NovelToon NovelToon
Lingkaran Dosa

Lingkaran Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Harem / Menyembunyikan Identitas / Penyelamat / Bercocok tanam
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cy_Ud

Roy laki laki berusia 23 tahun yang baru saja terkena PHK, mencoba mencari pekerjaan baru namun tidak kunjung dia dapatkan. Kerasnya ibu kota membuat Roy harus bertahan dengan segala cara. Apa lagi dia adalah seorang perantauan. Apakah Roy bisa bertahan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cy_Ud, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Betemu Keluarga Wijaya

Baru saja Roy melangkah dari tempat dia berdiri tiba tiba tiga buah mobil berjenis sama dengan warna hitam semuanya berhenti. Awalnya Roy tidak mengacuhkan tapi ketika lima orang berpakaian hitam keluar dari dalam mobil membuat Roy waspada.

Dan dua orang yang berbadan besar menghentikan langkah Roy, seketika itu juga turun seorang wanita muda berparas cantik dengan rambut di ikat satu kebelakang memperlihatkan leher jenjangnya yang berkulit putih mulus. Apa lagi pakaian yang dikenakan sangat rapi denga rok span 3/4 mencetak pahatan pinggul yang indah dengan high hells yang dia kenakan menambah keanggunannya saat berjalan.

"Siapa orang orang ini, apa mereka adalah komplotan orang yang pernah mencelakai ku", monolog Roy sambil memegangi perutnya dan wanita muda itu menghampirinya.

"Selamat pagi mas Roy, Bos saya ingin bertemu dengan mu Mas", ucap wanita muda berparas cantik yang mengenakan kacamata lengkap dengan tablet ditangannya itu dengan sopan begitu berada di depan Roy yang berdiri mematung.

"Bos???? maaf apa kita saling mengenal?? dan kenapa mbak tau nama saya??", ucap Roy bingung.

"Apa Mas tidak ingat dengan saya??", ucap wanita itu ramah dengan senyum manis dibibirnya yang ranum. Dan dibalas Roy dengan gelengan kepala.

"Saya Yulia mas, saya adalah wanita yang pernah mas tolong beberapa hari yang lalu saaf kami diserang oleh orang yang tidak dikenal", dengan sopan Yulia berucap masih dengan senyum manisnya sambil menjulurkan tangannya

Dalam hati Yulia sangat ingin memeluk laki laki di hadapanya karena begitu bahagia dapat bertemu lagi dengan super hero yang telah menyelamatkan hidupnya.

Sedangkan Roy masih sangat ingat kejadian beberapa yang lalu. "Oooh... Maaf saya tidak terlalu ingat wajah mbak karena waktu itu terjadi begitu cepat dan saya langsung pingsan. Eh ya nama saya Roy" jawab Roy sambil membalas jabatan tangan Yulia.

Hati Yulia berdetak kencang dan pipinya langsung memerah sepeti tomat begitu tangannya bersentuhan dengan pemuda berkulit sawo matang namun tampan dan baik hati itu.

"Mas Roy mau kemana?? Dan apa Mas bisa bertemu dengan Bos saya sekarang??, ucap Yulia sopan. Dia tetap profesional walau jantungnya serasa ingin keluar karena tangannya masih digenggam oleh Roy.

"Eng...gimana ya, sebenarnya saya ada urusan, tapi bisa saya undur. Baiklah saya bisa menemui Bos mbak", jawab Roy tersenyum kemudian melepaskan genggaman tangannya.

Sebenarnya Roy ragu tapi melihat tatapan tajam pria berbaju hitam berbadan besar di belakang Yulia Roy akhirnya mengiyakan. Sekalian dia ingin menanyakan kebaradaan mobil yang dia gunakan waktu itu.

Mereka semua akhirnya meninggalkan tempat itu dengan Roy ikut dan satu mobil dengan Yulia. Mereka duduk bersebelahan dan hak itu membuat hati Yulia begitu senang bahkan dirinya salah tingkah dengan sering kali memperbaiki duduknya dan menyibukkan diri dengan tablet ditangannya menyembunyikan gejolak jiwanya. Walau pun sesekali melirik pemuda disamping dari sudut matanya.

Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Apa lagi di depan Roy ada dua orang pria yang juga diam dengan pandangan lurus kedepan. Membuat Roy merasa canggung.

"Maaf mbak Yulia kalau saya lancang, bagaimana keadaan luka di leher mu" tanya Roy memecah keheningan di dalam mobil yang tidak diketahui Roy akan membawa mereka kemana??

Yulia menoleh pada  Roy menatap lekat hingga netra mata mereka bertemu karena Roy juga menatapnya. Yulia hanya diam terpaku tatapan Roy seaka masuk dalam jiwanya yang membuat gadis manis itu tidak bisa berkata kata dan pipinya semakin memerah.

"Ternyata kamu begitu tampan Roy, apa kamu tau aku memikirkanmu setiap malam sejak kita bertemu", monolog Yulia yang tentu tidak didengar Roy.

"Mbak... Mbak... Mbak...."ucap Roy mengibaskan tangannya didepan wajah Yulia yang hanya diam menatapnya walau dengan senyuman termanisnya.

"Eh....mm...maaaaaaffff.... Mas tadi bilang apa??", jawab Yulia tersadar gugup dan salah tingkah.

"Saya nanya gimana luka di leher mbak waktu kejadian itu", kembali Roy mengulangi pertanyaannya.

"Ooohh....itu.. tidak ada yang serius Mas, hanya luka gores dan sedikit meninggalkan bekas tapi bisa saya sembunyikan", jawab Yulia ramah.

"Mas sendiri gimana keadaannya sekarang??, dan terima kasih ya Mas karena telah menyelamatkan kami kalau tidak ada Mas entah apa yang terjadi", kembali Yulia berucap yang membuat jantungnya makin berdetak kencang.

"Sama sama mbak. Kondisi saya sekarang sudah sangat baik. Buktinya saya bisa beraktifitas lagi" jawan Roy dengan senyum.

Kini mobil yang ditumpangi Roy memasuki pekarangan luas setelah pintu pagar besar terbuka. Terlihat sebuah bangunan Rumah bergaya Eropa berdiri megah.

Mobil pun berhenti Roy dan Yulia turun dari pintu yang berseberangan. Roy diminta menunggu sebentar dan Yulia dengan santai melangkah kedalam bangunan tersebut.

Melihat bangunan yang megah dan mewah itu sudah bisa dipastikan kalau pemiliknya adalah orang kaya. Roy sangat kagum netra matanya mengitari sekitar.

"Mas... Bos anda tinggal disini?? Pasti orang kaya apa dia pejabat negara??", ucap Roy mencoba akrab dengan pria berbadan besar disampingnya. Namun pria itu hanya diam dan menatap tajam pada Roy yang mebuat Roy jadi ciut.

"Huuf aneh di ajak ngobrol malah melotot", monolog Roy yang kemudian mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Kamu yang bernama Roy??", ucap tegas seorang pria berbadan besar dengan kepala plontos tanpan rambut menghampirinya.

"Iya bang. Saya Roy", jawab Roy singkat pada Pria yang tiba tiba sudah ada dibelakannya saat Roy mencoba mengitari mobil agar bisa lebih leluasa melihat pemandangan rumah orang kaya.

"Kamu silahkan ikut saya untuk menemui tuan besar", ucap pria itu mengajak Roy.

Tanpa jawaban Roy mengikuti langkah pria berkepala plontos itu dari belakang. Mengitari samping rumah itu hingga Roy tiba di sebuah gazebo yang di sekelilingnya penuh dengan tanaman bunga dan air terjun mirip di film film sinetron.

Roy dipersilahkan duduk untuk menunggu tuan besar yang dikatakan oleh pria berkepala plontos itu. Saat pria itu berlalu Roy ingin bangkit dari duduknya untuk leluasa menikmati taman bunga yag indah di hadapannya. Tapi dia urungkan karena entah kapan datangnya empat orang Pria berpakaian hitam telah berdiri di luar gazebo seakan mengamati gerak gerik Roy.

"Orang seperti apa tuan besar mereka, kok banyak pengawalnya. Apa dia orang penting??", kembali monolog Roy berkata.

Seketika tampak tiga orang pria berjalan kearahnya yang sedang duduk manis. Yang satu seorang kakek tua, disampingnya agak lebih muda tapi dilihat dari perawakannya lebih tua dari tante Tati namun masih gagah, dan di belakangnya adalah pria berkepala plontos yang mengantarkan Roy ketempat ini.

"Selamat pagi anak muda gimana keadaan luka mu???" Ucap laki laki tua itu dengan senyum mengambang dan menjulurkan tangan untuk bersalaman dengan Roy.

"Perkenalkan saya Baskoro, kamu pasti bingung Dan jaga takut mereka semua adalah pengawal dari anak saya, Norman", ucap Baskoro yang tau kebingungan dihati Roy.

Mereka bersalaman dan kemudian juga berjabat tangan dengan pria disampingnya yang merupakan anak dari kakek tua yang memperkenalkan diri Baskoro.

"Saya Roy Tuan", ucap Roy ramah setelah menyalami keduanya.

Ketiganya kemudian duduk di gazebo besar yang ada sofa dan meja tersebut. Ya seperti tempat bersantai orang kaya.

"Bagaimana luka mu??", ucap baskoro yang duduk disamping Norman anaknya.

"Alhamdulillah sudah mendingan tuan walau masih sedikit sakit kalau dibawa banyak gerak", jawab Roy sopan pada kakek tua itu.

Mereka bercerita santai dan Baskoro mengucapkan terima kasih karena Roy telah menyelamatkannya. Norman mengintrogasi Roy dengan berbagai pertanyaan namun santai tanpa ada nada intimidasi yang membuat Roy secara luwes mengutarakan jawabannya.

Bagaimana pun Norman belum bisa percaya seutuhnya kalau Roy tidak ada hubungannya dengan kejadian yang menimpa ayahnya. Sedangkan Baskoro terlihat lebih santai tanpa menaruh curiga. Hingga Yulia datang bersama seorang Art dengan nampan di tangannya.

Setelah isi nampan itu pindah keatas meja dan Art itu pamit Roy dipersilahkan mencicipi hidangan dan minuman yang disediakan. Sedangkan Yulia berdiri disamping Baskoro yang duduk dan sudah tentu mencuri pandang pada Roy yang duduk di hadapan tuannya.

Setelah meneguk minuman hangat yang disediakan, Norman berucap yang membuat Roy membulatkan matanya.

1
Usmi Usmi
gak bisa di jadikan laki kl ini kl KPD sitiap wanita ngceng aja bawaan nya biar jd laki simpanan aja
Supratikno Tikno
kurang vulgar dalam bercinta kalau bisa yg ganas kalau lg bercinta
Pratama Arya: terlalu vulgar takut kena banet kak.../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Erick Ananda
sangat sangat bagus sekali ceritanya.. bikin deg degkan
Pratama Arya: terima kasih kak atas dukungannya/Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Pratama Arya
terima kasih kak... atas dukungannya...
akan terus diusakan kak.../Smile//Smile//Smile/
_yuniarti.sherli_
tiba tiba cinta datang kepadaku wkwkwk ayo up Thor 😅😂
Takagi Saya
Ayo, cepat berikan kelanjutan cerita ini!
Pratama Arya: ya kak.. ditunggu dulu ya kak...🙏🙏🙏
total 1 replies
swaggy
karya ini layak dijadikan film, semoga sukses terus thor ❤️
Pratama Arya: terima kasih kak... 🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!