NovelToon NovelToon
Jodohku Brandal Kampus

Jodohku Brandal Kampus

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Axelle Arvinando adalah putra bungsu dari keluarga Arvinando. Dia terlahir dari keluarga terpandang dan juga terhormat. Namun, hal itu tidak akan menjamin dia akan hidup bahagia.

Sang mama dan papa selalu mementingkan urusan mereka masing-masing. Bahkan mereka selalu membanding-bandingkan Axelle dengan sang kakak. Hal itulah yang membuat Axelle menjadi seorang pemberontak dan juga jatuh kedalam dunia kebebasan.

Hingga pada suatu malam dia bertemu dengan Alissa, gadis cantik dan juga lugu. Alissa di jual oleh sang kakak untuk membayar hutangnya. Axelle yang berada di tempat itu memilih untuk membantu Alissa. Namun, mereka malah di tertangkap dan di tuduh melakukan hal yang tidak senonoh.

Bagaimanakah perjalanan cinta mereka?

yuk ikuti terus kisah mereka.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

Hari ini Axelle mulai bekerja sebagai penyanyi cafe. Karena Axelle bekerja Alissa memilih untuk mengerjakan tugas kuliah di kamarnya. Dia memang jarang berinteraksi dengan penghuni mension yang lainnya. Askara sibuk bekerja dan selalu pulang malam, jangankan berinteraksi bahkan mereka bertemu saja jarang. Sedangkan Nando mertua lelakinya jarang pulang ke mension.

Jika Mirna mama mertuanya, jangan di tanya. Dia tidak menyukai Alissa, jadi dia tidak pernah menyapa ataupun berbicara baik kepada Alissa. Selain itu, dia lebih suka bersenang-senang dengan teman arisan nya bahkan selalu pulang malam. Namun, saat fokus mengerjakan tugasnya dia mendengar suara pintu kamarnya yang di ketuk.

Dia melihat jika jam masih menujuk ke pukul sembilan. Di mana Axelle belum akan pulang jam segitu. Karena dia sudah mengatakan jika dia akan selesai bernyanyi pada pukul sepuluh malam. Tidak mau berpikir panjang, Alissa akhirnya bangkit dari duduknya. Dia berjalan mendekati pintu dan melihat siapa yang telah menggangunya malam-malam seperti ini.

"Kak Askara! ada apa, Kak?" tanya Alissa ketika melihat Askara berdiri di depan pintu.

"Axelle ada?" tanya Askara menatap ke dalam kamar.

"Maaf, Kak! Kak Axelle belum pulang. Katanya tadi dia akan pulang pukul sepuluh nanti,"

"Memangnya Axelle ke mana?"

"Dia sudah bekerja di cafe sebagai penyanyi, Kak,"

Mendengar ucapan Alissa, Askara langsung tersenyum bahagia. Walaupun keras kepala, akan tetapi adiknya itu ternyata memiliki tanggung jawab yang besar. Dia merasa bahagia karena akhirnya Axelle mau bekerja dan tidak ungal-ugalan lagi. Kedewasaan memang bukan di lihat dari umur seseorang. Akan tetapi bagaimana cara kita menghadapi lika liku kehidupan di dunia ini.

Walaupun Axelle masih sangat muda, akan tetapi pikirannya sangatlah dewasa. Bahkan dia tidak pernah merenggek untuk meminta ini itu kepada Askara. Walaupon Askara sering membelikan kebutuhan Axelle secara diam-diam. Bahkan Askara juga sering mengirimkan uang saku kepada Axelle setiap bulannya.

"Memangnya ada perlu apa, Kak?" tanya Alissa melihat Askara hanya diam saja.

"Tidak ada! aku tadi belanja keperluan ku. Sekalian saja aku beli pakaian dan sepatu untuk Axelle. Tolong kau berikan untuknya ya, aku juga belikan beberapa pakaian untukmu. Aku lihat kau pergi kuliah mengunakan pakaian yang sama terus," ucap Askara memberikan barang belanjaannya kepada Alissa.

"Terima kasih, Kak! nanti akan aku sampaikan kepada Kak Axelle ya," ucap Askara tersenyum.

"Iya! kau istirahatlah," ucap Askara melangkahkan kakinya meninggalkan Alissa.

Melihat Askara sudah pergi, Alissa langsung kembali ke kamarnya. Dia meletakkan barang pemberian Askara di atas ranjang mereka. Alissa dapat melihat jika harga barang-barang itu sangatlah mahal. Namun, Alissa memilih untuk tidak memeriksa barang-barang itu. Karena dia harus mendapatkan izin dari suaminya terlebih dahulu.

Tiba-tiba Alissa mendengar suara mobil yang memasuki perkarangan mension. Dia berlahan mendekat ke kaca jendela kamarnya, dia melihat dua mobil memasuki perkarangan mension secara bersamaan. Dia melihat kedua mertuanya keluar dari mobil mereka masing-masing. Alissa mendengar jika keduanya saling cekcok sambil berjalan memasuki mension.

Bahkan sekarang suara mereka terdengar sangat jelas di telinga Alissa. Setelah beberapa hari tinggal di mension itu, Alissa sudah mulai terbiasa dengan sikap kedua mertuanya. Seperti yang di katakan Askara. Sesampainya di mension, ini dia harus menutup mata dan telinganya akan keadaan mension yang sangat kacau.

Tidak berselang lama, Alissa mendengar suara motor Axelle yang memasuki perkarangan mension. Setelah selesai bernyanyi Axelle langsung pulang ke mension. Rasa rindunya kepada sang istri membuatnya tidak betah berlama-lama di luar sana. Terlebih lagiengingat jika Alissa belum makan malam. Membuat Axelle semakin ingin cepat kembali ke mension nya.

Namun, saat melangkahkan kakinya di ruang utama. Dia langsung di sambut dengan perdebatan sengit kedua orang tuanya. Melihat keduanya yang saling cekcok mulut, Axelle hanya diam dan kembali melangkahkan kakinya.

"Kak! kau sudah pulang?" tanya Alissa langsung berlari ke arah Axelle.

Tidak lupa, Alissa langsung mencium punggung Axelle terlebih dahulu. Axelle juga dengan lembut mencium kening Alissa tanpa memperdulikkan kedua orang tuanya.

"Maaf ya kakak lama. Kau pasti belum makan," ucap Axelle mengusap puncak kepala Alissa.

"Belum! memangnya kakak bawa apa?" tanya Alissa melihat kantongan kresek yang ada di tangan Axelle.

"Ini aku tadi belikan makan malam untuk kita. Ayo kita makan, aku sudah lapar," ucap Axelle mengelus perutnya lalu merangkul Alissa dengan mesra.

Melihat kemesraan Axelle dan Alissa, Nando dan Mirna langsung terdiam. Mereka langsung saling lempar tatapan dan mencoba mengingat kapan mereka beromantisan untuk yang terakhir kalinya. Sedangkan Axelle dan Alissa melangkahkan kaki mereka secara bersamaan menuju kamar mereka. Tangan Axelle juga terus melingkar di pinggang Alissa dengan begitu mesranya.

"Ternyata umur tidak menentukan kedewasaan seseorang ya. Lihatlah orang yang kalian kira pecundang dan tidak berguna itu. Dia bisa menjaga sikapnya dengan baik, bahkan dia memiliki tanggung jawab yang besar. Lalu bagaiamana dengan kalian?" tanya Askara menatap kedua orang tuanya.

Askara yang tadinya ingin mengambil minum, tidak sengaja melihat kejadian itu. Melihat kedua orang tuanya yang tidak berkutik, ketika melihat Axelle dan Alissa yang bermesraan di depan mereka, Askara langsung terkekeh kecil.

Setelah selesai mengucapkan kata-katanya, Axelle kembali melangkahkan kakinya. Mendengar sindiran Askara, Nando dan Mirna langsung terdiam. Mereka saling lempar tatapan lalu pergi ke kamar mereka dengan perasaan penuh kekesalan.

Bersambung......

1
Debby
Luar biasa
Debby
🥰🥰🥰🥰🥰
Diana Taslim
Luar biasa
pica ku
Buruk
Khairul Azam
ooooooo astaga dunia novel gila semua
Majotiku
Luar biasa
Majotiku
Lumayan
Kuma Bear
Luar biasa
Kuma Bear
Lumayan
Linda Antikasari
Luar biasa
Ninik Ningsih
good zob pak bos axell
Ninik Ningsih
adakah ibu seperti itu...
kalea rizuky
jd mirna mending cerai deh najis ma suami ganti2 lubang
kalea rizuky
pergi aja deh ngapain tinggal di sana
kalea rizuky
mending ngontrak aja lah berdua
kalea rizuky
lemah sih jd cwek bodoh bgt prgi kn bs
Sri Winda
Luar biasa
Sri Winda
Lumayan
남성
luar biasa
Anonymous
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!