Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Setelah pertemuan singkat mereka siang itu, Damian kembali pulang kerumah mereka untuk meminta izin kepada Alexa, ia juga ingin mengantarkan putrinya itu kerumah Marco sebelum ia berangkat, kenapa tidak kerumah orangtunya?, karna Damian takut dengan ancaman mama Adelia yang juga semkain hari semakin dekat dengan Rania
setibanya dirumah, Damian langsung masuk kedalam kamar dimana Alexa masih stay tidur disana dan tidak ada pergerakan sama sekali, bahkan masih terlihat diwajah gadis itu kelelahan, dengan tersenyum Damian masuk dan megelus pipi Alexa lembut, memperhatikan seiap inci wajah gadis itu
"sayang.. ayo bangun, ini sudah hampir malam" ucap Damian sambil mengecup bibir Alexa lembut, tangan pria itu mengelus kepala Alexa. "kamu gak mau mandi dulu?" ucap Damian namun tetap saja Alexa tidak bergeming bahkan hanya bergerak memperbaiki posisi, hal itu membuat Damian semakin gemas dengan tingkah gadis mungil itu
"sayang.... daddy mau ngomong sesuatu sama kamu, kamu bangun dulu ayo" ucap Damian dengan mengjumai wajah Alexa kecupan singkat membuat gadis itu merasa terganggu dan akhirnya memilih untuk membuka matanya, Alexa menatap Damian yang tersenyum kepadanya
"jam berapa dad.. aku masih sangat ngantuk" ucap Alexa menatap daddynya, ia juga tidak sadar jika selimut yang ia pakai tidak sampai menutupi dadanya, bahkan membuat Damian salfok. "sudah jam setengah tujuh, ayo bangun dulu mandi" ucap Damian mengelurkan tangannya
"gendong ya dad, aku masih capek" ucap Alexa mengangkat tangannya, tanpa sadar jiak dirinya masih telanj*ang bulat, hanya ditutupi oleh selimut. " kamu mau menggodaku sayang?" ucap Damian tersenyum dan matanya beralih pada dua gundukan squishi milik Alexa
"issshhh.. daddy mesum banget sih, tadi kan udah" ucap Alexa sambil menarik selimut miliknya, ia menutupi sampai dadanya, namun hal itu tidak membuat Damian hanya diam, ia mengangkat tubuh mungil Alexa kekamar mandi. "kita mandi bareng" ucap Damian tertawa karna mendapat pukulan kecil dari Alexa
Alexa keluar dar kamar mandi dengan raut wajah yang cemberut, juga bibirnya yang mayun membuat Damian tidak berhenti menggoda gadis itu, mereka mandi hampir 1 jam yang seharusnya hanya 15 menitgera-gara Damian harus menahan dingin didalam, naun juga nikmat hahahha
"sayang.. sini daddy keringkan rambut kamu dulu" ucap Damian sambil menggedong Alexa kepangkuannya, ia langsung mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambut Alexa, pria itu juga tidak lupa memberikan vitamin rambut Alexa, ia sudah sering melihat putrinya memakai itu
"udah ya, jangan marah lagi sayang, kalau daddy nanti pergi kamu bakal kangen loh sama daddy" ucap Damian sambil membalikkan tubuh Alexa agar ia bisa menatap wajah cantik gadis kecilnya itu. "memangnya daddy mau kemana?" tanya Alexa mulai melupakan keksalannya tadi
"daddy ada urusan bisnis dan akan melakukan perjalanan bisnis ke Paris" ucap Damian sambil merapikan anak rambut Alexa, menatap dengan senyuman. " apakah lama dad?, apakah Ale gak bisa ikut?" tanya Alexa dengan mata yang berbinar harapan
"maaaf sayang.. bukannya daddy tidak mau membawa kamu, tapi untuk kali ini daddy tidak bisa, kamu akan daddy antarkan kerumah om Marco, disana selama daddy ke Paris" ucap Damian dengan tersenyum, namun ia juga berharap bisa membawa Alexa, namun ini bukan urusan yang mudah
"isshh daddy... kenapa Alex gak bis aikut, nanti kalau Ale kangen daddy?" ucap Alexa sambil merengek diatas pengkuan Damian, melihat hal itu membuat Dmian ingin memakan gadis kecilnya itu saat ini juga, jiak tidak mengingat bagaimana Alexa lelahnya tadi
"belum bisa sayang.. daddy janji jika sudah pulang daddy akan bawa kamu liburan" ucap Damian, karna memang inilah rencananya, ia akan secepatnya melamar Alexa dan menikahi gadis kecilnya ini agar tidak ada hal lain yang akan merusak hubungan mereka
"tapi kan... Ale gak mau jauh-jauh dari daddy" ucap Alexa memayunkan bibirnya, tidak rela jika harus berpisah selama itu dengan Damian, ia sudah terbiasa diantarkan, dipeluk ketika tidur, dan amsih banyak lagi." daddy usahakan akan cepat menyelesaikannya sayang, jangan khawtair" ucap Damian emyakinkah Alexa
"kenapa gak kerumah oma aja dad?, kenapa kerumah om Marco?" ucap Alexa menatap Damian, ia heran kenapa harus kerumah sahabat daddynya itu padahala ada rumah omanya yang bisa ia tempati selama Damian melakukan perjalanan bisnis
"tidak sayang.. kalua dirumah oma, kamu akan bertemu dengan Rania, memangnya kamu mau melhat dia" ucap Damian tersenyum dan mengecup bibir Alexa, Damian juga takut jika sampai mamanya keceplosan ketika bicara dengan Alexa tentang hubungan mereka
"ya sudah kalau begitu, janji ya jangan lama-lama" ucap Alexa smabil mengulurkan kelingkingnya kepada Damian, bentuk janji mereka berdua. " kapan daddy akan pergi?" tanya Alexa lagi, ia belum menanyakan hal itu agar bisa siap-siap mengantarkan Damian ke bandara
"nanti malam" ucap Damian, namun hal itu membuat Alexa langsung turun dari pangkuannya. gadis itu berfikir jika Damian akan pergi besok atau bahkan 2 atau 3 hari lagi, tapi ini ktanya nanti malam?, kenapa harus mengatakannya hari ini coba?
"kok daddy gak bilang dari kemarin sih, kenapa tiba-tiba banget" ucap Alexa mulai marah dan kesal, ia bahkan tidak ada persiapan dari tadi. "daddy hanya tidak ingin kamu kepikiran sayang, lagian daddy juga baru tau tadi pagi" ucap Damian membuat alasan
"ya sudah terserah daddy saja, antarkan saja aku kerumah om Marco nanti" ucap Alexa sudah marah, gadis itu keluar dari kamar mereka dan memiluh untuk turun kebawah. berlama-lama disana akan membuat dirinya hilang kendali dan akan marah-marah, memperburuk suasana
"syanag jangan gitu.. heii daddy cuma dua hari saja disana" ucap Damian dan ikut turun kebawah, tak ingin membuat Alexa marah dan meninggalkan gadis itu dengan keadaan mereka yang berantem begini, itu akan membuat Damian semakin gila sendiri
"janji cuma dua hari ya, kalau lebih jangan harap aku akan pulang kerumah ini bersama daddy" ucap Alexa, dengan cepat Damian mengangguk dari pada tidak bisa tidur dengan Alexa dan sendirian dirumah ini. " ya sudah aku akan menyiapkan baju daddy" ucap Alexa kembali keatas
"kenapa harus turun segala kalau naik keatas lagi coba" batin Damian menatap gadis kecilnya yang sudah lebih dulu naik keatas, menatap dengan senyuman, gemas sendiri dengan tingkah Alexa
"apa daddy akan kekantor atau hanya bertemu rekan bisnis?' ucap Alexa, ia ingin menyipakna baju yang akan dibawa Damian dan menyesuaikannya. " hanya bertemu rekan bisnis sayang, jangan terlalu banyak dibawa bajunya" ucap Damian menatap dari ranjang, kenapa jadi gadis itu yang bersemangat
"daddy sama om El juga kan?" tanya Alexa saat sudah selesai packing perlengkapan Damian, Alexa membawa tas itu keatas ranjang dan duduk bersama Damian. " iya dong masa sendiri, kan daddy juga gak mau kalau sendiri" ucap Damian tersenyum
"jangan nakal dirumah om Marco ya, dia juga hanya sendiri disana tidak ada teman juga" ucap Damian mengelus kepala Alexa. " iya dad, aku udah biasa juga sendiri dirumah" ucap gadis itu tertawa, namun sedetik kemudian Damian sudah melakuakn penyatuan bibir mereka
Berat tapi harus merelakan ~ Alexa
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu