NovelToon NovelToon
Bukan Kutukan

Bukan Kutukan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Viola merasa di tipu dan dikhianati oleh pria yang sangat dicintainya. Menyuruh Viola kuliah hingga keluar negeri hanyalah alibi saja untuk menjauhkan Viola dari pria itu karena tidak suka terus di ikuti oleh Viola.
Hingga 8 tahun kemudian Viola kembali untuk menagih janji, tapi ternyata Pria itu sudah menikah dengan wanita lain.

"Aku bersumpah atas namamu, Erland Sebastian. Kalian berdua tidak akan pernah bahagia dalam pernikahan kalian tanpa hadirnya seorang anak"
~ Viola ~

Benar saja setelah 3 tahun menikah, Erland belum juga di berikan momongan.

"Mau apa lo kesini??" ~ Viola ~

"Aku mau minta anak dari kamu" ~ Erland ~

Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Viola yang sudah amat membenci Erland??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. kembali

"Ayo masuk!!"

Erland menunggu Viola yang masih terdiam di depan pintu rumahnya sendiri.

Setelah beberapa hari Erland berada di negara tempat Viola bersembunyi itu, akhirnya Erland bisa membawa Viola pulang.

Dan disini lah mereka, di depan pintu rumah yang memiliki pilar-pilar yang besar. Rumah bak istana tempat bernaung keluarga kaya raya. Keluarga keturunan Raharja, konglomerat tersohor di negara ini.

"Apa yang kamu pikirkan Vi??"

Erland lagi-lagi bersuara untuk membuat Viola menggerakkan kakinya. Sudah beberapa saat Viola masih terdiam tak kunjung masuk ke dalam rumahnya.

Viola menggeleng, lalu berlahan melangkah masuk ke dalam rumah yang sangat dirindukannya itu.

Sebarnya Viola merasa takut menginjakkan kakinya lagi ke dalam rumah itu. Dia takut melihat kondisi orang tuanya. Viola akan merasa sangat bersalah ketika melihat wajah orang-orang yang begitu menyayanginya itu.

"Mami??" Lirih Viola ketika melihat maminya sedang melamun menatap kolam renang yang ada di samping rumah.

"Vio?? Viola kamu pulang sayang??" Via langsung beranjak dari kursinya, berlari kecil memeluk Viola.

"Iya Mi. Vio pulang" Hati Viola seperti di pukul dengan batu melihat Maminya dalam keadaan kurang sehat seperti itu. Wajah pucatnya, pipi tirusnya, serta syal yang di kenakan pada leher Via meski udara di sana sedikit panas menurut Via.

"Erland, kamu berhasil bawa putri Mami pulang" Mereka melepaskan pelukannya.

"Iya Mi, kita semua butuh Viola di sini. Jadi sudah waktunya dia pulang. Terutama untuk Mami" Via tersenyum lebar melihat kembali wajah putri cantiknya itu.

"Mami, maafkan Vio. Keadaan Mami jadi seperti ini karena memikirkan Vio kan??" Viola mengusap pipi Via yang kusam dan keriput itu.

"Enggak Vio sayang, Mami memang sudah tua. Jadi kesehatan Mami mulai menurun. Jadi jangan khawatirkan Mami. Ayo duduk dulu"

Vio menuntun Maminya duduk di sofa. Tangan Via saja terasa begitu dingin di genggaman Vio. Tentu saja rasa bersalah Vio semakin besar.

Mungkin keputusan untuk pulang bersama Erland adalah yang terbaik untuknya saat ini. Terutama demi Maminya.

"Dimana Papi Mi??"

"Papi kamu sedang keluar bersama Vino. Mungkin sebentar lagi kembali, karena mereka tidak akan pernah pergi terlalu lama meninggalkan Mami" Viola seperti tercubit mendengar penuturan Via.

"Benar, kita juga mau menyambut kedatangan kamu Viola" Suara Vino yang berat itu membuat Viola mencari keberadaan Kakaknya itu.

"Abang, Papi??" Akhirnya Viola bertemu dua laki-laki kesayangan Violq itu.

"Apa kabar kamu sayang?? Papi kangen sama kamu" Dito langung memeluk putrinya, begitu juga dengan Vino.

"Vio baik-baik saja Pi, maaf karena Vio belum.bisa jadi anak yang baik buat Papi dan Mami. Vio sekarang sudah kembali. Ijinkan Viola berbakti kepada kalian" Suasana haru karena bahagia mulai tercipta di ruangan itu.

Hanya Erland di sana yang hanya diam. Dia memberikan waktu bagi keluarga itu untuk saling melepas kerinduannya.

"Lo nggak bilang sama gue kalau mau jemput adek gue Er??" Vino langsung menatap Erland dengan penuh selidik.

"Emang lo bakalan kasih ijin sama gue kalau gue bilang dulu??"

"Ya enggak sih" Vino mengedikkan bahunya lalu kembali berbincang dengan adik dan kedua orang tuanya.

"Sudah Mi, biarkan Vio dan Erland istirahat dulu. Kita lanjutkan nanti saja ngobrolnya" Sela Dito yang melihat Via terus saja mengajak Viola mengobrol dengan berbagainpertanyaan.

"Ahhh iya, maafkan Mami. Habisnya Mami terlalu senang karena Viola sudah kembali. Vio, ajaklah Erland istirahat di kamar mu" Perintah Maminya.

"Tapi Mi, aku nggak..."

"Vio, Erland suami kamu. Jadi cobalah untuk memperbaiki hubungan kalian. Erland sudah bicara sama kita untuk memulainya dari awal dnegan mu. Jadi cobalah untuk menerimanya. Masa lalu itu memang menyakitkan sayang, tapi ijinkan dia untuk menyembuhkannya"

Meski dengan wajah kesalnya, akhirnya Viola membiarkan Erland ikut ke kamarnya.

"Terimakasih Pi, Mi. Erland susul Vio ke kamar dulu" Erland berjalan cepat menyusul Viola yang sudah hampir selesai menaiki tangga.

"Ngapain sih nggak balik aja?? Kenapa lo malah ikut masuk ke sini??" Viola sudah berkacak pinggang saat Erland baru saja masuk ke kamrnya.

"Ya nggak papa, Abang kan suami kamu" Erland nyelonong begitu saja dan langsung berbaring di kasur Viola.

"Siapa yang suruh tidur di situ?? Dasar nggak tau diri!!" Kesal Viola.

"Kalau kita tidurnya pisah terus, kapan kita mau punya anak Viola??" Viola sampai ternganga mendengar jawaban dari Erland itu.

"Anak?? Ha .. Ha.. Ha... Nggak sudi gue punya anak dari laki-laki b****sek kaya lo" Sengit Viola.

"Tapi biar bagaimana pun, pria ini sudah jadi

suami kamu Viola" Balas Erland. Dia pikir untuk menghadapi Viola yang masih menyimpan amarah padanya, hanya dengan mengikuti alurnya saja.

Erland semakin asik berbaring di atas ranjang Viola meski si pemilik menatapnya tak suka.

"Bodo amat!!" Viola menyeret kopernya menuju sebuah ruangan yabg terhubung dengan kamarnya. Biasanya tempat itu di jadikan untuk menyimpan pakaian-pakaian mahal milik pemiliknya.

"Huffftt, kamar ini tak berubah sama sekali walau sudah tiga belas tahun. Mami benar-benar merawatnya dengan baik" Viola menyusuri baju-bajunya dulu waktu remaja. Masih rapi dan bersih.

"Seperti perasaanmu. Abang yakin perasaan kamu sama Abang tidak berubah sampai saat ini. Kamu tidak menghapusnya, hanya saja tertutup oleh kebencian kamu sama Abang" Tiba-tiba saja Erland sudah berada di belakang Viola.

"Cih.. Percaya diri sekali anda!!" Ingin sekali Viola membuang ludahnya di hadapan Erland. Tapi masih dia tahan.

"Benarkah?? Mau bukti??" Erland semakin mendekat pada Viola.

"Mau apa??" Tanya Viola dengan galaknya.

Erland hanya diam dengan senyum miringnya. Melihat Viola mulai waspada membuatnya ingin terus menggodanya.

"Jangan mendekat!!" Erland terus mendesak maju.

"Kenapa kamu gugup Vi??" Kedua tangan Erland sudah mengurung Viola di kedua sisinya.

"Harusnya kita bisa melakukan lebih dari ini kalau kamu mau" Erland mendekatkan bibirnya pada telinga Viola.

"Karena Abang ingin benih Abang tumbuh di rahimmu"

Viola sudah siap dengan sumpah serapahnya tapi bunyi ponsel Erland langsung membuat pria itu menjauh darinya.

Samar-samar Viola bisa mendengar apa yang Erland bicarakan dengan orang yang menghubunginya itu.

Viola tersenyum kecut dengan terus memandangi Erland yang memunggunginya.

"Vi, maaf Abang ha...."

"Pergilah!! Istri lo suruh lo pulang kan?? Jadi pergilah!! Gue justru seneng nggak liat muka lo yang bikin gue muak!!"

Viola langsung menggeser satu langkahnya masuk ke dalam kamar mandi. Menutup pintu dengan rapat bahkan menguncinya dari dalam.

Erland bimbang di antara dua pilihan. Saat ini juga Erland mengutuk siapa yang menciptakan lagu tentang senangnya punya istri dua itu.

1
Fhatiimah
Luar biasa
Wati Irma
terkutuklah laki2 yg berpoligami
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
kenapa d sini si cowok bodoh banget,, tp ini sich yg bikin penasaran
tetapp baca sekalipunn banyak skipnya. hehehe
Darmastuti Amien
Luar biasa
Darmastuti Amien
Lumayan
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
kasian viola
azka myson28
erland egois banget jadi laki..g punya ketegasan juga.karena pengen anak saja dia nyari viola emang yaaa pria itu semaunya sendiri
Mega Baiq
ini sih bukan novelnya yg aneh,tp penulisnya....GK like
Mega Baiq
kurang seru jha,aku sih ogah menikahi laki2 penghianat,punya istri lagi
Mega Baiq
ceritanya terllu GK masuk akal gtuu....aku sih ogah bundir gara cwok
Erni Nofiyanti
ko yovi
Happy Kids
lah ngapain situ sok sok an poligambreng
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
aryuu
rame.... tapi aku ga suka ya dipoligami 😤😤🤭🤭🤭😁😁✌️✌️
echa purin
/Good//Good/
aryuu
emosi gwe
aryuu
anj@@#ng kepar*t kamu erlan
Sity Lestari
Luar biasa
Sagitarius
Innalillahi🥹
Rahma Lia
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!