Nadilla menjadi tamu undangan di pesta Pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri,
Semua berjalan dengan sangat indah.
hingga seketika rotasi kehidupan nya mulai berubah, perpisahan membuat kedua nya belajar dari kesalahan.
Hingga pada suatu kesempatan mereka di pertemukan lagi, akan kah mereka bersama lagi....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tris rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.24 Kekanak-kanakan
💖 VOTE DAN LIKE NYA SAYANG💖
"Saya sudah menemukan alamat nya tuan" ujar Frans kepada bosnya itu
Dimas pun segera melangkahkan kakinya ke kamar dan melemparkan Kotak yang di bawa nya ke depan pintu kamar nya.
Bugghhh
Beberapa mata melirik ke arah suara lemparan itu, ada apa dengan nya, ada apa suami istri itu apakah mereka bertengkar.
"Hantarkan aku kesana Frans!" perintah nya segera berjalan keluar
Nyonya Hadiwinata membulatkan mata nya manatap kelakuan buruk anak nya juga mendengar percakapan nya dengan Asisten nya.
"Mau kemana kau anak nakal, bukan kah kau hari ini masih libur ke kantor, lalu kenapa kau melemparkan kotak pakaian yang mama beri?" tanya wanita itu lagi-lagi.
Dimas terkesiap mengusap kepala nya
"Astaga mama melihat nya" gumam nya dalam hati.
"Tidak ada ma, Maafkan aku harus pergi menemui seseorang ma!" ucap nya segera berlalu pergi.
"Sungguh kau terlalu kekanan-kanakan Dimas huh" balas Mama Menarik Nafas nya berat.
Dia tau Dimas dan Nadilla sedang ada masalah, namun dia tidak ingin terlalu mencampuri urusan anak nya, Dimas bukan anak kecil lagi.
***
Mobil sport itu sampai di sebuah Parkiran Caffe di sekitar Rumah sakit, Seorang Pria sudah menunggu nya di sana."Senang bertemu anda kembali Tuan Hadiwinata" Sambut Pria itu.
Dimas Hanya menyunggingkan bibir nya menatap tidak suka kepada lelaki itu, ya lalaki itu Steven yang kemarin membuat meledak-ledak dan terbakar.
Sebalik nya Steven mentap dengan bibir nya yang tetap melengkungkan senyuman. "Baiklah, segera katakan saja apa yang anda ingin kan, saya sangat sibuk pasien saya sedang menunggu" ucap nya
Dimas mengepalkan tangan nya "Sombong sekali ucapan mu, ingin sekali aku menghajar mu saat ini juga jika aku mau bisa ku beli Rumah sakit tempat mu bekerja ini, Tahan Dimas tahan " gumam nya dalam hati
Dimas membuang kasar nafas nya,
"Katakan ada hubungan apa kau dengan istri ku?" tanya lelaki yang di selimuti kecemburuan itu.
"Apakah Nadilla maksud Anda?" Steven terbelalak tidak mempercayai pertanyaan nya.
"Pantas saja penampilan nya sangat berbeda ternyata dia sudah menjadi istri konglomerat ini"
BRUGHT !!!!
Rahangnya mengeras dia memukul meja dengan sangat kuat."Berapa lama lagi kau akan menjawab nya"sarkas Dimas lagi.
Steven Tersenyum, "Kenapa tidak anda tanyakan saja kepada istri anda" ujar Steven terkekeh "Atau jangan-jangan kalian sedang bertengkar karena aku" ucap nya kemudian.
"Brengsek , Kau ingin bermain-main dengan ku" lelaki itu semakin kesal.
Lagi-lagi Steven tersenyum "Kau terlalu berlebihan tuan, saya hanya mengembalikan barang milik istri mu..."
Steven menjelaskan panjang lebar yang terjadi kemarin mulai dari yayasan hingga pertemuan nya dengan Nadilla di Caffe.
"Baiklah aku akan kembali ke rumah sakit, jadi jaga istri anda jika tidak ingin saya mengambilnya" ejek Steven berlalu meninggalkan Dimas.
"Sialan!" tatap sengit Steven yang bangkit dari duduk nya.
Dimas meraup wajah nya kasar, membuang Nafas dengan susah payah "Maafkan aku Sayang, aku salah, maafkan aku, aku menyakiti mu maafkan aku, aku bodoh, aku membuat mu menangis aku kekanak-kanakan aku tau saat ini kau membenci ku" lirih memukul keras lagi meja caffe beberapa mata pun seketija menatap aneh ke arah nya.
***
Tidak terlalu lama Dimas pun kembali kerumah nya dengan rasa bersalah, dan rasa ke tidak enakan diri nya pada Nadilla dia bahkan malu ingin menemui istri nya itu hanya saja dia merasa benar dia sangat kekanak-kanakan.
"Mbak ..."Panggil Dimas kepada seorang pembantu sedang merapikan meja,
"Iya Tuan ada yang bisa saya bantu" tanya nya
Dimas mengeluarkan sebuah kotak perhiasan warna biru dari saku nya "Tolong berikan kepada istri saya, Jika dia bertanya di mana saya katakan saya kembali ke Appartement"
Pembantu itu mengiyakan dan segera pergi melangkah ke kamar di mana istri nya berada.
"Ndak paham, wong di rumah kok bilang di Appartemen, Mumet aku lihat pasangan muda iki "ucap pembantu itu pelan sekali.
Di kamar Nadilla Ny.Hadiwinata sedang berada di kamar menantu nya itu melakukan hal seperti biasa nya menghantarkan susu untuk menantu nya, namun kali ini sekaligus memeriksakan keadaan nya.
"Habiskan susu nya dan segera minum vitamin mu, tetaplah di kamar kau terlihat tidak sehat" ucap wanita paruh baya itu dan pergi keluar kamar menantu nya.
Sesungguh nya nyonya Hadiwinata mengkhawatirkan keadaan menantu nya setelah melihat perlakuan kekanakaan anak nya tadi.
Nyonya Hadiwinata.
Ya dia adalah mertuaku akan tetapi dia selalu memperlakukan ku dengan baik, layak nya seperti anak nya sendiri, Dia bahkan menyempatkan melihat ku padahal di luar sedang sangat sibuk.
Harus nya pernikahan ku sudah paket lengkap bukan, Suami yang sangat mencintaiku dan mertua yang baik baik pada ku, tapi sungguh 2 hari ini sangat berbeda, suami ku seperti pria Psycho ,pria yang tidak ku kenali huh.
TBC
/Ok//Ok//Ok/