NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Kekasih Sahabatku

Mengandung Benih Kekasih Sahabatku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Persahabatan / Tamat
Popularitas:244.4k
Nilai: 5
Nama Author: Linda manik

Menjadi orang baik dan tulus tidak lantas membuat seseorang terhindar dari masalah atau cobaan seperti yang dialami oleh wanita cantik bernama Regina. Karena kebaikan untuk membantu sahabatnya. Dirinya harus kehilangan hal berharga dalam hidupnya.

Tidak ada yang percaya dengan keterangan dari mulutnya. Dia mendadak disebut sebagai pembohong dan wanita murahan oleh pacarnya sendiri. Hingga laki laki yang telah mengambil kegadisannya menyelamatkan Regina dari kata pembohong. Penyelamatan itu hanya sementara waktu. Justru penyelamatan itu adalah awal penderitaan Regina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Setiap wanita yang menikah pasti menginginkan pernikahan yang bahagia dan langgeng. Begitu juga dengan Regina. Regina menginginkan pernikahannya yang penuh kebahagiaan. Tidak perduli pernikahan dirinya dan Kevin karena musibah dan tidak perduli pernikahan mereka tanpa cinta.

Regina akan berusaha keras membuat Kevin bisa menerima dirinya dan janin itu. Seperti dirinya yang belum bisa melupakan Reza, Regina berpikir jika seperti itu juga yang terjadi pada Kevin. Regina berusaha memaklumi sikap suaminya itu untuk saat ini. Tapi jika Kevin bertindak seenaknya. Regina tidak terima.

Kata kata Kevin tentang cintanya kepada Melati dianggap biasa oleh Regina. Regina berpikir, Kevin mengatakan hal itu karena suaminya itu belum bisa melupakan Melati. Hal yang wajar, karena mereka putus hubungan bukan karena kesalahan Melati atau karena Kevin mencintai wanita lain. Mereka putus karena terpaksa. Perbuatan tak sengaja yang dilakukan Kevin pada dirinya membuat akhir dari hubungan mereka.

Regina juga tidak percaya jika suatu saat nanti, Melati masih menerima Kevin jika dirinya bercerai dari Kevin. Sebagai sahabat, Regina mengetahui watak sahabatnya itu. Melati bukan wanita yang egois apalagi senang diatas penderitaan sahabatnya sendiri. Melati adalah wanita yang berpikir luas dan sudah terbukti dengan kerelaan hati Melati melepaskan Kevin demi mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada Regina.

Regina masih berdiri di hadapan Kevin. Sungguh, dia butuh bantuan Kevin untuk membuka gaun itu. Jika tidak, Regina akan terpaksa merobek gaun itu supaya gaun tersebut bisa lepas dari tubuhnya.

Tubuh Regina membelakangi Kevin. Regina sungguh berharap, hati Kevin tersentuh dan membuka resleting gaunnya. Regina juga berharap dengan perkataannya Kevin bisa merenung dan akhirnya membuka hatinya untuk pernikahan ini.

Di belakang tubuhnya, Kevin berdiri menatap punggung wanita yang dia benci itu. Kevin mengepalkan karena marah dengan kata kata Regina tentang Melati yang tidak akan bersedia lagi kepada dirinya. Kevin benar benar memikirkan hal itu.

Lima menit menunggu, Regina tak kunjung merasakan tangan memegang resleting gaunnya. Regina memutuskan akan merobek gaun itu. Regina baru saja melangkahkan kakinya tapi kemudian Regina merasakan tangan Kevin memegang bahunya dengan sedikit kasar. Regina akhirnya merasa lega. Kevin bersedia membuka resleting gaunnya walau terpaksa dan kasar. Regina hampir saja terjatuh ke depan karena gerakan kasar suaminya itu.

"Terima ka..sih."

Regina bisa merasakan tubuh suaminya itu menjauh dari dirinya setelah membuka resleting gaunnya. Regina membalikkan tubuhnya. Benar saja, Kevin berjalan lurus hingga ke ruang tamu.

Regina cukup lama di kamar mandi. Rasa gerah karena tidak mandi tadi malam kini sudah berganti dengan rasa segar yang dirasakan oleh Regina hingga rasa lapar membuat Regina keluar dari kamar mandi.

Regina tentu saja tidak berharap dimanjakan seperti istri pada umumnya di hari pertama pernikahan. Regina tidak mengharapkan itu. Regina sadar dirinya harus berusaha sendiri di rumah itu jika ingin sesuatu. Regina hanya berharap, Kevin menghargai dirinya dan menganggap dirinya ada.

Regina keluar dari kamarnya. Perutnya semakin tidak sabar untuk secepatnya segera diisi. Sebenarnya Regina bisa membeli sarapan tapi Regina ingin makan masakannya sendiri. Regina menuju dapur. Dia berpikir jika Kevin pasti sudah belanja untuk kebutuhan mereka berdua di rumah itu. Regina berencana memasak apapun bahan yang ada di dapur nantinya.

Ternyata benar. Kevin sudah belanja. Di ruang makan Kevin sudah duduk di depan meja makan dan di hadapannya satu mangkok bubur ayam menggugah selera Regina. Mungkin karena lapar atau memang benar benar suka, Regina hampir menetas kan air liur hanya melihat tampilan bubur ayam itu. Regina menyadari jika Kevin bisa melihat dirinya yang menginginkan bubur ayam itu tapi sama sekali tidak menawarkan kepada dirinya.

Seketika Regina sadar dan tahu diri. Dia tidak mungkin meminta sebagian bubur ayam karena Kevin tidak akan mau berbagi dengan dirinya meskipun dengan alasan sang janin..

Regina terus melangkahkan kakinya hingga ke dapur. Dapur yang sedikit berantakan sebagai pertanda jika Kevin benar benar memasak sendiri bubur ayam. Apa salahnya memasak untuk dua orang karena hal itu tidak akan membuat Kevin semakin lelah. Tapi memang benar benar, Kevin menunjukkan ketidak sukanya pada Regina.

Regina ingin membuat sarapan yang sama untuk dirinya. Dan untuk mengganjal perutnya. Regina membuat teh untuk dirinya sendiri.

Betapa Regina terkejut ketika membuka kulkas. Tidak ada bahan bahan apapun di kulkas itu bahkan kulkas itu bisa dikatakan kosong karena hanya ada minuman kesehatan di dalamnya itu pun sedikit. Padahal kalau dilihat dari keadaan dapur yang sedikit berantakan. Kevin baru saja memasak di sana.

Benar benar keterlaluan tapi Regina berusaha untuk tidak membuat hal itu menjadi masalah. Regina akhirnya mengetikan pesanan di ponselnya untuk sarapan pagi hari ini.

"Untuk belanja mu satu bulan. Cukup atau tidak cukup bukan urusan ku."

Kevin meletakkan sebuah amplop tebal yang dilemparkan kasar diatas meja.

Regina memperhatikan amplop putih di hadapannya. Kevin memang wajib memberikan dirinya uang nafkah tapi tidak seharusnya dengan dilemparkan di hadapannya.

"Terima kasih kak. Tapi bisa kah lain kali jangan seperti ini caranya?" tanya Regina. Regina sengaja protes supaya Kevin tidak mengulang hal seperti itu.

"Kamu bukan siapa siapa yang bisa mengatur ku. Syukur masih aku berikan kamu uang nafkah," jawab Kevin ketus. Kevin menatap Regina seakan ingin menelan istrinya itu. Dari tadi, dia tidak menyukai apapun yang dilakukan wanita itu di rumah ini. Mulai dari menyuruh dirinya membuka resleting gaun hingga protes dengan cara memberikan amplop kepada Regina. Hanya dengan seperti itu, Kevin bisa menunjukkan rasa tidak sukanya. Karena semarah apapun dirinya. Kevin sangat mengharamkan dirinya bermain tangan. Meskipun dirinya sangat membenci Regina tidak ada niatnya sedikit pun melampiaskan rasa benci itu dengan bermain tangan.

Regina mengelus dadanya. Untuk saat ini dirinya akan berusaha sabar.

"Satu lagi. Anggap saja kita orang asing yang tinggal satu atap. Jadi jangan pernah mengurusi hidup ku," kata Kevin lagi.

Jujur, rasa benci itu membuat Kevin merasa terganggu dengan keberadaan Regina di rumah itu. Andaikan ada promosi jabatan di kantor walau di mutasi ke daerah terpencil. Kevin akan senang jika dirinya yang mendapatkan promosi itu demi tidak tinggal satu atap dengan Regina.

"Orang asing kak?. Kalau orang asing mengapa kamu memberikan nafkah kepada ku. Bukankah itu adalah kewajiban seorang suami?" tanya Regina. Dia berharap dengan mengatakan seperti itu. Kevin sadar akan status mereka. Mereka sudah sah sebagai suami istri. Bukan orang asing yang tinggal dalam satu atap..

"Benar itu adalah kewajiban seorang suami. Tapi aku melakukan itu sekedar kewajiban bukan karena merasa suami mu. Kita harus seperti ini sampai janin itu lahir. Karena sampai detik ini aku akan memperjuangkan cintaku kepada Melati. Aku pun mengijinkan kamu memperjuangkan cinta mu dengan laki laki itu."

Kevin meninggalkan Regina setelah mengucapkan hal itu. Laki laki itu langsung keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya. Sebenarnya tiga hari ini adalah hari cuti untuk dirinya tapi Kevin tidak memanfaatkan cuti itu untuk istrinya.

Jika pengantin laki laki pada umumnya sangat senang dengan cuti itu demi bisa mereguk kenikmatan dengan istrinya. Tapi tidak bagi Kevin. Rumah itu seperti neraka baginya karena ada Regina di sana.

Bukan Regina yang diharapkan menjadi ratu di rumahnya tapi Melati. Wanita yang sudah menjadi kekasihnya selama satu tahun. Bahkan Kevin menyiapkan hunian minimalist itu untuk tempat tinggal dirinya dan Melati. Kevin membeli rumah itu untuk kado pernikahan mereka yang direncanakan akhir tahun tapi sebelum memberitahukan tentang rumah itu kepada Melati, kehamilan Regina menghancurkan semuanya.

Hari ini, Kevin berencana menjumpai dua orang sahabatnya nanti sore. Jadi sebelum sore tiba. Kevin berencana untuk menjumpai Melati terlebih dahulu. Sepanjang perjalanan, Kevin membayangkan wajah cantik Kevin. Bahkan Kevin singgah di toko kue untuk membeli kue favorite Melati. Kevin sangat yakin, Melati akan luluh melihat perjuangan nya.

"Untuk apa kamu kesini mas?" tanya Melati ketus begitu berhadapan dengan Kevin. Dia melirik sinis ke tangan Kevin yang memegang kotak kue favorite nya.

Kevin mengulurkan tangannya memberikan kotak kue itu tapi Melati tidak berniat untuk menerima kue itu. Melati memalingkan wajahnya sebagai pertanda menolak pemberian Kevin itu. Akhirnya Kevin meletakkan kue itu di atas meja yang ada di teras rumah itu.

"Mel, aku sudah memenuhi keinginan kalian semua untuk bertanggung jawab dengan menikahi sahabat mu itu."

Kevin menatap wajah Melati penuh harap. Tapi Melati masih tetap memalingkan wajahnya sehingga mereka tidak bisa saling bertatapan.

"Lalu?" tanya Melati tidak sabaran ketika Kevin menjeda perkataannya.

"Aku mohon. Kita tetap berhubungan. Setelah Regina melahirkan. Aku akan menceraikan dia dan mewujudkan impian pernikahan kita. Aku tahu kamu masih mencintai ku sama seperti aku masih sangat mencintai mu. Aku akan membuktikan cinta ku dengan memberikan semua yang aku punya kepada mu. Rumah, Mobil dan deposito ku akan menjadi milik mu."

Kevin berkata penuh harap. Dia menatap wajah Melati. Sedangkan Melati tidak langsung senang mendengar perkataan Kevin. Yang ada Regina merasa dirinya direndahkan karena diajak untuk mengkhianati sahabatnya. Kevin memang pernah menjadi kekasihnya. Dan Kevin sangat mencintainya. Tapi Melati tidak menjadikan itu sebagai alasan untuk tetap menjadi kekasih Kevin. Melati sadar jika ikatan pernikahan itu lebih kuat dan lebih tinggi daripada sekedar hubungan kekasih.

"Mas, kalau mau jahat. Jahat sendiri mas. Jangan ajak ajak aku."

Melati sangat kesal. Makin kesini, Melati semakin melihat Kevin bukan seperti dirinya sendiri ketika masih berpacaran dengan dirinya. Melati tidak habis pikir. Bisa bisanya Kevin memohon kepada dirinya tapi mengabaikan wanita yang sudah menjadi istrinya. Melati semakin kasihan kepada Regina. Jika sahabatnya itu mengetahui suaminya berada di rumahnya pasti akan menyakitkan bagi Regina. Apalagi kalau dirinya bersedia dengan ajakan Kevin untuk berhubungan di belakang Regina.

Regina tidak tergiur sama sekali dengan materi yang ditawarkan oleh Kevin. Dia memang menginginkan laki laki yang mapan untuk menjadi pendamping hidupnya kelak tapi bukan laki laki yang sudah beristri.

Tidak. Melati tidak akan membiarkan itu terjadi. Laki laki yang Ada di hadapannya ini bukan lagi laki laki calon masa depannya lagi melainkan laki laki calon Masa depan Regina. Kevin sudah menjadi masa lalunya. Melati tidak tertarik sama sekali dengan tawaran laki laki itu karena Melati merasa jika semua itu adalah hak Regina yang sudah menjadi istri dari Kevin.

"Apa kamu tidak bisa merasakan begitu besar cinta ku kepada mu Mel?" tanya Kevin putus asa.

"Rasa cinta itu akan memudar jika kamu mencoba membuka hati kepada Regina mas. Dan bisa jadi sekarang kamu mengatakan seperti itu hanya karena belum bisa menerima pernikahan kalian. Tapi suatu hari nanti, kamu pasti sangat bersyukur dengan pernikahan ini karena Regina adalah wanita yang baik."

"Kalau dia baik, tidak mungkin dia menyakitkan kamu sahabatnya."

"Regina tidak menyakiti aku mas. Seharusnya kamu mengingat mengapa kamu sampai bisa melaksanakan itu kepada Regina."

"Seharusnya, dia bisa menghindar saat itu."

"Stop, pembahasan itu sudah berakhir. Dan kalian sudah menikah. Ingat mas, aku bukan lagi Melati kekasih mu melainkan mantan kekasih mu," kata Melati menegaskan jika diantara mereka tidak ada lagi hubungan. Semuanya sudah berakhir bagi Melati tapi tidak bagi Kevin. Kevin masih merasa mempunyai harapan untuk kembali bersama Melati.

"Bawa kue mu ini kembali. Aku tidak butuh," kata Melati lagi ketika Kevin hendak berbalik.

Kevin menghentikan langkahnya dan menatap Melati. Sungguh, Kevin merasa sedih karena pemberiannya ditolak.

"Jangan membenci aku Melati. Semua yang terjadi ini bukan kemauan ku. Jika kamu sabar menunggu. Aku akan bisa menyelesaikan masalah ini dengar baik."

Melati tidak bisa lagi menahan rasa tidak sukanya pada Kevin. Melati langsung menutup pintu rumahnya dengan suara yang keras. Dia tidak perduli dengan sikapnya itu membuat Kevin tersinggung atau marah karena dia mengharapkan seperti itu supaya Kevin tidak lagi menemui dirinya.

Kevin mematung melihat pintu itu. Dia tidak pernah melihat Melati bertindak kasar seperti itu. Rasa cintanya terlalu besar kepada Melati sehingga dia tidak marah dengan perlakuan wanita yang sangat dia cintai itu.

Kevin masih saja berdiri di tempat itu. Bayang bayang Melati setiap menyambut dan mengantarkan dirinya di pintu itu terbayang bayang di benak Kevin. Melati bukan kekasih pertama bagi Kevin. Tapi Melati adalah wanita pertama yang sanggup membuat Kevin merasakan cinta yang sangat dalam seperti ini.

Seperti dulu Melati yang menyambut dirinya penuh senyum di pintu itu. Kevin juga berharap, suatu hari nanti. Melati bersedia menyambut dirinya di pintu itu dengan senyuman manis dengan hubungan yang lebih kuat daripada hubungan sekedar kekasih.

Kevin pulang dari rumah Melati dengan hampa. Dia tidak membawa kue yang dia letakkan di atas meja kecil tadi. Harapannya untuk bersama sama dengan Melati sangat minim. Dan Kevin merasakan kebenciannya kepada Regina semakin menjadi jadi. Karena laki laki itu berpikir jika perpisahannya dengan Melati karena Regina. Sampai saat ini, Kevin sangat yakin jika Regina sengaja memberikan tubuhnya malam itu untuk menjerat dirinya. Gigitan dan cakaran pada lengan dan bahunya bukan karena ingin melepaskan diri dari dirinya melainkan karena merasa sakit ketika segelnya lepas.

Siang itu juga, Kevin memaksa dua sahabatnya untuk bertemu di sebuah kafe tempat mereka nongkrong. Kevin sangat frustasi. Dia butuh sosok sahabatnya untuk bertukar pikiran. Selain membenci Regina. Setelah merenungkan penolakan Melati atas dirinya Hari ini. Kini Kevin mulai muak dengan penolakan Melati yang dianggap terlalu jual mahal kepada dirinya.

"Kamu berpikir hanya kamu wanita cantik. Banyak di luar sana. Tunggu waktunya, kamu akan menyesal karena menolak ku Melati," kata Kevin dalam hati. Berkali kali Kevin mengepalkan tangannya karena mengingat penolakan Melati. Kevin merasa sampai merendahkan dirinya demi bisa bersama sama dengan Melati tapi wanita itu lebih memilih menjaga perasaan sahabatnya. Kevin merasa itu tidak adil baginya dirinya.

1
fiyol jelek
g dilanjutin
Wahyu Indriani
gak jelas endingnya
Ayuimuet
lanjuttt
Ayuimuet
lsnjutt5
Ayuimuet
lanjutttttt
Ayuimuet
lanjutttt
Sopiati Sopiati
lanjut
Sopiati Sopiati
nex 55
Sopiati Sopiati
kpn kelanjutan ny bab 27nya
Sopiati Sopiati
regina, km hrs kuat dan tegas
Dlaaa FM B
Lanjutannnnnn
Hasrie Bakrie
Dikit amat, update lama pas dah update cm 1 bab doank
Rapika Manurung
ee babilh ini orang
semoga ni orang mati
momnaz
nyesekkkk yg nanam benih gk ngerasa bersalah sama sekali
momnaz
Masih nyimak...tapi aku suka karya kak othorrr yang lain..
Agustin Indah Setiyaningsih
bukannya Kevin minggat gara² mulut regina ya!!duh mbulet banget..makanya tho,kalau hamil jangan ngomong aneh²,apalagi kalau masih cinta.
Nur Nuy
lama banget kemana aja thor double up lah kalau gini😃salah paham dah ini ujungnya hadeh
Mariana Hasibuan Riana Hasibuan
lanjut tour.
Sky Blue
Samngt berjuang🥰
Sky Blue
Samnt berjuang buaf Regina, jgan pntang mnuyerah. Kmu pntas mndaptkan kbahagiaan🥺🥺🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!