NovelToon NovelToon
Daniel & Hana

Daniel & Hana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Percintaan Konglomerat
Popularitas:734
Nilai: 5
Nama Author: Arashka

Welcome to the sequel of You're Mine Brianna

Perjalanan seorang Hana Elodie Brown menghindari Ayahnya yang otoriter terhadap dirinya. Berbagai cara ia lakukan agar hidupnya bisa terbebas dari aturan yang menurutnya tak sesuai dengannya. Sampai pada suatu ketika, Hana dipertemukan oleh takdir dengan seorang pria yang tak pernah ia inginkan semasa hidupnya, Daniel Leonardo Smirnov. Seorang mafia yang dunianya penuh dengan kegelapan melebihi tempat tergelap di dunia. Mampukah Hana menjadi penerang bagi Daniel dan akankah Daniel mampu memberikan kehidupan yang diinginkan oleh Hana? Simak terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Halo Papa or Daddy?

"Tuan.."

"Ada apa, Semyon?" sahut Daniel saat Semyon datang dari arah pintu ruang kerja lalu masuk ke dalam. 

"Tuan Dimitri dan Nyonya Belinda baru saja tiba." 

Daniel mengerutkan keningnya, sebuah kebetulan yang rasanya bukan kebetulan. Awalnya Daniel akan kembali berkunjung ke Zurich, tapi kedua orang tuanya terlebih dulu mendatanginya. 

"Aku akan ke bawah." jawab Daniel. 

Semyon pun mengangguk lalu meninggalkan Daniel lebih dulu. Hana yang baru saja keluar dari kamar dan sedang berjalan dengan perlahan untuk turun ke bawah, berpapasan dengan Semyon yang sedang berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. 

"Hana, kau bisa meminta bantuanku. Jangan melakukannya sendiri atau Daniel akan menghancurkan kepalaku." ujar Semyon yang sudah menaruh kembali ponselnya ke dalam saku celananya. 

"Aku tidak-apa-apa, Semyon. Aku hanya ingin keluar karena aku sangat bosan sejak tadi berada di dalam kamar."

"Hana.." Daniel memanggilnya sesaat setelah ia menutup pintu ruang kerjanya. "Aku saja, Semyon. Kau boleh pergi." 

Semyon membungkukkan tubuhnya lalu ia pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kita ke bawah, temui kedua orang tuaku." sahut Daniel sembari membantu Hana berjalan.

Langkah Hana terhenti seketika, ia mengerti maksud dan tujuan Daniel. 

"Aku lebih baik kembali ke kamar." jawab Hana yang sudah memutar tubuhnya bersiap untuk kembali tapi Daniel menahannya.

"Kita ke bawah." sahut Daniel dengan tegas dan penuh penekanan. 

Hana terdiam mencari alasan agar ia bisa tetap berada di dalam kamarnya. Bukan karena malu, tapi ia takut kedua orang tua Daniel mengetahui siapa dirinya karena ia adalah sahabat dari menantunya. Dan oleh karena itu ia takut keberadaannya diketahui oleh ayahnya.

"A-aku harus mengganti pakaianku." ujar Hana. 

"Tak perlu." jawab Daniel. "Kau sudah sangat cantik dengan dress itu."

Hana tak bisa menolaknya lagi dan akhirnya ia menyetujui keinginan Daniel. Dimitri dan Belinda mengerutkan keningnya saat mereka melihat Daniel turun dan memapah seorang wanita di sampingnya. 

"Ooh astaga, apa yang terjadi Daniel?" Pekik Belinda ketika ia melihat wanita itu berjalan dengan tertatih-tatih.

"Mom, kenalkan ia Hana." sahut Daniel ketika mereka sudah sampai di bawah.

"Oh my.. Duduklah sayang." ucap Belinda kepada Hana dan membantunya untuk duduk di sampingnya. Daniel juga memilih untuk duduk di samping Hana dibandingkan memilih untuk berada di samping ayahnya. 

"Apa yang terjadi, Daniel?" Tanya Dimitri. 

"Seseorang mencoba membunuhku." jawab Daniel.

"Dan wanita ini yang mencoba melindungimu?" tanya Belinda memastikan. 

"Bagaimana Mom bisa tahu?" tanya Daniel. 

"Hal itu biasa terjadi di film-film romantis, sayang." sahut Belinda terkekeh pelan. "Kau kekasihnya?" Tanya Belinda kepada Hana.

"Bukan!"

"Ya!" 

Jawab Daniel dan Hana secara bersamaan tapi dengan jawaban yang berbeda. Hana memberikan tatapan menusuk ke arah Daniel seolah tak setuju dengan jawaban yang dilontarkan olehnya. 

"Mengapa wanita yang berada di kehidupan anak-anakku selalu saja terluka di awal perkenalannya. Maafkan anakku, sayang." sahut Belinda sembari membelai dengan lembut rambut Hana yang menjuntai panjang. 

Dulu ketika anak keduanya Allard bertemu dengan istrinya Brianna, juga memiliki kejadian yang hampir sama. Wanita itu terluka entah karena apa. Dan kali ini terjadi lagi pada kekasih anak pertamanya. Hana tersenyum kikuk tak bisa menjawab apapun. 

" Aku tahu, kalian datang ke sini bukan hanya sekedar ingin menjengukku." sahut Daniel to the point. 

"Ya, Daddy rasa kau memang berhak mengetahui tentang semuanya. Kau sudah bertemu dengannya bukan?" ujar Dimitri. 

Daniel sebenarnya sudah sangat ingin meninju ayahnya itu. Pengkhianatan yang dilakukan oleh Dimitri terhadap Belinda membuat Daniel emosi dan kecewa. Tapi semua amarah itu ia tahan karena ia masih menghargai ayahnya. 

"Kalau begitu aku kembali ke atas saja, Uncle, Aunty. Kalian bisa melanjutkannya." ujar Hana memotong percakapan. 

"No, tetaplah di sini sayang." jawab Belinda tak mengizinkan. 

Hana merasa tak pantas berada di tengah-tengah percakapan keluarga inti. Sepertinya ini sangat penting dan Hana bukan siapa-siapa di sana. Tapi lagi-lagi, Hana tak bisa menolak karena itu adalah permintaan dari Nyonya besar Smirnov. 

"Ya, aku sudah bertemu dengan anak haram mu itu, Dad." ucap Daniel membuka percakapan lagi. 

Dimitri terdiam, ia tak menyangkalnya karena memang itu yang terjadi. 

"Apa yang ada di dalam pikiranmu, Dad? Dengan tega kau mengkhianati Mommy?" pekik Daniel merasa masih tak percaya.

"Garret.. Namanya Garret. Entah apakah kau juga menambahkan nama Smirnov di belakangnya, aku tak tahu dan tak mau tahu." ucap Daniel. 

"Dimitri, jadi dia tidak mati?" Belinda menyahuti. 

"Mommy mengetahuinya?" ucap Daniel tak percaya. 

"Mommy mengetahui perselingkuhan yang dilakukan ayahmu. Mommy juga mengetahui jalang itu memiliki anak laki-laki. Tapi ayahmu bilang anak itu mati ketika terjadi penyerangan di Zelenograd." jawab Belinda menjelaskan. "Kau membohongiku, Dimitri? How dare you.."

"Maafkan aku, sayang. A-aku bahkan tidak mengetahuinya." jawab Dimitri. 

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu, Dad? Jika kenyataannya saja kau membohongi kami?" sahut Daniel dengan suara yang sedikit meninggi. 

Hana menggenggam tangan Daniel dan mengusapnya pelan. Ia juga menoleh ke arah pria itu dan memberikan tatapan memohonnya agar bersikap lebih tenang. Daniel membalas tatapan itu beberapa saat, lalu kemudian ia menganggukkan kepalanya. 

"Sorry.. Dad." ucap Daniel. 

"Tuan.." 

"Apa lagi, Semyon? Apa kau tak melihat aku sedang apa saat ini?!" bentak Daniel.

"Maaf Tuan, ada..."

Ucapan Semyon terputus ketika seorang pria yang baru saja masuk menyapa mereka semua.

"Waaah.. Sepertinya sedang ada pertemuan keluarga di sini. Mengapa kau tidak mengundangku, Kakak?" ucap Garret menginterupsi dari arah pintu masuk. 

"Semyon, antarkan Hana kembali ke kamar."  titah Daniel setelah ia melihat kedatangan Garret. Ia tak mau kejadian waktu di ruang kerja itu terulang kembali. 

"Baik, Tuan." Semyon langsung membantu Hana untuk berdiri dan memapahnya. 

"Sepertinya kalian sedang membicarakan sesuatu yang penting. Apa aku boleh bergabung?" 

"Ahh kau kah ayahku? Tuan Dimitri Leonardo Smirnov? Terakhir aku melihatmu ketika aku berusia satu tahun, itu pun menurut ibuku." ujar Garret. "And, you must be Belinda Smirnov. My step mother?" Garret meraih tangan Belinda dan berniat untuk mencium punggung tangannya. Tapi Belinda dengan cepat menarik kembali tangannya.  

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Dimitri dengan datar. 

"Kau tahu apa yang ku inginkan, Papa." sahut Garret. "Uh wait, aku harus memanggilmu apa? Apakah Papa panggilan yang bagus? Atau Daddy saja? Seperti panggilan dari kedua kakak ku?" 

"Jangan terlalu banyak bicara, Garret." Daniel menyahuti. 

"Kalian tahu apa yang aku inginkan. lima puluh persen keuntungan dari setiap transaksi yang kalian lakukan." ucap Garret dengan mudah. 

"Kau gila? Itu pemerasan!" teriak Dimitri tak terima. 

Garret tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Dimitri. "Jika kalian keberatan, maka kembalikan nyawa ibuku yang sudah lama lenyap. Sanggup kah kalian?" ujar Garret sembari mengeluarkan sebuah senjata api dan mengarahkannya ke kepala Belinda. 

"Turunkan, Garret!" Teriak Dimitri yang amarahnya kini telah sampai ke ubun-ubunnya.

"Oh ayolah, Papa. Itu tak sebanding dengan kehidupanku yang serba kekurangan di panti asuhan selama bertahun-tahun." ujar Garret sambil terkekeh pelan.

Tanpa Garret ketahui, ternyata Daniel sudah berada di belakang tubuhnya dan sedang menodongkan sebuah pistol ke kepala Garret. 

"Bagaimana jika kau mendapatkan tiga puluh persen dari penghasilan yang di dapatkan dari transaksi narkoba?" ujar Daniel mencoba bernegosiasi. 

Garret terkejut karena ia mendengar suara Daniel dari arah belakangnya. Ketika Garret menoleh, senjata yang dipegang oleh Daniel kini sudah menempel tepat di pelipisnya. Dan di saat itulah, Dimitri bergerak untuk melumpuhkan Garret. Di saat Dimitri menendang tangan Garret yang sedang memegang senjata, ternyata Garret sudah menekan pelatuknya terlebih dahulu. 

DORR

"BRENGSEK!!" 

"MOM!!!"

Beruntung pistol itu terlempar dan Belinda dengan sigap langsung bersembunyi untuk menghidari peluru yang bisa saja bersarang di tubuhnya. Daniel langsung merobohkan tubuh Garret dan membuatnya dalam posisi tiarap. Ia menahan kedua tangan Garret di belakang sedangkan Dimitri langsung menghampiri sang istri.

"Sayang, kau tak apa?" tanya Dimitri dengan khawatir. 

"Hampir saja dia membunuhku, Dimitri." sahut Belinda. 

"Kau cari mati, rupanya." pekik Daniel.

"Semyon!!" teriak Daniel memanggil lelaki tua itu. 

Semyon datang sambil tergopoh-gopoh lalu menghampiri Daniel. 

"Panggil beberapa orang untuk membawa si brengsek ini ke dalam penjara!" titah Daniel dengan sangat berapi-api. 

"Aku tak akan membiarkan Daddy melihat tangan iblisku menghabisimu di sini. Bagaimana pun kau adalah darah dagingnya, setidaknya ia akan tetap merasakan sakit di hatinya." sindir Daniel kepada sang ayah secara tidak langsung. 

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!