NovelToon NovelToon
Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:632
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

Keputusan berlibur selama sebulan penuh untuk memulihkan patah hati sukses besar. Rhea De Santiago tidak lagi menyalahkan dirinya atas perselingkuhan yang dilakukan oleh mantan kekasih. dia benar-benar sudah pulih dan siap menjalani kehidupan baru.

Namun sehari sebelum pulang ke Meksiko, Rhea menghabiskan malam panas tanpa paksaan dengan William Riagen. Paman dari mantan kekasihnya. Setelah bercinta dengan intens, Rhea langsung terbang ke Meksiko dengan anggapan William tidak mungkin peduli dengan hubungan satu malam yang telah terjadi. Dia tidak tahu tentang William yang sudah menaruh rasa sejak lama.

“... Usai bertemu lagi dengan Mu setelah sekian lama, bahkan menghabiskan malam panas bersama, Aku ingin memiliki Mu seutuhnya. Aku ingin Diri Mu. Rhea De Santiago, Aku akan mengejar Mu tidak peduli jika harus sampai ke ujung Dunia sekalipun. Aku akan menangkap Mu dengan kedua tangan ini, dan menjadikan Mu milik Ku. Milik William Riagen!”

=>Kalau suka, Silahkan dibaca♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Dengan jawaban pasti yang di berikan William, Rhea masih di landa rasa kaget. Namun dengan tangan yang masih tergenggam, William mengantar Rhea kembali ke posisi Hesperia berada.

“Terimakasih telah mengijinkan Ku berdansa bersama Mu, Rhea.” Tutur William sambil mengecup punggung tangan Rhea dengan lembut.

Melihat kondisi raut wajah sang putri yang mulai tak terkendali, Hesperia pun angkat suara.

“Karena sudah sampai di puncak acara, Kami pamit dulu Daniel, Emelian. Ada hal yang harus Ku bicarakan dengan Putri Ku.”

“Ah, baik. Terimakasih atas kehadiran Mu malam ini, Hesperia. Karena Aku pun punya hal yang harus di bicarakan dengan Adikku.”

Mereka pun pulang, dengan Seleste yang terus melotot ke arah Rhea. Dengan usaha keras Rhea sukses menghindari tatapan Seleste dan berhasil menaiki mobil.

...***...

Setelah hampir semua tamu hadirin pulang, Rafael pun mencari William. Di teras lantai tiga, William terlihat baru selesai menelfon seseorang.

“Apa itu Rhea ?” Sambar Rafael yang bahkan tidak menyapa dengan baik.

“Hm ?” William melihat Rafael juga handphone di tangan. Dia langsung paham arah percakapan Rafael dan bersuara.

“Apa Aku punya kewajiban menjawab nya ?”

“Tentu!” Pungkas Rafael percaya diri.

Aksi itu berhasil membuat William terkekeh, Tidak percaya Kakak pertamanya memiliki keturunan cacat otak seperti Rafael.

“Rafael, berhentilah mengatakan lelucon. Aku tidak memiliki selera humor yang sama dengan Mu.”

“Paman, jangan bilang Kau memiliki hubungan dengan Rhea ?”

“Baiklah, Aku tidak akan bilang.”

Respon William yang terlalu tenang menyulut emosi Rafael. Dia pun berucap dengan nada tinggi. “Rhea itu mantan Ku, bahkan Kami berdua hampir bertunangan. Aku harap Paman tidak melewati batas dan melanjutkan hubungan dengan Rhea. Hubungan apapun yang Rhea jalin dengan Paman sekarang, sebaiknya di akhiri. Karena Aku yakin Rhea seperti itu karena belum bisa melupakan Ku. Aku mengatakan ini agar Paman tidak sakit hati. Jadi paman—“

“Rafael!” William menyela dengan rasa muak yang sudah membuncah. “…Jangan ikut campur dengan urusan Ku, apalagi urusan percintaan. Urus saja istri Mu itu. Kalian baru saja resmi menjadi suami istri hari ini kan ? Bisa-bisanya Kau melabrak Ku seolah-olah Aku merebut pasangan Mu dengan sadis. Padahal wanita berharga itu pergi karena ulah Mu sendiri, kenapa Kau malah menyalahkan orang lain ?”

“Dia yang terlalu labil menanggapi situasi—“

“Sudah cukup Kau mengotori hidup Rhea dengan menjadi mantan yang otaknya paling minus. Jangan kotori lagi dengan hal lain. Jangan membuat Ku marah dengan menyentuh kehidupan Rhea lagi, jika tidak Aku akan melakukan hal yang tak pernah Kau bayangkan. Tolong camkan baik-baik perkataan ini di otak Mu yang penuh dengan hal-hal kotor itu, Rafael.”

Usai menepuk pundak Sang keponakan, William pun berlalu pergi. Meninggalkan Rafael yang menggertakkan gigi karena tak terima kekalahan memalukan seperti ini.

...***...

Jika William di labrak tanpa alasan yang jelas, di Kediaman De Santiago, Rhea punya alasan yang jelas untuk berada di hadapan Hesperia di dalam kamar sang Ibu.

Selama jalan pulang ke kediaman, tidak ada percakapan apapun di antara kedua nya. Saat sampai kediaman pun Hesperia langsung menyuruh para pelayan untuk beristirahat dan melarang Mereka untuk mendekati kamar.

“Kau dan William Riagen... Terjadi sesuatu di antara Kalian berdua kan?”

“Iya Ibu....” Jawab Rhea ragu-tagu, tapi tidak berani untuk berbohong.

“Kalian melakukan itu di New Zealand ?”

“Umm...” Rhea mengangguk pelan. “...Di malam sebelum Aku menemui Ibu setelah sekian lama.”

“Kau di jebak ?”

“Tidak Ibu. Aku mengijinkan... Aku mengijinkan Uncle William untuk melakukan hal ‘itu’.”

“Hemm...” Hesperia terlihat tengah berpikir. Rhea yang sudah tau salah langsung bersuara.

“Maafkan Aku Ibu. Aku telah menjaga diri dengan baik selama ini, namun malam itu, Aku melakukannya karena terbawa suasana. Aku mengijinkan hal itu terjadi karena Uncle William yang saat itu Ku temui tampak sangat tampan dan luar biasa menggoda. Maafkan Aku yang tidak menjaga diri dengan—“

“Rhea, apa yang Kau bicarakan ?” Potong Hesperia kebingungan. Rhea lebih bingung dengan respon sang Ibu.

“Kenapa Kamu sangat ketakutan Ibu memarahi Mu ? Astaga, pikiran Ibu tidak sekolot itu sayang.”

“Tapi Ibu terus diam di perjalanan pulang.”

“Masa iya kita harus membicarakannya saat kuping supir mendengarkan ? Ibu tidak masalah sama sekali dengan apapun yang Kamu perbuat. Karena kau sudah tau bagaimana mempertanggungjawabkan sesuatu.”

“Tapi Aku melakukan hal itu sebelum resmi menjadi suami istri Ibu,”

“Rhea. Kita di Meksiko, dan Ini tahun 2025. Apa ini hal baru ? Lagi pula Aku dan Ayahmu juga melakukan hal itu terlebih dahulu. Huhuhu, Kamu membuat Ibu mengingat kenangan di masa muda. Dara kami masih sangat panas saat itu, setiap detik, setiap menit, setiap mata Kami bertemu Kami pasti akan hilang kendali. Dan— Ah! Ibu malah kebablasan. Apapun itu, Kalian berdua tampak sangat cocok Rhea. Ibu mendukung hubungan Kalian—“

“tunggu tunggu tunggu.. Tunggu dulu sebentar. Ibu tidak mempermasalahkan hubungan Kami berdua ? Dia dari keluarga Riagen Ibu.”

“Memangnya kenapa kalau Dia dari keluarga Riagen ?”

“Ibu pasti akan di tertawakan orang-orang karna putri nya berpacaran dengan paman dari mantan kekasihnya. Mereka pasti akan menyebarkan rumor kalau Aku belum move on atau apalah. Ibu pasti akan terkena imbas seperti—“

“Astaga... Anak ini mempermasalahkan sesuatu yang tidak perlu. Memang nya kenapa dengan perkataan orang-orang ? Kamu sendiri yang mengatakan nya pada Seleste kan ? ‘Just Let Them’.”

“Tapi.. Tapi..”

Rhea terpaku. Tapi apa ? Dia tidak tau alasan apa yang harus dikeluarkan lagi. Dan kenapa juga Dia terlalu memikirkan hubungan yang sebenarnya tidak ada saat ini.

“Rhea...” Panggil Hesperia dengan lembut. “Kau tengah di landa kebingungan kan ?”

Sang Putri mengangguk. Dia seolah menemui jalan buntu terkait pembahasan William yang tiba-tiba muncul dalam hidup nya.

“Jika bingung, biarkan saja gelombang takdir memandu jalan Mu. Biarkan takdir yang mengurus kemana jalurnya akan pergi. Kau fokus saja pada yang Kau rasa. Jujur pada hati Mu. Jika memang Dia berdetak lebih kencang saat bertemu dengan pria siapapun yang di atur takdir untuk Mu, maka bukalah hati Mu. Ijinkan Dia masuk dan bertahta di sana. Kau pasti akan menemui kebahagiaan dari sana, dari orang baru dalam hidup Mu.”

“Tapi Aku sudah cukup bahagia dengan adanya Ibu, Seleste dan keluarga lainnya.”

“Tapi Kami tidak bisa bersama Mu selama Nya. Dan yang lebih penting, Ibu ingin melihat Rhea mendapat pasangan yang bisa menjaga juga mengayomi Mu. Ibu ingin mendesain gaun pengantin terindah untuk hari pernikahan Mu, Ibu ingin mengendong cucu yang imut, Ibu ingin bahagia dengan cara seperti itu di sisa hidup ini. Ibu tidak memaksa Mu untuk membuka hati saat ini juga. Ibu percaya pada waktu. Maka Kau pun harus demikian."

“Ibu...” Rhea tersentuh. Dia diarahkan ke jalan lain saat menemui titik buntu. Rasa syukur pun membanjiri pikirannya karena mendapat Ibu yang sangat sempurna. “Terimakasih, Ibu telah—“

“Tapi jika memungkinkan, cicil saja anak terlebih dahulu. Ibu sudah kebelet ingin cucu. Tenang saja, Ibu akan mengurus anak itu dan Kau tidak akan kesusahan.”

Sungguh... Beberapa saat yang lalu Rhea masih dipeluk oleh rasa syukur, tidak sampai perkataan barusan keluar dari mulut Hesperia. Ujung-ujungnya Dia menginginkan cucu!

Sama hal nya dengan Hesperia, di seberang sana Daniel juga menuntut William untuk segera memiliki anak. Bukan untuk urusan bisnis, bukan juga untuk melanjutkan garis keturunan, tetapi Dia ingin melihat adik nya menikah, membangun keluarga kecil, dan punya anak sebelum Daniel menghembuskan nafas terakhir.

Lingkungan inti sudah memberikan lampu hijau, lantas bagaimana dengan Rhea ? Apa Dia akan ikut terpengaruh ?

“Apa Aku yakin bisa manahan diri saat bertatapan dengan Uncle William ? Apa Aku sungguh bisa menolaknya ? Hahh... Semua orang gila, Aku pun juga gila.” Batin Rhea yang tengah berendam di bathtub penuh wewangian untuk membantu nya agar mendapatkan ketenangan.

...***...

...Tolong banget atuh ninggalin jejak 👣 kalian di kolom komentar 🫵😩 Neo juga butuh tenaga after up tauu😵‍💫 Jangan hening aja, Nanti Neo ngambek ini😩Jangan lupa nulis apa aja di kolom komentar, baru boleh lanjut ke Chapter selanjutnya....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!