Pertemuan jiwa tanpa raga seorang laki-laki berusia 17 tahun dengan gadis SMP yang beranjak lulus.
Rizki Alvaro dan Laisa Faza. Keduanya dipertemukan dalam kondisi yang berbeda. Rizki dengan jiwanya dan hanya Faza yang dapat melihat dan merasakannya.
Lalu, apakah dengan ketidaksempurnaan itu akan menghalangi cinta antara keduanya?
Apa yang akan terjadi dengan keduanya?
Ikutin ya ceritanya 🤩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Married
Rizki ngajak gue jalan-jalan di sekitar resort.
"Lo tau ga, gue itu udah mikir macam-macam, gue kira lo itu cuma mempermainkan gue. Secara, lo itu ga pernah nembak gue," kata gue.
"Kalo lo gue tembak, terus gue married-nya sama siapa?" kata Rizki.
"Dasar lo!" kata gue sambil ketawa.
"Sebenarnya gue udah rencanain ini dari lama, tapi gue belum berani buat ngomong semua itu. Ya, waktu dua bulan terakhir ini gue gunain nyiapin mental buat lamar lo. Meskipun gue udah biasa bareng sama lo, tapi buat ngomong itu butuh keberanian yang tinggi," kata Rizki.
"Ok, gue hargai itu. Tapi, lo kok bisa milih momen yang tepat buat lamar gue, bertepatan dengan hari ulang tahun gue lagi?" kata gue.
"Ya, gue pengen sekalian ngasih lo surprise aja. Semua desain di sini, gue yang bikin. Gimana, bagus kan?" tanya Rizki.
"Iya, gue suka," kata gue.
"Lo suka desainnya apa orang yang ngedesain?" tanya Rizki.
"Gue suka dua-duanya," kata gue sambil senyum. Kita ketawa bareng. Rizki ngajak gue buat sekalian foto prewedding, gue ngikut aja.
...****************...
Satu bulan kemudian, gue married sama Rizki.
Waktu resepsi semua keluarga besar ada di sana. Temen-temen gue juga datang, terutama sahabat-sahabat gue.
Fian sama Marisa juga datang, mereka nyamperin kita berdua. "Wahhh, selamat yaaaa, ciee yang udah married. Udah ga jomblo lagi dong," kata Marisa sehabis meluk gue. Ini sebenarnya dia ngasih ucapan selamat apa ngeledek sii??
"Selamat, Ki. Jaga Faza, dia udah gue anggep adek gue sendiri. Oh ya, gue tunggu ponakan dari kalian," kata Fian, setelah itu meluk Rizki ala-ala pria.
Gue yang denger cuma bisa ngedengus kesel. Gue ngalihin pemandangan ke seorang baby yang sekarang ada digendongan Marisa, yang sebelumnya digendong sama Fian. Wahhh mereka udah punya baby sekarang! Baby-nya cowok, dia gemesin.
"Ihhh, baby-nya lucu, gue boleh gendong ga?" tanya gue.
"Boleh, biar cepat nular ya," kata Marisa.
"Ih, apaan sih. Baru juga married," kata gue sambil senyum.
"Ntar malem bisa dicoba," kata Rizki berbisik pelan sambil ngedusel-duselin palanya di leher gue.
"Apa sih, Ki ... jauh-jauh ihh, geli!" kata gue sambil jauhin palanya Rizki dari leher gue.
"Haha, kek-nya Rizki udah ga sabar tuhh," ledek Marisa.
"Hati-hati, Za! Dia suka agresif kalo udah ga bisa ngontrol dirinya," kata Fian yang juga ikut-ikutan ngeledek.
"Au ah, jauh-jauh lo berdua," usir gue. Dan yaa, mereka langsung pergi ke temen-temen yang lain, katanya rindu.
Sabodo lahhh, mau rindu kek, gemukin badan kek, gue ga urus! Eh? "Gobl*k! Punya temen ga ada yang bener!" kata gue yang masih kesel sama ledekan sahabat-sahabat laknat gue, lah ini ditambah lagii. Huft ....
"Jangan suka ngomong kasar! Kalo masih kek gitu lagi, aku cium kamu di sini," ancam Rizki.
"Iya-iya," kata gue.
"Jangan cemberut gitu, aku ga suka liatnya!" kata Rizki, setelah itu dia cubit pipi gue.
"Sakit tau!" dengkus gue.
"Senyum dulu, Sayang!" kata Rizki.
Dan dengan terpaksa akhirnya gue mengeluarkan fake smile biar Rizki ga bawel lagi, yang aslinya gue masih kesel si sama curut-curut itu.
Kita berdua nyalamin tamu-tamu sambil disela bercandaan. Kata Rizki, "Biar ga capek, kalo kamu capeknya sekarang, ntar malem ga asik!" Kalian tahu kan maksudnya. Huftttt ....
Ga tahu ya, Rizki itu sekarang mesum banget, dah kayak om-om pedofil. Sejak sehabis lamaran, dia keknya berubah. Yang awalnya sok polos, jadi ketahuan kalau dia mesum parah.
Gue suka risih sendiri kalau dia dah kayak gitu. Katanya, "Mesumnya cuma sama kamu doang kok, asalkan kamu janji ga ninggalin aku, aku ga akan mesumin orang lain." Pakai ngegembel lagii, idihhh.
Setelah prewed waktu itu, dia juga minta manggilnya jangan gue-lo lagi, tapi aku-kamu. Terus peringatin gue juga, buat enggak ngomong kasar lagi, kalau masih ngomong, dia bakal cium. Dan omongannya ga main-main.
Pernah gue keceplosan ngomong kasar, dia langsung lahap bibir gue saat itu juga. Padahal itu tempat umum, rame lagi, dia ga malu apa yaa?? Pas gue tanya begitu, dia malah jawab, "Biar semua orang tau kalo kamu milik aku!" Nyebelin, kan?
Entah kenapa, dengan sikapnya yang kayak gitu, gue malah makin sayang sama diaaa. Intinya, I LOVE YOU, RIZKI ALVARO ANDRIANNN, yang sekarang dah jadi suami gue. Dan lagi otw bikin Rizki kecil, wkwkwkwkwkw.
Oke, sekian kisah cinta gue. Jika ada hikmah atau pelajaran yang bisa diambil boleh diterapkan, jika tidak ada buat hiburan aja. Gue undur diri. Sampai jumpa di lain kesempatan. Sehat selalu untuk kalian❤️