Mengejar Cinta Om Duda Keren

Keesokan hari nya, Sherena hanya rebahan saja di kasur nya. Hari ini, hari Minggu. Dia libur dan teman-teman nya tak bisa bermain ke rumah karena sibuk dengan keluarga mereka.

"Aisshh, bosen banget deh." Gumam Sherena, saat ini dia masih betah rebahan di atas kasur nya. Dengan celana hotpants dan tangtop ketat nya, dia memakai itu untuk tidur semalam. 

Sheren mengambil ponsel nya, lalu mengirimi pesan pada sang kekasih. Ternyata, dia sedang online. 

"Sepagi gini dia dah online, ngapain yaa?" Gumam Sherena. Dia pun mengetik pesan dan langsung ceklis berwarna biru, artinya pria itu sudah membaca nya.

'Selamat pagi, sayang.' Isi pesan yang di kirimkan oleh Sherena. Beberapa detik kemudian, di atas ada tulisan kecil mengetik. Artinya pria itu sedang mengetik untuk membalas pesan nya.

'Iya, pagi kembali, sayang. Sedang apa?' Balasan yang benar-benar tidak terduga hingga membuat Sherena menjerit kesenangan. Dia benar-benar senang, padahal isi pesan dari Darren mungkin bagi orang lain terbilang biasa saja.

"Baru bangun tidur, yang." Balas Sherena lagi. Tapi, beberapa detik kemudian. Bukan nya balasan pesan yang dia dapat, tapi malah ada panggilan masuk. 

Tiba-tiba saja Sherena merasa gugup, dia menetralkan denyut jantung nya yang benar-benar berdetak tidak karuan saat ini, padahal cuma telpon doang kan ya? Mereka sudah melakukan hal yang lebih dari sekedar teleponan. 

"Halo, sayang.." 

'Bangun, ini hari minggu bukan berarti kamu bisa malas-malasan, sayang.' Ucap Darren dengan suara nya menurut Sherena sangat sensual.

"Iya, sebentar lagi, sayang."

'Siap-siap, kita jalan-jalan..' Ajak Darren yang membuat kening Sherena berkerut heran.

"Jalan-jalan kemana? Gak mungkin kan kalo ngajakin check in ke hotel?" Tanya Sherena dengan curiga.

'Ke pantai, sayang. Saya lagi capek, butuh refreshing sebentar. Tapi, kalau kamu maunya ke hotel, yaudah kita mampir nanti.' 

"Ihhh, sayang mah gitu." Rengek Sherena, membuat Darren terkekeh. 

'Yaudah, jadi mau gak jalan-jalan ke pantai?'

"Mau dong, yang." Jawab Sherena dengan antusias. 

'Siap-siap makanya, kita berangkat setelah sarapan. Oke?'

"Oke, sayang. Aku harus dandan cantik apa ya?" Tanya Sherena, tujuan nya sih untuk menggoda pria dewasa ini. Dia ingin tahu, apakah Darren akan melarang nya atau dia akan membiarkan saja?

'Gak usah cantik-cantik, sayang. Kamu udah cantik alami, nanti di lirik cowok lain berabe.' Jawab Darren, seketika membuat wajah Sherena memerah. Cantik? Seriusan kalau Darren mengatakan dia cantik? Ohh, sungguh demi apapun dia sangat senang mendengar pujian itu. Anggap saja dia lebay karena bahagia dengan pujian seperti ini, tapi biarlah yang penting dia bahagia, hehe.

"Oke, sayang. Yaudah, aku mau mandi dulu. Terus sarapan, setelah itu kita berangkat."

'Yasudah, saya matikan dulu telepon nya ya.'

"Iya, sayang." Panggilan pun selesai, bisa di tebak apa yang terjadi? Ya, Sherena berteriak-teriak karena kesenangan, dia juga berjingkrak-jingkrak layaknya orang yang kesenangan karena menang lotre.

"Aaaaa, dia membuat ku menggila!" Gadis itu membanting tubuhnya sendiri ke atas ranjang, dia menutup wajah nya dengan bantal. Gitu ya kalo lagi jatuh cinta? 

Setelah beberapa menit menghilangkan rasa bahagia nya, kini Sherena masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuh nya dengan air hangat.

Sherena turun dengan pakaian oversize nya seperti biasa, celana kulot jeans longgar, lalu kaos pendek oversize seperti keinginan Darren. Dia mana suka saat miliknya di lihat orang lain. 

"Sayang, mau kemana?"

"Mau ke pantai, Ma." Jawab Sherena sambil tersenyum kecil.

"Sama siapa?" Tanya Arumi.

"Om Darren, Ma."

"Tumben dia ngajakin kamu main?"

"Katanya mau cari udara segar, Ma." Jawab Sherena sambil terkekeh.

"Yaudah, jangan malam-malam pulang nya. Nanti bapak mu marah, ayo sarapan dulu."

"Okey, Ma." Jawab Sherena, dia pun pergi ke dapur untuk sarapan. Pagi ini, sang mama memasak makanan kesukaan nya, tumis jamur saus tiram. Sederhana, tapi rasa nya tidak sesederhana seperti cara memasak nya. Benar-benar enak, hingga membuat Sherena makan dengan lahap dan beberapa kali menambah nasi nya.

"Enak?"

"Banget, Ma."

"Kalo gitu, nanti makan malam Mama masak ini lagi aja."

"Boleh, jamur nya masih ada, Ma? Pakein irisan cabe ya, Ma." Pinta Sherena.

"Siap, sayang."

"Yaudah, ini Sheren udah selesai makan nya." 

"Iya, hati-hati di jalan nya ya?"

"Okey, Ma." Jawab Sherena, dia pun membawa tas selempang nya dan pergi keluar dari rumah. 

"Sheren mau kemana, Ma?"

"Katanya mau jalan-jalan ke pantai sama Darren." Jawab Arumi.

"Lho, sejak kapan Darren sama Sherena Deket?" Tanya Arya dengan kening yang mengernyit. 

"Gak tahu, tapi mungkin hanya dekat karena Sheren kan sering Mama suruh nganterin makanan ke rumah Darren, Pah." Jawab Arumi, membuat Arya menganggukan kepala nya mengerti. 

"Ohh, ya sudah. Gapapa, lagipun kelihatan nya Darren itu pria yang baik. Jadi kita tidak perlu khawatir." 

"Iya, Pah. Makan sekarang?" Tanya Arumi, Arya mengangguk. Wanita itu pun melayani suami nya seperti biasa. 

Sedangkan di luar rumah, Sherena dan Darren langsung berangkat. Di perjalanan Sherena sempat mengambil gambar pria itu dan mengirimkan nya di grup obrolan. Seketika itu ponsel nya ramai karena tau sendirilah bagaimana rempong nya teman-teman Sherena.

"Matiin dulu data ponsel nya, sayang. Berisik, ganggu."

"Iya, sayang." Jawab Sherena, dia pun memasukan ponsel nya ke dalam tas. 

"Yang.."

"Hmmm, kenapa? Mau ke hotel?" Tanya Darren yang membuat Sherena refleks menggeplak manja lengan besar Darren.

"Otak kamu tuh di penuhi dengan pikiran-pikiran mesuum!"

"Mesuum kan bukan penyakit, sayang."

"Kata siapa bukan penyakit? Itu penyakit bawaan lahir." Ketus Sherena yang membuat Darren tergelak.

"Ya, terus. Kamu manggil aku mau apa?"

"Berhenti dulu di minimarket depan, aku pengen beli cemilan."

"Ohh, ya sudah." Jawab Darren, sambil tersenyum kecil. Dia mengacak rambut sang istri, gadis itu juga menggelayut manja di lengan besar pria itu. 

Darren menghentikan laju kendaraan roda empat nya di depan sebuah minimarket, kedua nya keluar hampir bersamaan. Pria itu memasukkan dompet tebal nya ke dalam saku celana bagian belakang, lalu menggandeng tangan Sherena dan kedua nya pun masuk ke dalam minimarket itu.

"Mau beli apa, sayang?"

"Hmmm, gak tahu. Liat-liat aja dulu ya?"

"Iya, sayang." Jawab Darren, dia pun mengikuti kemanapun Sherena pergi. Setelah beberapa menit memilih, akhirnya Sherena mengambil beberapa macam cemilan, minuman kaleng dan air mineral. Setelah di rasa cukup, mereka pun membayar nya.

Sherena tersenyum kecil saat melihat Darren langsung mengeluarkan dompet nya untuk membayar belanjaan nya. Sherena menggelayut manja di lengan besar Darren, tak peduli dengan tatapan orang-orang yang ada disana.

Pasangan yang terlihat serasi, meskipun sang pria terlihat lebih dewasa. Tapi, hal itu tidak menghalangi untuk cinta bukan?

......

🌻🌻🌻🌻🌻

Darren Wisnu Abiana