapa pengirimnya, wanita itu segera melontarkan kalimatnya.
"halo Asmirandah, apakah kau baik-baik saja? sekarang ada di mana? aku sudah menunggumu sejak...."ucapan Tiara seketika terhenti saat mendengar suara seseorang dari sebelah sana.
"apa yang terjadi pada Asmirandah?"tanya suara itu dengan khawatir.
"I... ini siapa?"tanya Tiara yang mulai gugup.
"ini aku Zidane. apa yang sebenarnya terjadi?"tanya laki-laki itu di seberang sana.
Tiara yang mendengar itu seketika tercekat. wanita itu, mulai menggigit bibir bawahnya. karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini.
"halo apakah kau masih ada di sana?"tanya Zidane semakin khawatir.