NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran Satu Miliar

Rahim Bayaran Satu Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Pihak Ketiga
Popularitas:541.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Cumi kecil

Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.

.................



Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas

Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "


Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu


" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "

" Dil "




Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALAM BERSAMA

Malam telah tiba Karan sudah memberikan tubuhnya di samping sang istri Wenda, Iya melihat saya istri yang sudah terhalang dalam tidurnya namun dirinya tetap saja tidak bisa memejamkan kedua matanya, ketika Karan memejamkan kedua matanya ia teringat kepada sang istri mudanya bayangan wajah cantik dan perut bulat terus saja menari-nari di pikiran Karan membuat dirinya tidak bisa tidur dengan tenang.

Karang turun dari tempat tidur ia melihat ke arah jendela di mana Di sana bisa melihat ke arah Paviliun yang dihuni oleh Kanaya

" Apa wanita hamil itu sudah tidur, tapi kenapa lampu kamarnya masih menyala apa jangan-jangan dia juga sama sepertiku tidak bisa memejamkan kedua matanya " Gumam Karan

Karena penasaran Karan pun turun ke bawah dan berjalan ke arah Paviliun Ia ingin melihat istri mudanya apa Sudah tidur atau belum atau jangan-jangan sama seperti dirinya yang tidak bisa memejamkan kedua matanya

Di depan Paviliun Karan melihat ada seekor kucing " wanita hamil itu benar-benar tidak takut penyakit, Bagaimana kalau nanti anak saya penyakitan gara-gara tertular dari kucing itu " keluh Karan yang melihat garasi kucing lalu ia menggelengkan kepalanya dan berjalan masuk ke dalam Paviliun

Untung Paviliun tidak terkunci jadi keren bisa masuk dengan mudah ia berjalan menelusuri setiap kamarnya dan mencari kamar milik istri mudanya itu " yang mana gambarnya kok aku malah bingung sendiri ya, nggak kayak terlihat dari atas bisa langsung melihat ke arah kamarnya " Gumam Karan

Tebak-tebak buah manggis akhirnya Karen menemukan kamar milik istri kecilnya itu, dengan pelan Karan membuka pintu kamar milik istri kecilnya

Sebuah senyuman terbit di wajah Karan ketika melihat istri kecilnya itu sedang duduk di atas tempat tidur dengan memainkan jari-jarinya

" Tuan " Kanaya cukup terkejut ketika melihat Karan berada di kamar miliknya

" Apa kedatanganku mengganggumu? " Tanya Karan di ambang pintu

" Ti..tidak Tuan " Jawab Kanaya. Mengapa harus merasa terganggu justru inilah yang diinginkan oleh karena ya bisa berdekatan dengan suaminya setelah beberapa bulan tidak bisa menemui sang suami. " masuk Tuan " Kanaya hendak turun dari tempat tidur namun sekarang langsung berjalan ke arah Kanaya

" Tidak perlu turun dan menghampiriku karena akulah yang akan menghampirimu " Kata Karan tersenyum kearah Kanaya

Kanaya tersenyum ketika sekarang mengelus wajahnya dengan lembut Iya benar-benar merasa merindukan sosok suaminya ini " Tuan kenapa bisa di sini, Bagaimana jika Nyonya Wenda tau jika Tuan Ada di sini? " Kata Kanaya yang tidak ingin Ada masalah lagi dengan Wenda

" Kamu Jangan pikirkan dia, sekarang hanya ada aku dan kamu istriku tidak akan ke sini karena dia sudah terlelap dalam tidurnya " Jawab Karan " bagaimana keadaan calon anak kita apa dia baik-baik saja di dalam sana? " Tanya Karan yang ingin mengelus perut bulat milik Kanaya

Kanaya langsung mengambil tangan milik kanan lalu ia menempelkannya di perut bulat miliknya. Kanaya seolah tahu jika kalian ingin mengelus perut bulat miliknya " anak kita baik-baik saja Bahkan ia sangat baik dan pengertian kepada ibunya " Jawab Karan

Karan mengelus perut bulat milik Kanaya dengan pelan dan penuh perasaan lalu ia mencium perut Kanaya " Hai Nak, Bagaimana kabarmu di sana? Jangan nakal ya Jadilah anak sholeh " Kata Karan

Kanaya meneteskan air matanya ia sangat terharu dengan sikap kalian kepada dirinya dan juga anaknya, mungkin selamanya hamil Baru kali ini Karan berkata manis dan juga mengecup Calon anak Mereka

" Kenapa kamu menangis? " Tanya Karan

" Aku tidak Apa-apa " Jawab Kanaya yang menghapus air matanya

" jangan menangis, Nanti Anak kita juga ikutan Menangis " Ucap Karan

Karan membawa Tubuh Kanaya kedalam pelukannya, Entah mempunyai keberanian dari mana Karan bisa memeluk Kanaya seperti ini " Maafkan Aku jika Aku sudah membuat kamu menangis " Kata Karan mengelus kepala Kanaya

" Aku tidak apa-apa, Ini hanya Tangis Bahagia karena untuk pertama kalinya Tuan Mengecup dan bersikap manis kepada Calon Anak kita " Ucap Kanaya Jujur. Iya tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya padahal hanya sebuah perlakuan manis dan kecupan di perut saja sudah membuatkan Kanaya bahagia

" Jangan pernah menangis karena aku paling tidak suka melihat wanita menangis apalagi kamu sedang hamil anak kita jangan sampai anak kita menjadi anak yang cengeng " Kata Karan yang langsung di balas Anggukan oleh Kanaya

" Aku tidak ingin Anak kita cengeng " Kata Kanaya yang langsung menghapus air mata nya

" Nah gitu dong, biar nanti Anak kita menjadi anak yang kuat " Karan tersenyum. Cara melihat kedua bola mata kanaya lalu ia membenarkan anak rambut dan menyelipkannya ke telinga

Mereka saling menatap tanpa ada suara dan Karan malah mengecup bibir milik Kanaya sekilas " Maafkan Aku " Kata Karan

Namun reaksi Kanaya di luar dugaan Karan. Ia malah menarik tengkuk leher Karan dan....

Pagi telah tiba suara kicauan burung sudah mulai terdengar makan Ayah Yang bangun dari tidurnya Iya melihat sosok pria yang ia rindukan dan ia tersenyum kecil ketika dirinya bisa melihat wajah sang suami di pagi hari

Malam yang panjang yang telah dilewati oleh Kanaya dan Karan membuat keduanya masih belum menggunakan sehelai benang pun tubuh mereka hanya tertutup oleh selimut tebal dengan tangan Karan yang memeluk tubuh Kanaya

Semalam Kanaya seolah melupakan surat perjanjian yang ia berikan kepada Karan, buayan dan juga sentuhan karang yang sudah ia rindukan selama ini membuat dirinya benar-benar lupa akan surat perjanjian itu.

" Morning " Sapa Karan kepada Kanaya

" Morning juga " Jawab Kanaya tersenyum manis kearah Karan

" Apa kamu sudah bangun sedari tadi? " Tanya Karan

" Tidak, Aku juga baru bangun " Jawab Kanaya

" Kalo begitu Mari kita mandi bersama karena Aku harus segera kemabli ke rumah utama " Ajak Karan kepada Kanaya

Kanaya menganggukkan kepalanya, tiba-tiba saja tubuh Kanaya terasa melayang mungkin karena Karan yang menggendongkan Kanaya untuk masuk ke dalam kamar mandi " Tuan "

" Jangan Panggil Aku Tuan, karena aku ini suamimu Bukan Atasanmu " Keluh Karan kepada Kanaya " Sebut Nama ku seperti kamu menyebutkan nya semalam " Karan tersenyum membuat Kanaya Tersipu malu.

Di dalam Kamar mandi kedua insan itu tidak hanya sekedar mandi apalagi Karan yang sudah mulai ketagihan dengan tubuh molek milik Kanaya membuat dirinya tidak bisa menahan dan ingin mengulanginya dan mengulangi lagi.

Sekarang merasakan ada perbedaan antara Wenda dan juga Kanaya, Iya merasa hambar ketika bersama Wenda namun ia merasa bersemangat ketika dirinya sedang bersama Kanaya bahkan orang tidak pernah memberikan kesempatan untuk Kanaya memacu lebih dulu, beda halnya ketika sedang bersama Wenda karena malah selalu pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Winda kepada dirinya.

Butuh satu jam lebih untuk mereka keluar dari kamar mandi. Mereka keluar dengan menggunakan handuk senyum yang selalu mengambang di bibir Karan

" Jangan senyum terus nanti Aku jadi malu " Kata Kanaya yang sudah tersipu malu

" Aku suka dengan Gaya yang tadi, Nanti kamu ulangi lagi ya " Bisik Karan di telinga Kanaya

" Ih.. Karan "

Karan terus menggoda Kanaya ia seperti memiliki Mainan baru, dan Bahkan Karan merasa hatinya hangat ketika sedang bersama Kanaya.

Prok...prok.. prok...

Senyum keduanya langsung terhenti ketika ada suara tepuk tangan di balik pintu, lalu mereka Langsung menoleh dan Alangkah terkejutnya ketika melihat Siapa yang sedang berdiri di dekat pintu

" Wenda "

" Nyonya "

Wenda tersenyum sinis kearah Mereka " jadi ini yang kalian lakukan di belakangku? Hahaha Aku tidak menyangka jika aku memergoki suamiku yang... ah entahlah " Kata Wenda sambil tertawa kearah meraka

Karan dan juga Kanaya langsung mematung Mereka seolah terciduk habis melakukan kesalahan yang sangat besar

" Honey, Ayo kita pulang " Kata Karan

" Kenapa? Apa kamu takut Aku melakukan hal yang tidak-tidak kepadanya? " Tanya Wenda penuh selidik

" Bukan begitu "

" Aku tidak akan marah Tenang saja karan, Karena aku tahu apa yang kamu lakukan saat ini Itu demi kebaikan anak kita " Kata Wenda yang langsung melihat kearah Kanaya " kamu juga jangan lupa jika nanti di saat Kamu melahirkan nanti anak yang ada di dalam kandungan mu itu akan menjadi anakku dan juga suamiku jadi kamu jangan terlalu banyak menghayal bahwa kamu bisa mendapatkan suamiku "

Setelah berkata seperti itu Wenda langsung meninggalkan kamar Kanaya ia pergi seorang diri tanpa mengajak suaminya.

Karan melihat Kanaya yang meneteskan air matanya " Maafkan sikap Istriku " kata Karan yang mengecup Bi_r Kanaya lalu pergi mengejar Wenda

Deg..

Di saat seperti ini pun suaminya lebih memilih Wenda daripada dirinya. Hati karena yang terasa teriris ketika melihat kepergian sang suami " Sadar Kanaya, kamu hanya boneka pembuat Anak jadi jangan berharap lebih dari Tuan Karan " Gumam Kanaya yang menghapus Air matanya.

Di sini Kanaya Sadar bahwa Apa yang di lakukan oleh Karan semalam hanya sebuah pelampiasan biasa Bukan dari hatinya langsung.

Kanaya tersenyum sinis meratapi nasibnya, Dirinya Bukan hanya menjadi boneka pembuat Anak bahkan menjadi Boneka pelampiasan S_k untuk Karan.

" Honey, Tunggu " Kata Karan yang meraih Tangan wenda

" Apa lagi yang akan kamu jelaskan kepadaku? " Tanya wenda yang menitihkan air matanya " Aku awalnya ragu untuk datang ke sini karena Aku yakin Jika kamu akan Menepati janjimu untuk tidak menemui wanita itu tapi ternyata dugaan Aku salah. Kamu malah tersenyum bahagia bersamanya Bahkan melewati malam bersama dan mandi bersama dengan wanita itu!!! " Teriak Wenda di depan Wajah Karan

Plak...

" Sudah pernah Aku katakan jangan pernah berteriak kepadaku " Kata Karan dengan tatapan tajamnya

" Kamu tega karan, kamu tega!!!! "

Karan Meninggalkan Wenda di sana, ia lebih memilih meninggalkan dari pada harus meladeni wenda yang sudah berteriak di wajahnya.

Wenda benar-benar tidak terima dengan perlakuan Karan di belakangnya.

1
Elizabeth Yanolivia
Diman = dimana
Elizabeth Yanolivia
iya = IA
Elizabeth Yanolivia
sekarang juga = KARAN juga
Elizabeth Yanolivia
yaudah = ya udah
Elizabeth Yanolivia
giman = gimana
Elizabeth Yanolivia
kearah = ke arah
Elizabeth Yanolivia
terimakasih = TERIMA KASIH
Elizabeth Yanolivia
selama karan tidak pulang = SUDAH LAMA karan tidak pulang
Elizabeth Yanolivia
di kejutakan dengan kesayangan wenda = di KEJUTKAN dengan KEDATANGAN wenda
Elizabeth Yanolivia
terimakasih = terima kasih
Elizabeth Yanolivia
samapi = SAMPAI
Elizabeth Yanolivia
karena tidak ingin = KARAN tidak ingin
Elizabeth Yanolivia
juga.n = juga
Elizabeth Yanolivia
samapi = SAMPAI
Elizabeth Yanolivia
lebah gunung = LEMBAH gunung
Elizabeth Yanolivia
leng guhan = LENGUHAN
Elizabeth Yanolivia
ciu man itu berbuah = CIUMAN itu BERUBAH
Elizabeth Yanolivia
ciu man = CIUMAN
Elizabeth Yanolivia
sen tuhan = SENTUHAN
Elizabeth Yanolivia
Men cium Bi bir = mencium bibir
Kenapa harus di spasi dan sebagian pakai huruf besar thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!