NovelToon NovelToon
My Mom Is My Super Hero

My Mom Is My Super Hero

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Time Travel / Single Mom / Fantasi Wanita
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: saadahrafael

Sebuah Jiwa tersesat dan masuk ke tubuh seorang wanita. Jiwa dari Dunia lampau itu menempati tubuh dari seorang putri keluarga ternama, Quesha Aquena Tesla dari Keluarga Tesla.

Jiwa itu bernama Queen.

Setelah menempati tubuh itu, Queen tidak menyangka jika tubuh yang ditempatinya ternyata telah memiliki anak, bahkan tidak hanya satu melainkan dua.

Kehidupannya yang dia kira akan nyaman dan damai di Dunia barunya ternyata tidak seperti yang diperkirakan. Banyak yang menginginkan kematiannya dan kedua putranya, yaitu musuh dari Kakek angkatnya. Musuh dari Keluarga kandungnya dan Tunangan ayah dari kedua putranya.

Mampukah Queen menghadapi mereka semua demi melindungi kedua putranya, dirinya dan kembali berkumpul dengan keluarga kandungnya?

Ikuti cerita lengkapnya di MY MOM IS MY SUPER HERO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. (Balas Mengancam)

"Tuan, Nona Queen sepertinya akan bertemu dengan Tuan besar. Saya barusan melihat Nona masuk kedalam mobil milik Tuan besar," ucap Tio memberitahu.

Gavin yang mendengar langsung meminta Tio untuk menyusul mereka. Gavin tidak ingin Papanya melakukan hal yang tidak diinginkan terhadap Queen. Karena Gavin tahu Papanya pasti tidak menyukai Queen.

Queen saat ini sudah bersama dengan Tuan Ryan. Queen menatap dingin pria yang ada di hadapannya. Beraninya pria tua ini mengancamnya.

"Katakan, apa maumu?" tanya Queen tanpa basa-basi. Hari ini sungguh hari yang menjengkelkan.

Baru saja bertemu dengan Gavin Menzies sekarang harus bertemu dengan Ryan Menzies.  Apa mereka ini memang sudah berencana untuk mengganggunya. Anak sama Ayah sama saja. Sama-sama pemaksa.

"Jauhi putraku dan serahkan Cucuku," jawabnya begitu santai, seolah apa yang dikatakan adalah hal yang mudah untuk dikabulkan Queen.

Queen yang mendengar menaikkan satu alisnya. Tidak salahkan dirinya mendengar. Menyerahkan kedua putranya? Apakah pria tua di hadapannya ini sudah tidak waras. Bagaimana bisa meminta sesuatu yang mustahil untuknya.

"Apa kau bilang? Menyerahkan anak ku?" tanya Queen memastikan.

Tuan Ryan mengangguk, masih dengan tatapan sombongnya. Tuan Ryan tidak tahu  siapa wanita di depannya ini sebenarnya. Andai dia tahu pasti dia tidak akan berbicara seperti ini. Ryan seolah merendahkan bahwa Queen tidak pantas untuk menjadi ibu dari cucunya dan pendamping putranya. Sudah dapat dilihat dari apa yang dikenakan oleh Queen, Queen hanyalah wanita dari kalangan rendah.

"Tuan yang terhormat. Apa hak mu meminta ku untuk menyerahkan kedua putraku? Kau pikir kau siapa seenak jidat meminta mereka dari ku. Kau itu bukan siapa-siapa. Jadi jangan harap aku akan menyerahkan mereka pada orang gila seperti mu!" ucap Queen begitu berani, membuat Tuan Ryan sangat geram. Matanya melotot dengan tatapan tajam. Beraninya wanita rendahan ini menghinanya.

Braak....

Tuan Ryan memukul meja dengan keras.

Queen  sama sekali tidak takut. Queen malah menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, menatap Ryan yang sedang emosi.

"Wanita rendahan, berani sekali kau padaku!" kesalnya dengan amarah memuncak.

"Memangnya siapa kau? Kenapa berpikir aku tidak berani pada mu. Kau itu hanya tua bangka yang gila dan perlu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa," jawab Queen muak dengan sikap Ryan.

Laura dan Arno yang juga berada di Restoran yang sama. Hanya saja mereka berada di ruangan yang berbeda. Mereka akan menghampiri Ryan, takut terjadi sesuatu dengannya. Apalagi saat mengingat Queen bukanlah wanita biasa. Wanita sungguh sangat berani dan seakan tidak takut dengan apapun. Bahkan wanita itu  tidak segan akan membunuh jika ada yang berani mengganggunya,  terbukti anak buah yang dikirimkannya mati semua.

"Kita harus kesana. Papa takut Ryan membuat wanita itu marah dan berakhir wanita itu membunuhnya,"

Saat mereka akan membuka pintu ruangan dimana Ryan dan Queen berada, dari arah belakang Tio dan Gavin menghentikan langkah mereka.

"Om Arno, Laura? Kenapa kalian bisa ada di sini?" tanya Gavin menatap mereka secara bergantian.

Gavin tidak mengetahui jika mereka berada di Negara C karena sebelumnya Tio tidak mengatakan padanya. Gavin menatap Tio, meminta penjelasan. Bagaimana bisa Tio tidak mengatakan hal ini padanya. Tio tersenyum kecil, ini memang kesalahannya. Tio membisikkan sesuatu, mengatakan jika mereka berdua bahwa mereka berdua datang ke Negara C bersama dengan Tuan besarnya.

Gavin yang mendengar mengepalkan tangan, marah. Gavin tahu siapa Arno sebenarnya, seorang pria yang memiliki kekuatan Mafia di belakangnya. Oleh sebab itu Gavin tidak menyinggung Arno karena jika itu terjadi, Arno pasti tidak akan melepaskannya dan bisa saja menghancurkan seluruh keluarganya.

"Om hanya makan siang saja. Kebetulan Om melihat Papa mu disini. Jadi Om berencana menghampirinya."

Gavin mengangguk, tapi dia tidak percaya begitu saja. Gavin yakin mereka tahu Queen ada di dalam ruangan bersama Papanya. "Apa yang harus ku lakukan? Aku yakin Arno pasti sudah tahu semuanya."

Laura yang ada di depannya langsung mendekat, memeluk lengan Gavin dengan erat. "Apa kamu datang kesini ingin menemuimu? Maaf sebelumnya aku tidak mengatakan pada mu kalau aku kembali ke Negara J," jelas Laura menatap wajah Gavin, pria yang dicintainya.

Gavin ingin sekali menolak dan menepis tangan itu. Tapi saat mengingat didepannya ada Arno yang terus menatapnya, Gavin hanya bisa pasrah, membiarkan Laura menempel padanya.

"Aku ingin bertemu dengan Papa. Kata Tio dia ada disini," jawab Gavin tanpa sedikitpun melihat wajah Laura.

Mereka semua akhirnya masuk kedalam ruangan Ryan berada. Di dalam terlihat dua orang yang sedang berseteru, siapa lagi jika bukan Queen dan Ryan.

Dilihatnya semua orang saat ini Queen sedang mengancam Tuan Ryan, mengekang dan meletakkan pisau tajamnya ke arah leher Ryan.

"Apa yang kau lakukan?" teriak Arno melihat Ryan dalam bahaya.

Gavin juga terkejut, dengan cepat langsung melepaskan tangan Laura dari leher Papanya. Queen juga sempat melihat Gavin bergandengan tangan dengan Laura dan itu membuatnya tersenyum sinis.

"Cih, ternyata ucapan pria sama sekali tidak dapat dipercaya,"

Ryan berhasil lepas dari tangan Queen. Namun itu tidak bertahan lama. Queen kembali melakukan hal yang membuat mereka Syok.  Queen menarik Ryan dan menyanderanya, meletakkan kembali pisau di leher Ryan.

"Kalian mau apa?" tanya Queen saat melihat mereka berdua mencoba mendekatinya. "Jika kalian ingin membantu pria sombong ini, maka jangan salahkan aku jika aku membunuhnya di hadapan kalian semua," ancam Queen tidak main-main. Marah dengan apa yang terjadi hari ini. Berani nya ada orang yang mengancamnya dan dengan begitu sombongnya meminta kedua putranya.

"Queen, lepaskan Papaku. Kita bisa bicarakan ini secara baik-baik," ucap Gavin dengan nada lembut, berharap Queen mau melepaskan Papanya yang saat ini wajahnya  sudah pucat pasi.

"Melepaskan nya? Memangnya siapa kau ini? Dasar pria munafik!"

Arno tentu saja marah melihat Queen yang berperilaku seperti ini. Beraninya wanita ingusan ini kepada mereka semua. "Lepaskan Ryan dan aku akan mengampuni nyawa mu," ucap Arno seolah dirinya Tuhan.

Queen beralih ke arah Arno. Lagi-lagi pria tidak dikenalnya ikut dalam urusannya, "Memangnya siapa kau pria tua? Beraninya berbicara seperti itu pada ku."

Arno ingin menjawab. Namun Laura yang mendengar nada berani Queen langsung maju dan menunjuk wajah Queen dengan jarinya.

"Heh, wanita jala*ng! Lancang sekali kau berbicara seperti itu kepada Papa ku. Kau tidak tahu siapa Papa ku. Dia adalah Arno Patrice, orang terkaya no 7 di Negara J,"

Queen tidak peduli. Dirinya sungguh muak melihat mereka semua. Tangannya yang memegang senjata dengan cepat ia lesatkan ke arah tangan yang menunjuk itu. Dan akhirnya kulit putih mulus itu tergores oleh pisau Queen dan membuat darah langsung mengalir.

Argh.....

Teriak Laura saat tangannya terluka.

Arno yang melihat putrinya terluka langsung marah. Ia mengambil senjatanya yang di selipkan di balik celana dan menodongkannya ke arah Queen.

"Berani sekali kau melukai putriku! Kau harus mati hari ini," marah Arno siap menembakkan senjatanya ke arah Queen.

Queen yang saat ini masih menyandera Tuan Ryan, tersenyum menyeringai.

"Lakukan jika kau bisa. Dan bersiaplah melihat pria tua ini mati ditanganmu," ucapnya dengan menjadikan tubuh Tuan Ryan sebagai tameng.

Ryan yang mendengar terkejut. Ryan  tidak menyangka ibu dari kedua cucunya sangatlah kejam. Bahkan seakan nyawa bukanlah hal penting. Ryan memohon agar Arno tidak menembakkan senjata. Jika Ryan tetap melakukannya, pasti Queen akan menggunakan dirinya untuk menghalau peluru itu.

1
Erna Marsaid
Gavin kok lemah ya
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
my
b
Siti patma
kakek yg anaknya meninggal js bingung
Tiwi
p
Fajar Ayu Kurniawati
.
Nurhayati
berSenang2 na bermain dg Musuh Lah KuY
Nurhayati
BeneR2 KeTuRunan Tian DominiC
Leni Ani
ini kok musuh yang menang terus ya sm kayak senetron ikan terbang.aku mulai ngak mau baca nya
Leni Ani
kayak nya bagus ni cerita
Anonymous
ok
nur musliani
mampir thor kyknya seru dech
Febriani Nazularahmatika
6 tahun gak dpt apa2
ini sehari langsung dpt
kok aneh
Leni Maria Ulfa: sepemikiran kita kak, ada dua kemungkinan pertama EMG gak dicari atau EMG asistenya Gavin itu bodoh tp masak iya orang berkuasa punya asisten yg bodoh hahhh
total 1 replies
Nurhayati
aYah na KeMbaR CeMen.....g biSa aPa KaLah Ma QuEEn donKz😩😩
Fatma Arek Magetan
mosok gavin gk jago kelahi to thor hadehhh😅😅😅
Fatma Arek Magetan
owh ibuke ki yo mbelo sontoloyo😅😅😅
Fatma Arek Magetan
ini ceritanya musuh menang duluan ya thor 🥰🥰😅
Majotiku
Luar biasa
Cipta Hendra
ko gampang bgt y .. karhuan ny menyeludiku sesuatu diam diam ketahun trs d sabotase...bisa segampang itu kathuanny.. msh pinteran koruptor yg ad d indo
ateu kraken
ya begitulah keluarga menang menyusahkan
ateu kraken: memang*
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!