Rahasia Istri Culun

Caroline memutar otak untuk bisa menjawab pertanyaan Arnold. Dia tidak mau membuat Arnold curiga dengan hubungannya dan Romy. Untuk itu, dia harus membuat jawaban yang masuk akal supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman nantinya.

“Aku … aku sempat bertemu dengan Sandra itu. Dan nggak sengaja dengar soal Romy juga. Kan aku tadi ketemu sama dia di rumah sakit!” kata Mazaya sembari tersenyum dengan mulut rapat untuk menutupi kebohongannya.

Arnold memicingkan mata karena curiga. Mereka memang pernah bertemu dengan Romy dan Sandra, tapi rasanya tidak mungkin jika mereka berkenalan sedekat itu. Ya, anggap saja yang dikatakan Mazaya memang benar bahwa itu semua hanya kebetulan.

“Iya, Romy yang itu. Yang batal jadi suami karena calon istrinya kamu bikin celaka!” balas Arnold.

Mazaya sepertinya terpancing dengan fakta yang terus diulang oleh Arnold. “Sebenarnya, kenapa aku harus melakukan bunuh diri? Apa kamu membuatku tertekan sampai aku harus mengakhiri hidup?” tanya Mazaya dengan kening berkerut.

“Em, Dion kamu boleh pergi!” kata Arnold tak ingin ada orang lain yang mendengar perbincangannya dengan Mazaya yang sekarang.

Dion mengangguk patuh dan akhirnya keluar dari kamar Arnold dan Mazaya. Sekarang, hanya ada pasangan suami istri itu yang tertinggal di sana.

“Kenapa harus mengusir Dion dari kamar ini?” tanya Mazaya yang tak merasa pertanyaannya itu adalah sebuah privasi.

“Dulu kamu adalah gadis bodoh yang gampang sekali ditindas. Kamu nggak punya keberanian atau kekuatan untuk melawan orang yang menindasmu, jadi aku suka membuatmu tersiksa. Itu adalah hiburan tersendiri untukku.”

Jawaban Arnold itu membuat Mazaya melayangkan tatapan tajam. Napasnya mendengus kesal karena Arnold terlihat bangga karena sudah menindasnya.

“Aku sekarang bukan wanita selemah itu. Jadi, hentikan pembulianmu itu atau kamu akan menyesal.” Mazaya mengepalkan satu tangan dan memukul telapak tangannya yang lain dengan kepalan tangannya sendiri.

Arnold memundurkan kepala, tak ingin dekat-dekat dengan Mazaya yang saat ini tampak garang.

“Kecelakaan itu sepertinya memberimu kekuatan super yang bahkan tidak pernah aku bayangkan.”

**

Demam Arnold masih belum sembuh. Mazaya yang tadinya tidur di sofa pun terpaksa tidur di lantai dekat Arnold karena laki-laki itu terus menyuruhnya untuk mengambilkan ini dan itu.

Namun, saat tengah malam dan Mazaya sudah terlelap, Arnold tidak tega membiarkan wanita itu terbaring di atas lantai beralaskan karpet yang pasti terasa dingin. Diam-diam dia memindahkan Mazaya untuk tidur di tempat tidurnya.

Kali pertama Arnold membiarkan istri sahnya itu untuk tidur seranjang dengannya. Meski begitu, tidak serta merta mereka tidur bersama dan beradegan mesra tanpa sengaja, Arnold masih memisahkan jarak di antara mereka dengan dua guling yang memisahkan mereka.

Saat terbangun, Mazaya merasa syok karena tiba-tiba sudah ada di atas ranjang Arnold yang empuk. Pantas saja dia tidak merasa kedinginan dan justru sebaliknya karena selimut tebal milik Arnold juga sedang menyelimuti tubuhnya sekarang.

Wanita itu bergerak untuk memeriksa keadaan Arnold. Ternyata masih demam walau tidak sepanas kemarin.

Saat Mazaya masih memeriksa suhu tubuh Arnold dengan termometer, laki-laki itu terbangun dan menatapnya dengan tajam.

“Ngapain kamu di sini? Kamu memanfaatkan situasi untuk tidur sama aku ya, mentang-mentang aku lagi sakit?” tanya Arnold pura-pura kaget karena Mazaya duduk di atas kasurnya.

Mazaya mengerutkan kening dengan bingung. “Bukannya kamu yang gendong aku ke sini ya?” Wanita itu bertanya balik.

“Mana ada. Kepedean kamu. Yang ada kamu itu yang memanfaatkan situasi,” balas Arnold.

“Ah masa sih? Perasaan tadi malam aku tidur di lantai, bukan di sini!”

“Udah siapin sarapan sama baju kerja. Jam sepuluh nanti aku ada meeting, kamu harus bikin aku sembuh gimana pun caranya!”

***

Vote, kembang kopinya jangan lupa 😘😘