TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...
Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.
.....
Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Konflik berat
Entah berapa lama Rere merenungkan nasibnya, sepertinya Ben sangat serius dengan tindakannya sekarang.
Mengingat Rere ketika pertama kali bertemu dengan Ben, dia pria yang tidak memiliki belas kasih, menghajar Rere yang seorang wanita tanpa ampun, Rere masih takut melihat sorot matanya yang tajam.
Seakan nasib sial selalu menghampiri Rere, dia tidak tau apa yang harus di lakukan nya sekarang berada di tempat asing dan dengan orang yang paling dia benci di dunia ini.
Langkah kaki Rere berjalan ke kamar mandi, mungkin menyegarkan badannya sedikit bisa mengurangi keterpurukan nya, Rere membuka kran air dan menutup sumbat di bath up. Dia mengisinya dengan air hangat… membuka pakaiannya dan meletakkan tubuh nya ke dalam bath up yang sudah setengah terisi, tanpa ragu Rere masuk ke dalam mencoba merendam tubuhnya yang terasa lengket.
"hangat" katanya dalam hati. Serasa dia lupa sedang berada dimana, dia menikmati tubuhnya terendam air hangat dan menikmati bath time-nya, Rere memejamkan mata dan mulai tertidur ketika tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahunya. Rere terlonjak kaget. Ketika membuka matanya dia melihat Ben sudah ada di sampingnya
"Kamu seksi deh kalau basah" senyum Ben kembali menghiasi wajahnya. Rere benar-benar benci orang yang ada dihadapannya. Dia mencari handuk, tetapi tidak ditemukan. Dia mencoba mengambil seragamnya untuk menutup tubuhnya. Tetapi seragam itu tidak ada di lantai tempat dimana tadi dia meletakan nya. Rere berusaha menutup tubuhnya dengan tangannya meskipun dia tahu tidak akan berhasil. Alhasil, dia hanya menutupi dadanya yang putih kenyal dan sangat menantang itu dengan melipat tangannya di daerah tersebut sementara bagian bawah Rere tak kuasa untuk ditutupi.
Ben dengan santai mencoba untuk mencium bibir Rere. Tak diduga, Rere mendorong tubuh Ben menjauh dan keluar dari bath up. Ben pun terjatuh ke lantai kamar mandi yang licin. Dengan tanpa penutup apapun Rere berlari keluar dari kamar mandi menuju kamar, dia meraih pintu keluar, tetapi pintu itu terkunci. Rere menelusuri kamar dengan pandangannya mencoba mencari kunci untuk membuka pintu. Tepat ketika Rere berputar, Ben sudah ada di hadapannya dan langsung saja kembali Ben menampar keras Rere hingga Rere terjatuh terjerembab di lantai karpet. Ben memutar tubuh Rere agar terlentang dan menindihnya. Dia langsung menciumi gadis yang ada di bawahnya itu dengan nafsu yang tinggi. Rere masih saja berusaha untuk menghindar, melupakan rasa perih dan panas di pipinya dan berat tubuh lawannya.
"Jangan please gue gak mau TOLOOOONG!!! TOLOOOONG TOLLffmpph…"Ben menghentikan lolongan Rere yang keras dengan menerkam bibirnya, melumat dengan ganas. Lidahnya berusaha masuk ke dalam mulut Rere, bermain-main di dinding rongga mulutnya. Tangan Ben yang kuat membekap kedua tangan Rere ke atas, membuat tubuh Rere terlentang pasrah menantang lawannya. Sambil menahan tangan Rere, Ben menindih dan mencumbui bibir Rere. Entah kenapa permainan ini tidak bisa dinikmati Rere seperti waktu yang lalu. Pikirannya kalut, marah, takut dan bingung menjadi satu. Dia benar-benar tertekan. Cumbuan Ben sekarang turun ke dadanya. Lagi-lagi mulut Rere yang terbebas kembali berteriak, hal ini membuat Ben senewen. Dengan tidak melepaskan tindihannya. Kembali Ben menampar Rere.
"Diam!! atau gue siksa lo pelan-pelan!!" Ancaman Ben ternyata membuat Rere ciut. Dia pun menjadi diam. Dia tidak mau disiksa, tetapi juga tidak mau diperkosa. Rere memilih diam walaupun dalam hatinya sangat memberontak.
Rere masih ingat rasa sakit dua bulan yang lalu saat Ben dan kawan-kawannya menyiksa dirinya, rasa sakit yang tidak bisa di lupakan jika memikirkan nya saja sudah membuat nya sakit, Rere tidak mau terulang lagi mengingat betapa bengis nya Ben dan tanpa kenal ampun.
Ben pun kembali meneruskan permainannya. Setelah mengetahui ancamannya berhasil, Ben melepaskan bekapan tangannya pelan pelan. Rere pun tidak berkutik lagi. Dia hanya diam terlentang tak bereaksi sama sekali. Matanya menatap ke langit-langit, hampa dan kosong. Beberapa tetes air mata menetes keluar tanpa reaksi. Sementara Ben mulai membuka pakaiannya satu persatu, sehingga dengan hitungan detik, Ben sudah berbugil ria. Dia terus melumat tubuh Rere yang hanya pasrah menerima setiap cumbuannya. Ben mulai menuruni badan Rere menghadapkan wajahnya di bagian segitiga Rere.
Rere sama sekali tidak menikmati pergelutan kali ini. Dia merasa seperti di sangkar burung emas yang mengurungnya. Rere berusaha mendorong tubuh Ben dari atasnya. Tetapi Ben tak bergeser sedikitpun. Dia semakin bernafsu mendengar Rere mengerang kesakitan. Erangan dan rintihan Rere seperti menjadi penyemangat untuk Ben terus melanjutkan aksinya tanpa memperdulikan Rere yang sudah menangis.
bikin ben menyesal dan semua org yg pernah benci rere menyeaal.... bukanrere aja yg sellu disiksq lama2 emosi juga.. bacanya
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe