NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Mencintainya

Ternyata Aku Mencintainya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: iqueena

Seorang pria tampan yang tidak sengaja bertemu dengan wanita cantik namun jutek , pertemuan pertama mereka membuat si pria sangat penasaran ,sampai pada akhirnya mereka jadi sering bertemu karna sesuatu,kira kira apa yah alasan mereka sering bertemu,dan apa yang terjadi diantara mereka?
yuk ikuti ceritanya ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqueena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Ternyata Aku Mencintainya

Setelah beberapa menit perjalanan, sampailah mereka di restoran yang tadi sempat dibicarakan Kelvin. Ia menepikan mobilnya perlahan di area parkir.

Kelvin melirik ke sisi penumpang. Wilona masih tertidur pulas dengan posisi kepala miring, tampak begitu tenang.

Ia menggerakkan tangan Wilona dengan lembut, mencoba membangunkannya.

"Sayang ... kita udah sampai," ucapnya pelan.

Namun tak ada respons. Kelvin mencoba lagi, kali ini sedikit mengguncang bahunya.

"Sayang ... bangun, kita udah sampai."

Tetap tidak ada reaksi. Nafas Wilona teratur, matanya tertutup rapat, ia tampak terlalu lelah untuk terbangun.

Kelvin tersenyum kecil, kasihan melihat kekasihnya yang terlihat begitu lelah. Ia akhirnya memutuskan untuk tidak membangunkannya.

Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke restoran yang melayani layanan drive thru.

Sesampainya disana, Kelvin segera mengarahkan mobilnya ke jalur tersebut dan ikut mengantre di belakang beberapa mobil lain. Sembari menunggu, ia melirik ke jam di ponsel. Pukul 19.40.

Lalu, matanya kembali menatap Wilona yang masih tertidur di sebelahnya. Ia mengusap pipi Wilona dengan lembut, kemudian menyibakkan beberapa helaian rambut yang menutupi wajah cantiknya.

"Cantik banget sih... tidur aja tetap bikin tenang," batinnya sambil tersenyum.

Antrian perlahan bergerak. Saat tiba gilirannya memesan, Kelvin menurunkan kaca mobil.

"Selamat malam, Kak. Mau pesan apa?" suara petugas terdengar ramah dari speaker.

Kelvin menyebutkan pesanan satu per satu dengan yakin.

"Saya pesan ayam goreng plus nasi dua, burger spesial dua, fries besar, teh tarik satu, lemon tea satu… Oh, dan satu strawberry sundae yah".

"Baik, totalnya jadi seratus sembilan puluh lima ribu, Kak. Bisa langsung ke jendela pertama untuk pembayaran, ya."

Kelvin mengangguk, "Oke, terima kasih," lalu melajukan mobilnya perlahan ke jendela pembayaran.

Di sana, seorang pegawai mengenakan headset dan seragam rapi menyapanya dengan ramah dari balik kaca.

"Totalnya seratus sembilan puluh lima ribu ya, Kak," ucapnya sambil tersenyum sopan.

Kelvin mengambil dompet, lalu menyerahkan uang tunai sambil membalas senyuman pegawai itu.

Setelah selesai membayar, Kelvin memajukan mobil ke jendela kedua. Aroma sedap mulai keluar dari jendela dapur terbuka.

Seorang pegawai menyodorkan dua kantong kertas besar berisi pesanan mereka.

“Ini ayam goreng dua plus nasi, burger spesial, fries besar, teh tarik, lemon tea, dan satu strawberry sundae yah, Kak" ucapnya sambil mengecek ulang isi tas dengan cepat dan profesional.

“Oke, terima kasih,” jawab Kelvin sambil tersenyum dan menerima pesanan.

Mobil kembali melaju perlahan, keluar dari jalur drive thru, menuju rumah Wilona.

Di dalam mobil, aroma ayam goreng yang menggoda mulai memenuhi ruangan.

Tak lama kemudian, Wilona mulai menggeliat kecil di kursinya. Masih dengan mata terpejam, ia mengendus pelan.

“Hmm ... Aroma ayam goreng, wangi banget,” gumamnya setengah sadar.

Kelvin tersenyum, lalu menepikan mobil ke pinggir jalan.

“Kamu sudah bangun, sayang? Mau langsung makan nggak?” tanyanya lembut.

Wilona membuka matanya perlahan, menatap kantong kertas besar di dekat kakinya.

“Loh? Katanya mau makan di restoran baru itu, tutup ya?”

Kelvin mengulurkan tangan dan menggenggam jemari Wilona.

“Tadi kamu tidur nyenyak banget, sayang. Aku nggak tega bangunin. Jadi aku beli aja makanan lewat drive thru, kita makan di rumah, ya?”

Wilona tersenyum kecil, tersentuh dengan perhatian Kelvin. Ia membuka salah satu kantong dan menemukan kentang goreng di dalamnya.

“Hmm, kentang goreng ... makasih ya, sayang,” ucapnya sambil melirik ke arah Kelvin.

Kelvin terdiam sejenak, matanya membelalak sedikit.

“Apa?! Barusan kamu bilang ‘sayang’?!”

Wilona cepat-cepat membalas sambil pura-pura tidak tahu.

“Enggak kok, kamu salah dengar.”

Kelvin menggenggam lagi tangannya dan mendekat.

“Panggil aku sekali lagi, kayak tadi ... ‘Sayang’...” ujarnya memelas.

Wilona menggeleng sambil menyuapkan kentang ke mulutnya.

“Nggak...”

“Pleaseee...” rengek Kelvin seperti anak kecil.

Melihat ekspresinya, Wilona tertawa kecil. Tapi tetap menahan diri. Kelvin pun pura-pura merajuk, melepaskan genggaman tangan, dan memalingkan wajahnya.

Setelah beberapa detik, Wilona menatapnya penuh senyum.

“Terima kasih, sayang,” ucapnya lembut.

Kelvin langsung menunduk, salting, lalu menutup wajah dengan kedua tangannya.

“Aaaaaaa...” desisnya, malu sendiri.

Wilona tertawa geli melihat tingkah kekasihnya itu. Kelvin menengadah ke depan, mencoba menahan senyum, tapi wajahnya yang merah tak bisa disembunyikan.

Ia lalu menatap Wilona, memegang pipinya, dan mencium keningnya beberapa kali. Tangannya mengusap rambut Wilona dengan lembut, membuat Wilona hanya bisa tertawa kecil dan memejamkan mata.

“Kita pulang sekarang,” ucap Kelvin mantap, lalu segera menjalankan mobil menuju rumah Wilona.

Sesampainya di rumah Wilona

Kelvin memarkir mobil tepat di depan pagar. Mereka turun sambil membawa beberapa bungkus makanan.

Wilona meletakkan tasnya di sofa ruang tamu.

“Aku ambil piring dan air putih dulu ya,” ucapnya sambil melangkah ke dapur.

Kelvin melepas sepatu dan kaos kaki di depan pintu.

“Iya, sayang...” jawabnya santai.

Beberapa menit kemudian, Wilona kembali membawa nampan berisi dua piring, sendok-garpu, dua gelas, dan teko kaca berisi air putih. Ia menaruhnya di meja, lalu duduk di lantai dan mulai membuka bungkusan makanan.

Kelvin melihatnya sekilas, lalu turun dari sofa dan duduk di sebelah Wilona.

“Makannya di bawah, sayang?” tanya Kelvin.

“Iya, mau makan di mana lagi?” jawab Wilona ringan.

Kelvin memiringkan kepala, menyender ke bibir sofa.

“Sayangnya mana? Kayak tadi dong...” pintanya manja.

Wilona hanya tersenyum sambil menyodorkan piring ke Kelvin.

“Makan dulu, sayang-sayangnya nanti.”

Kelvin langsung duduk tegak penuh semangat.

“Bener ya? Abis makan nanti dapet sayang-sayang lagi?”

Wilona terkekeh.

“Iyaa… asal makannya dihabisin.”

Tanpa menunda, Kelvin langsung menyendok makanan dengan semangat.

“Oke! Demi bonus sayang-sayang, aku habisin semuanya!”

Wilona hanya bisa menggeleng pelan sambil tersenyum melihat semangat pacarnya itu. Sesekali Kelvin mencuri pandang ke arahnya sambil senyum-senyum sendiri.

Beberapa menit kemudian, makanannya ludes. Ia meneguk air putih, lalu mengangkat piringnya.

“Tuh, bersih! Sekarang mana bonusnya?”

Wilona tertawa pelan.

“Cepet banget makannya... kayak ngejar hadiah.”

Kelvin mendekat, senyum jail mengembang di wajahnya.

“Ya dong... udah usaha maksimal, masa nggak dapet hadiah?”

Wilona pura-pura berpikir sambil memutar sendok di tangannya, lalu mencubit pipi Kelvin.

“Ini dulu, pemanasan".

Kelvin tertawa kecil dan menggenggam tangan Wilona.

“Kurang ... Aku mau yang full-nya.”

Wilona menahan senyum, wajahnya mulai memerah. Ia pun mendekat dan berbisik.

“Selesai cuci piring ... baru dapat yang fullnya.”

Tanpa banyak kata, Kelvin langsung berdiri dan mengumpulkan semua piring.

“Tenang! Akan ku cuci sampai kinclong demi hadiah premium!” serunya.

Wilona tertawa geli dan ikut ke dapur, membawa piring miliknya.

“Permisi ... ini saya cuci sendiri atau ditaruh aja, nih?” tanyanya.

Kelvin menoleh sambil menggosok piring,

“Taruh aja, sayang. Nanti hadiahnya dicancel lagi,” godanya.

Wilona terkekeh, lalu kembali ke ruang tamu dan duduk di sofa. Beberapa menit kemudian, suara air berhenti.

Kelvin muncul dari dapur sambil mengelap tangan dengan handuk kecil. Ia berdiri tegak di depan Wilona.

“Semua piring sudah bersih dan mengkilat!” ujarnya penuh percaya diri.

“Sekarang waktunya penyerahan hadiah!”

Wilona melirik geli ke arahnya.

“Iya, iya … sini sini”

Kelvin langsung duduk di samping Wilona, wajahnya mendekat dengan ekspresi penuh harap. Wilona tertawa kecil dan memberikan ciuman ringan di pipinya.

...----------------...

1
IG : @dadan_kusuma89
Aseeek....disimpan nomernya, seneng ya Vin?😁
Deliathis
Ah ga sabar liat kebucinan kelvin lagi. semangat kak jgn gantungkan rasa penasaran ku y 😄
iqueena: Heheh, pantengin terus yah, masih nulis nih 🤭
total 1 replies
Deliathis
takut ah sama mira 😣
Deliathis
Takut baca bab selanjutnya 😭
Deliathis
matamu lama 😏
Deliathis
ah pantes
Deliathis
si buaya ngapain diajak sih😡
iqueena: Sabar-sabar 🤣
total 1 replies
Kutipan Halu
semangat thorr cerita nya bguss
iqueena: Terimakasih sudah mampir kak 🌹
total 1 replies
Dewi Ink
enak jadi willona😅😅
sjulerjn29
kayaknya wilona masih belum move on dari gifa deh
Rezqhi Amalia
aduh, bau bau something nih
Pandandut
jahat si /Sob/
Anyelir
semangat kelvin. semoga hatimu lapang dan tidak gundah gerana
Bulanbintang
Nah kan, nyesel
iqueena: Kelvin nya kelelahan, ternyata Wilona lebih lelah lagi 🥹
total 1 replies
Dewi Payang
Lantes aja mamanya Kelvin gak suka sama Gifa....
Dewi Payang: Aku dari awal dah curiga si pavarnya Kelvin celingkuh kuh....
iqueena: Ternyata ada bakwan di balik batu
total 2 replies
Muffin
Kejar terus vin sampai dapat hihi
IG : @dadan_kusuma89
lampu hijau ini Vin...😁, pas banget
drpiupou
dinner siapa kak kok nungguin/Joyful/
iqueena: Namanya gugup kak, jadi asbun 😆
total 1 replies
Afriyeni Official
pantes mamanya Kelvin gak suka lihat gifa. Mungkin si mama udah tau y viona dan gifa selingkuh
iqueena: Selamat, Kaka benar ✨🥳
total 1 replies
Yoona
🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!