NovelToon NovelToon
Janda Cantik Untuk Om Duda

Janda Cantik Untuk Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Arumi Bahira, seorang single mom dengan segala kesederhanaannya, semenjak berpisah dengan suaminya, dia harus bekerja banting tulang untuk membiayai hidup putrinya. Arumi memiliki butik, dan sering mendapatkan pesanan dari para pelanggannya.
Kedatangannya ke rumah keluarga Danendra, membuat dirinya di pertemukan dengan sosok anak kecil, yang meminta dirinya untuk menjadi ibunya.
"Aunty cangat cantik, mau nda jadi mama Lion? Papa Lion duda lho" ujar Rion menggemaskan.
"Eh"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

"Jadi, Ndak ci mama? Kenapa pamannya ndak campe-campe?" keluh Bella, sudah tidak sabar menunggu kedatangan Alvaro.

"Sabar, sayang. Mungkin pamannya sedang di jalan," ucap Arumi, mencoba memberi pengertian kepada putrinya.

Arumi tersenyum lembut, menatap wajah mungil Bella yang tampak gelisah. Gadis kecil itu mengenakan gaun pink pastel yang elegan, dengan rambut terikat dua menggantung manis di kedua sisi bahunya. Ibu dan anak itu tampak serasi dan terlihat anggun.

Dari kejauhan, Bella melihat sosok yang sudah mereka nantikan. "Itu pamannya, mama," ujarnya sambil menunjuk ke arah pria yang berjalan menghampiri mereka.

"Paman kenapa lama cekali? Cepelti keong, hampil aja Bella belubah jadi debu!" celetuk Bella dengan nada manja.

Alvaro tertawa, mengusap kepala Bella dengan lembut. "Maaf, girl. Tadi paman terjebak macet," ucap Alvaro. "Sebagai gantinya, paman akan mentraktirmu makan es krim. Bagaimana?" tanya Alvaro.

Senyum Bella merekah, matanya bersinar kebahagiaan. Dia mengangguk cepat, gembira dengan penawaran itu. "Bella mau paman, yang laca tobeli ya," pintanya.

"Ok, girl," jawab Alvaro.

Melihat interaksi mereka, hati Arumi terasa hangat, bahagia melihat putrinya bergembira.

"Rin, titip toko sebentar ya. Kalau capek, kamu tutup aja," ucap Arumi kepada sahabatnya.

"Iya, kalian hati-hati," balas sahabatnya.

Arumi mengangguk, lalu berjalan menyusul Alvaro yang sudah lebih dulu keluar dari butik bersama Bella.

Mereka bertiga masuk ke dalam mobil, dan perlahan mobil melaju menyusuri jalanan ibu kota yang lumayan padat. Sebelum menuju ke kediaman Danendra, Alvaro menghentikan mobilnya di salah satu kedai es krim, sesuai janjinya kepada Bella.

"Beli es krim dulu buat Bela" jawab Alvaro.

"Ayo kita keluar, katanya mau beli es krim" ajak Alvaro sambil menoleh ke belakang melihat Bella yang duduk di bangku penumpang.

"Bukan Bella yang minta, tapi paman cendili yang makca" ucap Bella seraya turun dari mobil di bantu oleh mamanya.

"Kamu tidak ikut turun?" tanya Alvaro ketika melihat Arumi kembali masuk kedalam mobil.

"Tidak, kalian saja yang beli. saya tunggu di sini" ucap Arumi.

Alvaro memasuki kedai es krim dengan menggandeng tangan Bella, dia menuntun langkah kaki kecilnya melalui pintu kedai yang berderit pelan. Di dalam, hawa dingin dari freezer es krim menyambut mereka berdua. Bella menatap berbagai warna es krim dengan mata berbinar, penuh kekaguman dan kegembiraan.

Setelah memilih rasa favoritnya, mereka berdua keluar dari kedai. Di tangan Bella, tergenggam sebuah cone es krim strawberry yang besar, mencair pelan di bawah sinar matahari sore yang hangat.

Wajah Bella bersinar, senyumnya lebar memamerkan barisan gigi kecil yang rapi. Matanya berkilau, tidak hanya karena gula dalam es krim, tetapi juga karena kebahagiaan yang tulus.

Dari dalam mobil, Arumi memperhatikan mereka berdua. Dia tersenyum lembut, mengamati bagaimana kebahagiaan sederhana bisa begitu berarti bagi putrinya.

Dengan lembut, dia berbisik pada dirinya sendiri, sebuah pesan harapan untuk Amora, "Tetaplah tersenyum, sayang. Mama bahagia melihat mu tersenyum seperti ini" gumam Arumi. Ia berharap keputusannya menikah dengan Alvaro tidaklah salah.

Alvaro tersenyum lembut sambil menyodorkan cup es krim vanila yang dingin kepada Arumi yang terlihat agak terkejut. "Ini untukmu," katanya dengan suara yang berusaha terdengar ceria.

"Tapi, aku tidak pesan, tuan" tolak Arumi lembut.

Namun Alvaro tidak patah semangat, dia melirik ke arah jok belakang mobil di mana Bella, sedang duduk sambil menikmati es krim Strawberrynya.

"Bella yang minta, katanya dia tidak mau makan es krim kalau mamanya tidak dibelikan juga," ucap Alvaro alasan.

Dari belakang, suara Bella yang ceria terdengar, "Iya mama, es klimnya enak. Mama halus mencobanya. Mumpung gelatis ma, nda bayal kita" ujarnya semangat, bibirnya belepotan es krim menambah kesan menggemaskan.

Wajah Arumi memerah karena malu mendengar ucapan putrinya. Dengan sedikit ragu, ia menerima es krim dari tangan Alvaro. Lembut, ia menyuapkan es krim vanila yang dingin ke dalam mulutnya, mencoba merasakan kenikmatan yang Bella rasakan. Di sana, di antara rasa dingin yang menyegarkan.

Alvaro kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke rumahnya.

Skip perjalanan______

Reynald melangkah pasti masuk ke rumah besar itu dengan wajah yang tampak serius namun berusaha tersenyum. Arumi yang berjalan tepat di belakangnya, tampak sedikit gugup dengan tangan Bella yang ia genggam erat.

Julia yang sudah menunggu di ruang tamu, bangkit dari duduknya dan menyambut dengan suara yang berat, "Tumben, kamu sudah pulang, Al." Matanya langsung tertuju pada Arumi, membuat kerutan di dahinya semakin dalam.

"Arumi," suara Julia sedikit terkejut melihat putranya membawa wanita tersebut.

"Iya, Nyonya," jawab Arumi dengan suara yang berusaha tetap lembut dan sopan.

Julia memandang mereka berdua dengan tatapan yang mencoba mencari tahu. "Kalian datang bersama?" tanyanya dengan nada yang menyiratkan kecurigaan.

Alvaro yang menyadari kegelisahan ibunya, segera mengambil alih pembicaraan. "Aku yang menjemputnya, Mom. Aku sengaja membawa dia kesini karena ada sesuatu yang ingin kami bicarakan dengan mommy dan daddy," ujarnya dengan nada yang berusaha meyakinkan.

Julia menatap Alvaro, lalu kembali ke Arumi,raut wajahnya menunjukkan rasa ingin tahu namun diwarnai kekhawatiran.

"Yasudah, ayo kita ngobrol di ruang keluarga saja, daddy dan Naka juga sedang berada di sana" ajak Julia.

Alvaro dan Arumi berjalan beriringan memasuki ruang keluarga yang hangat, dimana Jason, ayah Alvaro, sedang duduk di kursi empuk sambil menemani kedua cucunya yang tenggelam dalam keseruan menonton film kartun kesukaan mereka.

Lampu-lampu berpendar lembut menerangi ruangan, menciptakan suasana yang nyaman dan akrab.

"Apa yang ingin kamu bicarakan dengan mommy dan daddy, Al?" tanyanya, rasa penasaran terpancar dari sorot matanya yang berbinar.

Alvaro menarik nafas dalam, seakan-akan mengumpulkan semua keberanian yang ada dalam dirinya. Dia menghembuskannya pelan sebelum akhirnya mengungkapkan berita yang barus aja ia putuskan.

"Arumi menerima lamaran ku mom. Kami sepakat akan menikah dalam waktu dekat ini " ucapnya dengan suara yang bergetar lirih, menandakan betapa berartinya momen ini bagi dirinya.

Wajah Julia berubah dalam sekejap, yang tadinya terlihat gelisah kini berubah bahagia, akhirnya putranya memutuskan menikah setelah sekian lama menduda.

Naka mencoba mencerna perkataan papanya. Dia menatap wajah papanya dengan ekspresi yang sulit di artikan. "papa mau menikah dengan aunty cantik? " tanya Naka.

"Iya, sesuai permintaan kamu" jawab Alvaro "Maaf, papa tidak minta persetujuan darimu terlebih dahulu. Tapi papa yakin tante Arumi akan menjadi ibu yang baik untukmu" lanjutnya.

Naka mengangguk, lalu tersenyum. "Nda apa, nda apa, Naka cenang kok papa punya ictli balu" jawabnya.

Sementara itu sejak tadi Naka terus menatap kearah Bella yang terus menempel pada ibunya. Bella yang melihat hal itu merasa tidak nyaman.

"Apa liatin Bella? mau ajak libut?" kesal Bella.

"Oh... mau ajak Naka belantem? ayo, kalau belani" tantang Naka.

"Ayo, memangnya ciapa yang takut cama citu, di tonjok nanti cama Bella" ucap Bella hendak turun dari atas sofa, namun Arumi buru-buru mencegahnya.

Arumi mencoba mengusap lengan putrinya, agar menghentikan perdebatannya. "Sudah sayang, tidak boleh seperti itu, kita sedang bertamu di rumah orang." Tegurnya.

Bella mengangguk, dan kembali duduk dengan mamanya, namun tatapannya tidak pernah lepas dari sosok Naka.

"Maaf tuan, nyonya, Bella memang sedikit barbar" ucap Arumi tidak enak hati.

"Tidak masalah, Naka juga sama saja. Suka memancing keributan" ucap Julia setengah bercanda.

1
Adinda
pingin lihat reza menyesal dan menderita atas perbuatannya kepada Arumi
Marie Louis AK
dasar Reza bego. dikibuli ibunya yaa mau sj. jadi lelaki kok lembek dan tdk punya pendirian. hanya makan hasutan demi hasutan, shg tdk bisa berfikir logis.
Nety Dina Andriyani
Alvaro sdh move on tuh
seharusnya ganti tanya Arumi
bagaimana servisku jg lbh enakan mana sm clara wkwkwk
partini
Dah ga ingat istri yg dah meninggal nih ceritanya,,munafikun Weh Weh
Adinda
semoga dapat Triple biar seru /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nety Dina Andriyani
aneh
Alvaro menyesal menghianati clara
kok minta jatah lagi sama arumi
itu mah suka al
partini
aku sumpahin bucin akut kamu sama Arumi segitunya ma istri yg sudah tiada merasa ini itu tapi menikmati malah minta lagi dasar laki laki kamfreeet to
partini
wah nyonya ada terbaik,,semoga di kasih kembar ma author nya 😁😁😁
Adinda
bella bella masih bocil udah pikirin pacaran,kalau kamu sudah besar nanti sama shaka
Adinda
lucu dua bocil gemesin
Jogrok Dewi Winarwan
semangat ya kak autornya, semoga sehat selalu biar bisa up mask terus.
Ariany Sudjana
Arumi harus belajar terbuka sama Alvaro, apalagi ini soal Reza, supaya Alvaro juga bisa lindungi Arumi
La Rue
masih ada typo ya,ayo semangat fokus buat Author biar gak salah penamaan utk tokoh² dlm cerita. btw thank utk updatenya 😊👍
Ariany Sudjana
semoga Alvaro tahu apa yang terjadi pada Arumi, dan bisa membalas ke Reza, yang begitu bodoh
Adinda
lanjut thor
TS
seru thour,,,,up lagi blm tau ini orang siapa yg akan di hadapi,,,,Shaka sudah di beri pesan bener2 bertanggung jawab.
La Rue
bagus ,tapi author masih keliru dg tokoh yang terkadang harusnya Shaka jd Alvaro. Semangat ya Author 👌
Nety Dina Andriyani
smangat kakak
Ariany Sudjana
senang bacanya
Adinda
kalau kamu sibuk terus Al siap siap istrimu direbut pria lain,lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!