Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun
Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Pagi ini Nabila mencoba meminta izin kepada Rian agar dirinya bisa kembali bekerja, namun Rian tak menjawab.
" Ian aku beneran udah sembuh, aku juga ga akan telat makan ga akan lupa minum obat" ucap Nabila yang sudah rapih dengan pakaian kerjanya
" Harusnya kemarin ga aku izinin pulang, sudah aku tebak pasti kamu akan minta kerja "
" Atau biar kamu percaya aku ga telat makan nanti siang kamu tlpn aku, lagian nih ya aku berangkat kamu antar pulang kamu jemput jadi aku ga cape kan "
Rian menghembuskan nafasnya, ia menatap Nabila yang tengah meminta izin.
" Kenapa sih Bil kamu tuh keras kepala, aku cuma ga mau kamu sakit kaya kemarin. "
" Ya tapi sekarang aku udah sembuh ian, kalau aku ga kerja nanti gajinya di potong gimana ? Aku ga bisa bayar kontrakan, ga bisa makan, ga bisa belanja online "
" Ada aku, aku yang akan biyain kamu. Aku yang akan penuhin kebutuhan dan keinginan kamu Bil "
" Jadi intinya gimana ? Kamu kasih izin atau engga ? "
" Yaudah Iyah aku izinin, tapi ga ada lembur. Jangan pulang sebelum aku datang buat jemput kamu "
Nabila mengangguk sambil tersenyum, kemudian ia pun memberikan kecupan di pipi Rian.
" I love you " Bisik Nabila yang kemudian kabur karena merasa malu
Rian tersenyum mendengar ucapan itu, ia menjadi salah tingkah karena ulah Nabila.
Segera Rian menyiapkan mobilnya, dan Nabila keluar dengan wajah yang nampak ceria.
" Ayo masuk " ucap Rian yang sudah membuka pintu mobil untuk Nabila
Setelah Nabila masuk, dengan segera Rian menyusul masuk kedalam.
" Ayo berangkat" ucap Nabila, karena Rian belum juga berangkat
Rian mengangguk, dengan segera ia pun mengendarai mobilnya.
Selama perjalanan Rian memutar musik untuk menemani perjalanan mereka.
" Mamah sama Papah kamu gimana kabarnya ian ? " Nabila memulai percakapan
" Baik Bil, mereka sangat baik " jawab Rian
" Syukurlah "
" Nanti aku ajak kamu ketemu orangtuaku yah "
" Iyah "
Nabila sedikit ragu mengiyakan ajakan Rian, ia takut jika orangtua Rian tidak menyukai dirinya.
" Setelah ini kamu kemana ? " tanya Nabila kembali
" Pulang, nunggu kamu dirumah "
" Kapan kamu masuk lagi "
" Besok aku udah mulai masuk Bil "
" Hmm, maaf yah karena aku kamu harus cuti "
" Aku yang mau Bil, aku kan mau jadi dokter pribadi kamu. Aku mau fokus sama kamu, aku mau kamu sehat "
" Iyah pak dokter Iyah, makasih yah "
" Makasih doang ? kapan mau mulai cicil ? "
" Secepatnya "
Rian hanya tersenyum, begitu juga Nabila.
Merekapun tiba di halaman tempat Nabila bekerja, sebelum turun Nabila merapikan rambut dan lipstik nya.
" Udah cantik ko " ucap Rian
" Justru biar tambah cantik ian, biar kamu makin naksir "
" Yang ada saingan aku makin banyak Bila "
Nabila hanya tertawa kecil, setelah selesai ia segera melepas seat belt miliknya.
" Yaudah aku turun dulu, kamu hati hati pulangnya yah " ucap Nabila
" Iyah, kamu juga jaga kondisi "
" Iyah, daahh "
Nabila pun turun dari mobil Rian, ia melambaikan tangan kepada Nabila yang kemudian Rian balas.
Nabila di kejutkan oleh Aurel yang juga baru tiba.
" Udah balikan nih kayaknya"
" Belum "
" Kenapa belum ? Nunggu apa lagi ? "
" Engga nunggu apa apa Rel, cuma gue kangen aja masa masa kayak gini "
" Terus Dion gimana ? Di tolak dong "
" Hemm " Nabila mengangguk
Nabila dan Aurel pun berdiri didepan pintu lift.
" Tapi emang gue liat tuh Rian masih sayang sama lo Nab, dia belain cuti, nemenin lo selama dirumah sakit "
" Kalau lo jadi gue, lo bakal lakuin apa Rel ? "
" Apa yah, ya gue sih yang pasti bakal ngelakuin hal yang sama yah. "
" Tapi kan Rian ga sakit, terus buat apa gue cuti dan nemenin dia Rel "
" Ya ga gitu Nab, gimana ya jelasinnya. Ya kayak lo bales lah gitu, yang simple sih mending lo ajak pacaran aja deh. Kalian balikan itu hal paling simple, gue yakin Rian ga bakal nolak "
" Hmm "
" Makanya jangan kelamaan jomblo, jadi oon kan lo "
" Ga ada hubungannya yah Rel "
Begitu pintu lift terbuka, Nabila dan Aurel pun segera masuk kedalam.
...
Rian pergi kerumah sakit menemui Bara, mereka pun berbincang bersama di kantin rumah sakit.
" Udah balikan nih ? " tanya Bara
" Belom "
" Nunggu apa lagi, yaudah balikan lah "
" Nabila yang belum mau, ya gue sih mau mau aja Bar "
" Lo ngajak balikannya garing kali, coba dong pakai cara romantis "
" Lo yakin kalau gue pakai cara itu Nabila mau balikan sama gue ? "
" Yakin gue, coba saran gue "
" Hmm oke gue coba, tapi kalau gagal gimana ? "
" Ga bakal "
" Oke gue coba deh nanti, awas aja kalau cara lo ga berhasil "
" Hmm "
Rian mencoba memikirkan cara bagaimana membuat hal romantis.
....
Begitu Nabila tiba di lobby, disana sudah ada Rian yang menunggu dirinya.
" Daritadi? " tanya Nabila
" Engga ko, badan kamu gimana ? Apa yang dirasa sekarang"
" Aku udah baik baik aja Ian, yaudah ayo pulang "
" Kita makan dulu yah, aku laper "
" Oke "
Segera Rian membawa mobilnya menuju tempat yang sudah ia siapkan, Rian berharap cara ini berhasil.
Selama perjalanan Nabila mencoba mencari cara untuk mengajak Rian balikan, ia memikirkan cara romantis seperti apa nantinya.
Tanpa disadari mobil Rian berhenti disebuah restoran, Rian pun segera mengajak Nabila untuk turun.
" Tumben banget kamu ngajak aku makan kesini " ucap Nabila
" Lagi pengen aja "
" Hmm "
Rian sudah me reservasi tempat, mereka pun diantar oleh pelayan menuju meja mereka.
Saat tengah asik membaca menu, seorang laki laki paruh baya menghampiri meja mereka.
" Rian "
Rian dan Nabila menoleh, Rian pun bangun dan saling berjabat tangan.
" Prof Gunawan, apa kabar ? " ucap Rian
" Baik sangat baik, kamu sendiri bagaimana Rian ? "
" Sangat baik Prof "
" Saya dengar pasien mu banyak sekarang, hebat kamu Rian saya benar benar bangga sama kamu "
" Terimakasih Prof, semua ini juga berkat prof yang sudah membimbing saya "
Profesor Gunawan beralih melihat Nabila.
" Pacar atau Calon istri ? "
" Doain aja Prof "
" Rian ini anak kesayangan saya, cerdas sekali dan saya bangga "
" Saya juga bangga memiliki Rian, bahkan saya ngerasa beruntung bisa miliki Rian "
Prof Gunawan tersenyum mendengar jawaban Nabila.
" Yasudah saya duluan ya, kalian nikmati makan malam kalian " ucap Prof Gunawan
" Hati hati Prof " ucap Rian
Setelah itu mereka kembali duduk, Rian nampak senang bisa kembali bertemu dengan Prof Gunawan.
Karena beliaulah Rian bisa sehebat sekarang, ia sangat beruntung bisa belajar dari beliau.
Rian lupa tujuan utamanya, semua rencananya pun mendadak ia lupakan.
" Pacaran Yuk "